GASTROINTESTINAL
Dr. MARIA ULFAH
GASTRITIS
Gastritis Peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difus atau lokal
Jenis Gatritis :
Gastritis Akut
Gastritis Kronis
Gastritis Akut
Gastritis akut Lesi mukosa kut berupa
erosi dan perdarahan akibat faktor faktor
erosif atau akibat gangguan sirkulasi akut
mukosa lambung
Etiologi
Etiologi :
Stres
Obat- obatan analgetik, sebagian besar
NSAID
Patofisiologi
Stres
STRES
Korteks
Gangguan motilitas
Gastrointestinal Hipotensi/vasokonstriksi
Refluks
Lambung
Radikal
Sekresi
Gaster duodenum
Flow ,
bebas
Asam lambung mikrosirkulasi
Bikarbonat Permeabilitas
Impereabilitas , proliferasi
H+
Aliran darah
pH intramukosal
EROSI / ULSERASI
Obat obatan aspirin dan NSAID merusak
mukosa lambung :
Menghambat aktivitas siklooksigenase
mukosa
Merusak mukosa secara topikal
kandungan asam dalam obat bersifat korosif
Menurunkan sekresi bikarbonat dan mukus
oleh lambung faktor defensif terganggu
Gejala Klinis
Sindrom dispepsia nyeri epigastium,
mual, kembng, muntah
Perdarahan saluran cerna
hematemesis dan melena
Anemia pasca perdarahan
Gastritis Kronis
Gastritis Kronis Infiltrasi sel radang yang
terjadi terutama terdiri atas sel- sel radang
kronik
Menurut distribusi anatomis :
Gastritis kronis korpus (A)
Gastritis kronis antrum (B)
Gastritis kronis seluruh gaster (AB)
Etiologi
Imunologis
Bakteriologis Helicobacter pylori
Refluks kronik cairan pankreatobilier,
asam empedu
Patofisiologi
Imunologi
Penyakit autoimun, adanya autoantibodi terhadap sel
parietal kelenjar lambung dan faktor intrinsik yang
berhubungan dengan tidak adanya sel parietal dan
chief cells menurunkan sekresi asam dan
kadar gastrin
Keadaan berat tidak diproduksi faktor intrinsk
Bakteriologi H. Pylori
Sekresi asam normal, kadar gastrin serum
rendah
Gejala Klinis
Biasanya tanpa gejala
Nyeri tumpul epigastrium, mual dan muntah
Cepat kenyang
ULKUS PEPTIKUM
Ulkus peptikum Ulkus yang terletak
disetiap bagian saluran cerna yang terkena
getah asam lambung seperti esofagus,
lambung, duodenum dan setelah
gastroenterostomi, juga jejenum
Ulkus peptikum :
Ulkus duodenum
Ulkus Gaster
ULKUS DUODENUM dan
ULKUS GASTER
Ulkus duodeum Ulkus dalam mukosa
dan submukosa duodenum nyeri dan
perdarahan
Ulkus Gaster Ulkus pada permukaan
mukosa lambung kontuinitas mukosa
lambung terputus pada daerah tukak
Gejala Klinis
Dispepsia mual, muntah, kembung,
nyeri ulu hati
Rasa sakit :
hilang dengan makan dan minum antasida (
Ulkus duodenum) , khas eksaserbasi dan
remisi
Hilang atau tetap setelah makan ( ulkus
gaster )
Perdarahan
Asam dalam lumen + empedu, alkohol, dll
Ransangan Kolinergik
Perdarahan
Ulkus
Ulkus Duodenum
Ulkus Gaster
SINDROMA DISPEPSIA
Dispepsia berasal dari bahasa yunani:
Dys sulit
Pepse pencernaan
Sindroma dispepsia kumpulan gejala
yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual,
kembung,muntah, rasa penuh dan
sendawa
Pengertian
Dipepsia organik bila kelainan organik sebagai
penyebab dispepsia
Etiologi gangguan lumen saluran cerna,
obat=obatan,penyakit hati, pankreas, penyakit
sistemik
Dispepsia non organik / Dispepsia fungsional /
dispepsia non ulkus tidak jelas penyebabnya,
tanpa disertai kelainan struktur organ
berdasarkan pemeriksaan klinis,
laboratorium,radiologi dan endoskopi
Terdiri dari dispepsia mirip ulkus, dispepsia mirip
dismotilitas dan dispepsia non spesifik
Patofisiologi
Pola makan yang tidak teratur, NSAID,stres
jarang makan lambung kosong erosi pada
