Anda di halaman 1dari 19

1

A. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA


1. Struktur dan Fungsi Organ Pernapasan pada Manusia
Udara masuk ke tubuh manusia melalui
alat pernapasan yang meliputi rogga hidung,
faring, pangkal tenggorokan (laring), batang
tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan
(bronkus), dan paru-paru (pulmo). Di bagian
dalam paru-paru terdapat percabangan
bronkus (bronkiolus) dan alveolus. Alveolus
merupakan perluasan permukaan paru-paru.
Alveolus menjadi ujung dari saluran
pernapasan manusia. Pada dinding alveolus
inilah terjadi pertukaran gas antara O₂ dengan CO₂.
1) Hidung
Hidung ini adalah organ tubuh pertama kita
yang dilalui oleh oksigen. Bagian hidung terdiri
dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung
rongga hidung. Di dalam rongga hidung
terdapat selaput lendir dan bulu-bulu hidung,
makanya lebih aman kalau kita bernafas
menggunakan hidung daripada mulut. Dengan
menghirup udara dengan hidung, udara yang masuk akan tersaring oleh bulu-bulu
hidung selaput lendir akhirnya udara menjadi bersih. Hidung akan menyesuaikan
suhu dan kelembaban udara sesuai tubuh kita
2) Tenggorokan

Tenggorokan ini memiliki 2 cabang saluran


yaitu untuk saluran pernapasan dan untuk
saluran pencernaan. Khusus untuk saluran
pernafasan biasanya panjangnya 12-14 cm.
Tepat di bagian pangkalnya tenggorokan kita
2

namakan laring. Laring ini panjangnya hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti
kerucut terbalik yang tersusun dari 9 tulang rawan dan beberapa otot. Nah jika
kita amati secara seksama di tulang rawan, kita akan menemukan pintu masuk
laring atau biasa kita sebut epiglotis.
Epiglotis ini fungsinya sangat penting bagi kita karena dia memiliki klep yang
tugasnya mengatur pergantian pertukaran udara pernafasan dan makanan pada
persimpangan jalan masuk itu. Selain epiglotis, terdapat organ lain di laring yaitu
cairan dan pita suara. Kita bisa berbicara karena pita suara kita bergetar yang
mana diatur ketegangannya diatur oleh beberapa otot didalamnya. Kalau cairan ini
berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk.
3) Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea ini terletak di kerongkongan saluran
makanan. Trakea ini tersusun dari tulang rawan
yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah
dalamnya terdapat selaput lender dan silia.
Fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan
kotoran agar tidak masuk paru-paru jika kotoran
tersebut tidak mampu ditangkap oleh cairan dari laring. Di trakea ini terdapat dua
cabang yaitu bronkus.
4) Bronkus
Bronkus ini adalah cabang dari trakea dan tersusun
atas tulang tulang rawan yang berbentuk cincin.
Cabangnya ada dua yaitu kekanan dan ke kiri menuju
paru-paru kiri. Fungsi dari bronkus sendiri adalah
sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru
dan keluarnya udara dari paru-paru, bronkus punya anak bernama bronkiolus.
5) Bronkiolus
Cabang bronkus adalah bronkiolus,
jumlah gambarnya sesuai gelambir paru-
paru, bagi yang menuju paru-paru kanan
berjumlah 3 cabang sedangkan yang paru-
3

paru kiri ada yang 2 cabang. Bronkiolus adalah saluran halus, kecil, dan
dindingnya tipis. Bronkiolus rongganya ada silia dan tidak memiliki tulang rawan.
Ujung bronkiolus terdapat gelembung gelembung sangat kecil dinamakan
alveolus.
6) Alveolus
Alveolus ini memungkinkan udara keluar
masuk (oksigen dan karbon dioksida) dari dalam
paru-paru. Alveolus ini berjumlah sekitar 300 juta
dalam paru-paru. Alveolus diselubungi pembuluh
darah yang membentuk jaring. Dinding alveolus
sangat tipis seperti selapis sel, lembab, dan
berdekatan dengan kapiler darah.
7) Paru-Paru

Inilah organ yang paling vital di antara organ


yang lain. Paru-paru ini letaknya berada di dalam
rongga dada tepatnya di atas diafragma.
Diafragma merupakan sekat rongga badan yang
membatasi antara rongga perut dan rongga dada.
Paru-paru terbungkus pleura (selaput paru-paru).

