Anda di halaman 1dari 25

FISIOLOGI

PERNAFASAN

Oleh:
Dr. DAVID

SISTEM PERNAPASAN
I. PENDAHULUAN
A. Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dr
atmosfer
ke dlm sel-sel tubuh dan untuk menntransfor karbondioksida (CO 2)
yg
dihasilkan tubuh kembali ke atmosfer.
Organ-organ respiratorik jg berfungsi : - dlm produksi wicara
- keseimbangan asam-basa
- pertahanan tubuh dan
darah

- pengaturan hormonal tekanan

B. Respirasi melibatkan proses berikut :


1. Ventilasi pulmonar
2. Respirasi eksternal
3. Respirasi internal
4. Respirasi selular

II. ANATOMI FUNGSIONAL SALURAN PERNAPASAN


A. Rongga hidung dan nasal
1. Hidung eksternal bbtk piramid disertai dgn suatu akar dan dasar. Bagian
ini tersusun dr kerangka tulang, kartilago hialin dan jar fibroareolar.
a. Septum nasal, bag anterior septum adalah kartilago
b. Naris (nostril) eksternal dibatasi kartilago nasal
c. Tulang hidung
(1) Tulang nasal
(2) Vomer dan lempeng perpendikular tulang etmoid
(3) tulang maksila dan palatinum
(4) Lempeng kribriform tulang etmoid, tulang sfenoid
(5) Konka (turbinatum) nasalis superior , tengah dan inferior
(6) Meatus superior , medial dan inferior
d. Empat pasang sinus paranasal ( frontal, etmoid, maksilar, dan sfenoid)

Fungsi sinus : meringankan tulang kranial, memberi area permukaan tambahan


memproduksi mukus dan memberi efek resonansi dlm produksi wicara
2. Membran mukosa nasal
a. Struktur : Kulit pd beg eksternal permukaan hidung yg mengandung folikel
rambut ,keringat dan kelenjar sebasea merentang sp vestibula yg terletak dlm
nostril yg mengandung rambut (vibrissae) yg berfunsi untuk menyaring partikel
dr udara yg terhisap. Di bag yg lebih dlm rongga nasal dilapisi epitelium
respiratorik mbtk mukosa ,lap ini tdd epitelium bersilia dg sel goblet.
b. Fungsi membran mukosa
(1) Penyaringan partikel kecil
(2) Penghangatan dan pelembaban udara yg masuk
(3) Resepsi odor/indra penciuman
B. Faring
Faring adalah tabung muskular berukuran 12,5 cm yg merentang dr bag dasar
tulang tengkorak sp esofagus. Faring terbagi mjd nasofaring. orofaring dan
laringofaring.

1. Nasofaring adalah bag posterior rongga nasal yg membuka ke arah rongga


nasal melalui 2 naris internal (koana)
a. 2 tuba eustachius (auditorik) menghubungkan nasofaring dan telinga
berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pd ke 2 sisi gendang telinga
b. Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jar limfatik di dekat naris
internal
2. Orofaring dipisahkan dr nasofaring oleh patatum lunak muskular
a. Uvula
b. Amandel palatinum
3. Laringofaring mengelilingi mulut esofagus dan laring
C. Laring menghubungkan faring dan trakea , laring adalah tabung pendek bbtk
kotak triangular yg ditopang oleh 9 kartilago : 3 berpasangan dan 3 tidak
berpasangan
1. Kartilago tdk berpasangan
a. Kartilago tiroid (jakun)
b. Kartilago krikoid

c. Epiglotis

2. Kartilago berpasangan
a. kartilago aritenoid melekat pd pita suara sejati
b. Kartilago kornikulata
c Kartilago kuneiform
3. 2 pasang lipatan lateral membagi rongga laring
a. Lipatan ventrikular (pita suara semu)
b. Pita suara sejati melekat pd kartilago tiroid, kartilago aritenoid dan
kartilago krikoid. Pembuka di antara ke 2 pita ini adalah glotis.
D. Trakea (pipa udara) adalah tuba dg panjang 10-12 cm dan diameter 2,5 cm.
terletak di permukaan anterior esofagus. Tuba ini merentang dr laring pd
vertebra serviks ke 6 sp area vertebra toraks ke 5 tempatnya membelah mjd
2 bronkus utama.
a. Trakea dpt terbuka krn adanya 16-20 cincin kartilago bbtk C.
b. Trakea dilapisi epitelium respiratorik yg mengandung byk sel goblet
E. Percabangan Bronkus
1. Bronkus Primer (utama) kanan berukuran lbh pendek,lebih tebal dan lebih
lurus dibandingkan bronkus primer kiri.

