Anda di halaman 1dari 17

Makalah

ALGORITMA GRAPH

Dosen Pengampu :

Asmaul Husna, M.pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Azzahra (210155201075)
Agustiani (210155201067)
Rozatul jannah (210155201173)
Indra surya (210155201294)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS FKOM
UNIKI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul 
“Algoritma Graph”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebut satu
persatu. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Allah swt.
memberikan balasan yang berlipat ganda.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesenpurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.

Lhokseumawe, 17 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

A. Pengertian Graf.....................................................................................3
B. Pewarnaan Graf....................................................................................3
C. Pewarnaan Simpul................................................................................4
D. Polinomial Khromatik..........................................................................5
E. Pembuktian Teorema Deletion-Contraction Theorem........................7
F. Penerapan Pewarnaan Simpul Pada Kasus Penjadwalan
Ujian Kuliah Dengan Metode Deletion-Contraction..........................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika memiliki beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah graf.


Wilson & Watkins (1990: 10) menyatakan, graf terdiri dari himpunan tak kosong
dari elemen-elemen yang disebut simpul dan daftar pasangan tak berurutan dari
elemen-elemen tersebut yang dinamakan rusuk. Graf biasa digunakan sebagai
visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti. Contoh graf dalam
kehidupan sehari-hari antara lain: struktur organisasi, bagan alir pengambilan
mata kuliah, peta, rangkaian listrik, dan lain-lain.

Graf merupakan salah satu cabang ilmu Matematika yang dapat diterapkan
baik dalam Ilmu Matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
topik pada graf adalah pewarnaan graf. Pewarnaan graf dibagi menjadi dua
macam, yaitu pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. Akan tetapi, jika tidak
diberikan kualifikasinya, pewarnaan graf diartikan sebagai pewarnaan simpul dan
pada makalah ini dikhususkan pada pewarnaan simpul. Mewarnai sebuah graf
berarti memberi warna pada setiap simpul graf sedemikian hingga simpul dan
rusuk yang berkaitan dapat diwarnai dengan warna yang berbeda.

Misalkan G adalah graf tanpa loop, banyaknya warna yang digunakan untuk
mewarnai simpul graf G sedemikian sehingga simpul yang berikatan berlainan
warna dinyatakan dengan k-pewarnaan. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G
dikatakan dapat diwarna dengan k warna. Pada pewarnaan simpul, jumlah warna
yang boleh dipergunakan haruslah seminimal mungkin. Jumlah warna paling
minimum yang dapat diterapkan pada Graph ini sering disebut dengan angka
kromatik (χ(G)). Salah satu metode yang digunakan untuk mewarnai graf adalah
dengan menggunakan polinomial khromatik.

Pewarnaan graf dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan sehari-hari,


misalnya penentuan jadwal ujian. Jadwal ujian ditentukan sedemikian sehingga

1
tidak ada mahasiswa yang memiliki dua mata kuliah yang diujikan pada waktu
bersamaan. Contoh lainnya adalah saluran televisi ditentukan ke pemancar-
pemancar, sedemikian sehingga tidak ada dua pemancar dapat beroperasi pada
saluran yang sama dalam jarak tertentu.

Makalah ini, membahas tentang penerapan pewarnaan simpul dalam


penjadwalan ujian dengan metode deletion-contraction theorem. Dalam masalah
penjadwalan yang dinyatakan dalam bentuk graf, simpul menyatakan mata kuliah
dalam jadwal. Rusuk antar dua buah simpul menyatakan bahwa kedua buah mata
kuliah tidak dapat dikerjakan secara bersamaan. Warna menunjukkan waktu yang
tersedia. Setiap mata kuliah membutuhkan satu waktu. Jadi dapat dituliskan:
simpul v menerima mata kuliah i jika dan hanya jika v dieksekusi dalam waktu i.
Sehingga graf k-warna berarti semua mata kuliah dapat dikerjakan dalam k waktu
secara tidak bersamaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuktian Deletion-Contraction Theorem?
2. Bagaimana cara menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu
graf dengan metode Deletion-Contraction Theorem?
3. Bagaimana penerapan pewarnaan simpul pada kasus penjadwalan ujian
kuliah dengan metode Deletion-Contraction Theorem?

C. Tujuan
1. Membuktikan Deletion-Contraction Theorem.
2. Menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf dengan
metode Deletion-Contraction Theorem.
3. Menyelesaikan kasus penjadwalan ujian kuliah dengan metode Deletion-
Contraction Theorem.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Graf
Graf adalah himpunan tak kosong yang terdiri dari himpunan simpul dan
himpunan rusuk dengan himpunan simpul bukan merupakan himpunan kosong.
Himpunan simpul dari G dinotasikan dengan V (G) dan himpunan rusuk dari G
dinotasikan dengan E(G). Notasi graf: G(V, E) artinya graf G memiliki V simpul
dan E rusuk.
Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota, nama
orang, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya. Rusuk dapat
menunjukkan hubungan sembarang seperti rute penerbangan, jalan raya, sambungan
telepon, ikatan kimia, dan lain-lain.

B. Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf terbagi menjadi dua macam yaitu pewarnaan simpul dan
pewarnaan rusuk.
1. Pewarnaan simpul didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G
menyatakan penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian
hingga simpil-simpul yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika
G memiliki k-pewarnaan, maka G dikatakan dapat diwarnai dengan k-
warna (Wilson dan Watkins, 1989: 235).
Berikut adalah contoh pewarnaan simpul pada graf G .

Gambar 1. Pewarnaan Simpul pada Graf G

3
Gambar 1 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 3-
pewarnaan, 4-pewarnaan, dan 5-pewarnaan dari graf G . Gambar 1 (d)
bukan merupakan pewarnaan simpul dari graf G , karena terdapat dua
simpul berikatan yang memiliki warna sama.
2. Pewarnaan rusuk didefinisikan sebagai berikut :
Misal G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan rusuk untuk G
adalah pemberian sebanyak k warna pada rusuk-rusuk G sedemikian
hingga setiap dua rusuk yang bertemu dengan simpul yang sama
mendapat warna berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan rusuk, maka
rusuk graf G dikatakan dapat diwarnai dengan k warna (Wilson dan
Watkins, 1989: 240).
Berikut adalah contoh pewarnaan rusuk pada graf G .

Gambar 2. Pewarnaan Rusuk pada Graf G

Gambar 2 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 4-


pewarnaan rusuk, 5-pewarnaan rusuk, dan 6-pewarnaan rusuk dari graf G
. Gambar 2 (d) bukan merupakan pewarnaan rusuk dari graf G , karena
terdapat dua rusuk berwarna sama yang bertemu pada simpul yang sama.

C. Pewarnaan Simpul
Misalkan G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G menyatakan
penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian hingga simpul-simpul
yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan,
maka G dikatakan dapat diwarnai dengan k-warna (Wilson dan Watkins, 1989:
235).

4
Pewarnaan graf dapat dilakukan dengan menggunakan Algoritma Welsh dan
Powell. Algoritma ini memberikan cara mewarnai sebuah graph dengan memberi
label simpul-simpulnya sesuai dengan derajatnya. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
Langkah 1 (melabel simpul dengan derajatnya). Label simpul V1, V2, ..., Vn
sedemikian hingga derajat (V1) > derajat (V2) > ... > derajat (Vn).
Langkah 2 (warnai simpul belum berwarna pertama dari simpul-simpul
belum berwarna yang berdekatan dengan simpul itu). Berikan warna yang belum
digunakan pada simpul belum berwarna yang pertama pada daftar simpul itu.
Lakukan hal itu pada semua simpul dalam daftar secara terurut, berikan warna
baru ini pada setiap simpul yang tidak berdekatan dengan setiap simpul lain yang
telah diwarnai ini.
Langkah 3 (graphnya telah diwarnai?). Jika beberapa simpulnya belum
berwarna, maka kembalilah ke langkah 2.
Langkah 4 (selesai). Pewarnaan graph telah dilakukan.

D. Polinomial Khromatik
Misal G merupakan graf sederhana, dan PG ( k ) adalah banyak cara mewarnai
simpul G dengan k warna sedemikian hingga tidak ada dua simpul yang
berikatan mendapat warna sama. Fungsi PG ( k ) disebut polinomial khromatik G
atau suku banyak khromatik G .
Contoh berikut dapat menjelaskan mengapa banyak pewarnaan-k dari G
harus menjadi polinomial dalam k .
Contoh 1

Gambar 3. Polinomial Khromatik pada Graf K 3

5
K 3 adalah graf lengkap-3. Simpul puncak K 3dapat diberi warna sembarang
dari k warna tersebut. Simpul di sebelah kirinya dapat diberi warna sembarang
dari (k-1) warna yang belum diberikan pada simpul puncak. Simpul di sebelah
kanan simpul puncak dapat diberi warna sembarang dari (k-2) warna yang belum
terpakai.
Sehingga, banyak cara mewarnai K3 adalah k ( k −1 ) ( k−2 ) atau
P K ( k )=k ( k−1 ) ( k−2)(Wilson dan Watkins, 1989: 237, 238).
3

