namakan laring. Laring ini panjangnya hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti
kerucut terbalik yang tersusun dari 9 tulang rawan dan beberapa otot. Nah jika
kita amati secara seksama di tulang rawan, kita akan menemukan pintu masuk
laring atau biasa kita sebut epiglotis.
Epiglotis ini fungsinya sangat penting bagi kita karena dia memiliki klep yang
tugasnya mengatur pergantian pertukaran udara pernafasan dan makanan pada
persimpangan jalan masuk itu. Selain epiglotis, terdapat organ lain di laring yaitu
cairan dan pita suara. Kita bisa berbicara karena pita suara kita bergetar yang
mana diatur ketegangannya diatur oleh beberapa otot didalamnya. Kalau cairan ini
berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk.
3) Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea ini terletak di kerongkongan saluran
makanan. Trakea ini tersusun dari tulang rawan
yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah
dalamnya terdapat selaput lender dan silia.
Fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan
kotoran agar tidak masuk paru-paru jika kotoran
tersebut tidak mampu ditangkap oleh cairan dari laring. Di trakea ini terdapat dua
cabang yaitu bronkus.
4) Bronkus
Bronkus ini adalah cabang dari trakea dan tersusun
atas tulang tulang rawan yang berbentuk cincin.
Cabangnya ada dua yaitu kekanan dan ke kiri menuju
paru-paru kiri. Fungsi dari bronkus sendiri adalah
sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru
dan keluarnya udara dari paru-paru, bronkus punya anak bernama bronkiolus.
5) Bronkiolus
Cabang bronkus adalah bronkiolus,
jumlah gambarnya sesuai gelambir paru-
paru, bagi yang menuju paru-paru kanan
berjumlah 3 cabang sedangkan yang paru-
3
paru kiri ada yang 2 cabang. Bronkiolus adalah saluran halus, kecil, dan
dindingnya tipis. Bronkiolus rongganya ada silia dan tidak memiliki tulang rawan.
Ujung bronkiolus terdapat gelembung gelembung sangat kecil dinamakan
alveolus.
6) Alveolus
Alveolus ini memungkinkan udara keluar
masuk (oksigen dan karbon dioksida) dari dalam
paru-paru. Alveolus ini berjumlah sekitar 300 juta
dalam paru-paru. Alveolus diselubungi pembuluh
darah yang membentuk jaring. Dinding alveolus
sangat tipis seperti selapis sel, lembab, dan
berdekatan dengan kapiler darah.
7) Paru-Paru
lebih 3.500 cc atau 3.500 ml. kapasitas vital merupakan jumlah dari volume
tidal ditambah volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
6) Volume total paru-paru (total lung volume) adalah volume udara yang dapat
ditampung paru-paru semaksimal mungkin, besarnya kurang lebih 4.500 cc
atau 4.500 ml. volume total paru-paru merupakan jumlah dari volume sisa
ditambah kapastias vital.
5. Gangguan dan Kelainan Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat
menelan makanan atau pun kerongkongan terasa kering.
2. Pneumonia merupakan peradangan paru-paru karena alveolus berisi cairan dan
aeritrosit yang berlebihan.
3. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan.
4. Asidosis adalah meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah yang mengakibatkan terganggunya pernapasan.
5. Asma ditandai dengan kontraksi otot polos pada bronkiolus pada yang
mengakibatkan kesukaran bernapas.
6. Emfisema adalah perubahan anatomi paru-paru yang biasanya ditandai dengan
perbesaran alveolus dan terjadi kesukaran pada dinding alveolus. Pada
penderita yang sudah kronis saluran pernapassannya menyempit dan tidak
elastis.
7. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yag ditandai dengan adanya bitnik-bintik kecil
pada dinding alveolus
8. Sianosis merupakan penyakit yang ditandai dengan kulit dan membran
mukosa berwarna kebiruan ataupucat karena kandungan oksigen dalam darah
rendah.
