Anda di halaman 1dari 7

Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No.

1, Oktober 2019

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI PADA HOTEL KRESNA WONOSOBO)

Bella Febri Fitrianis, R.A.E.P Apriliani


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an
Email: bellafebri09@gmail.com

ABSTRAK

Dalam berorganisasi kerja sama antar sumber daya manusia sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan
keberhasilan suatu peruhasaan. Dengan banyaknya faktor yang memicu ketidak semangatnya karyawan
dalam bekerja maka perlu adanya dorongan agar karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi..
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada kinerja karyawan diantaranya
yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan sebagai
variable intervening. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara menyebar kuesioner. Penelitian ini
terdiri dari 60 orang yang merupakan karyawan di hotel kresna wonosobo yang dijadikan sebagai sampel
penelitian dengan menggunakan metode sensus sampel. Dari penelitian ini hasil yang didapat ialah gaya
kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan sebagai variabel
intervening berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan.

Kata Kunci : Kinerja Karyawan, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan
Kerja Karyawan

ABSTRACT

In organizationing, team work in human resource are very necessary things to reach the organizations
goals and for the organization triumph itself. Because there are to much factor that can make the
employee indolent and because that they need some push to make they have some high work will. This
research are use for us to know what kind of factor that can make the employee get some will to work, and
the sample is the leaderships style, the organizations culture and then, the work motivation and the
employee satisfaction and that’s all use for the intervening variable technique. This technique is using
atleast 60th employees that working on kresna hotel wonosobo for the sample and they are collected by
using cencus sample method. And the final result of this research is the leaderships style, the
organizations culture the work motivation and the employee satisfaction from the intervening variable
technique are make a significant changes and make some positive trend for employee performance.

Keywords : Employe Performance, Leaderships Style, Organizations Culture, Work Motivasion,


Employe Satisfaction

9
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
1. PENDAHULUAN Menurut Waldman (1994) kinerja
Sumber daya manusia merupakan aset yang merupakan gabungan perilaku dengan prestasi
penting bagi perusahaan karena berperan dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau
sebagai subyek pelaksana kebijakan dan bagian syarat-syarat tugas yang ada pada
kegiatan operasional perusahaan. Masalah yang masing-masing individu dalam organisasi.
sering terjadi dalam perusahaan adalah kinerja Sedangkan menurut Mangkunegara (2001)
karyawan yang kian menurun karena berbagai kinerja dapat didefinfisikan sebagai hasil kerja
faktor. secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai
Dalam penelitian ini yaitu pada Hotel oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
Kresna Wonosobo, dengan permasalahan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
adanya penurunan yang terjadi pada kinerja diberikan kepadanya.
karyawan. Hotel Kresna Wonosobo merupakan Menurut Yuki (2005); Wijayanti (2016);
perusahaan yang bergerak dibidang akomodasi Putranto (2018), kepemimpinan adalah proses
yang menyiapkan jasa penginapan bagi para untuk mempengaruhi orang lain, untuk
pengunjung. Untuk melayani para pengunjung memahami dan setuju dengan apa yang perlu
agar mereka merasa nyaman dan tidak ada dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan
kendala pada saat ingin melakukan pemesanan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi
dan juga setelah tiba di hotel. Faktanya berbeda upaya individu dan kolektif untuk mencapai
dengan yang dirasakan para pengunjung tujuan bersama.
dikarenakan adanya faktor kendala kinerja yang Budaya organisasional adalah sistem
ada di hotel tersebut pada saat mereka ingin makna, nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
berkunjung atau menginap di hotel salah satu bersama dalam suatu organisasi yang menjadi
yang menjadi kendala yaitu adanya karyawan rujukan untuk bertindak dan membedakan
yang datang terlambat, istirahat lebih awal, organisasi satu dengan organisasi lain (Mas’ud,
kurangnya semangat dalam menyelesaikan 2004). Budaya organisasi dapat digambarkan
pekerjaan, seringkali mengeluh saat diberi tugas sebagai nilai, norma dan artefak yang diterima
tambahan, dan mengobrol saat jam kerja. oleh anggota organisasi sebagai iklim
Kendala tersebut menjadikan tugas penting organisasi ia akan mempengaruhi dan
dari atasan atau manajer sehingga perlunya dipengaruhi strategi organisasi, struktur dan
evaluasi untuk meningkatkan kualitas kinerja system organisasi (Amstrong, 1994).
karyawan. Sehingga adanya faktor untuk Robbins (2006) mengemukakan bahwa
mendorong kinerja karyawan di perlukanlah motivasi adalah keinginan untuk melakukan
kebijakan yang membangun dari pimpinan dan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
juga pengaruh adanya budaya organisasi yang upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan
saling terikat dan juga memberikan hal positif organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan
maka hal tersebut juga menjadikan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan
penyemangat bagi para karyawan hotel. individual.
Perlunya motivasi motivasi yang Kepuasan kerja menurut Robbins (2006)
membangun agar para karyawan tetap merupakan sikap umum seorang karyawan
menjalankan tugas / pekerjaan sesuai kebijakan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja
/ peraturan yang diterapkan dalam perusahaan menunjukkan adanya kesesuaian antara harapan
sehingga kepuasan dalam bekerja akan seseorang yang timbul dengan imbalan yang
menjadikan peningkatan kinerja pada disediakan pekerjaan. Kepuasan atau
karyawan. ketidakpuasan karyawan tergantung pada
Tujuan dalam penelitian ini menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan. Apabila
bahwa gaya kepemimpinan, budaya organisasi yang didapat karyawan lebih rendah dari yang
dan motivasi kerja merupakan faktor penting diharapkan, maka akan menyebabkan karyawan
dalam peningkatan kinerja karyawan Hotel tidak puas
Kresna Wonosobo. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa adanya faktor-faktor tersebut 2. METODE
menjadikan indikator untuk mengukur kepuasan Penelitian ini menggunakan model
kerja karyawan itu sendiri. penelitian kuantitatif yang digunakan untuk