2. Mekanisme Pertukaran Udara


a. Pernapasan Luar (Eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran
gas (O₂ dan CO₂) yang terjadi antara udara
dan darah yang berlangsung didlam paru-
paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran
gas yaitu CO₂ meninggalkan darah dan O₂
masuk ke darah melalui proses difusi.
Reaksinya sebagai berikut.
Hb + O₂ → HbO₂
b. Pernapasan Dalam (Internal)
4

Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada


pernapasan dalam, darah masuk ke jaringan tubuh. Oksigen meninggalkan
hemoglobin dan berdifusi masuk ke cairan jaringan tubuh.
Reaksinya sebagai berikut.
HbO₂ → Hb + O₂
3. Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut
1) Pernapasan Dada
a) Inspirasi terjadi apabila otot antar tulang-tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Keadaan tersebut mengakibatkan tekanan
dalam rongga dada lebih kecil daripada tekanan udara diluar tubuh. Akibatnya,
udara di luar yang
mempunyai tekanan lebih
besar masuk ke paru-paru.
b) Ekspirasi terjadi apabila otot
antartulang rusuk luar
berelaksasi maka tulang-
tulang rusuk kembali ke
posisi semula sehingga
volume rongga dada mengecil. Keadaan tersebut mengakibatkan tekanan alam
rongga dada leih besar daripada tekanan udara di luar tubuh. Akibatnya udara
dalam rongga dada keluar dari paru-paru.
2) Pernapasan Perut
a) Inspirasi terjadi apabila otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma
akan mendatar. Keadaan tersebut mengakibatkan volume rongga dada
membesar sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Akibatnya, udara
masuk ke paru-paru.
b) Ekspirasi terjadi apabila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut
berkontraksi maka isi rongga perut
akan terdesak kea rah diafragma.
Keadaan tersebut mengakibatkan
posisi diafragma akan cekung ke
arah rongga dada. Akibatnya, rongga
5

dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara terdorong keluar


dari paru-paru.
4. Volume Udara Pernapasan
Volume udara pernapasan adalah volume udara pernapasan yang keluar masuk
melalui sistem pernapasan. Volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam seperti berikut.

Grafik volume udara pernapasan pada manusia


1) Volume tidal (tidal volume) adalah volume udara pernapasan biasa, besarnya
kurang lebih 500 cc atau 500 ml.
2) Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara
komplementer adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan secara
maksimal setelah melakukan inspirasi biasa , besarnya kurang lebih 1.500 cc
atau 1.500 ml.
3) Volume cadangan ekspirasi (expiration reserve volume) atau udara
suplementer adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara
maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc
atau 1.500 ml.
4) Volume sisa/residu (residual volume) adalah volume udara yang masih tersisa
di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal, besarnya kurang
lebih 1.000 cc atau 1.000 ml.
5) Kapasitas vital (vital capacity) adalah volume udara yang dapat dikeluarkan
semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi maksimal, besarnya kurang
6