B. SISTEM PERNAPASAN PADA VERTEBRATA
Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, hewan dapat dibedakan
menjadi hewan vertebrata dan invertebrata. Hewan vertebrata atau hewan
bertulang belakang telah memiliki berbagai sistem organ salah satunya adalah
sistem pernapasan. Sistem pernapasan pada vertebrata berbeda-beda setiap
kelasnya. Hewan vertebrata memiliki sistem pernapasan yang sudah terintegrasi
dengan sistem transportasi yang nantinya akan membawa oksigen ke seluruh
tubuh hewan. Oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh nantinya akan berperan
dalam proses metabolisme energi yang terdiri dari glikolisis, siklus krebs dan
7
Amphibi adalah hewan yang hidup di dua alam yakni darat dan air serta
merupakan hewan berdarah dingin. Katak adalah salah satu contoh hewan
amphibi yang biasa dijumpai. Daur hidup katak mempengaruhi sistem
pernapasannya. Pada saat katak berada dalam wujub berudu, katak bernafas
dengan menggunakan insang luar selama kurang lebih 12 hari dan selanjutnya
insang luar akan diganti dengan insang dalam. Setelah katak dewasa, katak
bernapas dengan menggunakan paru-paru, mulut, dan permukaan kulit. Udara
masuk dalam paru-paru melalui rongga mulut. Pernapasan katak juga berlangsung
melalui kulit. Pernapasan dmelalui permukaan kulit berlangsung secara difusi.
Kulit katak lembab dan memiliki banyak kapiler darah sehingga mampu
melakukan proses difusi.. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pun dapat
terjadi di kulit.
Paru-paru katak bebeda dengan bagian paru-paru manusia dan belum bisa
dikatakan sempurna. Paru-paru katak hanya terdiri dari selapis kantung udara
yang tipis dan berwarna kemerahan dan dihubungkan dengan rongga mulut
10
melalui bronkus yang berukuran pendek. Fase pernapasan katak dibagi menjadi
dua:
1) Fase Inspirasi, otot sternohioideus berkontraksi dan rongg amulut
membesar oksigen masuk melalui celah hidung (koane). Celah hidung menutup,
otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, rongga mulut
mengecil dan oksigen masuk ke paru-paru.
2) Fase ekspirasi, otot rahang bawah berelaksasi, otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Paru-paru mengecil dan udara tertekan keluar.
Koane membuka, otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil dan karbon dioksida terdorong keluar.
3. Sistem Pernapasan Reptilia
Sistem pernafasan hewan reptil terdiri dari organ utama yakni paru-paru.
Paru-paru reptil terdiri dari beberapa lipatan dinding yang dapat membesar untuk
memperluas permukaan paru-paru. Paru-paru reptil terdapat dirongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Tidak seperti paru-paru hewan lain tekstur paru-paru
reptil nampak seperti spons. Beberapa spesies reptil seperti kadal bunglon afrika
memiliki kantung udara yang memungkinkannya melayang di udara.
Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi:
1) Fase inspirasi, gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu
masuk ke rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan kemudian
masuk ke paru-oaru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
2) Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke
bronkiolus menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan
kemudian akan keluar melalui rongga hidung.
4. Sistem Pernapasan Burung (Aves)
11
Jika burung semakin tinggi terbang maka kepakannya akan semakin cepat untuk
menambah jumlah oksigen yang masuk
5. Sistem Pernapasan Mamalia
Hewan Mamalia, bernapas dengan menggunakan paru-paru dan alat
pernafasan manusia tidak jauh berbeda dengan sistem pernafasan hewan
vertebrata. Bagian-bagian paru-
paru manusia memiliki fungsi yang
hampir sama dengan hewan vertebrata.
Berikut adalah mekanisme pernafasan
pada mamalia:
a. Fase inspirasi
Gas oksigen masuk mealui rongga
hidung atau mulut kemudian masuk ke
faring selanjutnya melalui laring, trakea
bronkus, bronkiolus dan selanjutnya
sampai ke paru-paru. Pertukaran udara
terjadi dalam alveolus dan selanjutnya
oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Fase ekspirasi
Karbondioksida dari seluruh tubuh akan dibawa menuju jantung selanjutnya
akan masuk ke paru-paru dan selanjutnya akan keluar melalui saluran yang sama
saat oksigen masuk.
