ALGORITMA GRAPH
Dosen Pengampu :
Azzahra (210155201075)
Agustiani (210155201067)
Rozatul jannah (210155201173)
Indra surya (210155201294)
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Algoritma Graph”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesenpurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Graf.....................................................................................3
B. Pewarnaan Graf....................................................................................3
C. Pewarnaan Simpul................................................................................4
D. Polinomial Khromatik..........................................................................5
E. Pembuktian Teorema Deletion-Contraction Theorem........................7
F. Penerapan Pewarnaan Simpul Pada Kasus Penjadwalan
Ujian Kuliah Dengan Metode Deletion-Contraction..........................8
A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Graf merupakan salah satu cabang ilmu Matematika yang dapat diterapkan
baik dalam Ilmu Matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
topik pada graf adalah pewarnaan graf. Pewarnaan graf dibagi menjadi dua
macam, yaitu pewarnaan simpul dan pewarnaan rusuk. Akan tetapi, jika tidak
diberikan kualifikasinya, pewarnaan graf diartikan sebagai pewarnaan simpul dan
pada makalah ini dikhususkan pada pewarnaan simpul. Mewarnai sebuah graf
berarti memberi warna pada setiap simpul graf sedemikian hingga simpul dan
rusuk yang berkaitan dapat diwarnai dengan warna yang berbeda.
Misalkan G adalah graf tanpa loop, banyaknya warna yang digunakan untuk
mewarnai simpul graf G sedemikian sehingga simpul yang berikatan berlainan
warna dinyatakan dengan k-pewarnaan. Jika G memiliki k-pewarnaan, maka G
dikatakan dapat diwarna dengan k warna. Pada pewarnaan simpul, jumlah warna
yang boleh dipergunakan haruslah seminimal mungkin. Jumlah warna paling
minimum yang dapat diterapkan pada Graph ini sering disebut dengan angka
kromatik (χ(G)). Salah satu metode yang digunakan untuk mewarnai graf adalah
dengan menggunakan polinomial khromatik.
1
tidak ada mahasiswa yang memiliki dua mata kuliah yang diujikan pada waktu
bersamaan. Contoh lainnya adalah saluran televisi ditentukan ke pemancar-
pemancar, sedemikian sehingga tidak ada dua pemancar dapat beroperasi pada
saluran yang sama dalam jarak tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuktian Deletion-Contraction Theorem?
2. Bagaimana cara menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu
graf dengan metode Deletion-Contraction Theorem?
3. Bagaimana penerapan pewarnaan simpul pada kasus penjadwalan ujian
kuliah dengan metode Deletion-Contraction Theorem?
C. Tujuan
1. Membuktikan Deletion-Contraction Theorem.
2. Menentukan banyaknya bilangan kromatik pada suatu graf dengan
metode Deletion-Contraction Theorem.
3. Menyelesaikan kasus penjadwalan ujian kuliah dengan metode Deletion-
Contraction Theorem.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Graf
Graf adalah himpunan tak kosong yang terdiri dari himpunan simpul dan
himpunan rusuk dengan himpunan simpul bukan merupakan himpunan kosong.
Himpunan simpul dari G dinotasikan dengan V (G) dan himpunan rusuk dari G
dinotasikan dengan E(G). Notasi graf: G(V, E) artinya graf G memiliki V simpul
dan E rusuk.
Simpul-simpul pada graf dapat merupakan obyek sembarang seperti kota, nama
orang, jenis buah, komponen alat elektronik dan sebagainya. Rusuk dapat
menunjukkan hubungan sembarang seperti rute penerbangan, jalan raya, sambungan
telepon, ikatan kimia, dan lain-lain.
B. Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf terbagi menjadi dua macam yaitu pewarnaan simpul dan
pewarnaan rusuk.
1. Pewarnaan simpul didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G
menyatakan penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian
hingga simpil-simpul yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika
G memiliki k-pewarnaan, maka G dikatakan dapat diwarnai dengan k-
warna (Wilson dan Watkins, 1989: 235).
Berikut adalah contoh pewarnaan simpul pada graf G .
3
Gambar 1 (a), (b), dan (c) secara berturut-turut adalah 3-
pewarnaan, 4-pewarnaan, dan 5-pewarnaan dari graf G . Gambar 1 (d)
bukan merupakan pewarnaan simpul dari graf G , karena terdapat dua
simpul berikatan yang memiliki warna sama.
2. Pewarnaan rusuk didefinisikan sebagai berikut :
Misal G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan rusuk untuk G
adalah pemberian sebanyak k warna pada rusuk-rusuk G sedemikian
hingga setiap dua rusuk yang bertemu dengan simpul yang sama
mendapat warna berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan rusuk, maka
rusuk graf G dikatakan dapat diwarnai dengan k warna (Wilson dan
Watkins, 1989: 240).
Berikut adalah contoh pewarnaan rusuk pada graf G .
C. Pewarnaan Simpul
Misalkan G adalah graf tanpa loop, k-pewarnaan untuk G menyatakan
penggunaan sebanyak k-warna untuk simpul G sedemikian hingga simpul-simpul
yang berikatan mendapat warna yang berbeda. Jika G memiliki k-pewarnaan,
maka G dikatakan dapat diwarnai dengan k-warna (Wilson dan Watkins, 1989:
235).
4
Pewarnaan graf dapat dilakukan dengan menggunakan Algoritma Welsh dan
Powell. Algoritma ini memberikan cara mewarnai sebuah graph dengan memberi
label simpul-simpulnya sesuai dengan derajatnya. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
Langkah 1 (melabel simpul dengan derajatnya). Label simpul V1, V2, ..., Vn
sedemikian hingga derajat (V1) > derajat (V2) > ... > derajat (Vn).
