Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL

1. Milatus Zahroh

(14/)

2. Septian Hertoto Mambrasar

(14/371008/PPA/04521)

3. Oktovianus R. Sikas

(14/371050/PPA/04547)

1. Dengan menggunakan metode karakteristik, tunjukkan MSA


ut + cux = 0,

(1)

u(x, 0) = f (x).

(2)

mempunyai solusi berbentuk f (x ct), dengan f sebarang fungsi diferensiabel kontinu.


Penyelesaian:
Pertama syarat awal u(x, 0) = f (x) dinyatakan dengan fungsi parameter
x( ) = ,

t( ) = 0,

u( ) = f ( ).

Kemudian dari persamaan (1) didapat persamaan karakteristik


dt
= 1,
ds

dx
= c,
ds

du
= 0.
ds

Dari sini kita peroleh


Z
x(, s) =

c ds = cs + F ( )
Z

t(, s) =

ds = s + G( )
Z

u(, s) =

0 ds = H( )

Selanjutnya berdasarkan syarat awal didapat


x(, 0) =

F ( ) =

x(, s) = cs +

t(, 0) = 0

G( ) = 0

t(, s) = s

u(, 0) = f ( )

H( ) = f ( )

u(, s) = f ( ).

Dengan demikian x = ct + atau = x ct, sehingga diperoleh u(, s) = f ( ) = f (x ct) = u(x, t).
Jadi MSA mempunyai penyelesaian berbentuk u(x, t) = f (x ct).

2. Dengan metode separasi variabel, selesaikan MSAB


ut = kuxx ,

t > 0,

0 < x < L,

(3)

u(0, t) = u(L, t) = 0,

t > 0,

(4)

u(x, 0) = f (x),

0 < x < L.

(5)

Penyelesaian:
Jika u(x, t) = X(x)T (t) disubstitusikan ke persamaan (3), maka didapat
X(x)T 0 (t) = KX 00 (x)T (t)
yang jika dibagi kX(x)T (t) akan menghasilkan
X 00 (x)
1 T 0 (t)
=
.
k T (t)
X(x)
Perhatikan bahwa masing-masing ruas persamaan di atas bergantung pada variabel yang berbeda,
sehingga kejadian yang mungkin adalah persamaan tersebut bernilai konstan, yaitu
X 00 (x)
1 T 0 (t)
=
=
k T (t)
X(x)
dengan konstanta sebarang. Dari sini diperoleh dua persamaan diferensial biasa
X 00 (x) X(x) = 0,

(6)

T 0 (t) kT (t) = 0.

(7)

Selanjutnya dari syarat batas (4) diketahui u(0, t) = X(0)T (t) = 0. Agar didapat solusi nontrivial
dipilih T (t) 6= 0, sehingga diperoleh X(0) = 0. Secara analog didapat X(L) = 0. Jadi kita peroleh
MS-L
X 00 (x) X(x) = 0,

0 < x < L,

X(0) = X(L) = 0.
Untuk = 0, persamaannya menjadi X 00 (x) = 0, sehingga kita dapat X(x) = Ax + B. Karena
diketahui X(0) = 0, maka B = 0. Kemudian karena X(L) = 0, maka AL = 0 atau A = 0. Jadi
untuk = 0, diperoleh solusi trivial X(x) = 0.
Untuk > 0, katakan = 2 , persamaannya menjadi X 00 (x) 2 X(x) = 0. Dengan memisalkan
X(x) = emx , kita peroleh (m2 2 )emx = 0 atau m2 2 = 0 atau m = . Jadi didapat
X(x) = Aex + Bex .
Karena diketahui X(0) = 0, maka A + B = 0, sehingga B = A. Kemudian diketahui X(L) = 0,
sehingga didapat A(eL eL ) = 0. Karena (eL eL ) 6= 0, maka A = 0. Jadi untuk > 0
diperoleh solusi trivial X(x) = 0.
Untuk < 0, katakan = 2 , persamaannya menjadi X 00 (x)+2 X(x) = 0. Dengan memisalkan

