Anda di halaman 1dari 30

SISTEM

PERNAPASAN 7
Kompetensi Dasar

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem respirasi dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia

4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran


udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ pernapasan manusia berdasarkan studi
literatur

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 1
1
Peta Konsep

A. Pengantar

Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari


makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2
2020
Gambar Sistem Pernapasan pada Manusia

B. Alat Pernapasan Manusia


Pernapasan pada manusia dilakukan melalui alat respirasi yaitu hidung,
laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang
batang tenggorokan), dan paru-paru.

1. Hidung
Merupakan alat pernapasan yang memiliki rongga yang menjadi alat paling
awal yang dilalui oleh udara. Rongga hidung dilengkapi dengan silia dan
selaput lendir, yang berguna untuk a) menyaring debu, b) melekatkan
kotoran pada rambut hidung, c) mengatur suhu udara pernapasan, dan d)
menyelidiki adanya bau.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 3
Gambar Struktur Hidung Manusia

2. Laring
Pada bagian belakang rongga hidung terdapat
daerah yang disebut faring. Faring merupakan
lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan
udara ke laring. Laring terdiri atas lempengan-
lempengan tulang rawan. Di dalam laring terdapat
glotis (lubang mirip celah yang menghubungkan
faring dengan trakea). Laring memiliki katup yang
disebut epiglotis. Di dalam laring juga terdapat
selaput suara yang bergetar jika ada udara yang
melaluinya.

3. Trakea
Tersusun dari cincin tulang rawan yang terletak di depan kerongkongan dan
berbentuk pipa yang dilapisi selaput lendiri dan lapisan dari sel-sel yang
bersilia. Fungsi lapisan bersilia adalah untuk menahan debu atau kotoran
dalam udara.

4. Bronkus
Merupakan bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea. Bronkus
tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak bronkus kanan
dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal daripada kiri. Bronkus
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
4
2020
sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang
dua. Bronkus bercabang-cabang lagi yang disebut bronkiolus.

Gambar Trakea dan Bronkus

5. Paru-paru
Alat pernapasan yang terletak di dalam rongga dada dan di atas diafragma
(sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut). Paru-
paru diselubungi oleh selaput elastis yang disebut dengan pleura.

Paru-paru terdiri atas dua bagian yaitu, yaitu paru-paru kiri yang memiliki
dua gelambir, dan paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir. Paru-paru
memiliki bronkus dan bronkiolus yang bercabang-cabang membentuk
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung halus pada paru-paru.
Alveoli mengandung banyak kapiler darah, di dalam alveolus terjadi
pertukaran O2 dan CO2.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 5
Gambar Struktur Paru-paru Manusia

C. Mekanisme Pernapasan Manusia


Proses pernapasan pada manusia terjadi baik secara sadar maupun tidak
sadar. Pernapasan yang dilakukan secara sadar misalnya saat manusia menarik
napas panjang, dan pernapasan yang dilakukan secara tidak sadar misalnya
pernapasan yang dilakukan pada saat manusia tidur.

Mekanisme pernapasan manusia memuat dua siklus besar yaitu inspirasi


dan ekspirasi. Inspirasi adalah memasukkan atau menghirup udara dan ekspirasi
adalah mengeluarkan atau menghembuskan udara. Perhatikan gambar di bawah
ini yang menggambarkan proses inspirasi dan ekspirasi pada manusia.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


6
2020
Gambar Mekanisme Pernapasan pada Manusia

Manusia melakukan dua mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada


dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada
Disebut juga pernapasan tulang rusuk. Pernapasan dada terjadi karena adanya
kontraksi maupun relaksasi pada muskulus interkostalis atau otot
antartulang rusuk. Mekanisme pernapasan dada dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar Mekanisme Pernapasan Dada pada Manusia

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 7
Paru-paru yang mengembang menyebabkan tekanan udara rongga paru-paru
menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar, dengan demikian udara dari
luar masuk ke dalam paru-paru. Proses inilah yang disebut dengan inspirasi
pada pernapasan dada. Ekspirasi pada pernapasan dada adalah di mana
paru-paru mengecil menyebabkan tekanan dalam rongga paru-paru menjadi
lebih tinggi dari tekanan udara luar, sehingga udara keluar dari paru-paru.

2. Pernapasan Perut
Mekanisme proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan perut dipengaruhi oleh
aktivitas otot diafragma. Inspirasi terjadi karena adanya kontraksi otot
diafragma sedangkan ekspirasi terjadi karena adanya relaksasi otot diafragma.

