Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

dr. Arinda Lironika. M.Kes.

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK SEMESTER I


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
ANATOMI PARU • Sistem respirasi tdd
sepasang paru di dalam
rongga thorax

• Bentuk : kerucut dengan


apeks di bagian atas

• Paru kanan dibagi


menjadi 3 lobus :
superior, medius dan
inferior oleh fissura
transversa/horizontal
dan oblique

• Paru kiri dibagi menjadi


2 lobus : superior dan
inferior oleh fissura
oblique
• Setiap paru dilapisi oleh membran tipis yaitu pleura visceralis
yg bersambung dgn pleura parietalis yg melapisi dinding dada,
diafragma, perikardium dan mediastinum
Pleural space sangat
tipis dan dilubrikasi
oleh cairan pleura
untuk menghindari
gesekan antara paru2
dan dinding dada
sewaktu bernapas
Pleura parietalis di
persarafi oleh n.
intercostalis dan
n.frenikus.
Pleura visceralis tidak
memiliki inervasi
sensorik
SALURAN PERNAPASAN
Saluran napas bagian bawah
dimulai dari trakea pd batas
bawah kartilago krikoid, setinggi
vertebra cervicalis VI (C6)

Bercabang 2 menjadi bronkus


utama kanan dan kiri setinggi
angulus sterni (lbh rendah saat
berdiri tegak dan inspirasi)
HIDUNG
• Merupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua
lubang dipisahkan oleh sekat septum nasi

• Di dalamnya terdapat bulu-bulu untuk menyaring udara,


debu dan kotoran

• Selain itu terdapat juga konka nasalis inferior, konka nasalis


posterior dan konka nasalis media yang berfungsi untuk
mengahangatkan udara

• Hidung menghubungkan lubang2 sinus udara paranasalis dan


lubang2 nasolakrimal
FARING
• adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan oesopagus

• Letaknya di belakang larinx (laringofaring)

• Terbagi menjadi 3 : nasofaring, orofaring dan laringofaring

• Orofaring adalah bagian dari faring merupakan gabungan


sistem respirasi dan pencernaan
Merup tempat persimpangan jalan pernapasan dan jalan makanan
LARING
• Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk
suara karena pita suara terletak disebelah dalam laring

• Terletak didepan bagian faring sampai ketinggian vertebra


servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya

• Menghubungkan faring dengan trakea


TRAKEA
• Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 – 20
cincin tulang rawan yg berfungsi untuk mempertahankan
jalan napas agar tetap terbuka

• Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu


getar yg disebut sel bersilia, yg berfungsi untuk mengeluarkan
benda asing yg masuk bersama dengan udara inspirasi
• Setinggi
vertebra
torakalis VI

• trakea
bercabang
menjadi 2
bronkus
BRONKUS
• Merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah percabangan yang
terdapat pada ketinggian vertebra thorakalis IV dan V dan setinggi
angulus sterni

• Mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel
yang sama

• Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus kiri,
terdiri dari 6 – 8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri
terdiri dari 9 – 12 cincin dan mempunyai 2 cabang ⟶ benda asing
yang terinhalasi lebih mudah masuk ke bronkus kanan

• Cabang bronkus yang lebih kecil dinamakan bronkiolus, disini


terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut alveolli.
PERCABANGAN BRONKUS
JALAN NAPAS
• Meliputi trakea sampai
bronkiolus respiratorius
• Bronkus utama
bercabang menjadi
bronkus lobaris ⟶
bronkus segmental ⟶
bronkiolus respiratorius
⟶ alveoli
• Bronkiolus terminal
bercabang menjadi
bronkiolus
respiratorius
bercabang lagi
menjadi duktus
alveolaris dan saccus
alveolaris
• Seluruh dindingnya
terdiri dari alveoli
• Saluran napas atas dan jalan napas sampai sejauh bronkiolus
terminal tidak berperan dalam pertukaran gas