lebih 3.500 cc atau 3.500 ml. kapasitas vital merupakan jumlah dari volume
tidal ditambah volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
6) Volume total paru-paru (total lung volume) adalah volume udara yang dapat
ditampung paru-paru semaksimal mungkin, besarnya kurang lebih 4.500 cc
atau 4.500 ml. volume total paru-paru merupakan jumlah dari volume sisa
ditambah kapastias vital.
5. Gangguan dan Kelainan Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat
menelan makanan atau pun kerongkongan terasa kering.
2. Pneumonia merupakan peradangan paru-paru karena alveolus berisi cairan dan
aeritrosit yang berlebihan.
3. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan.
4. Asidosis adalah meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah yang mengakibatkan terganggunya pernapasan.
5. Asma ditandai dengan kontraksi otot polos pada bronkiolus pada yang
mengakibatkan kesukaran bernapas.
6. Emfisema adalah perubahan anatomi paru-paru yang biasanya ditandai dengan
perbesaran alveolus dan terjadi kesukaran pada dinding alveolus. Pada
penderita yang sudah kronis saluran pernapassannya menyempit dan tidak
elastis.
7. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yag ditandai dengan adanya bitnik-bintik kecil
pada dinding alveolus
8. Sianosis merupakan penyakit yang ditandai dengan kulit dan membran
mukosa berwarna kebiruan ataupucat karena kandungan oksigen dalam darah
rendah.
B. SISTEM PERNAPASAN PADA VERTEBRATA
Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup, hewan dapat dibedakan
menjadi hewan vertebrata dan invertebrata. Hewan vertebrata atau hewan
bertulang belakang telah memiliki berbagai sistem organ salah satunya adalah
sistem pernapasan. Sistem pernapasan pada vertebrata berbeda-beda setiap
kelasnya. Hewan vertebrata memiliki sistem pernapasan yang sudah terintegrasi
dengan sistem transportasi yang nantinya akan membawa oksigen ke seluruh
tubuh hewan. Oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh nantinya akan berperan
dalam proses metabolisme energi yang terdiri dari glikolisis, siklus krebs dan
7

sistem transport elektron yang terjadi di mitokondria. Tidak hanya berfungsi


dalam mengangkut oksigen, sistem pernapasan hewan vertebrata juga berperang
dalam pembuangan gas sisa pernapasan yakni karbon dioksida. Mekanisme sistem
pernapasan hewan vertebrata dibagi dibedakan berdasarkan kelasnya. Simak
penjelasan berikut ini.
1. Sistem Pernapasan Ikan
Sistem pernapasan ikan dibantu oleh organ utama yaitu insang. Insang adalah
alat pernapasan pada ikan yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah dan meiliki pembuluh darah. Setiap lembaran insang memiliki filamen
yang terdiri dari lembarann yang lebih tipis yang disebut lamella. Insang pada
ikan tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan akan tetapi juga berfungsi
dalam menyaring makanan, alat osmoregulator, dan alat pada sistem eksresi
garam. Pertukaran udara pada insang terjadi pada lapisan filamen, dimana oksigen
berdifusi masuk dan karbon dioksida berdifusi keluar tubuh. Pernafasan pada ikan
dibagi menjadi tiga jenis yakni:
a. Pernapasan Ikan Bertulang Sejati (osteoicthyes)
Pada ikan bertulang sejati misalnya ikan mas, bandeng dan gurame, insang
memiliki tutup yang
disebut operkulum. Pada
insang terdapat rigi-rigi
insang yang berfungsi
untuk menyaring air
yang masuk dalam
insang. Fase pernapasan
pada ikan dibagi
menjadi
1. Fase inspirasi di mana rongga mulut ikan membuka dan celah
belakang insang menutup. Air yang berisi udara didorong masuk karena
tekanan dalam rongga muluh lebih kecil daripada lingkungan.
8