Gambar Mekanisme Pernapasan Perut pada Manusia

Keadaan diafragma yang datar mengakibatkan rongga dada dan paru-paru


mengembang, tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan
udara dari luar masuk ke dalam paru-paru sehingga terjadi inspirasi pada
pernapasan perut. Ekspirasi pada pernapasan perut terjadi di mana
keadaan melengkungnya diafragma mengakibatkan rongga dada dan paru-

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


8
2020
paru mengecil, tekanan udara dalam paru-paru naik¸ sehingga udara keluar
dari paru-paru.

Rangkuman Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut

a. Inspirasi  pada saat pernapasan dada, rongga


dada membesar dan paru-paru mengembang;
pada saat pernapasan perut diafragma mendatar
dan paru-paru mengembang.

b. Ekspirasi  pada saat pernapasan dada, rongga


dada menyempit dan paru-paru mengecil; pada
saat pernapasan perut diafragma melengkung ke
atas dan paru-paru mengecil.

D. Volume dan Kapasitas Paru-paru Manusia


Volume setiap orang berbeda-beda bergantung dengan ukuran paru-paru,
kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang dewasa, volume paru-paru
berkisar antara 5-6 liter yang terdiri atas volume tidal, volume cadangan inspirasi,
volume cadangan ekspirasi, dan volume residu. Berikut ini penjelasannya.

1. Volume Tidal (VT) atau Udara Pernapasan (UP)


Volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas normal,
sebanyak kira-kira 500 mL atau 500 cc.

2. Volume Cadangan Inspirasi (VCI) atau Udara Komplementer


(UK)
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah
bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 mL atau 1.500
cc.
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 9
3. Volume Cadangan Ekspirasi (VCE) atau Udara Suplementer
(US)
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 mL
atau 1.500 cc.

4. Volume Residu (VR) atau Udara Residu (UR)


Volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah
mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000
mL atau 1.000 cc.

Kombinasi dari jenis-jenis volume tersebut di atas adalah kapasitas paru-


paru.

1. Kapasitas Vital Paru-paru (KV)


Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang
3.500 mL atau 3.500 cc.

KV = UP + UK + US

2. Volume Total Paru-paru


Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang
besarnya lebih kurang 4.500 mL atau 4.500 cc.

Volume Total = KV + UR atau UP + UK + US + UR

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


10
2020
Ringkasan tentang volume udara pernapasan manusia dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar Volume Udara Pernapasan pada Manusia

E. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan


Karbondioksida
Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak
berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat
berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa
gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia
berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan
dalam (internal).

1. Pernapasan Luar (Eksternal)


Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu,
berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain,
pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang
mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–)
dengan persamaan reaksi seperti berikut.
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 11
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi
sebagai berikut.

Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat
mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion
hidrogen yang telah diangkut; HHb menjadi Hb. Selanjutnya, hemoglobin
mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2).

Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2
meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi
O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar
sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ±
160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ±
40 mmHg. Hal ini menyebabkan O2 dari udara berdifusi ke dalam darah.

Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan parsial CO2
dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg.
Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari
darah ke alveolus.

2. Pernapasan Dalam (Internal)


Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke
dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke
dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.

Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi,
karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di
dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan
oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


12
2020
jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan
yang keluar paru-paru.
Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg
dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya
tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus menerus
dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg
dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat
berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.

Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
a. Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh
plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai
menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–). Ion H+ bersifat racun,
oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan
eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

Gambar Pertukaran Udara dalam Darah

b. Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk


karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai
berikut.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 13
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino. Reaksinya
sebagai berikut.

c. Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam
karbonat (H2CO3).

Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara
bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya
sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-
ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai
peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah.

Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
gangguan fisiologis yang disebut asidosis.

Gambar Proses Pernapasan Internal dan Eksternal pada Manusia


Modul Biologi – Sistem Pernapasan
14
2020
Gambar Transpor CO2 dalam Jaringan Tubuh (Kiri) dan
Transpor CO2 dalam Paru-paru (Kanan)

F. Rokok dan Dampak Negatif bagi Pernapasan


Rokok mengandung kira-kira 4000 elemen dan terdapat sekitar 200
elemen yang berpengaruh merusak kesehatan tubuh. Berikut ini racun yang
terkandung dalam rokok:

1. Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon,
pada sebatang rokok memiliki kandungan karbon monoksida 3-6% saja, gas
ini dapat dihisap oleh perokok atau orang-orang di sekitar sehingga dapat
menyebabkan flek pada paru-paru.
2. Nikotin
Zat candu yang sangat kuat, lebih kuat dari heroin dan kokain. Perusahaan-
perusahaan rokok biasanya memberi kadar nikotin pada rokok biar memberi

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 15
dampak rasa yang tetap sama. Nikotin pada rokok akan mempengaruhi
hormon-hormon yang diproduksi oleh tubuh. Nikotin rokok juga berpengaruh
pada mood tubuh, metabolisme otak, dan kemampuan bertindak. Tetapi bila
dikonsumsi dalam jangka panjang dan lebih sering maka sangat rentan bagi
perokok terkena penyakit paru-paru, jantung, stroke dan berbagai macam
penyakit lainnya.
3. Tar
Kumpulan senyawa kimia yang bisa mengendap dalam tubuh. Tar ini bersifat
karsinogen. Ketika menghisap rokok, tar akan masuk pada rongga mulut dan
ke tenggorokan menjadi sekumpulan endapan pada tenggorokan juga rongga
mulut, tar yang menyebabkan faktor utama radang gusi, hal ini karena tar
bertumpuk di gusi dan membuat segumpulan plak dan timbulnya bakteri.
4. Kadmium
Zat beracun yang sering dipakai pada baterai, jika tubuh mengkonsumsi zat
ini, maka akan merusak ginjal.
5. Akreloin
Zat yang tidak berwarna, zat ini biasa diambil dari kandungan alkohol
sehingga efek samping sama dengan alkohol.
6. Amoniak
Perpaduan zat hidrogen dan nitrogen, bila zat ini masuk ke dalam peredaran
darah maka penderitanya akan merasakan koma atau pingsan. Zat amoniak ini
biasa digunakan untuk pembersih toilet dan jendela.
7. Sianida
Zat ini biasa digunakan dalam pembuatan plastik, sianida adalah racun yang
mematikan pada efek-efek tertentu zat ini bisa membunuh manusia hanya
dalam waktu 15 menit. Zat ini akan memperhambat penyerapan oksigen
dalam tubuh.
8. Benzene
Zat kimia ini sering di sebut senyawa bensol, zat ini tidak berwarna, gampang
terbakar dan berbau manis. Benzene adalah salah satu jenis hidrokarbon
aromatik, dan salah satu komponen minyak bumi. Zat ini digunakan di dunia
industri.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


16
2020
9. Carcinogens
Zat ini bisa memicu tumbuhnya kanker dalam tubuh, dan terkandung pada
asap rokok.
10. Metanol
Metanol adalah cairan alkohol yang sangat ringan yang bersifat mudah
terbakar, mudah menguap, berbau khas dan beracun. Zat ini biasa digunakan
untuk bahan bakar dan bahan pendingin anti beku.
11. Insektisida
Zat yang biasa digunakan untuk membunuh serangga.
12. Formaldelhida
Zat ini biasa disebut dengan formalin, biasanya zat ini digunakan untuk
membunuh bakteri dan bahan pengawet mayat. Pada rokok, kandungan ini
akan merdampak nafas pendek, hiportemia dan kanker hidung dan radang
tenggorokan.
13. Arsenik
Zat ini biasa dipakai untuk racun tikus.

Bahaya Rokok bagi Tubuh


Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 17
G. Kelainan dan Gangguan pada Sistem
Pernapasan Manusia
1. Asma
Sebagian besar penyakit asma merupakan penyakit bawaan. Kambuhnya
penyakit ini, antara lain karena udara kotor, udara dingin, alergi sesuatu
benda, ataupun stress. Seseorang yang menderita penyakit ini ketika kambuh,
otot-otot bronkusnya berkontraksi sehingga akan mengakibatkan
penyempitan saluran pernapasan. Gejala penyakit ini, antara lain sulit
bernapas, bunyi napas mendesah, dan batuk-batuk.
2. Sinusitis
Penyakit ini terjadi akibat peradangan yang terjadi pada sebelah atas rongga
hidung (sinus paranasalis). Gejalanya berupa hidung tersumbat, ingus
berbau, berwarna kuning hijau, dan sakit di daerah sinus yang terserang.
3. Renitis
Penyebab penyakit ini, yaitu adanya radang yang terjadi pada rongga hidung.
Peradangan tersebut menyebabkan terjadinya bengkak pada rongga hidung dan
mengeluarkan lendir. Peradangan ini dapat terjadi karena alergi terhadap benda
tertentu.
4. Bronkitis
Penyakit bronkitis terjadi karena adanya radang pada selaput lendir, trakea, dan
saluran bronkia. Gejala yang mengiringi penyakit ini, antara lain demam, dada terasa
nyeri, dan mengalami batuk.
5. Tonsilitis
Penyebab penyakit ini, yaitu adanya pembengkakan kelenjar limfe di daerah tekak.
Akibat pembengkakan tersebut menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Terjadinya pembengkakan dikarenakan infeksi suatu bakteri. Gejala penyakit ini,
antara lain demam, tenggorokan nyeri sehingga sulit menelan, dan nyeri otot.
6. Tuberculosis (TBC)
TBC termasuk penyakit menular. Penyakit ini disebabkan karena bakteri
Mycobacterium tuberculosa. Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami
peradangan pada dinding alvelous sehingga difusi O2 akan terganggu.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


