Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oksigen merupakan kebutuhan paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh,
oksigen berperan penting didalam proses metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan
menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian. Karenanya,
berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi
dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan dasar tersebut masuk kedalam
bidang garapan perawat. Karenanya, setiap perawat harus paham dengan manifestasi tingkat
pemenuhan oksigen pada kliennya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk itu, perawat perlu memahami secara
mendalam konsep oksigenasi pada manusia.
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O 2). Kebutuhan fisiologis
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ
atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat
pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yag dimaksud dengan Oksigenisasi?
C. Tujuan  Masalah
1.      Mengetahui  Pengertian dan Proses oksigenasi.
2.      Mengetahui Anatomi fisiologi  system pernapasan.
3.      Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Oksigenasi


Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika).
Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan
dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbondioksida, energi,
dan air. Akan tetapi, penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.

1.      Fungsi pernapasan


Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas antara individu
dan lingkungan. Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O 2 agar
dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO2 yang dihasilkan oleh
sel. Saat bernapas, tubuh mengambil O2 dari lingkungan untuk kemudian
diangkut ke seluruh tubuh (sel-selnya) melalui darah  yang digunakan untuk
pembakaran. Selanjutnya sisa pembakaran berupa CO2 akan kembali diangkut
oleh darah ke paru-paru untuk dibuang ke lingkungan karena tidak berguna lagi
oleh tubuh.

2.      Kebutuhan Oksigen


Kapasitas (daya muat) udara dalam paru-paru adalah 4.500-5.000 ml
(4,5-5 L) udara yang diproses di paru-paruhanya sekitar 10% (500 ml), yakni
yang dihirup (inspirasi) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernapasan
biasa.
                                                       
3.      Proses Oksigenasi
a.      Ventilasi.
Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan paru-paru,
jumlahnya sekitar 500 ml. Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru
dan thoraks yang elastis serta persyarafan yang utuh. Otot pernapasan
inspirasi utama adalah diagfragma.Diafragma dipersyarafi oleh saraf
frenik, yang keluarnya dari medulla spinalis pada vertebra servikal
keempat.
Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya perbedaan tekanan
udara antara intrapleura dengan tekanan atmosfer, dimana pada inspirasi
tekanan intrapleural lebih negative (725 mmHg) daripada tekanan
atmosfer (760 mmHG) sehingga udara masuk ke alveoli.
Kepatenan Ventilasi tergantung pada faktor :
1)    Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan
napas akan menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke
paru-paru.
2)    Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan
3)    Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru
4)     Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal
interkosa, internal interkosa, otot abdominal.

b.      Perfusi Paru


Perfusi paru adalah gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk
dioksigenasi, dimana pada sirkulasi paru adalah darah deoksigenasi yang
mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan jantung.Darah ini
memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaan
oksigen dan karbondioksida  di kapiler dan alveolus. Sirkulasi paru
merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan
dapat mengakodasi variasi volume darah yang besar sehingga digunakan
jika sewaktu-waktu terjadi penurunan voleme atau tekanan darah sistemik.

c.     Difusi
Oksigen terus-menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke dalam
aliran darah dan karbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke dalam
alveoli. Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi
tinggi ke area konsentrasi rendah. Difusi udara respirasi terjadi antara
alveolus dengan membrane kapiler. Perbedaan tekanan pada area
membran respirasi akan mempengaruhi proses difusi. Misalnya pada
tekanan parsial (P) O2 di alveoli sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan
parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi
masuk ke dalam darah. Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2 dalam
kapiler 45 mmHg sedangkan pada alveoli 40 mmHg maka CO 2 akan
berdifusi keluar alveoli.