2. Fase ekspirasi, di mana rongga mulut menutup dan celang insang


membuka. Air dari dalam tubuh ikan mengalir keluar melaui celah insang dan
kapiler darah pada insang melepaskan karbon dioksida.
b. Pernapasan Ikan Bertulang Rawan (chondroichtyes)
Ikan bertulang rawan seperti hiu dan pari tidak memiliki tutup insang atau
operkulum. Air yang mengandung udara masuk melalui rongga mulut dan masuk
keluarnya udara diatur oleh gerakan membuka menutupnya rongga mulut. Bila
rongga mulut bergerak ke bagian dasar maka tekanan dalam mulut akan menjadi
lebih kecil dan air dapat masuk, begitu pula sebaliknya.
c. Pernapasan Ikan Paru-Paru
Ikan paru-paru atau Dipnoi bernapas seperti hewan amphibi. Selain bernapas
dengan menggunakan insang ikan paru-paru memiliki satu atau sepasang
gelembung udara yang membantu proses pernapasan. Gelembung udara tersebut
dinamakan pulmonis. Pada pulmonis terdapat banyak kapiler darah dan
dihubungkan dengan kerongkongan oleh pneumatikus. Melalui saluran inilah
oksigen masuk dan berdifusi ke dalam tubuh. Ikan paru-paru hanya dapat ditemui
di benua Australia dan Afrika.
Selain itu, beberapa spesies ikan memiliki beberapa alat bantu pernapasan
misalnya labirin pada ikan lele, gurami dan gabus. Labirin berfungsi sebagai
tempat cadangan di udara yang memungkinkan ikan bernapas pada kondisi
lingkungan yang rendah oksigen. Alat pernapasan bantuan tersebut merupakan
salah satu cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Sistem Pernapasan Amphibi
9

Amphibi adalah hewan yang hidup di dua alam yakni darat dan air serta
merupakan hewan berdarah dingin. Katak adalah salah satu contoh hewan
amphibi yang biasa dijumpai. Daur hidup katak mempengaruhi sistem
pernapasannya. Pada saat katak berada dalam wujub berudu, katak bernafas
dengan menggunakan insang luar selama kurang lebih 12 hari dan selanjutnya
insang luar akan diganti dengan insang dalam. Setelah katak dewasa, katak
bernapas dengan menggunakan paru-paru, mulut, dan permukaan kulit. Udara
masuk dalam paru-paru melalui rongga mulut. Pernapasan katak juga berlangsung
melalui kulit. Pernapasan dmelalui permukaan kulit berlangsung secara difusi.
Kulit katak lembab dan memiliki banyak kapiler darah sehingga mampu
melakukan proses difusi.. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pun dapat
terjadi di kulit.
Paru-paru katak bebeda dengan bagian paru-paru manusia dan belum bisa
dikatakan sempurna. Paru-paru katak hanya terdiri dari selapis kantung udara
yang tipis dan berwarna kemerahan dan dihubungkan dengan rongga mulut
10

melalui bronkus yang berukuran pendek. Fase pernapasan katak dibagi menjadi
dua:
1) Fase Inspirasi, otot sternohioideus berkontraksi dan rongg amulut
membesar oksigen masuk melalui celah hidung (koane). Celah hidung menutup,
otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, rongga mulut
mengecil dan oksigen masuk ke paru-paru.
2) Fase ekspirasi, otot rahang bawah berelaksasi, otot perut dan
sternohioideus berkontraksi. Paru-paru mengecil dan udara tertekan keluar.
Koane membuka, otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil dan karbon dioksida terdorong keluar.
3. Sistem Pernapasan Reptilia

Sistem pernafasan hewan reptil terdiri dari organ utama yakni paru-paru.
Paru-paru reptil terdiri dari beberapa lipatan dinding yang dapat membesar untuk
memperluas permukaan paru-paru. Paru-paru reptil terdapat dirongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Tidak seperti paru-paru hewan lain tekstur paru-paru
reptil nampak seperti spons. Beberapa spesies reptil seperti kadal bunglon afrika
memiliki kantung udara yang memungkinkannya melayang di udara.
Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi:
1) Fase inspirasi, gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu
masuk ke rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan kemudian
masuk ke paru-oaru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
2) Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke
bronkiolus menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan
kemudian akan keluar melalui rongga hidung.
4. Sistem Pernapasan Burung (Aves)
11

