Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW

FT KARDIORESPIRASI

Dosen Pengampu :
Ali Multazam
Disusun Oleh :
Renita Risky Parvianti
202010490311040

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
1. Anatomi Dasar Sistem Respirasi
2. Istilah-istilah Khusus Anatomi di Sistem Respirasi
Anatomi Tractus Respirasi
1) Traktus Respirasi Atas
Saluran napas atas (Upper Respitatory Tract)
a) Nasal (hidung)
b) Pharynx (faring)
c) Larynx (laring)
2) Traktus Respirasi Bawah
Saluran napas bawah (Lower Respitatory Tract)
a) Trachea
b) Bronchus dan cabangnya
c) Alveoli
3. Peran Organ/ Jaringan di Sistem Respirasi
1) Hidung: sebagai gerbang utama keluar masuknya udara saat bernapas,
fungsi hidung sangat penting. Di lapisan dalam hidung, terdapat rambut-
rambut halus yang berfungsi menyaring kotoran dari udara yang dihirup.
2) Faring: nama lain dari tenggorokan bagian atas berupa tabung yang
terletak di belakang mulut dan rongga hidung, dan menghubungkan
keduanya ke trakea(batang tenggorokan). Fungsi faring dalam sistem
respirasi adalah menyalurkan aliran udara dari hidung, mulut dank e
trakea.
3) Sinus: ruang sela di antara tulang kepala yang mengatur suhu dan
kelembaban udara yang dihirup.
4) Trakea: bagian tubuh yang menghubungkan tenggorokan dan paru-paru.
5) Tabung bronkial: tabung di bawah tenggorokan yang terhubung ke paru-
paru.
6) Paru-paru: organyang mengeluarkan oksigen dan memasok ke seluruh
tubuh
7) Diafragma: otot yang membantu paru-paru menarik dan mengeluarkan
udara.
8) Tulang rusuk:tulang yang mengelilingi dan melindungi paru-paru.
9) Alveoli: kantong udara kecil di paru-paru sebagai tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida.
10) Bronkiolus: cabang dari bronkial yang mengarah ke alveoli.
11) Kapiler: pembuluh darah di dinding alveoli yang menggerakkan oksigen
dan karbondioksida.
12) Lobus paru-paru: bagian paru-paru berbenruk bulat, tiga di paru-paru
kanan dan dua di paru-paru kiri.
13) Pleura: kantung tipis yang mengelilingi lobus paru-paru.
14) Laring: organ berongga yang dapat mengeluarkan suara saat udara masuk
dan keluar.
4. Mekanisme Bernapas
a) Pernapasan perut
Otot difragma berkontaksi. Posisi diafragma mendatar hal ini menyebabkan
volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udara semakin kecil.
Penurunana tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru-paru sehingga
udara mengalir masuk ke paru-paru(Inspirasi) dan kondisi sebaliknya ekspirasi.
b) Pernapasan dada
 Inspirasi : bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi maka tulang rusuk
akan terangkat sehingga volume dada bertambah besar. Tekanan rongga
dada kecil daripada tekanan rongga dada luar.
 Ekspirasi : kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi
semula dan menyebabkan tekanan udara di dalam tubuh meningkat.
5. Otot-otot yang Terlibat dalam Sistem Respirasi
1) Otot inspirasi : m.difragma dan m.intercostalis external
Otot-bantu : m. sternocleidomastoid, m. upper trapezius, m. scaleni, m.
serratus anterior, m. pectoralis mayor, dan m. pectoralis minor.
2) Otot ekspirasi :
Otot abdominalis : m.rectus abdominalis internal, m. rectus abdominalis
eksternal, m. rectus abdominalis transversal, dan m. intercostalis internal.
6. Respitatory Rate, Volume Paru, dan Kapasitas Paru
A. Respitatory rate
 Bayi (newborn) : 35-40 bernapas/menit
 Bayi (infant) : 30-50 bernapas/menit
 Balita (toddler) : 25-32 bernapas/menit
 Anak (child) : 20-30 bernapas/menit
 Remaja (adolescent) : 16-20 bernapas/menit
 Dewas (adult) : 12-20 bernapas/menit
B. Volume paru
1) Volume tidal : volume udara yang di inspirasi/ekspirasi setiap kali
bernapas normal, besarnya kira-kira 500 ml pada laki-laki dewasa.
2) Volume cadangan inspirasi : volume udara ekstra yang dapat di inspirasi
setelah dan volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat, biasanya
mencapai 3000 ml.
3) Volume cadanga ekspirasi : volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal
(1100ml).
4) Volume residu : volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat volume ini besarnya kira-kira 1200 ml.
C. Kapasitas paru
1) Kapasitas inspirasi : volume tidal + volume cadangan inspirasi (kira-kira
3500 ml).
2) Kapasitas residu fungsional : volume cadangan ekspirasi + volume residu
(kira-kira 2300 ml).
3) Kapasitas vital : volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume
cadangan ekspirasi (kira-kira 4600 ml).
4) Kapasitas paru total : kapasitas vital + volume residu. Volume maksimum
saat inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 ml).
7. Fisiologi Batuk
Batuk bermula dari suatu diagnose pada reseptor batuk. Reseptor iniberupa serabut saraf
non myelin halus yang terletak baik didalam rongga thoraks antara lain : terdapat di
laring trakea, bronkus yang kecil dan sejumlah besar reseptor didapat di laring. Trakea
dan percabangan bronkus. Batuk dipicu oleh stimulus ujung saraf oleh bahan kimia
maupun mekanik.

Anda mungkin juga menyukai