X(x) = emx , kita peroleh (m2 + 2 )emx = 0 atau m2 + 2 = 0 atau m = i. Jadi didapat
X(x) = A cos x + B sin x.
Diketahui X(0) = 0, maka didapat A = 0. Kemudian karena diketahui X(L) = 0, kita peroleh
B sin L = 0. Agar diperoleh solusi nontrivial dipilih B 6= 0 sehingga kita peroleh sin L = 0
atau sin L = sin n . Jadi untuk = 2 < 0, diperoleh n =

n
L

dan Xn (x) = B sin nx


L ,

n = 1, 2, . . .
Jadi nilai eigen dan fungsi eigen untuk MS-L tersebut berturut-turut yaitu
n = 2n =

 n 2
L

Xn (x) = B sin

nx
,
L

B 6= 0,

n = 1, 2, . . .

Sementara itu solusi umum persamaan (7) dicari dengan memisalkan T (t) = emt . Maka didapat
(m K)emt = 0, atau m = K. Dengan demikian diperoleh solusi umumnya
T (t) = Cekt
dan solusi-solusi yang berkorespondensi dengan nilai eigen n yaitu
Tn (t) = Ce(

n
L

kt

n = 1, 2, . . .

Jadi didapat solusi-solusi khusus


un (x, t) = Xn (x)Tn (t) = BC sin

2
nx ( n
e L ) kt ,
L

n = 1, 2, . . .

sehingga diperoleh bentuk superposisi

u(x, t) =

cn sin

n=1

2
nx ( n
e L ) kt .
L

Selanjutnya dari syarat awal (5) diperoleh u(x, 0) =


P

n=1 cn

n=1 cn

sin nx
= f (x), sehingga deret
L

sin nx
L merupakan deret Fourier Sinus yang didapat dengan memperluas fungsi u(x, 0) = f (x)

pada (0, L) menjadi fungsi ganjil pada (L, L). Akibatnya didapat
cn =

2
L

f (x) sin
0

nx
dx
L

Jadi solusi untuk MSAB (3)-(5) adalah


u(x, t) =

cn cos

n=1

2
nx ( n
e L ) kt
10

dengan
cn =

2
L

f (x) sin
0

nx
dx.
L

3. Dengan metode separasi variabel, selesaikan MSAB


ut = Kuxx ,

t > 0,

0 < x < 10,

ux (0, t) = ux (10, t) = 0,

t > 0,

u(x, 0) = 1 x,

0 < x < 10.

(8)
(9)
(10)

Penyelesaian:
Jika u(x, t) = X(x)T (t) disubstitusikan ke persamaan (8), maka didapat
X(x)T 0 (t) = KX 00 (x)T (t)
yang jika dibagi KX(x)T (t) akan menghasilkan
X 00 (x)
1 T 0 (t)
=
.
K T (t)
X(x)
Perhatikan bahwa masing-masing ruas persamaan di atas bergantung pada variabel yang berbeda,
sehingg kejadian yang mungkin adalah persamaan tersebut bernilai konstan, yaitu
X 00 (x)
1 T 0 (t)
=
=
K T (t)
X(x)
dengan konstanta sebarang. Dari sini diperoleh dua persamaan diferensial biasa
X 00 (x) X(x) = 0,

(11)

T 0 (t) KT (t) = 0.

(12)

Selanjutnya dari syarat batas (9) diketahui ux (0, t) = X 0 (0)T (t) = 0. Agar didapat solusi nontrivial
dipilih T (t) 6= 0, sehingga diperoleh X 0 (0) = 0. Secara analog didapat X 0 (10) = 0. Jadi kita peroleh
MS-L
X 00 (x) X(x) = 0,

0 < x < 10,

X 0 (0) = X 0 (10) = 0.
Untuk = 0, persamaannya menjadi X 00 (x) = 0, sehingga kita dapat X(x) = Ax + B dan
X 0 (x) = A. Karena diketahui X 0 (0) = 0, maka A = 0. Jadi untuk = 0, diperoleh solusi
X(x) = B,

B 6= 0.