Alat pernafasan pada burung


terdiri dari dua pasang lubang hidung
yang berada pangkal paruh, celah
tekak yang berada pada dasar hulu
keronkongan atau faring, trakea yang
panjang dan berbetuk pipa, serta
sepasang paru-paru yang berwarna
merah muda. Paru-paru burung
meliputi bronkus kanan dan kiri yang
merupakan percabangan trakea.
Selain menggunakan paru-paru, sistem pernappasan burung juga dibantu oleh
pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus). Mekanisme pernapasan burung adalah
sebagai berikut:
a. Saat Burung Beristirahat
1) Fase inspirasi: Pada saat istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan,
rongga dada membesar dan paru-paru akan mengembang sehingga udara
mengalir ke kantung udara bagian belakang selanjutnya masuk dalam paru-
paru dan kantung udara bagian depan.
2) Fase ekspirasi: Tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga
dada mengecil. Udara dari kantung udara akan masuk ke paru-paru.
Pertukaran udara terjadi di alveolus oleh kapiler darah. Oksigen masuk tidak
hanya pada fase inspirasi saja melainkan juga pada proses ekspirasi.
b. Saat Burung Terbang
1) Fase inspirasi: Pada saat sayap diangkat keatas, kantung udara
pada ketiak mengembang dan menyebabkan kantung udara di tulang korakoid
terjepit sehingga oksigen masuk ke paru-paru.
2) Fase ekspirasi: Pada saat sayap diturunkan, kantung udara terjepit
dan kantung udara pada tulang korakoid mengembang sehingga terjadi
ekspirasi.
12

Jika burung semakin tinggi terbang maka kepakannya akan semakin cepat untuk
menambah jumlah oksigen yang masuk
5. Sistem Pernapasan Mamalia
Hewan Mamalia, bernapas dengan menggunakan paru-paru dan alat
pernafasan manusia tidak jauh berbeda dengan sistem pernafasan hewan
vertebrata. Bagian-bagian paru-
paru manusia memiliki fungsi yang
hampir sama dengan hewan vertebrata.
Berikut adalah mekanisme pernafasan
pada mamalia:
a. Fase inspirasi
Gas oksigen masuk mealui rongga
hidung atau mulut kemudian masuk ke
faring selanjutnya melalui laring, trakea
bronkus, bronkiolus dan selanjutnya
sampai ke paru-paru. Pertukaran udara
terjadi dalam alveolus dan selanjutnya
oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
b. Fase ekspirasi
Karbondioksida dari seluruh tubuh akan dibawa menuju jantung selanjutnya
akan masuk ke paru-paru dan selanjutnya akan keluar melalui saluran yang sama
saat oksigen masuk.
C. SISTEM PERNAPASAN PADA INVERTEBRATA
Sistem pernapasan hewan invertebrata masih tersusun dari alat-alat
pernapasan yang sederhana bahkan beberapa spesies seperti pada porifera belum
memiliki sistem pernapasan yang khusus seperti alat-alat pernapasan manusia.
Sangat berbeda jauh dengan alat-alat pernapasan manusia, hewan invertebrata
tidak memiliki organ seperti bagian-bagian paru-paru. Pada umumnya hewan
invertebrata melakukan pernafasan langsung melalui proses difusi pada
permukaan tubuhnya.
13

Hewan invertebrata yang berada di kelas yang lebih tinggi seperti Arthropoda dan
Molusca sudah memili sistem pernafasan meskipun masih sederhana. Hewan-
hewan seperti insecta bernafas dengan sistem trakea, laba-laba dengan paru-paru
buku dan hewan yang hidup di air seperti udang dan crustacae lain bernapas
dengan menggunakan insang layaknya ikan namun strukturnya tentu berbeda.
Berikut adalah beberapa sistem pernapasan hewan invertebrata dibagi menjadi
beberapa kategori berdasarkan pengelompokan hewan.
1. Sistem Pernafasan Polifera
Porifera atau hewan berpori bernapas dengan cara mengalirkan air melalui
pori-pori tubuhnya yang disebut dengan ostium. Selanjutnya air akan mengalir
dan masuk ke rongga yang disebut spongocoel. Proses pernafasan porifera yang
selanjutnya akan berlansung di sel koanosit atau sel leher. Sel koanosit adalah sel
yang berbatasan langsung dengan spongocoel. Tidak hanya membawa oksigen, air
yang masuk juga membawa zat-zat makanan. Proses pertukaran udara antara
oksigen dan karbondioksida terjadi di sel koanosit. Aliran air masuk membawa
oksigen dan makanan sehingga sel koanosit juga bertindak sebagai organ
pencernaan dan peredaran zat makanan. Air yang mengandung CO2 selanjutnya
akan dikeluarkan melalui oskulum.
2. Sistem Pernapasan Coelenterata
Coelenterata atau hewan berongga tubuhnya tersusun dari dua lapis sel
yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Pernapasan hewan coelenterata hanya
mengandalkan proses difusi oksigen dari lingkungan luar melalui permukaan
tubuhnya. Namun demikian, coelentera juga memiliki alat bantu pernapasan yang
disebut sifonoglia. Sifonoglia adalah perluasan dari celah mulut hewan
coelenterata
3. Sistem Pernapasan Echinodermata
14

