Anda di halaman 1dari 16

…………………………………………………………………………………………………………………………………

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI


Dosen Pembimbing : Shinta Wahyusari S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KepMat

Di susun oleh :
NITA DAMAYANTI
14201.11.19034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY


PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2019 – 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama : NITA DAMAYANTI

NIM : 14201.11.9034

Prodi/Semester : Sarjana Keperawatan/2

SISTEM RESPIRASI

1. Apakah yang dimaksud dengan respirasi internal dan eksternal?


 Respirasi Eksternal
Respirasi eksternal (Respirasi luar) adalah proses pertukaran gas antara darah dan atmosfer.
Respirasi ini merupakan proses pemasukan Oksigen dan pengeluaran Karbon dioksida dari
udara bebas dengan udara paru – paru.
Fungsi respirasi eksternal normal adalah fungsi dimana paru – paru pada pernapasan
spontan dengan udara kamar menghasilkan tekanan oksigen dan tekanan karbon dioksida
dalam batas – batas normal.
Proses :
1. Ventilasi : Pertukaran O2 dan CO2 antara paru – paru dengan udara lingkungan
eksternal
2. Difusi : Pertukaran O2 dan CO2 antara paru – paru dengan udara lingkungan
eksternal
3. Transportasi : Pengangkutan O2 dan CO2 oleh pembuluh kapiler ke jaringan dan dari
jaringan Ke kapiler paru. O2 mayoritas di angkut dalam bentuk HbO2
(Oksigen hemoglobin), CO2 diangkut dalam bentuk HCO3 (Karbonat).
 Respirasi Internal
Respirasi Internal(pernapasan selular/ oksidasi biologi) adalah proses pertukaran gas
antara darah sirkulasi dan sel jaringan. Respirasi internal berlangsung di seluruh tubuh,
proses difusi gas dari darah dengan sel – sel di jaringan tubuh.
Fungsi respirasi internal adalah penggunaan O2 pada metabolisme substart di tingkat sel
untuk menghasilkan CO2 , H2O, dan energi. Fungsi ini mellibatkan hantaran oksigen ke
jaringan , perfusi kejaringan, dan fungsi sel jaringan. Proses :
Perfusi : Mengacu pada proses metabolisme intra sel (mitokondria). Terjadi
pertukaran O2 dan CO2 antara pembuluh darah kapiler sistemik dan sel
jaringan.
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan bagian-bagian dari organ respirasi eksternal beserta fungsinya!

Organ Respirasi Eksternal :

1. Rongga hidung

Hidung :

Struktur luar : Kubah tulang, Kubah kartilago, lobulus hidung, nares

Struktur dalam : Dorsum nasi ( batang hidung), septum nasi (sekat hidung), kavum nasi
(rongga hidung)

Rongga hidung (Kavum nasi)

Rongga hidung dimulai dari vestibulum, yakni pada bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung terbagi menjadi dua bagian, yakni : secara
longitudinal oleh septum hidung, secara transversal oleh konkas superior, medialis, dan inferior.

Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sagat banyak mengandung vaskular yang
disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus menerus oleh sel – sel goblet yang
melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak kebelakang nasofaring oleh gerakan silia.

a. Vestibulum nasalis, ruang paling anterior dari cavum nasi. Terdapat rambut dan sel cilia
( filter pertama)

b. Septum nasalis, struktur yang memisahkan kedua cavum nasi

c. Conchae nasalis, menghangatkan, melembabkan serta menyaring udara yang masuk.

d. Meatus nasi, ruang dibawah conchae nasalis ( superior, medial, inferior)

e. Choane, pintu masuk dari cavum nasi ke nashopharynx

Fisiologi rongga hidung :

Dalam hal pernafasan :

1. Filtrasi, penyaringan oleh rambut hidung, silia dan glandula sebasea / lendir

2. Heating, pemanasan atau pengaturan suhu oleh pembuluh darah dilapisi mukosa hidung

3. Humidifikasi, melembabkan udara yang masuk oleh conchae

Dalam hal penciuman : Epithelliumol factory pada bagian meial rongga hidung memiliki
fungsi dalam penerimaan sensasi bau.

