Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,organisasi,


pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidakakan diketahui bagaimana
kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi
sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari
bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Pemahaman mengenai
pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif
oleh para pakar evaluasi. Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the
process ofdelineating, obtaining, and providing useful information for judging
decisionalternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Evaluasi
juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996). Dari
dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana
perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih
diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah didapatkan itu bila dibandingkan
dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh (Umar, 2002) yang berguna untuk
merumuskan alternatif keputusan di masa yang akan datang.

Sedangkan Ahmad (2007 : 133), mengatakan bahwa “evaluasi diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja,
proses, orang, obyek, dan lain-lain.) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian”. Untuk
menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat
langsung membandingkan dengan kriteria namun dapat pula melakukan pengukuran terhadap
sesuatu yang dievaluasi kemudian baru membandingkannya dengan kriteria. Dengan
demikian evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur baru melakukan proses menilai
tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan Crawford (2000 : 13), mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk
mengetahui/menguji apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah
sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan.

2. Jenis Evaluasi
Menurut Scriven dalam Fernandes fungsi evaluasi sebagai berikut:
a. Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang bertujuan untuk mengumpulkan
data pada proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut digunakan untuk menentukan
apakah suatu program dimodifikasi atau diteruskan.
b. Evaluasi sumatif, dilakukan setelah kegiatan benar-benar telah dijalankan.
Evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang akan
diinginkan dan manfaat suatu program.97
Gronlund dan Linn mengidentifikasi fungsi evaluasi sebagai berikut:
a. Evaluasi penempatan, berfungsi untuk menentukan kemampuan, prestasi
awal peserta didik pada permulaan pembelajaran.
b. Evaluasi formatif, berfungsi untuk memantau kemajuan belajar siswa
selama pembelajaran. Juga bertujuan menyediakan umpan balik yang terus
menerus bagi peserta didik maupun pendidik tentang kemajuan dan
kegagalan dalam pembelajaran. Bagi peserta didik disediakan penguatan
dari pembelajaran yang berhasil dan mengenali kesalahan-kesalahan
belajar secara spesifik yang perlu diperbaiki. Sedangkan bagi pendidik
menyediakan informasi untuk memodifikasi pembelajaran.
c. Evaluasi diagnostik, berfungsi untuk mendiagnosa kesulitan-kesulitan
belajar selama pembelajaran.
d. Evaluasi sumatif, berfungsi untuk mengevaluasi prestasi pada akhir
pengajaran

Anda mungkin juga menyukai