2,2.   Anatomi fisiologi  system pernapasan


1.      Struktur system pernapasan
a.     System pernapasan atas
System pernapasan atas terdiri atas mulut, hidung, faring, dan laring.
a) Hidung, pada hidung udara yang masuk akan mengalami proses
penyaringan, humidifikasi, dan penghangatan.
b) Faring, faring merupakan  saluran yang terbagi dua untuk udara
dan makanan. Faring terdiri atas nasofaring dan orofaring yang
kaya akan jaringan limfoid yangberfungsi untuk menangkap dan
menghancurkan kuman pathogen yang masuk bersama udara.
c) Laring, laring merupakan setruktur menyerupai tulang rawan
yang biasa disebut  Jakun. Selain berperaaan dalam
menghasilkan suara, laring juga berfungsi mempertahankan
kepatenan jalan napas dan melindungi jalan napas bawah dari air
dan makanan yang masuk

b.      System pernafasan bawah


System pernafasan bawah terdiri atas trakea dan paru-paru yang
dilengkapi denga bronkus, brpnkiolus, alveolus, jaringan kapiler paru, dan
membrane pleuera.
a) Trakea,merupakan pipa membrane yang disokong oleh cincin-
cincin kartilago yang menghubungkan laring dengan bronkus
utama kanan dan kiri. Di dalam paru, bronkus utama terbagi
menjadi bronkus-bronkus yang lebih kecil dan berakhir di
bronkiolus terminal. Keseluruhan jalan napas tersebut
membentuk gambar bronkus.
b) Paru, paru-paru ada dua buah, terletak disebelah kanan dan kiri.
Masing-masing paru terdiri atas beberapa lobus (paru kanan ada
tiga lobus, dan paru kiri dua lobus) dan dipasok oleh satu
bronkus. Jaringan paru sendiri terdiri atas serangkaian jalan
napas bercabang-cabang, yaitu alveolus, pembuluh darah paru,
dan jaringan ikat elastis. Permukaan luar paru dilapisi oleh
kantung tertutup berdinding ganda yang disebut pleura. Pleura
parietal membatasi toraks dan permukaan diafragma, sedangkan
pleura visceral membatasi permukaan luar paru. Diantara kedua
lapisan tersebut  terdapat cairan pleura yangbberfungsi sebagai
pelumas guna mencegah friksi selama gerakan bernafas.

2.      Fisiologi pernapasan


a.       Pernapasan eksternal
Pernapasan eksternal ( pernapasan pulmoner ) mengacu pada
keseluruhan proses pertukaran  O2  dan  CO2 antara lingkungan eksternal
dan sel tubuh . secara umum, proses ini berlangsung dalam tiga langkah,
yakni,ventilasi pulmoner, pertukaran gas alveolar, serta transport oksigen
dan karbon dioksida.
a) Ventilasi pulmoner . saat bernapas , udara bergantian masuk-
keluar  paru melalui proses ventilasi sehingga  terjadi pertukaran
gas antara lingkungan eksternal dan alveolus. Proses  ventelasi ini
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu jalan napas yang bersih ,
system saraf pusat dan system  pernapasan yang utuh , rongga
toraks yang mampu mengembang  dan berkontraksi dengan baik,
serta komplians paru yang edukuat.
b) Pertukaran gas alveolar. Setelah oksigen memasuki alveolus,
proses pernapasan berikutnya adalah  difusi oksigen dari alveolus
ke pembuluh darah pulmoner. Difusi adalah pergerakan molekul 
dari area berkonsentrasi atau  bertekanan tinggi ke area
berkonsentrasi atu bertekanan rendah. Proses ini berlangsung di
alveolus dan membrane  kapiler, dan  dipengaruhi oleh ketebalan
membrane serta perbedaan  tekanan gas.
c) Transpor oksigen dan karbon dioksida.  Tahap tiga pada proses
keperawatan adalah  transport gas-gas pernapasan . pada proses ini,
oksigen diangkut dari paru menuju  jaringan dan karbon dioksida
di angkut dari jaringan menuju paru.
a. Transpor O2 . proses ini proses ini berlangsung pada 
system jantung dan paru-paru. Normalnya ,  sebagian besar
oksigen (97%) berkaitan lemah dengan hemoglobin dan
diangkut keseluruh  jaringan dalam bentuk
okshihemoglobin (HbO2) dan sisanya terlarut dalam
plasma.
b. Transpor  CO2, karbon dioksida sebagai hasil metabolisme
sel terus menerus diproduksi  dan diangkut menuju paru
dalam tiga cara : (1) sebagian besar karbondioksida (70%)
diangkut dalam sel darah merah dalam bentuk bikarbonat
(HCO3-) ; (2) sebanyak (23%) karbon dioksida berkaitan
dengan hemoglobin membentuk  karbaminohemoglobin
(HbCO2) ; (3) sebanyak (7%) diangkut dalam bentuk
larutan  didalam plasma dan dalam bentuk asam karbonat.