Dalam hal pembentukan suara : Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukan
suara fenotik dimana berfungsi sebagai ruang resonansi (bergetarnya suatu benda karena
benda lain)
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Tenggorokan

Untuk pernafasan memiliki panjang sekitar 12 – 14 cm pada bagian pangkal. Dalam organ
pernafasan terdiri dari :

a. Faring ( tekak), memiliki bentuk tabung corong yang terletak di belakang rongnga hidung
dan mulut. Dimulai dari choane sampai aditus laryngis dan permulaan esophagus.

Bagian – bagian pharygx : Nasopharynx, oropharynx, dan laringoparynx .

Fungsinya sebagai jalan bagi udara dan makanan, selain itu faring juga memiliki fungsi
sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara.

b. Laring ( pangkal tenggorokan )

Berada diantara faring dan trakea –C4 – C7. Dinding laring tersusun dari sembilan buah
tulang rawan . Salah satu tulang rawan terdiri dari dua lempeng kartilago hialin yang
menyatu dan membentuk segitiga ( bagian ini disebut jakun) dalam basa epiglotis dan pita
suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis yang berbentuk seperti daun berfungsi sebagai
katup dalam masuknya makanan dan udara. Pita suara adalah selaput lendir yang
meciptakan dua pasang lipatan dan dapat menghasilkan suara.

Udara yang melewati glotis akan menggetarkan pita suara, sehingga menghasilkan
gelombang udara.

Laring merupakan struktur lengkap yang terdiri atas :


1. Cartilago : cartilago thyroidea, epiglottis dan cartilago cricoidea.
2. Membran, yang menghubungkan cartilago satu sama lain.
Fungsi laring :
 Mencegah makanan dan cairan masuk ke trachea selama proses menelan
 Jalan udara pernafasan
 Menghasilkan getaran suara
3. Trakea
Bentuknya mirip cincin yang terdiri dari tulang rawan, yang terdiri dari 15 – 20 cincin. Cartilago
(C- shaped) menjamin agar jalan udara tetap terbuka. Mulai dari cartilago cricoid (C6) sampai
mediastinum, di mediastinum setinggi T5 bercabang menjadi bronchus dekstra dan sinistra.
Panjang trachea sekitar 12 cm dan diameter 2,5 cm. Dibagian dinding trachea terdapat silia dan
lapisan lendir. Lapisan lendir yang bekerja menyaring kotoran yang dilalui oleh laring sebelum
masuk paru – paru.

Fungsi : Menyalurkan udara pernafasan dan menyaring benda asing yang masuk.
…………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Pulmo (Paru – paru)

Terletak dalam rongga dada bagian atas. Paru – paru terdiri dari dua bagian yaitu, paru – paru
kanan dan paru – paru kiri. Paru – paru kanan terdiri dari tiga gelambir ( lobus) dan paru – paru
kiri terdiri dari dua gelambir ( lobus) masing – masing dibungkus cavum plura kanan dan kiri.
Basis merupakan bagian inferior paru yang berhubungan dnegan diaphragma. Lobus bagian
paru yang dipisahkan oleh fisura.

Paru – paru dextra ( kanan ) : memiliki 3 lobus (superior, medius, dan inferior), lebih lebar dari
paru – paru sinistra ( kiri), lebih tinggi karena didorong oleh hepar ke cranial.

Paru – paru sinistra ( kiri) : memiliki 2 lobus (superior dan inferior), dipisahkan oleh fissura
obliqua, lebih panjang, tedorong oleh jantung ke lateral, dan mempunyai incisura cardiaca
( cardiac notch)

Bagian paru – paru :

a. Bronkus

Bronkus adalah cabang dari trachea dan memiliki bentuk serupa yaitu seperti cincin dan
tersusun atas tulang rawan. Ada dua bronkus dalam sistem pernafasan, yaitu : bronkus
kanan dan bronkus kiri.

Bronchus primarius dextra dan sinistra : keduanya dipisahkan oleh carina – T5

Bronkus primarius dextra lebih besar dari bronchus primarius sinistra.

