Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ELIMINASI GAUSS JORDAN”


ALJABAR LINEAR

Dosen Pengampu:
Drs. Yasifati Hia, M.Si

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:

ALDA AULIA NASUTION (4203111022)


AZZAHRA FEBINDAYANTI (4203111027)
DINDA PUTRI NAMIRA (4203311065)
IMRAN HIDAYAT SIRAIT (4203111112)
NITA ERNITA SIMATUPANG (4203111028)
PUTRI WULANDARI (4203311011)
RAFLES VERDINAN HUTAGALUNG (4203111115)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNUVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2022
2
KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata Aljabar Liniar yang berjudul “
Eliminasi Gauss Jordan”

Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang teah membantu dalam
penyusunan makalah ini terutama Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pengampu pada
mata kuliah Aljabar Linear

Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami di
kemudian hari. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

February 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I .............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

A. Eliminasi Gauss .................................................................................................... 3

B. Eliminasi Gauss Jordan ........................................................................................ 6

C. Sistem Persamaan Linear Homogen .................................................................. 10

BAB III ......................................................................................................................... 12

PENUTUP .................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika secara umum didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari pola
dari struktur, perubahan dan ruangan. Maka secara informal dapat juga disebut sebagai
ilmu bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah penelaahan
struktur abstrak yang didefenisikan secara aksioma dengan menggunakan logika
simbolik dan notasi. Adapun pandangan lain bahwa matematika adalah ilmu dasar yang
mendasari ilmu pengetahuan lain.

Dengan ilmu matematika, dapat untuk mengembangkan semua hal sesuai


dengan pola pikir kita. Sesuai dengan kaidah-kaidahnya matematika dianggap sebagai
ilmu yang menuntun manusia untuk melakukan suatu proses berpikir otak secara
dinamis. Serta matematika menuntut pola pikir secara tersetruktur. Oleh karena itu
peran matematika dapat dikatakan hampir di semua sendi kehidupan dan mendukung
dalam upaya memajukan kehidupan manusia.

Dalam matematika, Eliminasi Gauss adalah algoritma yang digunakan untuk


menyelesaikan sistem persamaan linear. Algoritma ini terdiri dari serangkaian operasi
yang diakukan pada matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut. Walau akan
mengubah bentuk matriks, operasi – operasi tersebut tidak akan mengubah solusi dari
sistem persamaan. Hal ini memungkinkan matriks koefesien di bentuk menjadi sebuah
matriks segitiga atas, sehingga solusi sistem persamaan dapat ditentukan dengan cukup
melakukan eliminasi variable secara berulang. Eliminasi Gauss juga dapat digunakan
untuk menghitung rank dari matriks, determinan dari matriks persegi, dan invers dari
matriks nonsingular. Metode ini dinamai dari matematikawan Carl Friedrich Gauss
(1777 – 1855), walaupun beberapa kasus khusus dari metode ini tapi tanda dilengkapi
barang bukti sudah kenal oleh matematikawan Tionghoa semenjak tahun 179 M.

Beberapa penulis menggunakan istilah eliminasi Gauss untuk merujuknya pada


prosedur mengubah matrks sampai dalam bentuk eselon baris, dan menggunakan istilah
eliminasi Gauss-Jordan untuk merujuk pada prosedur mengubah sampai ke bentuk
eselon baris tereduksi. Nama ini digunakan sebagai varian dari eliminasi Gauss yang

1
dijelaskan oleh Wilhelm Jordan pada tahun 1888. Namun variasi ini juga muncul dalam
artikel oleh Clasen yang diterbitkan pada tahun yang sama. Jordan dan Clasen mungkin
menemukan eliminasi Gauss-Jordan secara independen.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah eliminasi gauss?
2. Apakah eliminasi Gauss-Jordan?
3. Bagaimana mengerjakan SPL dengan metode Gauss dan Gauss-Jordan?
4. Apa sistem persamaan linear homogen?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui penyelesaian soal persamaan linear menggunakan metode eliminasi
Gauss dan eliminasi Gauss-Jordan
2. Mengetahui sistem persamaan linear homogen?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Eliminasi Gauss
Didalam matematika, sytem persamaan linear adalah kumpulan persamaan-
persamaan linear yang memiliki variabel-variabel yang sama. bentuk umum dari sistem
persamaan linear dengan n dinyatakan sebagai berikut :

a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 = b1


a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 = b2
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 = b3

