Anda di halaman 1dari 8

Analisis Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan Dengan

Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah)

Disusun Oleh :

Ahamad Rifqi Faturrahman

201910160311112

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang biasanya disediakan oleh


masyarakat ataupun juga instansi swasta atau pun pemerintah. Suatu kelompok
atau perorangan yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan tujuan berlibur disebut dengan pariwisata (Soedarso et al., 2014). Menurut
(Prakoso, 2021) pariwisata merupakan area yang berbeda pada suatu wilayah
administrative yang terdiri dari unsur yaitu daya Tarik wisata, fasilitas,
aksesbilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling berhubungan untuk
melengkapi terwujudnya kegiatan kepariwisataan tersebut. Manusia
membutuhkan obyek sebagai hiburan yaitu wisata untuk menghilangkan segala
kejenuhan dalam menjalan aktivitas yang runtut. Pariwisata bisa menjad
penghasila suatu daerah yang sangat penting bagi pembagunan daerah tersebut.
Pariwisata memiliki potensi yang besar di Indonesia.

Dengan kebutuhan setiap orang yang membutuhkan hiburan untuk


mengobati lelahnya di hari kerja, mereka cenderung akan melakukan liburan atau
ber pariwisata. Jika berlibur ke luar kota atau bahkan ke luar negri pastinya
liburan tidak akan sebentar dan cenderung untuk bermalam selama beberapa hari.
Setiap kota yang mempunyai potensi untuk wisata pastinya menyediakan banyak
penginapan untuk wisatwannya. Hotel merupakan tempat yang ditawarkan untuk
orang yang mau mendapatkan penginapan, makan dan minum, hiburan, serta
pelayanan yang menarik lainnya. (Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan).

Produk dan jasa yang ditawarkan hotel mulai dilakukan saat konsumen
check-in hingga check-out, serta pelayanan ketika konsumen menginap, makan
dan minum di restoran yang mana konsumen lebih banyak berinteraksi dengan
para karyawan secara langsung maka sepatutnya perlu pengelolaan sumber daya
manusia dengan baik, agar menciptakan kepuasan kerja karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan menjadi sesuatu yang perlu dilakukan oleh perusahaan
sehingga setiap karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

Dengan tingkat pekerjaan yang cukup padat, sebuah hotel perlu untuk
meninjau kepuasan dari karyawannya agar dapat bekerja dengan maksimal
kedepannya. Kepuasan kerja adalah salah satu factor yang dapat memengaruhi
produktivitas karyawan. Menurut Robbins at al. (2015:46) kepuasan kerja
merupakan perasaan positif karyawan tentang pekerjaanya dimana ini hasil dari
evaluasi karakteristik-karakteristiknya. Lebih lanjut Robbins at al. (2015:53)
mengemukakan bahwan pekerjaan jasa yang sering berinteraksi dengan pelanggan
harus memperhatikan kepuasan kerja karyawan karena ketika karyawan merasa
puas dengan pekerjaannya maka karyawan akan bekerja dengan baik sehingga
pelanggan akan puas dengan pelayanan yang diberikan.

Menciptakan kepuasan kerja dalam sebuah perusahaan tidak sederhana,


karena setiap karyawan memiliki kondisi, keinginan, dan harapan yang tidak
sama. Permasalahan seperti ini lah yang kerap terjadi di perusahaan yang orientasi
usahanya pada jasa pelayanan bagi masyarakat umum. Kepuasan kerja adalah
keadaan ideal yang perlu dicapai oleh perusahaan. Karena kepuasan karyawan
akan mempengaruhi cara karyawan dalam menyalesaikan pekerjaannya. Agar
dapat mencapai kepuasan kerja karyawan tidak lepas dari faktor- faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja itu sendiri seperti lingkungan kerja. Lingkungan
kerja adalah keadaan disekitar karyawan ketika menjalankan pekerjaannya di
mana keadaan ini mempengaruhi pekerja ketika menjalankan tugas operasi
perusahaan. Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan
kerja non fisik yang melekat pada karyawan.

Lingkungan kerja fisik merupakan segala keadaan yang berbentuk fisik


yang terdapat ditempat kerja serta bisa memengaruhi pekerja secara langsung dan
tidak langsung (Sedarmayanti, 2001:21). Factor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan kerja seperti penerangan ditempat kerja, sirkulasi udara, kebisingan,
warna, dekorasi, music, keamanan ditempat kerja, getaran mekanisme ditempat
kerja, bau-bauan ditempat kerja. Lingkungan kerja non fisik merupakan segala
kondisi yang berhubungan dengan hubungan karyawan dengan rekan kerja serta
atasanya. (Sedarmayanti, 2001:31).