Contoh 2

k k-1 k-1

Gambar 4. Polinomial Khromatik pada Graf P3


Jika G adalah lintasan graf P3 simpul paling kiri dapat diwarnai dengan
sebanyak k-warna, simpul tengah dapat diwarnai dengan k-1 warna selain warna
yang diberikan pada simpul kiri, dan simpul kanan dapat diwarnai dengan k-1
warna yang sama dengan simpul tengah. Sehingga, banyak cara mewarnai P3
2
adalah k ( k −1 )2atau P P ( k )=k ( k −1 )
3

Berdasarkan contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa:

n−1
Jika G adalah pohon dengan n-simpul, maka PG ( k ) =k ( k −1 )

Dari kesimpulan tersebut, didapat bahwa Graf non-isomorfis mempunyai


polinomial kromatik yang sama.
Jika polinomial khromatik diketahui, maka bilangan khromatik suatu graf
dapat dihitung dengan mudah, karena bilangan khromatik graf G adalah bilangan
bulat positif terkecil k yang memenuhi PG ( k ) >0.
Jika cara untuk menentukan polinomial kromatiknya sudah ditemukan, maka
dapat diturunkan sebuah algoritma untuk menentukan bilangan kromatik.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa
2
k ( k −1 ) ( k−2 ) =k ( k −1 ) −k ( k −1 )
Sehingga,
PG ( k ) =PG ' ( k )−PG ' ' ( k )

6
dimana G,G’, dan G’’ seperti graf berikut:

e
G G’’
G’
Gambar 5. G, G’, dan G’’

Dengan G’ didapat dari G dengan menghapus rusuk e. G’’ didapat dari G


dengan memampatkan rusuk e. Gagasan tersebut menghasilkan sebuh teorema,
yang disebut Deletion-Contraction Theorem.
Berikut diberikan polinomial khromatik beberapa macam graf dalam k.
Tabel 1. Polinomial Khromatik Beberapa Macam Graf

E. Pembuktian Teorema Deletion-Contraction Theorem


Teorema 3. Misal G adalah graf sederhana, dan G’ atau G \ e serta G’’ atau
G ο e adalah graf yang diperoleh dari G dengan menghapus dan mengkontruksi
suatu rusuk e. Maka,
PG ( k ) =PG ¿ ( k ) −PG ο e (k )

Bukti. Misal e = vw adalah rusuk dari G. G \ e adalah graf yang diperoleh


dengan menghapus rusuk e dan G ο e adalah graf yang diperoleh dengan
mengkontraksi rusuk e.
Jika simpul v dan w pada graf G \ e diberikan warna berbeda, maka banyak
cara mewarnai G \ e sama dengan banyak cara mewarnai G. Jika simpul v dan w
pada graf G \ e diberikan warna sama, maka banyak cara mewarnai G \ e sama

7
dengan banyak cara mewarnai G ο e. Sehingga, jumlah total pewarnaan-k untuk G
\ e adalah
PG ¿ ( k )=PG ( k ) + PG ο e ( k ) dan PG ( k )=P G ¿ ( k )−P G ο e (k )
Contoh:

Gambar 6. Pembentukan Polinomial Khromatik Graf G


Diperoleh bahwa:
PG ( k ) =¿

¿ k ( k −1 ) ( k−2 ) ( k −4 k +5 )
2

¿ k −7 k + 19 k −23 k +10 k Karena PG ( 1 )=0 , PG ( 2 )=0 , dan PG ( 3 )=12 ,


5 4 3 2

maka χ ( G )=3 (Wilson dan Watkins, 1989:240)

F. Penerapan Pewarnaan Simpul Pada Kasus Penjadwalan Ujian Kuliah


Dengan Metode Deletion-Contraction
Di FMIPA UNY akan melaksanakan ujian akhir. Pada prodi Matematika
terdapat lima mata kuliah yang akan diujikan, yaitu FPK, Aljabar Abstrak, Teori
Graf, Sistem Geometri, dan Statistika Matematika, mata kuliah tersebut

8
disimbolkan secara berurutan sebagai berikut A, B, C, D, dan E. Terdapat 10
mahasiswa yang akan mengikuti ujian tersebut. Setiap mahasiswa memilih dua
mata kuliah yang berbeda, matriks mahasiswa dan mata kuliahnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Matriks Mahasiswa dan Mata Kuliah
A B C D E
1 0 1 0 1 0
2 1 1 0 0 0
3 0 0 1 0 1
4 0 0 0 1 1
5 1 0 0 1 0
6 0 1 0 1 0
7 1 0 1 0 0
8 1 0 0 0 1
9 1 0 0 1 0
10 0 0 0 1 1

Tentukan banyaknya jadwal ujian yang dapat dibuat sedemikian rupa


sehingga semua siswa dapat mengikuti ujian mata kuliah tersebut tanpa ada
kesulitan waktu.

