SISTEM
PERNAPASAN
1. Hidung (Nasal)
Ciri-Ciri
saluran udara yang pertama, memiliki dua
lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung.
Berbentuk piramida dari tulang rawan hialin
dan jaringan fibroareolar.
memiliki rambut-rambut halus (vibrissae)
untuk menyaring udara, debu, atau kotoran
yang masuk.
Fungsi:
Menyaring partikel oleh rambut halus dan lapisan mukosa
bersilia.
Melembapkan dan menghangatkan udara yang masuk. Udara
kering dilembapkan melalui penguapan cairan sekresi serosa dan
mukosa, dihangatkan dengan radiasi panas dari pembuluh darah.
Mematikan kuman yang masuk bersama udara oleh leukosit
pada selaput lendir mukosa.
Indra penciuman oleh sel-sel olfaktori di bagian atas rongga.
4. Bronkus
Cabang kanan dan kiri dari trakea.
Strukturnya sama dengan trakea.
Bronkus kanan lebih pendek dan besar (6-8 cincin kartilago)
dari bronkus kiri.
Bronkus kiri lebih panjang dan ramping (9-12 cincin
kartilago).
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi saluran-
saluran kecil (bronkiolus). Pada bronkiolus tidak terdapat
cincin kartilagi namu mengandung sel-sel bersilia. Di ujung
bronkiolus terdapat alveolus.
5. Paru-paru
Organ pernapasan utama
Terdiri atas jaringan elastik yang berpori seperti spons
dan berisi udara.
Terletak di rongga toraks sebelah kanan dan kiri yang
dipisahkan oleh jantung, di atas diafragma.
Pulmo kanan terdiri atas 3 lobus dan pulmo kiri terdiri
atas 2 lobus.
Tersusun atas 300 juta alveolus.
Alveolus berbentuk kantong kecil yang terbuka pada
salah satu sisinya.
Setiap alveolus mengandung satu lapisan sel epitel
skuamosa (pipih) dan dikelilingi pembuluh darah kapiler
tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida.
Lapisan-lapisan pulmo:
a) Otot interkostal eksternal berkontraksi → tulang rusuk terangkat → paru-paru mengembang → tekanan udara
paru-paru mengecil → udara dari luar (atmosfer) masuk. Memasukkan 25% udara pada pernapasan normal.
b) Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar yang awalnya melengkung → volume rongga dada
membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara paru-paru mengecil → udara dari luar masuk.
Memasukkan 75% udara pada pernapasan normal.
c) Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher, mampu mengangkat sternum (tulang
dada) dan dua tulang rusuk pertama sehingga volume rongga dada bertambah.
EKSPIRASI (Menghembuskan udara)
a) Otot interkostal luar relaksasi → tulang rusuk turun kembali → volume rongga dada mengecil → paru-paru
mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.
b) Otot diafragma relaksasi → diafragma yang datar kembali melengkung → volume rongga dada mengecil →
paru-paru mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.
c) Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot interkostal dalam membantu menarik tulang rususk ke bawah, dan kontraksi
otot dinding abdomen (perut) menyebabkan diafragma terdorong ke atas, ke dalam rongga dada, sehingga
rongga dada menyempit.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN
o Jenis kelamin. Kecepatan pernapasan wanita > laki-laki. Paru-paru wanita menampung 4,2 L dan laki-laki 5,7 L
o Umur. Bayi dan balita memiliki frekuensi yang lebiH tinggi (30-40x pm, 2-5thn 24x pm) dibanding dengan orang
dewasa (24x pm). Pada orang tua juga memiliki frekusensi yang tinggi.
o Suhu tubuh. Jika suhu tinggi maka metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme
karbohidrat meningkat 10-15% untuk setiap kenaikan 1°C, sehingga frekuensi jantung dan pernapasan meningkat.
o Emosi, rasa sakit, dan ketakutan. Menyebabkan terjadinya impuls yang merangsang pusat pernpasan sehingga
menghirup udara semakin kuat.
o Posisi dan aktivitas tubuh. Frekuensi pada saat berdiri > saat duduk karena pada saat berdiri otot berkontraksi
untuk menjaga tubuh tetap tegak sehingga butuh lebih banyak energi dan oksigen.
o Ketinggian tempat. Tempat yang tinggi memiliki oksigen yang rendah sehingga jumlah oksigen yang dihirupnlebih
sedikiti. Hal ini menyebabkan sesak napas dan peningkatan frekuensi pernapasan.
Frekuensi Pernapasan:
Merupakan jumlah udara sisa dalam system respirasi Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat
setelah ekspirasi normal => KRF = VR + VCE. diinspirasikan setelah melakukan ekspirasi normal
• Kapasitas laki-laki: 2400mL Þ KI = VT + VCI.
• Kapasitas wanita : 1800mL • Kapasitas laki-laki: 3600mL
• Kapasitas wanita : 2400mL
Kapasitas total
Kapasitas vital (KV) paru-paru (KTP)
Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat Merupakan jumlah total udara yang dapat ditampung
dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum => paru-paru => KTP = KV + VR.
KV = VT + VCI + VCE. • Kapasitas laki-laki: 6000mL
• Kapasitas laki-laki: 4800mL • Kapasitas wanita: 4200mL
• Kapasitas wanita : 3100mL
Spirogram volume dan kapasitas paru-paru
F. BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
• Memiliki napas yang pendek Zat yang berbahaya dalam rokok:
• Mudah lelah 1) Nikotin, dapat merusak jantung dan sirkulasi darah,
• Kemampuan indra penciuman dan pengecap rasa dan bersifat karsinogen. Bersifat adiktif.
berkurang 2) Tar, dapat merusak sel paru-paru dan menyebabkan
• Iritasi mata kanker.
• Sakit kepala dan pusing 3) Karbon monoksida (CO), dapat mengakibatkan
• TBC berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
• Hipertensi
• Jantung
• Osteoporosis
• Kerusakan rambut, mata, dan gigi
• Penuaan dini pada kulit
• Kanker paru-paru dan tenggorokan
G. PENGARUH PENCEMARAN UDARA TERHADAP
SISTEM PERNAPASAN
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO),
Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan
partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan contohnya yaitu:
1. Iritasi pada saluran pernafasan (pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat
membersihkan saluran pernafasan)
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
H. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
Tuberkulosis (TBC)
Difteri
Sinusitis
Adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus
adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang
tulang pipi dan dahi. Beberapa tipe antara lain:
• Sinusitis akut.
• Sinusitis Subakut.
• Sinusitis Kronis.
• Sinusitis Kambuhan.
I. TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN
1. Trakeostomi, adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat lubang di saluran
udara atau trakea untuk memasukkan tabung yang dapat membantu pasien yang kesulitan
bernapas dan mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan atau kegagalan sistem
pernapasan.
3. Water Seal Drainage (WSD), adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal
untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga pleura)
TUJUANNYA :
• Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
• Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan
hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.