2. Setiap bronkus bercabang mjd 9-12 untuk mbtk bronki sekunder dan tertier
dg diameter semakin kecil .
3. Bronki disebut ekstrapulmoner sp memasuki paru-paru stlh itu di sebut
intrapulmoner.
4. Struktur mendasar dr ke 2 paru-paru adalah percabangan bronkial yg
selanjutnya : bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik,
duktus alveolar dan alveoli. Tdk ada kartilago dlm bronkiolus, silia tetap ada
sp bronkiolus resipatorik terkecil.
F. Paru-paru
1. Paru-paru adalah organ bbtk piramid spt spons dan berisi udara, terletak dlm
rongga toraks.
a. Paru kanan memiliki 3 lobus, paru memiliki 2 lobus
b. Setiap paru memiliki sebuah apeks yg mencapai bag atas iga pertama
dan memiliki 3 permukaan : Permukaan difragmatik, permukaan
mediastinal dan permukaan kostal.
c. Permukaan mediastinal memiliki hilus tpt msk dan keluarnya pembuluh
darah.

2. Pleura adalah membran penutup yg membungkus paru-paru


a. Pleura parietal
b. Pleura visceral
c. Rongga pleura (ruang intrapleural)
d. Resesus pleura adalah area rongga pleura tdk berisi jar paru
III. MEKANISME PERNAPASAN ( VENTILASI PULMONAR)
A. Prinsip dasar
1. Toraks adalah rongga tertutup kedap udara di sekeliling paru-paru yg
terbuka ke atmosfer hanya melalui jalur sistem pernapasan.
2. Pernapasan adalah proses inspirasi (inhalasi) udara ke dlm paru-paru
dan ekspirasi (ekshalasi) udara dr paru-paru ke lingkungan luar tubuh.
3. Sblm inspirasi dimulai tek udara atmosfer (sekitar 760 mmHg) sama dgn
tek udara alveoli yg disebut sbg tek intra-alveolar (intra pulmonar)
4. Tek intrapleura dlm rongga pleura adalah tek sub-atmosfer,atau kurang
dr tek intra-alveolar.

5. Peningkatan atau penurunan volume rongga toraks mengubah tekanan intrapleura dan intra-alveolar yg secara mekanik menyebabkan pengembangan dan
pengempisan paru-paru.
6. Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya
otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks.
a. Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi
(1) Diafragma
(2) Otot interkostal eksternal
(3) Otot-otot sternokleidomastoid, pektoralis mayor, serratus anterior
b. Ekspirasi pd pernapasan yg tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan di
sebut proses pasif. Pd ekspirasi dalam otot iterkostal interna menarik
kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi shg mendorong isi
abdomen menekan diafragma.

B. Faktor-faktor dalam inflasi dan deflasi paru-paru


1. Tek intrapleura negatif dlm rongga pleura menahan paru-paru tetap kontak
dgn dinding toraks.
2. Jar elastik dlm paru-paru bertanggung jawab thd kecenderungannya untuk
menjauh dari dinding toraks dan mengempis
3. slm inspirasi dan ekspansi toraks, Tekanan intrapleura makin negatif dan
meningkatnya pengisapan bersamaan dgn kohesi cairan pleura, menarik
permukaan paru-paru ke arah dinding toraks dan membantu ekspansi
paru-paru.
4. Saat paru-paru berekspansi , tek intra-alveolar menurun drastis sp di bawah
tek atmosfer di luar tubuh.Udara luar dihisap melalui saluran pernapasan
sampai paru-paru sp tek intra-alveolar kembali sama dgn tek atmosfer .
5. Saat otot-otot inspirasi relaks , ukuran rongga toraks berkurang , elastisitas
paru-paru menariknya ke arah dlm , tek intra-alveolar meninkat sp diatas
atmosfer dan udara dikeluarkan dr paru-paru.
6. Surfaktan adalah sejenis lipoprotein yg disekresi oleh sel-sel epitel alveoli
matur terletak antara lapisan lembab dan udara dlm paru-paru.