Fungsi utama adalah menyalurkan dari trachea ke bronciolus. Namun, organ ini juga
memiliki fungsi sebagai penjaga imunitas paru. Menghasilkan dahak untuk mencegah iritasi
pada bronkus, membantu paru – paru bernafas lebih cepat ketika lelah.

b. Bronkiolus

Bronkiolus adalah saluran tipis dan kecil dengan dinding sangat halus. Berbeda dari trachea
maupun bronkus, bronkiolus tidak memiliki silia atau tersusun dari tulang rawan. Jumlah
bronkiolus sendiri sesuai dengan jumlah gelambir yang ada di paru – paru.

Fungsinya sebagai : menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, mengontrol jumlah udara
yang didistribusikan melalui paru – paru.

c. Alveolus

Bagian terakhir dari perjalanan udara yaitu di alveoli. Disini terjadi pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli
di kedua paru dengan diameter masing – masing 0,2 mm. Dinding alveolus sangat tipis dan
elastis. Bagian ini dibuat oleh jaring yang terbentuk dari selaput darah lembab dan dekat
…………………………………………………………………………………………………………………………………
sengan kapiler atau pembuluh darah

Fungsi utama adalah tempat pertukaran oksigen dan carbon dioksida dan tempat
penyimpanan udara sementara

d. Pleura

Paru – paru dilindungi oleh selaput atau lapisan yang disebut pleura. Terdiri dari 2 lapisan
(pleura parietal dan visceral pleura). Cavum pleura adalah ruangan potensial diantara kedua
pleura yang dipisahkan oleh mediastinum

Fungsi pleura untuk meminimalisir jika terjadi gesekan kompilasi paru – paru mengembang
dan mengempis.

3. Sebutkan organ pada gambar di bawah ini!


a. Dorsum nasi : Batang hidung
a

b. Nasal Cartilages : Tulang rawan hidung


c. Eksternal Nares : Lubang hidung luar

4. Sebutkan organ pada gambar di bawah ini!

a. Nasal conchae e. Oral cavity


A1
A1. Superior f. Internal nares
A2 a
A2. Middle f g. Nasopharynx

A3. Inferior A3
h. pharyngeal tonsil
g
b. Nasal vestibule i. oropharynx
h
b
c. Eksternal nares j. laryngopharynx

d. Hard palate c fold


k. vocal

e
i
j

…………………………………………………………………………………………………………………………………
k

5. Jelaskan bagian-bagian dari meatus nasi beserta fungsinya!

Diantara konka dan dinding lateral kavum nasi, terdapat rongga yang disebut meatus. Meatus nasi
adalah saluran udara yang terdapat dibagian bawah masing – masing conchae nasalis. Fungsi
meatus sebagai muara dari beberapa saluran. Meatus terdiri atas tiga jenis : meatus nasi inferior,
meatus nasi media, dan meatus nasi superior.

a. Meatus nasi inferior adalah yang terbesar di antara ketiga meatus, mempunyai muara duktus
nasolakrimalis yang terdapat kira-kira antara 3 sampai 3,5 cm di belakang batas posterior nostril.

b. Meatus media merupakan salah satu celah yang di dalamnya terdapat muara sinus maksila, sinus
frontal dan bagian anterior sinus etmoid. Di balik bagian anterior konka media yang letaknya
menggantung, pada dinding lateralnya terdapat celah berbentuk bulan sabit yang disebut sebagai
infundibulum. Muara atau fisura berbentuk bulan sabit yang menghubungkan meatus medius
dengan infundibulum dinamakan hiatus semilunaris. Dinding inferior dan medial infundibulum
membentuk tonjolan yang berbentuk seperti laci dan dikenal sebagai prosesus unsinatus. Ostium
sinus frontal, antrum maksila, dan sel-sel etmoid anterior bermuara di infundibulum. Sinus frontal
dan sel-sel etmoid anterior biasanya bermuara di bagian anterior atas, dan sinus maksila
bermuara di posterior muara sinus frontal.

c. Meatus nasi superior adalah meatus yang terkecil dari ketiganya. Meatus superior atau fisura
etmoid merupakan suatu celah yang sempit antara septum dan massa lateral os etmoid di atas
konka media. Resesus 9 sfenoetmoidal terletak di posterosuperior konka superior dan di depan
konka os spenoid. Resesus sfenoetmoidal merupakan tempat bermuaranya sinus sfenoid.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tonsil dan bagian2 dari tonsil!