Ditulis dalam augmented matriks

a11 a12 a13 b1


a
[ 21 a22 a23 b2 ]
a31 a32 a33 b3

Metode eliminasi gauss termasuk dalam metode penyelesaian persamaan linear


dengan cara langsung. Inti dari metode ini adalah membawa persamaan kedalam bentuk
matriks dan menyederhanakan matriks menjadi bentuk segitia atas. Setelah
mendapatkan bentuk tersebu dilakukan substitusi baik untuk mendapat nilai dari akar
persamaan tadi. Untuk mengetahui lebih jelas perhatikan contoh berikut :

Contoh Eliminasi Gauss:

x1 + x2 + 2x1 = 9

2z1 + 4x2 − 3x3 = 1

3x1 + 6x2 − 5x3 = 0

Tentukan nilai x1 , x2 , dan x3 !

Jawab:

Bentuk matriks dari persamaan di atas adalah:

1 1 2 x1 9
[2 4 −3] [x2 ] = [1]
3 6 −5 x3 0

3
1 1 2 |9
[2 4 −3 | 1]
3 6 −5 |0

Langkah-langkah:

1 1 2 | 9 −2R1 + R 2
[2 4 −3 | 1]
3 6 −5 | 0

1. Agar baris ke 2 kolom 1 bernilai 0, maka kalikan baris 1 dengan -2 lalu


ditambahkan ke baris 2

1 1 2 | 9
[0 2 −7 | − 17]
3 6 −5 | 0 −3R1 + R 3

2. Agar baris ke 3 kolom 1 bernilai 0, maka kalikan baris 1 dengan -3, lalu
tambahkan ke baris 3

1 1 2 | 9
1
[0 2 −7 | − 17 ] R 2
0 3 −11 | − 27 2
1
3. Untuk menyelesaikan barisan ke 2, maka baris ke 2 kita kali 2

1 1 2 | 9
7 17
[0 1 − |− ]
2 2 −3R + R
2 3
0 3 −11 | − 27

4. Agar nilai baris ke 3 kolom ke 2 menjadi 0, kita gunakan baris kedua dengan
mengalikan -3 ke baris kedua lalu menjumlkannya ke baris ke 3
1 1 2 | 9
7 17
0 1 − |−
2 2
1 3 −2R 3
0 0 − |− ]
[ 2 2

5. Agar baris ke 3 kolom ke 3 bernilai satu, kita kali -2 ke baris ke tiga


1 1 2 9 |
7 17
[0 1 − |− ]
2 2
0 0 1 | 3

4
Karena nilai dari baris 1 kolom 1, baris 2 kolom 2, baris 3 kolom 3 adalah 1 maka
kita akan mencari nilai x1 , x2 , dan x3 dengan metode substitusi:
x1 + x2 + 2x3 = 9 … (1)
7 17
x2 − 2 x3 = − … (2)
2

x3 = 3 … (3)

Substitusi pers (3) ke pers 2 untuk mendapat nilai x2


7 17
x1 − 2 x3 = − 2
17 7
x2 = − + (3)
2 2
4
x2 = 2 = 2

Substitusi nilai x2 dan x3 ke pers (1) untuk mendapat nilai x1


x1 + x2 + 2x3 = 9
x1 + 2 + 2(3) = 9
x1 = 9 − 6 − 2
x1 = 1

Jadi solusi dari


x1 + x2 + 2x1 = 9
2z1 + 4x2 − 3x3 = 1
3x1 + 6x2 − 5x3 = 0 adalah
x1 = 1, x2 = 2, x3 = 3
Atau
x1 1
[x2 ] = [2]
x3 3

Kelebihan Eliminasi Gauss :


a. Menentukan apakah sistem konsisten
b. Menghilangkan kebutuhan untuk menulis ulang variabel setiap langkah
c. Lebih mudah untuk memecahkan
d. Tidak ada error