Solusi: Masalah penjadwalan ujian ini dapat diselesaikan dengan


menggunakan metode pewarnaan simpul, dengan simpul mewakili mata kuliah
dan rusuk antara dua simpul mewakili bahwa ada mahasiswa yang mengambil
kedua mata kuliah yang diwakili simpul-simpul tersebut, sehingga ujian kedua
mata kuliah yang diambil mahasiswa tersebut tidak dapat dilakukan bersamaan.
Masalah tersebut dapat dibuat dalam bentuk graf, yaitu sebagai berikut

9
Gambar 7. Graf Representasi Masalah Penjadwalan Ujian
Dengan menggunakan metode Deletion-Contraction, maka:

Gambar 8. Pembentukan Polinomial Khromatik dengan Metode Deletion-


Contraction
Polinomial Kromatiknya yaitu:
PG ( k ) =[ k ( k −1 ) −k ( k−1 ) ] −2 ( k ( k−1) −k ( k −1 ) ) +k ( k −1 ) ( k−2 )
4 3 3 2

=[ k ( k −1 )3 (k −1−1) ]−2 ¿
=¿
= k 5−5 k 4 + 9 k 3−7 k 2+ 2k −2 k 4 + 8 k 3−10 k 2+ 4 k + k 3−3 k 2+ 2k
= k 5−7 k 4+ 18 k 3−20 k 2+8 k

10
Karena PG ( 0 ) a =0, PG ( 1 )=0, PG ( 2 )=0, dan PG ( 3 ) =6,
χ (G) adalah K minimal, sehingga PG ( K ) > 0.
Jadi, bilangan kromatik dari graf tersebut adalah 3.
Dari kesimpulan tersebut, banyaknya jadwal yang dapat dibuat agar setiap
mahasiswa tidak mendapatkan jadwal ujian dua mata kuliah dalam waktu yang
bersamaan adalah 3 buah jadwal.

Untuk menentukan pewarnaan graf pada graf tersebut, akan di tentukan dengan
menggunakan Algortima Wells-Powell:

1. Memberikan label simpul v1, v2, v3, v4, v5 sedemikian sehingga


d ( v 1)≥ d ( v 2)≥ d( v 3) ≥ d (v 4 )≥ d (v 5)

2. Memberi warna merah pada simpul v1, karena v1 berikatan dengan v2, v3,
v4, dan v5 maka tidak ada simpul lain yang mempunyai warna yang sama
dengan v1.

11
3. Memberi warna biru pada simpul v2, berikan warna yang sama pada
simpul-simpul yang tidak berikatan dengan v2 yaitu v5.
4. Memberi warna hijau pada simpul v3, berikan warna yang sama pada
simpul-simpul yang tidak berikatan dengan v3 yaitu v4.
5. Karena semua simpul sudah diberi warna maka algoritma selesai.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan pembahasan di atas maka Deletion-Contracion Theorem
terbukti.
2. Penentuan banyaknya bilangan kromatik dengan metode Deletion-
Contracion yaitu: PG ( k ) =PG ¿ ( k ) −PG ο e (k )
3. Salah satu aplikasi penghitungan banyaknya cara memberikan warna
simpul yang menggunakan Deletion-Conttraction Theorem adalah
pembuatan jadwal ujian Prodi Matematika FMIPA UNY.

B. Saran
Deletion-Contraction Theorem sebaiknya digunakan untuk menghitung
banyaknya pewarnaan simpul pada graf yang rumit, misalnya graf yang memiliki
loop atau rusuk ganda.

13
DAFTAR PUSTAKA

Materi Pewarnaan Graf. Diakses dari http://www.itt elkom.ac.id pada Sabtu, 10


November 2012 pukul 7:08 PM

Devadas, Srini dan Eric Lehman. 2005. Graph Teory II. Diakses dari
http://files.myopera.com/m4th03/files/vertex_coloring_graph.pdf pada
Sabtu, 10 November 2012 pukul 6:42 PM

Maaruf, Faridah. Pengenalan Teori Graf. Diakses dari


http://books.google.co.id/books?
id=teQ1aMau9i8C&pg=PA113&lpg=PA113&dq=cara+menentukan+polino
mial+kromatik&source=bl&ots=p9KCYF0gog&sig=yhqKLURDCZAsqHttx
8zDlfdQ5zY&hl=id&sa=X&ei=fTqgUKvklcqVmQW4yYHQCA&ved=0CB
oQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false pada Rabu, 14 November 2012 pukul
16.00 PM

Priatna, Nanang. Pewarnaan Graf. Diakses dari


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196303
311988031-NANANG_PRIATNA/Pewarnaan_Graph.pdf pada Rabu, 14
November 2012 pukul 16.00 PM

Wilson, Robin J.& John J. Watkins. 1990. Graphs: An Introducing Approach.


Singapore

14

Anda mungkin juga menyukai