Untuk > 0, katakan = 2 , persamaannya menjadi X 00 (x) 2 X(x) = 0. Dengan memisalkan


X(x) = emx , kita peroleh (m2 2 )emx = 0 atau m2 2 = 0 atau m = . Jadi didapat
X(x) = Aex + Bex

dan X 0 (x) = (Aex Bex ).

Karena diketahui X 0 (0) = 0, maka (A B) = 0, sehingga B = A. Kemudian diketahui


X 0 (10) = 0, sehingga didapat A(e10 e10 ) = 0. Karena (e10 e10 ) 6= 0, maka A = 0.
Jadi untuk > 0 diperoleh solusi trivial X(x) = 0.
Untuk < 0, katakan = 2 , persamaannya menjadi X 00 (x)+2 X(x) = 0. Dengan memisalkan

X(x) = emx , kita peroleh (m2 + 2 )emx = 0 atau m2 + 2 = 0 atau m = i. Jadi didapat
X(x) = A cos x + B sin x

dan X 0 (x) = (A sin x + B cos x).

Diketahui X 0 (0) = 0, maka didapat B = 0. Kemudian karena diketahui X 0 (10) = 0, kita peroleh
A sin 10 = 0. Agar diperoleh solusi nontrivial dipilih A 6= 0 sehingga kita peroleh sin 10 = 0
atau sin 10 = sin n . Jadi untuk = 2 < 0, diperoleh n =

n
10

dan Xn (x) = A cos nx


10 ,

n = 1, 2, . . .
Jadi nilai eigen dan fungsi eigen untuk MS-L tersebut berturut-turut yaitu
0 = 0,

X0 (x) = B,

n = 2n =

 n 2
10

B 6= 0,

Xn (x) = A cos

nx
,
10

A 6= 0,

n = 1, 2, . . .

Sementara itu solusi umum persamaan (12) dicari dengan memisalkan T (t) = emt . Maka didapat
(m K)emt = 0, atau m = K. Jadi didapat solusi umumnya
T (t) = CeKt
dan solusi-solusi yang berkorespondensi dengan nilai eigen 0 dan n yaitu
T0 (t) = C,
2

Tn (t) = Ce( 10 )
n

Kt

Jadi didapat solusi-solusi khusus


u0 (x, t) = X0 (x)T0 (x) = BC,
un (x, t) = Xn (x)Tn (x) = AC cos

2
nx ( n
e 10 ) Kt ,
10

n = 1, 2, . . .

sehingga diperoleh bentuk superposisi


u(x, t) = a0 +

X
n=1

an cos

2
nx ( n
e 10 ) Kt .
10

(13)

P
Selanjutnya dari syarat awal (10) diperoleh u(x, 0) = a0 + n=1 an cos nx
10 = 1 x, sehingga
P
nx
deret a0 + n=1 an cos 10 merupakan deret Fourier Cosinus yang didapat dengan memperluas fungsi

u(x, 0) = (1 x) pada (0, 10) menjadi fungsi genap pada (10, 10). Akibatnya didapat
a0 =
an =

1
10

2
10

10

1 x dx =
0
10

(1 x) cos
0


x=10
1
1
1
x x2
(10 50 0 + 0) = 4.
=
10
2
10
x=0
nx
dx
10

#x=10
 2
nx
10
nx
2 10
(1 x) sin

cos
=
10 n
10
n
10
x=0
"
#
 2
 2
2
10
10
=
cos n 0 +
0
10
n
n
 2
2 10
((1)n + 1)
=
10 n
20 (1 (1)n )
.
= 2

n2
"

Dengan mensubstitusikan koefisien a0 dan an di atas ke persamaan (13) diperoleh penyelesaian


MSAB (8)-(10), yaitu
u(x, t) = 4 +

2
20 X (1 (1)n )
nx ( n
cos
e 10 ) Kt .
2
2
n=1
n
10

4. Dengan metode separasi variabel, selesaikan MSAB


ytt = yxx ,

t > 0,

0 < x < L,

(14)

y(0, t) = y(L, t) = 0,

t > 0,

(15)

y(x, 0) = 10,

0 < x < L,

(16)

yt (x, 0) = 5,

0 < x < L.