Ciri-ciri echinodermata pada


umumnya adalah memiliki duri pada
tubuhnya. Pernapasan hewan berkulit
duri atau echinodermata seperti landak
laut dan mentimun laut, dibantu oleh
suatu organ yang disebut insang kulit,
sedangkan pada bintang laut pernapasan
dilakukan melaui kaki ambulakral.
Anggota echinodermata yang lain seperti teripang bernafas dengan suatu sistem
yang disebut pohon respirasi. Pohon respirasi pada teripang tersusun dari dua
saluran utama yang bercabang-cabang dalam tubuhnya menyerupai pohon. Pada
saluran tersebut juga terdapat alat perekat yang berfungsi untuk mempertahankan
diri.
4. Sistem Pernapasan Cacing (Vermes)
Cacing belum memiliki sistem pernapasan yang kompleks. Cacing
bernapas melalui permukaan kulitnya. Oksigen di udara akan berdifusi melalui
kulit cacing yang tipis dan memiliki banyak kapiler. Sistem pernapasan cacing
juga berbeda sesuai filumnya. Pada filum Platyhelminthes dan Annelida, yakni
planaria dan cacing tanah bernafas dengan permukaan kulitnya. Sementara cacing
yang habitatnya di air memiliki alat pernapasan yang berupa parapodia dan
selanjutnya parapodia akan berubah menjadi insang.
Mekanisme pernapasan cacing juga sangat sederhana, oksigen yang terlarut dalam
air berdifusi lewat pemukaan kulit yang tipis dan basah. Selanjutnya oksigen
tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh. Karbondioksida yang dihasilkan
sebagai sisa pernafasan juga akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan proses difusi. Kulit cacing cenderung berlendir dan
basah, hal ini bertujuan agar proses difusi dapat berlangsung dengan lebih mudah.
5. Sistem Pernapasan Molusca
Hewan molusca sering kita jumpai di sekitar kita misalnya siput dan
bekicot serta sering pula kita konsumsi seperti cumi-cumi. Molusca yang hidup di
darat bernapas dengan organ yang sama dengan hewan vertebrata yaitu paru-paru
15

sedangkan hewan yang hidup di air akan bernapas dengan menggunakan insang.
Air akan masuk membawa oksigen selanjutnya masuk ke insang dan pertukaran
udara akan terjadi pada lamella insang.
6. Sistem Pernapasan Arthropoda
Arthropoda atau hewan berbuku-buku adalah salah satu filum hewan
invertebrata. Sistem pernapasan Arthropoda dibagi menjadi beberapa disesuaikan
dengan kelasnya yaitu:
 Insecta
Insecta atau serangga adalah salah satu jenis hewan berbuku-buku. Sistem
pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Sistem trakea pada serangga
misalnya belalang tersusun dari spirakel, saluran trakea dan trakeolus. Spirakel
terdapat pada rangka luar atau eksoskleton serangga. Spirakel adalah tempat
dimana oksigen masuk kedalam tubuh. Pada saat serangga terbang spirakel
menutup dan akan membuka pada saat istirahat. Pembuluh trakea pada serangga
selanjutnya akan bercabang membentuk trakeolus yang sangat kecil dan
berukuran hanya ± 0,1 mμ. Trakeolus ini berfungsi sama seperti kapiler darah
pada sistem transportasi.
Sistem pernapasan serangga terpisah dari sistem transportasi tubuhnya sehingga
udara atau oksigen yang masuk ke dalam tubuh melalui spirakel dan diteruskan ke
pembuluh trakea dan trakeolus akan langsung diedarkan ke seluruh tubuh bahkan
serangga memiliki saluran yang disebut T-tubulus yang langsung mengantar
oksigen dekat mitokondria, tempat berlangsungnya proses glikolisis, siklus krebs
dan transfer elektron pada proses metabolisme.
Jalur pernapasan pada serangga adalah sebagai berikut:
udara luar → stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan
tubuh.
Serangga yang hidup di air seperti jentik nyamuk dan kepik Notonecna memiliki
tabung pernapasan yang digunakan untuk mengambil oksigen dari permukaan air
 Arachnida dan Scorpionida
Hewan Arthropoda lain seperti laba-laba (Arachnida) dan kalajengking
(Scorpionida) melakukan proses pernapasan dengan bantuan paru-paru buku.
16