5
Kekurangan eliminasi gauss
a. Memiliki masalah akurasi saat pembulatan desimal

B. Eliminasi Gauss Jordan


Eliminasi Gauss-Jordan adalah prosedur pemecahan sistem persamaan linear
dengan mengubahnya menjadi bentuk matriks eselon baris tereduksi dengan Operasi
Baris Elementer.
Lalu apa itu eselon baris tereduksi?
B.1. Bentuk Eselon Baris Tereduksi
Matriks Eselon Baris Tereduksi adalah sebuah bentuk matriks eselon
baris yang lebih disederhanakan yang bertujuan agar lebih mudah dalam
pencarian pemecahan (solusi) dari suatu sistem persamaan .
Agar mencapai bentuk eselon baris tereduksi diperlukan 4 sifat yang
terdiri 3 sifat bentuk eselon baris dan 1 sifat khusus.
Berikut 4 sifat agar terbentuk eselon baris tereduksi :
1. Jika suatu baris yang semua elemennya tidak nol semua, maka bilangan
tidak nol pertama dalam baris tersebut adalah 1. Bisa kita sebut dengan
1 utama/pertama.
2. Jika terdapat baris yang semuanya elemennya bernilai nol, maka semua
baris yang seperti itu harus dikelompokkan dan diletakkan di bawah
matriks.
3. Setiap dua baris yang berurutan yang memenuhi sifat ke-1, maka 1
utama dalam baris yang lebih rendah letaknya harus lebih kekanan dari
1 utama dalam baris yang lebih tinggi.
Berikut contoh matriks eselon baris yang memenuhi ketiga sifat di atas :

0 1 0 0 5
1 2 3 1 −1
A = [0 0 1 0 0] , B = [ ] ,C = [ ]
0 −1 2 0 1
0 0 0 0 1

4. Di materi sebelumnya tentang eliminasi gauss sudah dijelaskan secara


lebih jelas dan runtut mengenai Bentuk Eselon Baris (3 sifat diatas) dan
disertai contoh yang menarik. Sifat ke-4 ini merupakan sifat khusus
yaitu setiap kolom yang mengandung 1 utama maka elemen-elemen lain
selain 1 utama bernilai nol.

6
Berikut contoh matriks eselon baris tereduksi yang memenuhi keempat
syarat di atas :

0 1 10 1 0 0
0 0
A = [0 0 01] , B = [0 1 0] , C = [ ]
0 0
0 0 00 0 0 1

Setelah memahami bentuk eselon baris tereduksi selanjutnya kita akan


mencoba memecahkan sistem persamaan linear dengan eliminasi gauss-jordan
yakni dengan cara merepresentasikan kedalam matriks kemudian
mengubahnya kebentuk eselon baris tereduksi.

B.2. Penerapan Eliminasi Gauss-Jordan


Eliminasi gauss-jordan akan lebih terasa bermanfaat jika sistem
persamaan linear tersebut terdiri dari banyak persamaan dan variabel, semisal
sistem tersebut mempunyai 5 persamaan dan 5 variabel di dalamnya.
Contoh 1 (Linear)
Diberikan sistem persamaan linear sebagai berikut :
x + 2y -3z = 4
3x – y + 5z =2
4x + y + (k2 – 14 ) z = k + 2
Tentukan nilai k agar SPL di atas :

1. Tidak mempunyai penyelesaian;


2. Tepat mempunyai satu penyelesaian;
3. Mempunyai tak hingga banyak penyelesaian;

Penyelesaian :

Pertama kita representasikan sistem persamaan linear tersebut kedalam


bentuk matriks :
1 2 −3 ⃓ 4
[3 −1 5 ⃓ 2 ]
2
4 1 𝐾 – 14 ⃓ 𝐾 + 2

7
Langkah 1:
Karena pada baris pertama sudah terdapat 1 utama, kita akan
menyederhanakan baris ke-2 dengan operasi −3𝑅1 + 𝑅2 → 𝑅2 sehingga
diperoleh :
1 2 −3 ⃓ 4 1 2 −3 ⃓ 4
[3 −1 5 ⃓ 2 ] → [0 −7 14 ⃓ −10 ]
4 1 𝐾 2 – 14 ⃓ 𝐾 + 2 4 1 𝐾 2 – 14 ⃓ 𝐾 + 2

Kemudian dilanjut penyederhanaan pada baris ke-3 dengan operasi -


−4𝑅1 + 𝑅3 → 𝑅3 , didapat :