C. SISTEM PERNAPASAN PADA INVERTEBRATA
Sistem pernapasan hewan invertebrata masih tersusun dari alat-alat
pernapasan yang sederhana bahkan beberapa spesies seperti pada porifera belum
memiliki sistem pernapasan yang khusus seperti alat-alat pernapasan manusia.
Sangat berbeda jauh dengan alat-alat pernapasan manusia, hewan invertebrata
tidak memiliki organ seperti bagian-bagian paru-paru. Pada umumnya hewan
invertebrata melakukan pernafasan langsung melalui proses difusi pada
permukaan tubuhnya.
13
Hewan invertebrata yang berada di kelas yang lebih tinggi seperti Arthropoda dan
Molusca sudah memili sistem pernafasan meskipun masih sederhana. Hewan-
hewan seperti insecta bernafas dengan sistem trakea, laba-laba dengan paru-paru
buku dan hewan yang hidup di air seperti udang dan crustacae lain bernapas
dengan menggunakan insang layaknya ikan namun strukturnya tentu berbeda.
Berikut adalah beberapa sistem pernapasan hewan invertebrata dibagi menjadi
beberapa kategori berdasarkan pengelompokan hewan.
1. Sistem Pernafasan Polifera
Porifera atau hewan berpori bernapas dengan cara mengalirkan air melalui
pori-pori tubuhnya yang disebut dengan ostium. Selanjutnya air akan mengalir
dan masuk ke rongga yang disebut spongocoel. Proses pernafasan porifera yang
selanjutnya akan berlansung di sel koanosit atau sel leher. Sel koanosit adalah sel
yang berbatasan langsung dengan spongocoel. Tidak hanya membawa oksigen, air
yang masuk juga membawa zat-zat makanan. Proses pertukaran udara antara
oksigen dan karbondioksida terjadi di sel koanosit. Aliran air masuk membawa
oksigen dan makanan sehingga sel koanosit juga bertindak sebagai organ
pencernaan dan peredaran zat makanan. Air yang mengandung CO2 selanjutnya
akan dikeluarkan melalui oskulum.
2. Sistem Pernapasan Coelenterata
Coelenterata atau hewan berongga tubuhnya tersusun dari dua lapis sel
yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Pernapasan hewan coelenterata hanya
mengandalkan proses difusi oksigen dari lingkungan luar melalui permukaan
tubuhnya. Namun demikian, coelentera juga memiliki alat bantu pernapasan yang
disebut sifonoglia. Sifonoglia adalah perluasan dari celah mulut hewan
coelenterata
3. Sistem Pernapasan Echinodermata
14
sedangkan hewan yang hidup di air akan bernapas dengan menggunakan insang.
Air akan masuk membawa oksigen selanjutnya masuk ke insang dan pertukaran
udara akan terjadi pada lamella insang.
6. Sistem Pernapasan Arthropoda
Arthropoda atau hewan berbuku-buku adalah salah satu filum hewan
invertebrata. Sistem pernapasan Arthropoda dibagi menjadi beberapa disesuaikan
dengan kelasnya yaitu:
Insecta
Insecta atau serangga adalah salah satu jenis hewan berbuku-buku. Sistem
pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Sistem trakea pada serangga
misalnya belalang tersusun dari spirakel, saluran trakea dan trakeolus. Spirakel
terdapat pada rangka luar atau eksoskleton serangga. Spirakel adalah tempat
dimana oksigen masuk kedalam tubuh. Pada saat serangga terbang spirakel
menutup dan akan membuka pada saat istirahat. Pembuluh trakea pada serangga
selanjutnya akan bercabang membentuk trakeolus yang sangat kecil dan
berukuran hanya ± 0,1 mμ. Trakeolus ini berfungsi sama seperti kapiler darah
pada sistem transportasi.