b.      Pernapasan Internal


pernapasan internal (pernapasan jaringan) mengacu pada proses
metabolisme intrasel yang berlangsung dalam mitokondria, yang
menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama proses penyerapan energi
molekul nutrient. Pada proses ini, darah yang mengandung oksigen
dibawa keseluruh tubuh hingga mencapai kapiler sistematik. Selanjutnya
terjadi pertukaran  O2 dan CO2 antara kapiler sistematik dan jaringan.
Seperti dikapiler paru, pertukaran ini juga melalui proses difusi pasif
mengikuti penurunan gradient tekanan parsial.

2.3.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

1.      Faktor Fisiologi


a. Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia
b. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas
c. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor
O2 terganggu
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil,
luka dan lain-lain.
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obersitas, musculus skeleton yang abnormal, penyakit
kronik seperti TBC paru

2.      Perkembangan
a. Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
b. Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
c. Anak usia sekolah dan remaja , resiko saluran pernafasan dan merokok
d. Dewasa muda dan pertenggahan : diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas, stress
yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
a. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun.

3.      Perilaku
a. Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi
paru, giziyang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang, diet yang terlalu tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis.
b. Exercise (olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan kebutuhan
oksigen.
c. Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer
dan koroner.
d. Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi (Fe)menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol
menyebabkan depesipusat pernafasan
e. Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat

4.      Faktor Lingkungan


a. Suhu. Factor suhu dapat berpengaruh terhadap afinitas atau kekutan
ikatan Hb dan O2.
b. Ketinggian. Pada dataran tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan
udara sehingga tekanan  oksigen juga ikut menurun.
c. Polusi. Polusi udara seperti asap atu debu sering kali menyebabkan
sakit kepala, pusing, batuk, tersedak, dan berbagai gangguan
pernapasan lain pada orang yang menghisapnya.

5.      Status kesehatan.


Pada orang yang sehat , sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, proses oksigenasi tersebut dapat
terhambat sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh. Kondisi
tersebut antara lain gangguan pada system pernapasan dan kardioveskuler,
penyakit kronis, penyakit obstruksi pernapasan atas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan
untuk kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai
organ atau sel.
Proses Oksigenasi :
1.      Ventilasi
2.      Perfusi paru
3.      Difusi Gas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
1.      Faktor fisiologi
2.      Faktor Perkembangan
3.      Perilaku
4.      Lingkungan
5.      Status kesehatan
Jenis Pernapasan
1.      Pernapasan Eksternal
2.      Pernapasan Internal

3.2 Saran
1. Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar  dapat lebih
memperdalam lagi pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan oksigeni pada Rumah
Sakit serta dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
2. Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami dan
mendalami Kebutuhan fisiologis oksigenasi  yang merupakan  kebutuhan dasar
manusia yang sangat mendasar.
DAFTAR PUSTAKA

Allen, CarolVestal, 1998,MemahamiProses Keperawatan DenganPendekatan


Latihan,, alih
A.Aziz Alimul H.Pengantar Kebutuhan DasarManusia. SalembaMedika. 2006
.Jakarta.
Greven, Ruth, 1999, fundamental of nursing: human health and function,
Philadelphia: lippincott. bahasa Cristantie Effendy, Jakarta: EGC

http://lesmana-stars.blogspot.com/2012/04/proses-oksigenasi.html

Anda mungkin juga menyukai