Tonsil atau yang biasa di sebut amandel adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening
yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut. Amandel merupakan bagian dari
sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menjaga manusia dari infeksi, khususya saluran pernafasan
atas dan faring.
a Amandel memerangi infeksi dan merupakan garis pertahanan pertama melawan
patogen yang masuk melalui nasofaring dan orofaring. Mereka secara kolektif membentuk
pengaturan cincin, yang dikenal sebagai cincin waldeyer :

b d
e
c f

…………………………………………………………………………………………………………………………………
a. Amandel faring (pharyngeal tonsil)

Merupakan kumpulan jaringan limfoid di dalam mukosa atap nasofaring. Terletak dibagian
medial nasopharinx. Ketika membesar tonsil faring juga dikenal sebagai kelenjar gondok.
Terletak di garis tegah nasofasing dan membentuk aspek superior cincin waldeyer. Penutup
epitel tonsil faring adalah epitel pseudostratifikasi bersilia.

b. Amandel tuba (2) (tubal tonsil)

Merupakan jaringa limfoid di sekitar pembukaan tuba Eustachius di dinding lateral nasofaring.
Mereka membentuk aspek lateral cinsin waldeyer. Penutup epitel tonsil tuba adalah epitel
pseudistratifikasi bersilia.

c. Amandel palatine (2) (palatine tonsil)

Amandel palatine biasanya disebut sebagai amandel. Mereka terletak dari dinding lateral
orofaring antara legkunngan palatoglosal anterior dan lengkungan palatoparingeal posterior.
Mereka membentuk bagian lateral cincin waldeyer. Setiap amandel memiliki pembukaan medial
gratis yang menonjol ke faring. Permukaan lateral ditutupi oleh kapsul berserat dan dipisahkan
dari pembatas superior dari tonsil oleh jaringan ikat areolar yang longgar. Mereka ditutupi oleh
epitel skuamosa non- keratin bertingkat.

d. Amandel lingual (lingual tonsil)

Mengacu pada banyak nodul limfoid yang terletak di dalam sub mukosa sepertiga lidah posterior.
Tonsil ini bertanggung jawab atas penampilan permukaan lidah yang tidak beraturan dan
membentuk bagian inferior dari concin waldeyer. Seperti bagian lidah lainnya, tonsil lingual
ditutupi oleh epitel skuamosa non – keratin bertingkat.

7. Jelaskan bagian2 dari gambar di bawah ini !

a. Epiglotis d. Vestibular

b. Thyroid cartilage ligament

c. Tracheal cartilage e. Vocal ligament

f. Tracheal
caartilages

a. Epiglotis
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan terletak di
depan laring (kotak suara). Epiglotis memiliki bentuk seperti daun yang tersusun atas tulang rawan,
menempel pada batangnya hingga ke bagian posterior dari tulang rawan tiroid dan memproyeksikan
secara posterosuperior dari tempat menempelnya hingga kepada tulang rawan tiroid . Penempelan
ini dapat terjadi karena ligamen tiro-epiglotik pada lini tengah sekitar jalur tengah antara laring
dengan tiroid bagian inferior. Bagian atas epiglotis adalah di belakang bagian faringeal lidah. Fungsi
epiglotis yang penting terlihat selama menelan. Selama menelan, epiglotis membungkuk ke
belakang, melipat di atas pintu masuk trakea, dan mencegah makanan masuk ke dalamnya. Epiglotis
juga berperan dalam menghasilkan suara.

b. Thyroid cartilage (kelenjar tiroid)


Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini
dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur
kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh
terhadap hormon lainnya.Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar
oleh epoprostenol.
Tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu:

 Triiodotironin (T3)
 Tiroksin (T4)