1 2 −3 ⃓ 4 1 2 −3 ⃓ 4
[0 −7 14 ⃓ −10 ] → [0 −7 14 ⃓ −10 ]
2 2
4 1 𝐾 – 14 ⃓ 𝐾 + 2 0 −7 𝐾 – 2⃓ 𝐾 − 14

Langkah 2
1
Kita buat 1 utama pada baris ke-2 dengan operasi − 7 𝑅2 → 𝑅2 dan kita

peroleh :

⃓ 4
1 2 −3 ⃓ 4 1 2 −3 10
[0 −7 14 ⃓ −10 ] → [0 1 −2 ⃓ ]
2
0 −7 𝐾 – 2⃓ 𝐾 − 14 2
0 −7 𝐾 – 2 7
⃓ 𝐾 − 14

Selanjutnya kita sederhanakan baris ke-3 dengan operasi 7𝑅2 + 𝑅3 →


𝑅3

⃓ 4 ⃓ 4
1 2 −3 10 1 2 −3 10
[0 1 −2 ⃓ ] → [0 1 −2 ⃓ ]
0 2
−7 𝐾 – 2 7 2
0 0 𝐾 – 16 7
⃓ 𝐾 − 14 ⃓ 𝐾−4

Langkah 3
Karena tujuan kita akan mengidentifikasi nilai k, maka kita cukup fokus
pada baris ke-3. apabila diubah kembali kedalam bentuk sistem persamaan
linear maka :
⃓ 4 𝑥 + 2𝑦 − 3𝑧 = 4
1 2 −3 10 10
[0 1 −2 ⃓ ] → 𝑦 − 2𝑧 =
7 7
0 0 𝐾 2 – 16 2
⃓ 𝐾−4 (𝑘 − 16)𝑧 = 𝑘 − 4

8
Perhatikan pada persamaan ketiga :

( 𝑘 2 − 16)𝑧 = 𝑘 − 4
↔ (𝑘 − 4)(𝑘 + 4)𝑧 = 𝑘 − 4
↔ (𝑘 − 4)(𝑘 + 4)𝑧 − (𝑘 − 4) = 0

↔ (𝑘 − 4){(𝑘 + 4)𝑧 − 1} = 0

Kita bagi menjadi 2 kasus :


Kasus 1
Jika 𝑘 − 4 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘 = 4 maka jika disubstitusikan ke persamaan ke-3
diperoleh :

0(8𝑧 − 1) = 0

Mengingat sifat sembarang bilangan jika dikalikan nol akan bernilai nol
maka nilai dari(8𝑧 − 1) mempunyai tak hingga kemungkinan. Dapat
𝑛+1
dimisalkan 𝑛 = 8𝑧 − 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 8𝑧 = 𝑛 + 1 ↔ 𝑧 = untuk sembarang
8

bilangan n . Akibatnya sistem persamaan linear tersebut mempunyai tak


hingga banyaknya penyelesaian.

Kasus 2
Jika (𝑘 + 4)𝑧 − 1 = 0maka :

(𝑘 + 4)𝑧 = 1
1
↔ 𝑧= 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘 ≠ −4
𝑘+4

Dari persamaan di atas, sistem tersebut akan konsisten (mempunyai


solusi baik tunggal ataupun banyak) jika nilai dari 𝑘 ≠ −4. Dari pernyataan-
pernyataan di atas dan sebelumnya, jika kita menginginkan sistem tersebut
mempunyai solusi tunggal maka haruslah k ≠ (-4 , 4 ) Sedangkan jika
menginginkan sistem tersebut tidak mempunyai solusi maka haruslah k = - 4

Kesimpulan

1. SPL tersebut akan tidak mempunyai solusi jika k = - 4

9
2. SPL tersebut akan mempunyai tak hingga solusi jika k = 4
3. SPL tersebut akan mempunyai solusi tunggal jika k ≠ (-4 , 4 )

C. Sistem Persamaan Linear Homogen

Merupakan sistem persamaan linear dengan semua bentuk konstantanya


adalah 0, yaitu sistem ini memiliki bentuk:

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = 0

a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = 0

am1 x1 + am2 x2 + … + amn xn = 0

Setiap sistem persamaan linear homogen adalah konsisten karena semua sistem
semacam ini memilik isolusi x1 = 0, x2 =0, …, xn =0. Solusi ini disebu tsolusi trivial,
Jika terdapat solusi lain, maka solusi – solusi tersebut disebut solusi non trivial.