Penelitian oleh Ika Ruhan at al. (2017) menyatakan bahwa lingkungan


kerja fisik dan non fisik memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Dan
penelitian oleh Setyaningsih Sri Utami (2012) menemukan bahwa lingkungan
kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Factor lain yang
memengaruhi kepuasan kerja adalah motivasi. Menurut Robbins at al. (2015:127)
motivasi adalah salah satu cara agar seseorang mau memberikan upaya yang besar
agar dapat meraih harapanya. Menurut Hasibuan (2005:95), “motivasi merupakan
memberikan semangat kapada seseorang supaya mau bekerja secara efektip,
bekerja sama, dan selaras untuk mencapai kepuasan. Dengan memberikan
motivasi kepada karyawan maka akan meningkatkan semangat kerja supaya dapat
prestasi kerja.” Lalu menurut Maslow dalam Robbins (2015:128) mengemukanan
bahwa ada lima hierarki kebutuhan yang terdapat pada diri seseorang yaitu,
fisiologis, rasa aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari, I. A. dan Suprayetno,


A. (2008) menemukan bahwa pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja fositif
serta signifikan. Dari uraian diatas maka perusahaan perlu memperhatikan
lingkungan kerja untuk kepentingan karyawan. Dengan menciptakan lingkungan
kerja yang baik maka diharapkan dapat meningkatkan kepuasan karyawan yang
berdampak baik bagi perusahaan. Karyawan akan termotivasi jika kebutuhanya
terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan karyawan maka akan timbul kepuasan
kerja.

Menurut Jasmine, I. dan Edalmen (2020) kepuasan kerja adalah


terpenuhinya kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan bekerja karyawan.
Namun tidak berjalan dengan baik pada object yang saya teliti. Dalam kondisi
lapangan yang terjadi, banyak karyawan dari Hotel Tiara, Pangkalan Bun yang
meresahkan beberapa hal pada tempat kerjanya. Salah satu kendala yang
diresahkan karyawan disana adalah kondisi ruangan khusus karyawan yang sangat
kecil. Ruangan tersebut disediakan untuk karyawannya menaruh barang dan
beristirahat. Namun ruangan tersebut dirasa terlalu kecil untuk menampung
karyawan di Hotel Tiara. Dengan permasalahan tersebut, akhirnya timbul
beberapa kondisi yang kurang bagus dipandang, dimana ada karyawan yang
sampai beristirahat di lobby hotel.

Sejalan dengan (Sedarmayanti, 2001:31) dimana menyartakan


bahwasannya Lingkungan kerja non fisik merupakan segala kondisi yang
berhubungan dengan hubungan karyawan dengan rekan kerja serta atasanya. Pada
karyawan Hotel Tiara Pangkalan Bun, terjadi beberapa kesenjangan atau dapat
dikatakan senioritas antar karyawannya. Ada beberapa karyawan senior yang
kerap menyerahkan tugasnya pada karyawan yang lebih junior. Dalam hal ini
dapat memungkinkan untuk timbulnya lingkungan kerja yang kurang sehat antar
sesame karyawannya.

Adanya beberapa masalah tersebut, yang akhirnya membuat peneliti


tertarik untuk meneliti hal tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti
terkait kepuasan karyawan yang berada pada Hotel Tiara Pangkalan Bun. Dari
permasalahan yang timbul ini, peneliti tertarik untuk meneliti faktor lingkungan
kerja pada perusahaan tersebut yang memungkinkan untuk memberi dampak pada
kepuasan kerja karyawannya disana dan loyalitas pada karyawanya. Oleh sebab
itu, peneliti mengangkat penelitian ini dengan judul “ Pengaruh Lingkungan
Kerja terhadap Loyalitas Karyawan dengan Kepuasan kerja sebagai
variable intervening.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengangkat 3 permasalahan yaitu :

1. Apakah Lingkungan kerja berpengaruh terhadap loyalitas karyawan pada


Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah?

2. Apakah kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap loyalitas karyawan pada


Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah?
3. Apakah kepuasan kerja sebagai variable intervening dapat melakukan mediasi
kepada hubungan antara lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas Karyawan


pada Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas Karyawan


pada Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja sebagai variable intervening dapat


melakukan mediasi kepada hubungan antara lingkungan kerja terhadap
loyalitas karyawan

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis,
berikut penjabarannya :

1. Manfaat Teoritis

Dimana manfaat teoritis dapat digunakan pembaca untuk mengetahui lebih


jauh mengenai teori-teori yang berhubungan dibidang sumber daya manusia
khususnya mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan
dengan kepuasan kerja sebagai variable intervening.

2. Manfaat Praktis

Nantinya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengelola


Hotel Tiara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dalam memaksimalkan
upaya dalam memperlakukan karyawannya sebagai salah satu upaya
meningkatkan loyalitas karyawannya.
E. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir merupakan sebuah gambaran yang dapat menggambarkan


pola interaksi antar variable. Selain itu kerangka pikir digunakan untuk
mempermudah peneliti dalam mengukur pengaruh varibel independen terhadap
variable dependen. Dalam penelitian ini Lingkungan kerja selanjutnya disebut
(LK) dan Loyalitas selanjutnya disebut (L) serta yang bertindak sebagai variable
terikatnya adalah Kepuasan Kerja yang selanjutnya disebut (KK).

Kepuasan
Kerja

Lingkungan Loyalitas
Kerja Karyawan

F. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

H1 : Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan

H2 : Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Loyalitas Karyawan

H3 : Kepuasan Kerja sebagai variable intervening dapat memediasi hubungan


antara Variabel Lingkungan Kerja terhadap Loyalitas Karyawan

Anda mungkin juga menyukai