• Pertukaran gas terjadi di alveoli

• Jalan napas memiliki fungsi pengkondisi, penghangat,


penyaring dan pelembab udara yang di inspirasi

• Bronkus dan jalan napas sampai bronkiolus terminal


mendapat nutrisi dari a. bronkialis

• Bronkiolus respiratorius, ductus dan saccus alveolaris disuplai


sirkulasi pulmonal
OTOT RESPIRASI
Menempel pada rangka dada dan berfungsi penting sebagai
otot pernapasan, meliputi :
• M. intercostalis eksternus : mengangkat iga
• M. sternokleidomastoid : mengangkat sternum
• M. intercostalis internus : menurunkan costa
• Otot abdomen : menarik iga kebawah dan membuat isi
abdomen mendorong diafragma ke atas
• Otot2 dalam diafragma
FISIOLOGI RESPIRASI
• Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung CO2

• Fungsi dari sistem respirasi adalah untuk mengambil O2 yang


kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk
mengadakan pembakaran, mengeluarkan CO2 hasil dari
metabolisme.
Respirasi melibatkan proses :
• Ventilasi Pulmonar : jalan masuk dan keluar udara dari saluran
pernapasan dan paru-paru
• Respirasi eksternal : difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler
alveolus
• Respirasi internal : difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel;sel
jaringan/ proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan
sel tubuh
• Respirasi selular : penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk
produksi energi dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan H2O)
oleh sel-sel tubuh
Proses fisiologi pernapasan dapat terbagi menjadi 3 stadium,
yaitu :
1. Ventilasi Pulmonar
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena
selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus
paru
2. Difusi O2 dan CO2
Proses difusi gas-gas melintasi membran antara alveolus-
kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um)
3. Transpor O2 dan CO2
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui
dua jalan :
a. secara fisik larut dalam plasma atau
b. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai
oksihemoglobin (HbO2).
MEKANISME VENTILASI PULMONAR
• Mekanisme pernapasan meliputi inspirasi (inhalasi) udara ke
dalam paru-paru dan ekspirasi (ekshalasi) udara dari paru-paru
ke lingkungan luar tubuh

• Sebelum inspirasi dimulai, tekanan udara atmosfer (sekitar


760mmhg) = tekanan udara dalam alveoli (tekanan
intrapulmonar/ intra-alveolar)

• Peningkatan/penurunan volume rongga thorax mengubah


tekanan intra-alveolar dan menyebabkan pengembangan/
pengempisan paru-paru
Pada saat inspirasi (paru Pada saat ekspirasi (paru
mengembang) mengempis)
• Otot pernapasan • Otot pernapasan
(m.interkostalis) (m.interkostalis) relaksasi
berkontraksi, • Menurunkan costa dan
• menaikkan costa dan sternum
sternum
• sehingga memperbesar • sehingga mempersempit
rongga thorax dan rongga thorax dan
meningkatkan volumenya menurunkan volumenya
• Apeks paru menurun, • Apeks paru meninggi,
bronkus relaksasi dan bronkus kontraksi dan
melebar menyempit
• Diafragma mendatar • Diafragma melengkung
sehingga tek. Intra sehingga tek. Intra
abdomen meningkat abdomen menurun
• Saat paru mengembang,
tekanan udara di dalam
paru (tek. Intra-alveolar
menurun sampai di
bawah tekanan
atmosfer sehingga udara
luar dihirup mell.
Saluran pernapasan
sampai tekanan intra-
alveolar = tek. Atmosfer
SURFAKTAN