Langkah 2 (warnai simpul belum berwarna pertama dari simpul-simpul
belum berwarna yang berdekatan dengan simpul itu). Berikan warna yang belum
digunakan pada simpul belum berwarna yang pertama pada daftar simpul itu.
Lakukan hal itu pada semua simpul dalam daftar secara terurut, berikan warna
baru ini pada setiap simpul yang tidak berdekatan dengan setiap simpul lain yang
telah diwarnai ini.
Langkah 3 (graphnya telah diwarnai?). Jika beberapa simpulnya belum
berwarna, maka kembalilah ke langkah 2.
Langkah 4 (selesai). Pewarnaan graph telah dilakukan.
D. Polinomial Khromatik
Misal G merupakan graf sederhana, dan PG ( k ) adalah banyak cara mewarnai
simpul G dengan k warna sedemikian hingga tidak ada dua simpul yang
berikatan mendapat warna sama. Fungsi PG ( k ) disebut polinomial khromatik G
atau suku banyak khromatik G .
Contoh berikut dapat menjelaskan mengapa banyak pewarnaan-k dari G
harus menjadi polinomial dalam k .
Contoh 1
5
K 3 adalah graf lengkap-3. Simpul puncak K 3dapat diberi warna sembarang
dari k warna tersebut. Simpul di sebelah kirinya dapat diberi warna sembarang
dari (k-1) warna yang belum diberikan pada simpul puncak. Simpul di sebelah
kanan simpul puncak dapat diberi warna sembarang dari (k-2) warna yang belum
terpakai.
Sehingga, banyak cara mewarnai K3 adalah k ( k −1 ) ( k−2 ) atau
P K ( k )=k ( k−1 ) ( k−2)(Wilson dan Watkins, 1989: 237, 238).
3
Contoh 2
k k-1 k-1
n−1
Jika G adalah pohon dengan n-simpul, maka PG ( k ) =k ( k −1 )
6
dimana G,G’, dan G’’ seperti graf berikut:
e
G G’’
G’
Gambar 5. G, G’, dan G’’
7
dengan banyak cara mewarnai G ο e. Sehingga, jumlah total pewarnaan-k untuk G
\ e adalah
PG ¿ ( k )=PG ( k ) + PG ο e ( k ) dan PG ( k )=P G ¿ ( k )−P G ο e (k )
Contoh:
¿ k ( k −1 ) ( k−2 ) ( k −4 k +5 )
2
8
disimbolkan secara berurutan sebagai berikut A, B, C, D, dan E. Terdapat 10
mahasiswa yang akan mengikuti ujian tersebut. Setiap mahasiswa memilih dua
mata kuliah yang berbeda, matriks mahasiswa dan mata kuliahnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Matriks Mahasiswa dan Mata Kuliah
A B C D E
1 0 1 0 1 0
2 1 1 0 0 0
3 0 0 1 0 1
4 0 0 0 1 1
5 1 0 0 1 0
6 0 1 0 1 0
7 1 0 1 0 0
8 1 0 0 0 1
9 1 0 0 1 0
10 0 0 0 1 1
9
Gambar 7. Graf Representasi Masalah Penjadwalan Ujian
Dengan menggunakan metode Deletion-Contraction, maka:
=[ k ( k −1 )3 (k −1−1) ]−2 ¿
=¿
= k 5−5 k 4 + 9 k 3−7 k 2+ 2k −2 k 4 + 8 k 3−10 k 2+ 4 k + k 3−3 k 2+ 2k
= k 5−7 k 4+ 18 k 3−20 k 2+8 k
10
Karena PG ( 0 ) a =0, PG ( 1 )=0, PG ( 2 )=0, dan PG ( 3 ) =6,
χ (G) adalah K minimal, sehingga PG ( K ) > 0.
Jadi, bilangan kromatik dari graf tersebut adalah 3.
Dari kesimpulan tersebut, banyaknya jadwal yang dapat dibuat agar setiap
mahasiswa tidak mendapatkan jadwal ujian dua mata kuliah dalam waktu yang
bersamaan adalah 3 buah jadwal.
Untuk menentukan pewarnaan graf pada graf tersebut, akan di tentukan dengan
menggunakan Algortima Wells-Powell:
2. Memberi warna merah pada simpul v1, karena v1 berikatan dengan v2, v3,
v4, dan v5 maka tidak ada simpul lain yang mempunyai warna yang sama
dengan v1.
11
3. Memberi warna biru pada simpul v2, berikan warna yang sama pada
simpul-simpul yang tidak berikatan dengan v2 yaitu v5.
4. Memberi warna hijau pada simpul v3, berikan warna yang sama pada
simpul-simpul yang tidak berikatan dengan v3 yaitu v4.
5. Karena semua simpul sudah diberi warna maka algoritma selesai.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan pembahasan di atas maka Deletion-Contracion Theorem
terbukti.
2. Penentuan banyaknya bilangan kromatik dengan metode Deletion-
Contracion yaitu: PG ( k ) =PG ¿ ( k ) −PG ο e (k )
3. Salah satu aplikasi penghitungan banyaknya cara memberikan warna
simpul yang menggunakan Deletion-Conttraction Theorem adalah
pembuatan jadwal ujian Prodi Matematika FMIPA UNY.
B. Saran
Deletion-Contraction Theorem sebaiknya digunakan untuk menghitung
banyaknya pewarnaan simpul pada graf yang rumit, misalnya graf yang memiliki
loop atau rusuk ganda.
13
DAFTAR PUSTAKA
Devadas, Srini dan Eric Lehman. 2005. Graph Teory II. Diakses dari
http://files.myopera.com/m4th03/files/vertex_coloring_graph.pdf pada
Sabtu, 10 November 2012 pukul 6:42 PM
14