Contoh I persamaan linier homogen:


Pecahkanlah sistem persamaan-persamaan linier homogen berikut
dengan menggunakan eliminasi Guss-Jordan

2𝑥1 + 2𝑥2 − 𝑥3 +𝑥5 = 0

−𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 + 3𝑥4 + 𝑥5 = 0

𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 −𝑥5 = 0

𝑥3 + 𝑥4 +𝑥5 = 0

Matriks yang diperbesar untuk sistem tersebut adalah

2 2 −1 0 1 0
−1 −1 2 −3 1 0
1 1 −2 0 −1 0
0 0 1 1 1 0
[ ]

Dengan meredukasi melalui Eliminasi Gauss Jordan, diperoleh

1 1 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
[ ]

10
Sistem persamaan yang bersesuai dengan matriks tereduksi adalah

𝑥1 + 𝑥2 +𝑥5 = 0

𝑥3 +𝑥5 = 0

𝑥4 = 0

Dengan menyelesaikan variabe;-variabel utama, diperoleh

𝑥1 = −𝑥2 + 𝑥5

𝑥3 = −𝑥5

𝑥4 = 0

Dengan demikian, diperoleh solusi umum tak trivial

𝑥1 = 𝑠 − 𝑡

𝑥2 = 𝑠

𝑥3 = −𝑡

𝑥4 = 0

𝑥5 = 𝑡

Perhatikan bahwa pemecahan trivial didapatkan bila 𝑠 = 𝑡 = 0

Maka, diperoleh penyelesaian

𝑥1 = 0

𝑥2 = 0

𝑥3 = 0

𝑥4 = 0

𝑥5 = 0

Jika 𝑠 = 𝑡 = 0 akan diperoleh solusi trivial

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam matematika, sistem persamaan linear adalah kumpulan persamaan-
persamaan linear yang memiliki variabel yang sama ada. Ada 3 metode dalam sistem
persamaan linear diantaranya adalah Metode eliminasi gauss yaitu, persamaan linear
yang di bentuk kedalam matriks dan menyederhanakan matriks menjadi bentuk segitiga
atas; Metode eliminasi Gauss Jordan yaitu, prosedur sistem persamaan linear dengan
mengubahnya menjadi bentuk matriks baris tereduksi dengan operasi baris elementer
dan; Sistem persamaan linear Homogen, Yaitu sistem persamaan linear dengan semua
bentuk konstantanya adalah 0.

B. Saran
Terkait dengan materi tentang Eliminasi Gauss Jordan, penulis menyarankan
agar para pembaca dapat lebih mengerti cara mengerjakan sistem persamaan linear
dengan metode yang telah dijelaskan tadi. Penulis juga menyarankan agara pembaca
lebih giat dalam mendalami materi ini dan penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih jaug dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat kami butuhkan dalam menyempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ernanto, Iwan.2019."Sistem Persamaan Linear Homogen",


https://aljabarlinear.mipa.ugm.ac.id/matriks/sistem-persmaan-linear/sistem-persamaan-linear-
homogen/ ,diakses pada 21 Februari 2022

Randi, 2015. " Eliminasi Gauss", https://www.slideshare.net/33108009/eliminasi-gauss-


51843678 , diakses pada tanggal 19 Februari 2022

https://id.wikipedia.org/wiki/Eliminasi_Gauss

https://www.statmat.net/sistem-persamaan-linear/

https://www.profematika.com/sistem-persamaan-linear-homogen-
dansifatnya/#:~:text=Kesimpulan,Definisi%20Sistem%20Persamaan%20Linear%20Homoge
n,koefisien%20%E2%80%9Cberdampingan%E2%80%9D%20dengan%20variabel.

https://www.profematika.com/eliminasi-gauss-jordan-beserta-contoh-
penerapannya/#:~:text=Eliminasi%20Gauss%2DJordan%20adalah%20prosedur,tereduksi%2
0dengan%20Operasi%20Baris%20Elementer

13

Anda mungkin juga menyukai