• Merupakan campuran lipoprotein yang disekresikan oleh


alveolus tujuannya untuk menurunkan tegangan permukaan
cairan alveolus sehingga paru mudah mengembang dan
mengempis
VOLUME PARU
• Volume tidal/VT (500ml)
volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan di setiap
pernapasan normal
• Volume cadangan inspirasi/VCI (3000ml)
volume tambahan udara yang dapat diinspirasikan diatas
volume tidal normal dengan inspirasi maksimum
• Volume cadangan ekspirasi/VCE (1100ml)
jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi
kuat setelah akhir suatu ekspirasi tidal yang normal
• Volume sisa/VR (1200ml)
volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi kuat
KAPASITAS PARU
• Kapasitas Inspirasi (3500ml)
KI = VT+VCI = 500 + 3000
• Kapasitas sisa fungsional (2300ml)
KRF = VCE+VR = 1100 + 1200
• Kapasitas vital (4600ml)
KV= VCI+VT+VCE = 3000 + 500 + 1100
penurunan kapasitas vital menjadi 500/1000 ml hampir tidak
cukup untuk mempertahankan kehidupan
• Kapasitas total paru (5800ml)
KTP= KV+VR = 4600 + 1200
• Tingkat Ekspirasi Istirahat (2300ml)
suatu keadaan dimana semua otot inspirasi sama sekali
berelaksasi
VOLUME RESPIRASI/MNT, KECEPATAN
RESPIRASI DAN VOLUME TIDAL
• Vol. respirasi/mnt adalah jumlah total udara baru yg masuk ke
dalam saluran napas tiap menit
• Vol. respirasi/menit = VT x kec.respirasi
= 500 x 12 = 6000 ml = 6lt
PERTUKARAN GAS
• Prinsipnya :
O2 berdifusi dari alveolus ke dalam darah kapiler paru-paru dan
difusi CO2 dari darah kapiler paru ke dalam alveolus
• Molekul gas berdifusi dari area bertekanan parsial tinggi ke
rendah
• PO2 dalam udara alveolar 100mg sedangkan PO2 pada darah
terdeoksigenasi dalam kapiler pulmonal di sekitar alveoli 40
mmhg maka O2 berdifusi dari udara alveolar menuju kapiler paru
• PCO2 dalam udara alveolar 40 mmhg dan PCO2 dalam kapiler 45
mmhg maka CO2 berdifusi dari kapiler ke alveoli
• Pertukaran gas diantara udara alveolus dan darah paru terjadi
melalui membran respirasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIFUSI

• TEBAL MEMBRAN RESPIRASI


semakin tebal membran respirasi dapat mengganggu
pertukaran gas respirasi yang normal
• LUAS PERMUKAAN MEMBRAN RESPIRASI
luas permukaan membran respirasi yang berkurang akan
mengganggu pertukaran gas
TRANSPOR O2 dan CO2
BAGAIMANA PROSES
TERJADINYA KERACUNAN
UDARA/GAS
PERACUNAN Hb DENGAN CO2

• Pada saat CO2 terhirup oleh saluran napas, maka CO2 dapat
bergabung dengan molekul Hb bersaing dengan O2, kekuatan
ikatannya sampai 230x kekuatan ikatan O2 sehingga
memungkinkan kompetisi seimbang dengan O2 dlm berikatan
dengan Hb
• Jika CO2 berikatan dengan Hb maka timbulah keracunan gas
dan berakibat kematian
PENGATURAN PERNAPASAN

• KENDALI SARAF
Pusat pernapasan terletak didalam substantia retikularis MO
dan Pons, dibagi menjadi 3 :
1. area inspirasi (kel. Neuron MO dorsalis)
2. area ekspirasi (kel. Neuron MO ventralis)
3. area pneumotaksik (di dalam pons) yang membantu
mengatur kecepatan pernapasan
EMFISEMA KRONIS
disebabkan 2 perubahan
patofisiologi utama di
dalam paru-paru :
1. aliran udara melalui
bronkiolus terminalis
tersumbat
2. sebagian besar
dinding alveolus rusak
PNEUMONIA
Proses inflamasi infeksius akut disebabkan oleh bakteri, jamur,
virus atau zat kimia yang mengakibatkan alveoli terisi penuh
cairan sehingga menyebabkan :
• Penurunan luas permukaan membran respirasi
• Berkurangnya kapasitas difusi
ASMA BRONKIALE
Disebabkan oleh
hipersensivitas alergi thd
benda asing di dlm udara
sehingga menyebabkan :
• Edema terbatas di dalam
dinding bronkiolus
• Sekresi mukus kental ke
dalam lumen bronkiolus
• Spasme otot polos
bronkiolus
TUBERKULOSIS
PARU

• Tuberculosis merupakan
penyakit infeksi bakteri
menahun yangdisebabkan
oleh Mycobakterium
tuberculosis yang ditandai
dengan pembentukan
granuloma pada jaringan
yang terinfeksi
SIANOSIS
• Kebiruan pada kulit yang
disebabkan oleh jumlah
hemoglobin deoksigenisasi
berlebihan di dalam pembuluh
darah kulit terutama di dalam
kapiler
• HIPOKSIA adalah defisiensi O2
• HIPERKAPNIA adalah peningkatan kadar CO2
dalam cairan tubuh
• HIPOKAPNIA adalah penurunan kadar CO2
dalam darah, biasanya terjadi akibat
hiperventilasi dan penghembusan CO2

Anda mungkin juga menyukai