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan
memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa. Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit
Triodotironin dan Tiroksin (Hipotiridisme), maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit
mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak ( Hipertiroidisme), tubuh akan
berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.
c. Tracheal cartilages
Tulang rawan adalah jaringan yang kuat tetapi fleksibel. Umumnya ada enam belas hingga dua puluh
kartilago individual dalam trakea, yang bervariasi dari orang ke orang. Tulang rawan berbentuk C ini
ditumpuk satu di atas yang lain dan terbuka di daerah di mana trakea paling dekat dengan
kerongkongan, yang mengarah dari tenggorokan ke perut. Masing-masing tebalnya sekitar satu
hingga dua milimeter, dengan kedalaman sekitar empat hingga lima milimeter. Tulang rawan trakea
berfungsi membantu mendukung trakea sambil tetap membiarkannya bergerak dan lentur saat
bernafas .
d. Vertibular ligament
Merupakan jaringan pita sempit fibrosa yang terkandungg di masing – masing pita suara palsu dan
perenggangan antara kartilago tiroid dan arytenoid. Melekat pada superior dari tulang arithenoid
…………………………………………………………………………………………………………………………………
dan menyebrangi laring untuk melekat pada tulang rawan tiroid sedikit diatas ligamen vocalis.
e. Vocal ligament
Memiliki fungsi untuk menghubungkan kartilago aritenoid dengan kartilago tiroid, dimana ujung
anterior masing – masing ligamentum vocale melekat dalam permukaan cartilago thyroidea dan
nujung posterior melekat pada processeus vocalis cartilago arytenoidea
Arithenoid cartilage merupakan kartilago kecil yang terdiri dari dua buah dan berbentuk piramid
yang terletak dibelakang dari laring pada pinggir atas lamina kartilago krikoid. Arytenoid Cartilage
(tulang rawan aritenoid)
Sepasang tulang raean berbentuk piramida yang ditemukan dilaring dan sangat penting untuk
produksi suara vokal
8. Jelaskan bagian2 dari gambar di bawah ini!

c
d
e
f

g
h

a. Trachea

Trakea adalah tuba yang memiliki diameter sekitar 20 – 25 mm dan panjang 10 – 16 cm,
berbentuk tabung memanjang yang tersusun atas 20 tulang rawan berbentuk cincin yang
kuat tapi fleksibel. Berfungsi sebagai jalan masuk udara menuju paru – paru.

b. Left primary bronchus

Dipisahkan oleh carina, dan lebih kecil dari bronkus primarius dekstra. Bronchus
primarius berjalan menuju hulus pada facies mediastinalis pulmo tempat pembuluh
darah, syaraf dan pembuluh limphe serta bronkus masuk ke paru – paru. Saluran ini
berasal dari percabangan trakea, dimulai dari titik hilum ujung tulang dada. Bronkus
primer berjumlah 2 yaitu ke kiri dan ke kanan. Secara umum bronkus primer memiliki
struktur yang sama dengan trakea.

c. Secondary bronchus

Bronkus sekunder merupakan daluran yang berasal dari percabangan bronkus primer.
Bronkus sekunder menjadi cabang utama pada tiap – tiap lobus paru. Bronkus memiliki
ukuran yang kecil dibandingkan dengan bronkus primer dan lebih tipis lapisan selnya.
Primer kanan membentuk 3 bronkus sekunder dan yang kiri membentuk 2 bronkus
sekunder. Hal ini sesuai dengan jumlah lobus pada paru.

d. Tertiary bronchi

Percabangan dari bronkus sekunder yang lebih sempit atau disebut bronkkus segmental.
Masing – masing memasok segmen ke bronkupolmoer.

e. Broncholes (bronkiolus)

Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos
sehingga ukurannya dapat berubah.

f. Terminal bronchiole (bronkiolus terminalis)

Saluran udara terkecil yang tidak mengandug alveoli (kantong udara). Bronkus terminaliss
memiliki garis tengah kurang lebih 1 mm. Pada bronkiolus terminalis, epitelnya kubus
bersilia dan mempunyai sel – sel clara.

g. Respiratory bronchiole

Bronkiolus respiratorius dilapisi oleh epitel kubus bersilia, dan pada tepinya terdapat
lubang – lubang yang berhubungan dengan alveoli. Pada bagian distal dari bronkiolus
respiratorius, lapisan epitel kubus tidak ada silianya.

h. Alveoli in pulmonary lobule

Merupakan penonjolan mirip kantong. Alveolaris bertanggung jawab atas terbentuknya


struktur berogga di paru. Disini berlangsug pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan
darah. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing – masing
0,2 mm. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Bagian ini dibuat oleh jaring yang
terbentuk dari selaput darah lembab dan dekat sengan kapiler atau pembuluh darah.
Fungsi utama adalah tempat pertukaran oksigen dan carbon dioksida dan tempat
penyimpanan udara sementara