(17)

Penyelesaian:
Jika y(x, t) = X(x)T (t) disubstitusikan ke persamaan (14), maka didapat
X(x)T 00 (t) = X 00 (x)T (t)
yang jika dibagi X(x)T (t) akan menghasilkan
X 00 (x)
T 00 (t)
=
.
T (t)
X(x)
Perhatikan bahwa masing-masing ruas persamaan di atas bergantung pada variabel yang berbeda,
sehingg kejadian yang mungkin adalah persamaan tersebut bernilai konstan, yaitu
T 00 (t)
X 00 (x)
=
=
T (t)
X(x)
dengan konstanta sebarang. Dari sini diperoleh dua persamaan diferensial biasa
X 00 (x) X(x) = 0,

(18)

00

T (t) T (t) = 0.

(19)

Selanjutnya dari syarat batas (15) diketahui u(0, t) = X(0)T (t) = 0. Agar didapat solusi nontrivial
dipilih T (t) 6= 0, sehingga diperoleh X(0) = 0. Secara analog didapat X(L) = 0. Jadi kita peroleh
MS-L
X 00 (x) X(x) = 0,

0 < x < L,

X(0) = X(L) = 0.
Analog dengan nomor 2, nilai eigen dan fungsi eigen untuk MS-L tersebut berturut-turut yaitu
n = 2n =

 n 2
L

Xn (x) = B sin

nx
,
L

B 6= 0,

n = 1, 2, . . .

Sementara itu solusi umum persamaan (19) yang berkorespondensi dengan nilai eigen n adalah
Tn (t) = C cos

nt
nt
+ D sin
.
L
L

Jadi didapat solusi-solusi khusus


yn (x, t) = Xn (x)Tn (x) = B sin

nx
L



nt
nt
C cos
+ D sin
,
L
L

n = 1, 2, . . .

sehingga diperoleh bentuk superposisi

nx
y(x, t) =
sin
L
n=1

nt
nt
an cos
+ bn sin
L
L


.

(20)

P
Selanjutnya dari syarat awal (16) kita ketahui bahwa y(x, 0) = n=1 an sin nx
L = 10, sehingga deret
P
nx
n=1 an sin L merupakan deret Fourier Sinus yang didapat dengan memperluas fungsi y(x, 0) = 10
pada (0, L) menjadi fungsi ganjil pada (L, L). Akibatnya didapat
an =

2
L

10 sin
0


x=L
20
L
nx
20
20
nx
dx =

cos
=
[cos n 1] =
(1 (1)n ).
L
L
n
L x=0
n
n

Dari syarat awal (17), diperoleh yt (x, 0) =

n
n=1 bn L

sin nx
L = 5, sehingga deret

n
n=1 bn L

sin nx
L

merupakan deret Fourier Sinus yang didapat dengan memperluas fungsi yt (x, 0) = 5 pada (0, L)
menjadi fungsi ganjil pada (L, L). Akibatnya didapat
bn

n
2
=
L
L

5 sin
0

nx
L


x=L
nx
10L
10L
10
L
cos
= 2 2 [ cos n + 1] = 2 2 (1 (1)n ).
bn =

n
n
L x=0
n
n

Dengan mensubstitusikan koefisien an dan bn di atas ke persamaan (20) diperoleh penyelesaian


untuk MSAB (14)-(17), yaitu
y(x, t) =

(1 (1)n ) sin

n=1

nx
L

20
nt
10L
nt
cos
2 2 sin
n
L
n
L


.

Anda mungkin juga menyukai