18
2020
7. Emfisema
Pada penderita emfisema, pada bagian alveolus robek, akibatnya pertukaran
gas ke bagian-bagian alveolus terganggu dan daerah pertukaran gas menjadi
lebih sempit.
8. Difteri
Seseorang yang menderita penyakit ini, pada bagian laring dan bronkusnya
mengalami penyumbatan berupa lendir. Sekresi lendir ini disebabkan oleh
bakteri difteri.
9. Asfiksi
Penyakit asfiksi mengakibatkan seseorang mengalami gangguan dalam
pengangkutan oksigen.
10. Pneumonia
Pada penderita pneumonia bagian alveolus terisi banyak lendir yang
disebabkan terinfeksinya dinding alveolus oleh bakteri.
11. Faringitis
Faringitis merupakan radang pada faring karena infeksi. Peradangan juga
dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat
menelan dan rasa kering di kerongkongan.
12. Pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang
membungkus paru-paru.
13. Laringitis adalah pembengkakan di laring.
14. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Sebuah penyakit pernapasanyang disebabkan oleh virus Coronavirus dari
ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya
berbeda-beda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai
panas tinggi dan batuk.
15. Emboli adalah gumpalan darah yang menyumbat kapiler di paru-paru.
Penyumbatan dapat menyebabkan aliran darah yang membawa oksigen dan
karbon dioksida terhambat. Emboli paru-paru dapat terjadi jika seseorang
terkena serangan jantung, keracunan, overdosis obat, atau tersengat listrik.
Bagi penderita dapat berakibat fatal.
16. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru disebabkan oleh kelainan sel pada epitel bronkial. Sel ini
tumbuh dengan cepat membentuk tumor ganas. Kelainan sel ini disebabkan
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 19
epitel bronkial terlalu sering menerima bahan-bahan karsinogenik (penyebab
kanker) yang banyak terkandung di dalam rokok yang dihisap penderita.

17. COVID-19
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan
penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di
Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan


penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus
diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari
batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
COVID-19.

Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah,


dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan
sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-
gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara
bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa
pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang
terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6
orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan
bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan
kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar
mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk
dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis.

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus
ini. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-
percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
20
2020
COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini
kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar.
Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh
mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan
COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang
keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari
orang yang sakit. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian
tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-
temuan terbaru.

Beberapa langkah yang dapat mengurangi risiko terinfeksi atau


menyebarkan COVID-19 adalah dengan cara:
1. Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau
cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar
alkohol dapat membunuh virus di tangan.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau
bersin-bersin. Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan
dari hidung
atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan menyentuh
berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di
tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata,
hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh.
4. Pastikan mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut
dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan
segera buang tisu bekas tersebut. Percikan dapat menyebarkan virus.
5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Langkah ini juga
melindungi dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.
6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota
atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan,
hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika sudah
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 21
berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru
Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-tempat tersebut.

Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk
mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang-orang yang sakit
perlu mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya. Orang-
orang yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar
pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Ada
beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji
klinis. WHO mengkoordinasikan upaya menyediakan vaksin dan obat
yang mencegah dan mengobati COVID-19.

Cara paling efektif melindungi diri dan orang lain dari COVID-19 adalah
sering mencuci tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku yang
terlipat atau tisu, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang
batuk-batuk atau bersin-bersin.