lambung akibat gesekan antara dinding-
dinding lambung peningkatan produksi HCL
kondisi asam di lambung ransangan di
medula oblongata muntah (corwin, 2001)
DIARE
Diare Peningkatan frekuensi BAB lebih
dari 3x sehari dengan konsistensi encer
Diare akut Diare yang awalnya
mendadak dan berlangsung singkat
Etiologi :
Infeksi bakteri, parasit, virus
Malabsorbsi
Alergi
Patofisiologi Diare
Gangguan osmotik
Makanan atau zat yang tidak diserap tubuh
tekanan osmotik meninggi pergeseran air
dan elektrolit kedalam rongga usus yang
berlebihan meransang usus diare
Gangguan sekresi
Ransangan tertentu pada dinding usus
peningkatan sekresi air dan elektrolit
kedalam ronga usus diare
Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap
makanan diare
Peristaltik menurun bakteri tumbuh
berlebihan diare
Diare akut Masuknya MO yang masih
hidup kedalam usus halus berkembang
biak dalam usus halus mengeluarkan
toksin hipersekresi diare
Akibat diare dehidrasi gangguan
keseimbangan asam basa, gangguan gizi,
hipoglikemia, gangguan sirkulasi darah
KONSTIPASI
Konstipasi penurunan defekasi yang
normal pada seseorang disertai dengan
kesulitan keluarnya feses yang tidak
lengkap atau keluar feses yang sangat
keras dan kering (wilkinson,2006)
Konstipasi kesulitan atau
keterlambatan pasase feses yang
menyangkut konsistensi tinja dan
frekuensi BAB (Mansjoer,2000)
BAB normal 3x sehari sampai 3 hari sekali
Etiologi :
Kebiasaan defekasi yang tidak teratur
Dietrendah serat dalam produk hewani
Bedrest panjang atau kurang olahraga
Pemakaian laksatif yang berat
Obat-obatan
Lansia
Kelainan saluran GI
Kondisi neurulogis yang menghambat impuls saraf ke
kolon
Penyakit organik
Peningkatan stres psikologis
Fisiologi
Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus
besar untuk menghantarkan feses ke rektum
Feses masuk meregangkan ampula rektum
relaksasi dari sfingter ani interna
Untuk menghindari pengeluaran feses yang
spontan refleks konstraksi dari sfingter ani
eksternus dan konstraksi otot dasar pelvis
yang dipersarafi oleh nervus pudendus
Otak menerima ransangan keinginan untuk
BAB sfingter ani eksterus relaksasi
rektum mengeluarkan isi dengan bantuan
otot perut
Konstraksi menaikkan tekanan dalam
perut, relaksasi sfingter dan m.levator ani
Defekasi normal diransang oleh distensi rektal
melalui 4 tahap kerja :
Rangsangan refleks penyekat rektoanal
Relaksasi m.sfingter ani interna
Relaksasi m. Sfingter eksterna
Peningkatan tekanan inta abdomen
Gangguan konstipasi
HEPATITIS
Hepatitis suatu peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan serta bahan kimia (
sujono hadi, 2000 )
Hepatitis virus infeksi sistemik oleh
virus disertai nekrosis,klinis, biokimia dan
seluler yang khas ( smeltzer, 2001)
Etiologi
Virus
Alkohol
Obat-obatan
HEPATITIS VIRUS
Merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang penting
Terdiri dari :
Virus Hepatitis A (HAV)
Virus Hepatitis B (HBV)
Virus Hepatitis C (HCV)
Virus Hepatitis D (HDV)
Virus Hepatitis E (HEV)
Hepatitis F (HFV)
Hepatitis G (HGV)
HEPATITIS A (HAV)
Virus hepatitis A Virus RNA kecil berdiameter 27
nm yg dapat dideteksi didalam feses pd akhir
masa inkubasi dan fase preikterik
Fase akut IgM anti-HAV meningkat
Setelah masa akut IgG anti-HAV meningkat
Masa inkubasi 30 hari, penularan tertinggi
pd minggu ke 2 segera sblm timbulnya ikterus
Penularan Peroral dgn menelan makanan yg
terkontaminasi feses, transfusi darah
Patofisiologi
Virus masuk melalui mulut dan tertelan