Sistem pernapasan serangga terpisah dari sistem transportasi tubuhnya sehingga
udara atau oksigen yang masuk ke dalam tubuh melalui spirakel dan diteruskan ke
pembuluh trakea dan trakeolus akan langsung diedarkan ke seluruh tubuh bahkan
serangga memiliki saluran yang disebut T-tubulus yang langsung mengantar
oksigen dekat mitokondria, tempat berlangsungnya proses glikolisis, siklus krebs
dan transfer elektron pada proses metabolisme.
Jalur pernapasan pada serangga adalah sebagai berikut:
udara luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan
tubuh.
Serangga yang hidup di air seperti jentik nyamuk dan kepik Notonecna memiliki
tabung pernapasan yang digunakan untuk mengambil oksigen dari permukaan air
Arachnida dan Scorpionida
Hewan Arthropoda lain seperti laba-laba (Arachnida) dan kalajengking
(Scorpionida) melakukan proses pernapasan dengan bantuan paru-paru buku.
16
Paru-paru buku adalah bagian abdomen atau perut yang melekuk ke dalam atau
melakukan invaginasi. Disebut paru-paru buku karena didalamnya banyak
terdapat lamela yang yang bentuknya menyerupai halaman buku. Sama seperti
serangga, udara akan masuk melalui spirakel dengan cara difusi dan selanjutnya
udara akan diteruskan menuju sel-sel lamela. Pertukaran udara akan berlangsung
disekitar lamela karena banyak terdapat pembuluh darah. Fungsi paru-paru buku
sama seperti fungsi paru-paru pada manusia meskipun bagian-bagian paru-paru
manusia lebih kompleks dari hewan invertebrata.
Crustaceae
Hewan yang tergolong dalam crustaceae merupakan salah satu biota laut yang
hidup di air seperti udang dan kepiting. Hewan tersebut bernapas dengan bantuan
insang buku dan insang timba. Insang buku adalah bagian insang yang tumbuh
dari bagian dasar tubuh dan dinding tubuh crustaceae yang saling berdekatan.
Pada insang buku terdapat lamela dan filamen yang mrupakan tempat pertukaran
gas. Air yang membawa oksigen mengalir dalam tubuh dengan bantuan gerakan
mendayung insang timba. Insang timba berbentuk seperti bulan sabit dan
merupakan penjuluran atau bagian mulut yang memanjang. Aliran air yang
membawa oksigen masuk ke dalam ruang brankial yang berada dibelakang
karapaks dan diantara kaki udang dan kemudian akan diteruskan menuju lamela,
tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang fungsinya sama dengan
fungsi alveolus pada manusia.
D. PERBEDAAN SISTEM PERNAPASAN VERTEBRATA DAN
INVERTEBRATA
a) Organ Pernapasan pada Vertebrata antara lain sebagai berikut:
a. Insang
Berdasarkan pada letaknya, insang tersebut dapat dibedakan menjadi
insang luar dan juga insang dalam. Insang luar tersebut terdapat pada suatu larva
ikan dan juga amfibia, sedangkan pada insang dalam tersebut terdapat pada ikan
yang sudah dewasa. Insang dalam pada ikan tersebut dilindungi dengan tutup
insang yang disebut dengan operkulum.
b. Paru-Paru
17
DAFTAR PUSTAKA
Omega, Wigati Hadi, dkk. 2017. Detik-detik Ujian Nasional Biologi SMA/MA.
Klaten. Intan Pariwara.
Paryanto. 2015. The King Bank Soal Biologi. Yogyakarta. Forum Edukasi.
Dosen Biologi. 21/4/2016. https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernapasan-
hewan-vertebrata. Diakses pada tanggal 26/10/2017.
Anggi Rosalia. 21/4/2016. https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernafasan-
hewan-invertebrata. Diakses pada tanggal 26/10/2017
Parta Setiawan. 20/3/2015. http://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-sistem-
pernapasan-vertebrata-dan-avetebrata/. Diakses pada tanggal 26/10/2017.