Penyakit dapat datang kapan saja dan di mana saja, karena sebenarnya
kuman-kuman penyebab penyakit banyak tersebar di lingkungan sekitar.
Usaha-usaha pencegahan tersebut antara lain:

a. Vaksinasi
Vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan daya kebal tubuh terhadap
penyakit tertentu, misalnya pemberian vaksin polio untuk mencegah
penyakit polio. Selain itu, juga pemberian vaksin tetanus dan vaksin
cacar.

b. Pemberian obat-obatan yang sesuai


Usaha ini mungkin bisa dilakukan sehingga dapat terhindar dari
tertularnya penyakit, misalnya apabila pergi ke tempat atau daerah
endemik penyakit malaria, maka sebaiknya sebelumnya minum obat
anti malaria agar tidak tertular penyakit malaria.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


22
2020
c. Pengendalian perantara penyakit
Perantara penyakit dapat berupa serangga yang ada di sekitar. Untuk
menghindari penyebaran penyakit, maka diputuskan jalur kehidupan
dari serangga-serangga tersebut. Perantara penyakit, misalnya
nyamuk Anopheles dapat menjadi perantara penyebab penyakit
malaria, nyamuk Aedes aegypti membawa virus yang dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah.

d. Meningkatkan kebersihan lingkungan dan diri sendiri.


Setiap respon kebal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Kekhususan, artinya hanya melawan salah satu antigen.
2) Pengenalan terhadap benda asing. Sistem kebal akan mengenal benda asing yang
sudah pernah dia kenal sebelumnya. Apabila benda asing tersebut masuk, maka
akan dicegah.
3) Daya ingatan, dalam jangka waktu tertentu apabila tidak ada serangan antigen
asing, maka lama-lama akan hilang daya ingatnya. Akhirnya sistem ini tidak
dapat mengenal benda asing yang menyerangnya.

H. Sistem Pernapasan pada Burung


Struktur pernapasan pada burung tersebut antara lain lubang hidung luar,
lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, bronkus, siring,
paru-paru, dan kantung udara.

Kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:


1. 2 buah kantong udara di leher;
2. 1 buah kantong udara diantara tulang selangka;
3. 2 buah kantong udara di dada depan;
4. 2 buah kantong udara di dada belakang;
5. 2 buah kantong udara di perut.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 23
Gambar Letak Kantung Udara (Pundi-pundi Udara)

Kantung udara ini terbentuk sebagai semacam perluasan dari paru-paru. Namun,
pertukaran gas tetap terjadi di dalam paru-paru. Berikut ini fungsi kantung
udara:
Kantung-kantung udara ini berfungsi:
1. membantu pernapasan, terutama pada saat terbang;
2. membantu memperkeras suara saat berkicau;
3. mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar dan melindungi
dari kedinginan;
4. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung perenang pada
waktu burung tersebut berenang.

1. Pernapasan Saat Istirahat


Pada saat istirahat, terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.

a. Proses Inspirasi
1) Pengambilan udara adalah dimulai dari adanya pergerakan tulang rusuk ke
arah depan bawah.
2) Rongga dada membesar tetapi tekanan udara mengecil.
3) Diikuti mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan di dalam rongga
paru-paru.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


24
2020
4) Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan
antara lain lewat lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak,
trakea, siring, dan terakhir udara masuk ke paru-paru.
5) Setelah udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke dalam parabronkus.
6) Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2dan CO2 semua udara yang masuk
sebagian udara masuk ke dalam paru-paru dan sebagian udara lainnya masuk
ke kantong udara.

b. Proses Ekspirasi Saat Istirahat


1) Tulang rusuk kembali ke posisi semula.
2) Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan
rongga dada menjadi besar.
3) Ruangan dari paru-paru menjadi tertekan sehingga menjadi sempit sedangkan
tekanan dalam ruang paru-paru menjadi besar.
4) Udara ke luar dari kantong udara dan paru-paru.
5) Saat udara melewati paru-paru terjadi difusi O2 dan CO2 lagi.

2. Pernapasan Saat Terbang


Pada saat terbang pernapasan burung tidak menggunakan paru-paru,
melainkan kantong udara antartulang korakoid, prosesnya sebagai berikut.
1) Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka mengakibatkan
kantong udara antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang terletak
di bawah ketiak mengembang.
2) Udara masuk ke kantong udara yang berada di bawah ketiak.
3) Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya
difusi O2 dan CO2 dalam paru-paru.
4) Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang
berada di bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantong udara
antartulang korakoid mengembang.
5) Kemudian udara masuk ke dalam kantong udara antartulang korakoid.
6) Sehingga terjadilah ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O2 dan CO2.

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 25
Gambar Proses Pernapasan Burung

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


26
2020
Catatan:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
2020 27
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Modul Biologi – Sistem Pernapasan
28
2020
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


2020 29
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Modul Biologi – Sistem Pernapasan


30
2020

Anda mungkin juga menyukai