surfaktan berfungsi mengurangi tegangan permukaan cairan yg menurunkan


kecenderungan pengempisan alveoli dan memungkinkan alveoli berinflasi
dlm tek yg lebih rendah.
7. Komplians didefinisikan sbg suatu ukuran peningkatan volume paru yg
dihasilkan setiap unit perubahan dlm tek intra-alveolar . Pengukuran ini
dinyatakan dlm liter (volume udara) persentimeter air (tekanan)
8. Pneumotoraks dan atelektasis . Secara normal tdk ada udara msk dlm rongga
pleura tp pd suatu keadaan spt luka tusuk atau tulang iga patah udara dpt msk
ke dlm rongga pleura hal ini disebut Pneumotoraks dan dpt menyebabkan
atelektasis atau pengempisan paru-paru.
C. Volume dan kapasitas paru-paru
Volume udara dlm paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan
ekspirasi dpt diukur melalui spirometer.
1. Volume
a. Volume tidal (VT) adalah volume udara yg msk dan keluar paru-paru
slm ventilasi normal biasa. VT pd dewasa muda sehat 500 ml untuk

laki-laki dan 380 ml untuk perempuan


b. Volume Cadangan Inspirasi (VCI) adalah volume udara ekstra yg bisa msk
saat inspirasi maksimum. VCI 3100 ml pada laki-laki dan 1900 pd perempuan
c. Volume cadangan ekspirasi (VCE) volume ekstra udara yg dpt dgn kuat
dikeluarkan pd akhir ekspirasi tdk normal. VCE berkisar 1200 ml pd laki-laki
dan 800 ml pd perempuan
d. Volume residual (VR) adalah volume udara sisa dlm paru-paru setelah
ekspirasi kuat. VR rata-rata pd laki-laki adalah 1200 ml dan 1000 pd
perempuan
2. Kapasitas
a. Kapasitas residual fungsional (KRF)
KRF = VR + VCE nilai rata-ratanya 2200 ml
b. Kapasitas Inspirasi (KI)
KI = VT + VCI nilai rata-ratanya 3500 ml
c. Kapasitas vital (KV)
KT = VT + VCI +VCE nilai rata-ratanya 4500 ml

Kapasitas vital dipengaruhi bbrp faktor spt postur, ukuran rongga toraks dan
komplians paru.
d. Kapasitas total paru (KTP)
KTP = KV + VR nilai rata-ratanya 5700 ml
3. Volume ekspirasi kuat dlm 1 detik (VEK1) adalah volume udara yg dapat
dikeluarkan paru yg terinflasi maksimal saat detik pertama ekhahasi maksimum
Nilai normal VEK1 adalah 80 % KV.
4. Volume respirasi menit adalah volume tidal dikalikan jumlah pernapasan per
menit.
D. Angka Ventilasi alveolar adalah volume udara baru yg masuk alveolar per
menit , sama dengan nilai VT dikali kecepatan respirasi

IV. PERTUKARAN GAS


A. Komposisi udara atmosfer
Udara atmosfer pd tekanan 760 mmHg di hari yg hangat tdd oksigen (21%)
Niitrogen (79%) karbon dioksida (0,04%), dan berbagai gas mulia.
B. Sifat dan konsep tekanan parsial gas
1. Hukum Dalton : dlm campuran gas setiap gas memakai tekanannya
sendiri sesuai dg persentasenya dlm campuran , terlepas dr keberadaan
gas lain
2. Tekanan ini di sebut tek parsial gas dlm campuran dilambangkan dgn
simbol P dan dinyatakan dlm mmHg
PO2 dlm atmosfer : 21/100

760 mmHg = 160 mmHg PO2

PCO2 dlm atmosfer : 0,04/100 x 760 mmHg = 0,3 mmHg PCO2


3. Hukum Henry : Solubilitas gas dlm air meningkat setara dgn peningkatan
tekanan parsial dan menurun sesuai dgn peningkatan temperatur.
4. Hukum Boyle : Volume gas berbanding terbalik dgn tekanan gas.