9. Jelaskan bagian2 dari gambar di bawah ini!

g
i
e h
a. Apex

Ujung superior dari paru yang mengandung banyak o2.

b. Horizontal fissure (Fisura horizontal)

Partisi anatomi yang memisahkan lobus tengah dan inferior

c. Oblique fissure

Fisura oblique berjalan secara inferior dan anterior. Pada paru kiri memisahkan lobus
superior dan lobus inferior. Pada paru kanan, bagian superior dari fisura oblique
memisahkan lobus superior dengan lobus inferior. Bagian inferior dari fisura oblique
memisahkan lobus inferior dari tengah (lobus mediali) yang dipisahkan dari lobus
superior oleh fisura horizontal

D1. Base

Bagian inferior dari paru – paru yang berhubungan dengan diaphragma.

d.Superior lobe ( right lung)

Lobus (belahan paru) adalah bagian paru yang dilapisi oleh selaput atau membran seroosa
rangkap dua yang disebut pleura. Superior lobe adalah lobus bagian atas pada paru paru
kanan.

e.Inferior lobe ( right lung)

Lobus bawahh pada paru – paru kanan.

f. Superior lobe (left lung)

Lobus bagian atas pada paru paru kiri.

g. Middle lobe (rigt lung)

Lobus tengah pada paru – paru kanan.

h. Inferior lobe (left lung)

Lobus bawah pada paru – paru kiri.

i. Cardiac notch (left lung)

Takik jantung atau cardiac notch adalah lekukan cekung pada paru – paru kiri yang dekat
dengan jantung Lekukan cekung tersebut merupakan tempat tersimpan jantung mausia,
sehingga membuat kedua paru memiliki bentuk yang berbeda.

10. Jelaskan proses difusi oksigen dan karbondioksida dalam system pernapasan.

DIFUSI
Difusi adalah proses dimana terjadi pertukaran oksigen dan carbon dioksida pada
pertemuan udara dengan darah (Ardi, 2011). Secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa
perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang
konsentrasinya lebih rendah. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan
molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi membran kapiler alveolar, kemudian melintasi
plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, dan akhirnya masuk ke
interior sel darah merah sampai berkaitan dengan hemoglobin.

Peristiwa difusi yang lain didalam paru adalah perpindahan molekul karbon dioksida dari
darah ke udara alveolus. Oksigen dan karbondioksida menembus dinding alveolus dan kapiler
pembuluh darah dengan difusi. Berarti kedua gas bergerak tanpa menggunakan tenaga aktif.
Berikut urutan difusi, yaitu :

1. Difusi pada fase gas

Udara masuk kedalam paru dengan aliran yang cepat. Ketika dekat
dengan alveoli kecepatannya berkurang sampai terhenti. Udara atau gas yang baru
maasuk dengan cepat bedifusi atau bercampur dengan gas yang telah ada dalam
alveoli. Kecepatan gas berdifusi disini berbanding terbalik dengan berat
molekulnya. Percampuran antara gas yang baru saja masuk kedalam paru dengan
gas yang lebih dahulu masuk akan komplit dalam hitungan perpuluhan detik. Hal
semacam ini terjadi pada alveoli yang normal.

2. Difusi menembus membran pembatas

Proses difusi yang melewati membran pembatas alveoli dengan kapiler


pembuluh darah meliputi proses difusi fase gas dan proses difusi fase cairan.
Dalam hal ini, pembatas – pembatasnya adalah dinding alveoli, dinding kapiler
pembuluh darah (endotel), lapisan plasma pada kapiler, dan dinding butir darah
merah (eritrosit). Kecepatan difusi melewati fase cairan tergantung kepada
kelarutan gas dalam cairan. Kelarutan karbondioksida lebih besar dibandingkan
dengan kelarutan oksigen sehingga kecepatan difusi karbondioksida didalam fase
cairan 20 kali lipat kecepatan difusi oksigen. Semakin tebal membran pembatas,
halangan bagi proses difusi semakin besar.