Paru-paru buku adalah bagian abdomen atau perut yang melekuk ke dalam atau
melakukan invaginasi. Disebut paru-paru buku karena didalamnya banyak
terdapat lamela yang yang bentuknya menyerupai halaman buku. Sama seperti
serangga, udara akan masuk melalui spirakel dengan cara difusi dan selanjutnya
udara akan diteruskan menuju sel-sel lamela. Pertukaran udara akan berlangsung
disekitar lamela karena banyak terdapat pembuluh darah. Fungsi paru-paru buku
sama seperti fungsi paru-paru pada manusia meskipun bagian-bagian paru-paru
manusia lebih kompleks dari hewan invertebrata.
 Crustaceae
Hewan yang tergolong dalam crustaceae merupakan salah satu biota laut yang
hidup di air seperti udang dan kepiting. Hewan tersebut bernapas dengan bantuan
insang buku dan insang timba. Insang buku adalah bagian insang yang tumbuh
dari bagian dasar tubuh dan dinding tubuh crustaceae yang saling berdekatan.
Pada insang buku terdapat lamela dan filamen yang mrupakan tempat pertukaran
gas. Air yang membawa oksigen mengalir dalam tubuh dengan bantuan gerakan
mendayung insang timba. Insang timba berbentuk seperti bulan sabit dan
merupakan penjuluran atau bagian mulut yang memanjang. Aliran air yang
membawa oksigen masuk ke dalam ruang brankial yang berada dibelakang
karapaks dan diantara kaki udang dan kemudian akan diteruskan menuju lamela,
tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang fungsinya sama dengan
fungsi alveolus pada manusia.
D. PERBEDAAN SISTEM PERNAPASAN VERTEBRATA DAN
INVERTEBRATA
a) Organ Pernapasan pada Vertebrata antara lain sebagai berikut:
a. Insang
Berdasarkan pada letaknya, insang tersebut dapat dibedakan menjadi
insang luar dan juga insang dalam. Insang luar tersebut terdapat pada suatu larva
ikan dan juga amfibia, sedangkan pada insang dalam tersebut terdapat pada ikan
yang sudah dewasa. Insang dalam pada ikan tersebut dilindungi dengan tutup
insang yang disebut dengan operkulum.
b. Paru-Paru
17