C. Pertukaran Gas Pulmonar


1. Membran respirasi tempat berlangsungnya pertukaran gas tdd :
lapisan surfaktan, epitelium squamosa pd dinding alveolar, membran dasar
pd dinding alveolar,ruang interstisial, membran dasar kapiler dan endotelium
kapiler. Molekul gas hrs melewati ke 6 lapisan ini melalui proses difusi.
2. Molekul gas berdifusi dr area bertekanan parsial tinggi ke area bertekanan
lebih rendah . PO2 dlm udara alveolar 100mmHg sementara PO2 pd darah
terdeoksigenasi dlm kapiler pulmoner di sekitar alvveoli adalah 40 mmHg
dgn demikian O2 berdifusi dr udara alveolar menembus membran respiratorik
menuju kapiler paru. PCO2 dlm udara alveolar adalah 40 mmHg dan PCO2
dlm kapiler disekitarnya adalah 45 mmHg . Dengan demikian CO2 berdifusi
dr kapiler ke alveoli.
3. Faktor yg mempengaruhi difusi gas selain tek parsial antara lain :
a. Ketebalan membran respirasi
b. Area permukaan membran respirasi
c. Solubilitas gas dlm membran respirasi

V. TRANSPOR GAS MELALUI DARAH


A. Transpor oksigen . Sekitar 97 % Oksigen dlm darah dibawa eritrosit yg tlh
berikatan dgn Hemoglobin. 3 % oksigen sisanya larut dlm plasma.
Kapasitas oksigen adalah volume maksimum oksigen yg dpt berikatan dgn
sejumlah Hb dlm darah .Stp eritrosit mengandung 280 juta molekul Hb.
Setiap gram Hb dpt mengikat 1,34 ml oksigen.
100 ml darah rata-rata mengandung 15 gr Hb untuk maksimum 20 ml O2
per 100 ml darah ( 15 x 1,34). Konsentrasi Hb ini diyatakan sbg
persentase volume dan mrpk jumlah yg sesuai dgn kebutuhan tubuh.
B. Transpor karbon dioksida ( CO2) . CO2 berdifusi ke dlm darah dari jaringan
dibawa ke paru-paru melalui cara berikut ini :
1. 7%-8% CO2 tetap terlarut dlm plasma
2. CO2 sisanya bergerak ke dalam eritosit dmn 25 % nya bergabung dlm
btk reversibel yg tdk kuat dgn guus amino di bag globin pd Hb utk mbtk
karbaminohemoglobin.
3. Sebagian besar CO2 dibawa dlm btk bikarbonat, terutama dlm plasma.

4. Ion bikarbonat bermuatan negatif yg tbtk dlm eritrosit berdifusi ke dlm plasma
dan hanya menyisakan ion bermuatan positif berlebihan.
5. Ion hidrogen bermuatan positif yg terlepas akibat disosiasi asam karbonat ,
berikatan dg Hb dlm eritrosit utk meminimalkan perubahan pH.
V. PENGENDALIAN RESPIRASI
A. Kendali saraf
Dikendalikan oleh 2 mekanisme : Sistem volunter berasal dari korteks
serebral dan Sistem involunter yg terletak di bag. medula dan batang otak.
1. Pusat respiratorik medular mengandung neuron inspirasi dan ekspirasi
a. neuron inspirasi terletak dlm medula dorsal
b. neuron ekspirasi terletak dlm medula ventral
2. Pusat respirasi batang otak
a. Pusat Pneumotaksis dlm batang otak bag atas membatasi durasi
inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi mengakibatkan
pernapasan dangkal dan cepat.

b. Pusat apneustik pd batang otak bawah memfasilitasi efek thd inspirasi


3. Refleks respiratorik
a. Refleks inflasi (refleks Hering Breuer, refleks vagal) , refleks ini mencegah
terjadinya overinflasi paru-paru yg dapat muncul saat olah raga berat .
b. Refleks spinal
c. Iritasi jalan udara
B. Kendali Kimiawi
Kemoreseptor mendeteksi perubahan kadar oksigen , karbon dioksida dan ion
hidrogen dlm darah arteri dan cairan serebrospinalis serta menyebabka
penyesuaian yg tepat antara frekuensi dan kedalaman respirasi.
1. Kemoreseptor sentral adalah neuron yg terletak di permukaan ventral
lateral medula
a. Peningkatan kadar CO2 dlm darah arteri dan cairan serebrospinalis
merangsang peningkatan frekuensi dan kedalaman respirasi.
b. Kemoreseptor perifer terletak di badan aorta dan karotid pd sistem arteri
Kemoreseptor ini merespon thd perubahan konsentrasi ion oksigen,
CO2 dan ion hidrogen

VII. MASALAH PERNAPASAN


A. Hipoksia
B. Hiperkapnia
C. Hipokapnia
D. Asfisia atau sufokasi
E. Penyakit Pulmonar Obstruksi Menahun (PPOM)
F. Kanker Paru (karsinoma paru)
G. Tuberkulosis
H. Pneumonia

Anda mungkin juga menyukai