11. Jelaskan proses transport oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh!

Transpor O2 di darah dan dan cairan tubuh dengann proses difusi pada tahap menembus
membran pembatas. Proses difusi yang melewati membran alveoli dengan kapiler
pembuluh darah proses difusi fase gas dan proses difusi cairan. Dalam hal ini, pemabatas –
pembatasnya adalah dinding alveoli, dinding kapiler pembuluh darah, lapisan plasma pada
kapiler, dan dinding butir darah merah.

Kecepatan difusi melewati face cairan terganntung kepada kelarutan karbondioksida lebih
besar dibandingkan dengan kelarutan oksigen sehingga kecepatan difusi karbondioksida di
dalam fase cairan 20 kali lipat kecepatan difusi oksigen. Semakin tebal membran pembatas
halangan bagi proses difusi semakin besar. Pada keadaan tertentu, gradien konsentrasi O2
dan CO2 antara darah dan alveolus mungkin meningkat dan menurun.

Pada fase perafasan dalam darah masuk kedalam jaringan tubuh, O2 meninggalkan
hemoglobin dan berdifusi masuk kedalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut
:

a. Difusi O2 keluar dari darah dan masuk kedalam cairan jaringan dapat
terjasdi karena tekanan O2 dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel – sel secata
terus menerus menggunakan dalam respirasi selular.

b. Tekanan parsial O2 pada kapiler darah 100 mmHg dan tekanan parsial O2
dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. sebaliknya tekanan CO2
adalah tinggi, karena terus menerus dihasilkan oleh sel – sel tubuh.
Tekanan parsial CO2 dalam jaringan 60 mmHg dan dalam kapiler darah 41
mmHg. peristiwa inin menyebabkan O2 dapat berdifusi kedalam jaringan
dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.

Reaksi sederhana sistem pernafasan :

C6H12O6 + O2 >>> CO 2 +H2O + Energi

A. TRANSPORTASI O2

Pertukaran O2 dan CO2 terjadi diantara paru – paru dan darah. Sebagian besar dari O2
berdifusi dalam darah dan pada saat yang sama CO2 berdifusi keluar. 97 % bagian O2
dilakukan oleh eritrosit atau BPR Cs yang menggabungkan dengan hemoglobin,
pernafasan bawah konsentrasi tinggi membentuk senyawa kimia longgar oxy
hemoglobin. Seiring aliran darah selama sirkulasi oxy hemoglobin mencapai jaringan
memecah melepaskan sebagian O2 dan mendapatkan warna normal ungu sebagai
hemoglobin.

Sekitar 3% oksigen larut dalam plasma darah dan dilakukan dalam bentuk solusi untuk
aliran darah jaringan. Pengangkutan O2 dari paru kejaringan tercapai karenan
hemoglobin memiliki afinitas tertinggi untuk O2 pada 100 mmHg PO2 (hampir hadir
diudara) dan anfietas rendah untuk O2 pada 40mmHg PO2 yang lazim dijaringan. O2 siap
dikombinasikan dengan hb darah yang berkurang Venus di paru – paru dan ini mudah
dilepaskan kejaringan oleh arteri.

B. TRANSPORTASI CO2

CO2 yang dihasilkan dari metabolise dan diberikan oleh jaringan dilewatkan kedalam
darah melalui cairan jaringan dan disampaikan kembali ke permukaan pernafasan
bersama dengan aliran darah. Darah mengangkut CO2 dengan 3 cara :

a. Sebagai asam karbonat

b. Sebagai bikarbonat natrium dan kalium

c. Sebagai carbomino hemoglobin

Semua senyawa ini adalah senyawa reversibel. Sekitar 10% dari total CO2 dibawa oleh
darah dalam keadaana terlarut sebagai asam karbonat. Tetapi 80% CO2 sebagai Natrium
bikarbonat dalam plasma dan sebagai kalium dalam plasma dan sebagai kalium
bikarboonat dalam sel darah dan 10 % sisanya sebagai karbomino hemoglobin. Enzim
karbonat anhodrase dalam darah yang terbentuk dalam eritrosit meningkatkan konversi
bikarbonat menjadi karbonat, karbon dioksida dan air dengan katalis selain dari enzim ini,
oxy – hemoglobin juga membantu dalam melepaskan karbon dioksida dari berbagai
senyawa.

Anda mungkin juga menyukai