Pada semua vertebrata yang hidupnya di darat, termasuk mamalia juga


yang hidup di air, bernapas dengan menggunakan paru-paru. Pada semua
vertebrata yang bernapas dengan paru-paru tersebut memasukkan udara dengan
melalui suatu lubang hidung (nares) yang berhubungan dengan langit-langit pada
rongga mulut.
Terdapat juga 4 jenis paru-paru yakni pada amfibi dan juga reptilia
1. Paru-Paru Amfibi.
Paru-paru dalam amfibi dewasa tersebut masih sederhana yakni berupa
suatu kantong tipis dengan sedikit lipatan yang membentuk suatu alveoli
didalamnya. Luas pada permukaan respirasinya tersebut hanya sekirar 20 cm2
dikarenakan struktur paru-paru tersebut masih sederhana.
2. Paru-Paru Reptilia.
Keadaan pada paru-paru reptilia tersebut sudah lebih baik dibandingkan
dengan paru-paru amfibi. Paru-paru reptilia tersebut mempunyai suatu sekat-sekat
pemisah yang tumbuh ialah sebagai suatu lipatan-lipatan pada dinding dalam yang
memperluas pada permukaan respirasi. Bentuk paru-paru itu menyesuaikan pada
suatu bentuk tubuhnya, misalnya berbentuk kecil dan juga memanjang pada ular.
3. Paru-Paru Mamalia.
Paru-paru pada hewan yang menyusui tersebut mempunyai struktur lebih
kompleks yang terdiri dari beberapa lobus. Alat pada pernapasan mamalia yang
hidup pada air, misalnya ialah lumba-lumba dan juga paus,juga paru-paru. tetapi ,
pada trakea (batang tenggorok) mamalia itu terdapat suatu sekat-sekat yang dapat
mencegah air untuk dapat masuk ke dalam paru-paru.
4. Paru-Paru Aves.
Paru-paru pada aves (burung) tersebut terdapat di ujung bronkeolus,yang
berjumlah sepasang, dan juga melekat pada suatu dinding punggung rongga dada.
Paru-paru tersebut dibungkus dengan selaput yang disebut dengan pleura. Paru-
parunya tersebut bersifat kompak dan juga penuh dengan pembuluh darah
b) Organ Pernapasan pada Invertebrata antara lain sebagai berikut :
a. Difusi
18

Pertukaran gas didalam suatu organ pernapasan itu terjadi disebabkan


adanya perbedaan konsentrasi oksigen serta karbon dioksida pada lingkungan dan
juga sel-sel tubuh. Molekul oksigen serta juga karbon dioksida yang bergerak dari
suatu daerah berkonsentrasi tinggi ke pada daerah yang konsentrasi rendah disebut
dengan proses difusi. Difusi tersebut berlangsung dengan secara efektif jika
terdapat suatu perbedaan konsentrasi yang sangat tinggi juga.
Proses difusi itu dibedakan ialah menjadi difusi sel dan juga difusi epidermal.
Difusi sel itu terjadi dengan melalui membran sel di hewan yang bersel satu. Pada
Porifera serta Coelenterata difusi berlangsung dengan melalui membran sel-sel
pada permukaan tubuh serta juga selanjutnya ke sel-sel yang letaknya ke lebih
dalam. Difusi epidermal tersebut terjadi dihewan cacing tanah. Pertukaran pada
gas berlangsung dengan melalui kulit luar tubuh (epidermis).
b. Sistem Trakea
Alat pernapasan yang berupa suatu trakea dapat ditemukan pada serangga.
Trakea ialah suatu pembuluh halus yang berasal dari suatu permukaan tubuh, yang
kemudian bercabang-cabang pada seluruh bagian tubuh. pada tiap-tiap
percabangan berakhir didalam suatu sel-sel trakea yang memiliki perluasan yang
berupa trakeol. Ujung akhir trakeol tersebut berisi cairan dan juga melalui suatu
cairan inilah oksigen serta karbon dioksida berfungsi ke dalam sel-sel jaringan
yang berada di dekatnya.
19

DAFTAR PUSTAKA
Omega, Wigati Hadi, dkk. 2017. Detik-detik Ujian Nasional Biologi SMA/MA.
Klaten. Intan Pariwara.
Paryanto. 2015. The King Bank Soal Biologi. Yogyakarta. Forum Edukasi.
Dosen Biologi. 21/4/2016. https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernapasan-
hewan-vertebrata. Diakses pada tanggal 26/10/2017.
Anggi Rosalia. 21/4/2016. https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernafasan-
hewan-invertebrata. Diakses pada tanggal 26/10/2017
Parta Setiawan. 20/3/2015. http://www.gurupendidikan.co.id/perbedaan-sistem-
pernapasan-vertebrata-dan-avetebrata/. Diakses pada tanggal 26/10/2017.

Anda mungkin juga menyukai