10
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
meneliti populasi dan sampel, teknik dalam memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari
pengambilan sampel ini yaitu secara acak dan 0,60 (Ghozali, 2006:42).
dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan Uji Goodness Of Fit / Ketepatan Model (Uji
F)
cara memanfaatkan instrumen penelitian yang
Menurut Suliyanto (2011), Uji Goodness of
dipakai, analisis data yang digunakan bersifat Fit atau uji ketepatan model merupakan uji
kuantitatif yang bertujuan untuk menguji yang bertujuan untuk menentukan apakah
hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. spesifikasi model yang ditetapkan sudah tepat
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh atau tidak.
karyawan di Hotel Kresna Wonosobo. Teknik Uji Asumsi Klasik
sampel dalam penelitian ini menggunakan Menurut pendapat Algifari (2000)
Sensus Sampling yaitu semua populasi dijadikan mengatakan: ”Model regresi yang diperoleh
responden, dalam penelitian ini responden dari metode kuadrat terkecil biasa (Odinary
berjumlah 60. Least Square) OLS merupakan model regresi
Metode pengumpulan data yang digunakan yang menghasilkan estimator linear yang tidak
dalam penelitian, yakni : biasa yang terbaik (Best Linear Unbias
Angket (kuesioner) Estimator) BLUE”.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan Uji Parsial (Uji t)
data yang efisien bila peneliti ingin tahu dengan Digunakan untuk menguji hipotesis dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa tingkat alpha sebesar 0,05 (Imam Ghozali,
yang diharapkan responden. 2006).
Studi Pustaka Sobel Test
Studi pustaka merupakan suatu Di dalam penelitian ini terdapat variabel
pembahasan yang berdasarkan pada buku-buku mediasi yaitu transformasional leadership.
referensi maupun jurnal yang bertujuan untuk Menurut Ghozali (2009) suatu variabel
memperkuat materi pembahasan maupun dikatakan variabel mediasi jika variabel
sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tersebut mempengaruhi hubungan antara
tertentu dalam menganalisa. variabel prediktor (independen) dengan variabel
Observasi kriterion (dependen). Pengujian hipotesis
Observasi dilakukan dengan cara meninjau mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang
serta melakukan pengamatan langsung terhadap dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal
objek yang diteliti yaitu Karyawan di Hotel dengan Uji Sobel (sobel test).
Kresna Wonosobo khususnya mengenai
pengaruh gaya kepemimpinan, budaya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
organisasi, motivasi kerja terhadap kinerja Tabel 1. Uji Validitas
karyawan dengan kepuasan kerja karyawan
sebagai variabel intervening. Kisaran r table
Variabel Keterangan
Korelasi (0,05)
Teknik Analisis Data Gaya 0,828 –
0,2144 Valid
Uji Validitas Kepemimpinan 0,884
Budaya 0,367 –
Uji validitas dimaksudkan untuk Organisasi 0,715
0,2144 Valid
mengukur sah atau valid tidaknya suatu 0,532 –
Motivasi Kerja 0,2144 Valid
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid 0,689
apabila pertanyaan pada kuesioner mampu Kepuasan 0,619 –
0,2144 Valid
untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur Karyawan 0,843
oleh kuesioner tersebut (Ghozali 2006). Kinerja 0,743 –
0,2144 Valid
Karyawan 0,868
Uji Realibilitas
Pengujian ini dilakukan dengan Sumber : Data primer diolah, 2019.
menghitung koefisien cronbach alpha dari
masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Berdasarkan tabel 1 maka dapat dilihat bahwa
Instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila seluruh pertanyaan untuk setiap variabel

11
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
memiliki status valid dikarenakan seluruh Most Extreme Absolute ,106
kisaran korelasi lebih besar dari r tabel. Differences Positive ,080
Negative -,106
Tabel 2. Uji Reliabilitas Test Statistic ,106
Cronbach's Asymp. Sig. (2-tailed) ,094c
Nilai
Variabel alpa based on Keterangan Sumber : Data primer diolah, 2019.
Batas
standardizerd
Gaya
Kepemimpinan 0,817 0,7 Reliabel Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil
Budaya perhitungan normalitas dengan variabel
Organisasi 0,733 0,7 Reliabel
Motivasi Kerja 0,763 0,7 Reliabel
dependen Kinerja Karyawan Hotel Kresna
Kepuasan Wonosobo memiliki probabilitas tingkat
Karyawan 0,803 0,7 Reliabel signifikan di atas tingkat α = 0,05 yaitu 0,094.
Kinerja
Karyawan 0,744 0,7 Reliabel
Hal ini berarti dalam model regresi terdapat
variabel residual yang terdistribusi secara
Sumber : Data primer diolah, 2019.
normal.
Secara keseluruhan uji reliabilitas yang
dilakukan dalam penelitian ini telah Tabel 5. Uji Multikolinearitas
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini
Collinearity
terlihat dari nilai cronbach alpha yang lebih Variabel Statistics
besar dari nilai batas atas cronbach alpha 0,7. Independen Toleran VIF Keterangan
Sehingga seluruh pernyataan yang berkaitan ce
dengan variabel gaya kepemimpinan, budaya Gaya ,838 1,19 Tidak ada
organisasi, motivasi kerja, kepuasan karyawan 3 multikolinieritas
Kepemimpinan
dan kinerja karyawan adalah reliabel. ,781 1,28 Tidak ada
Budaya
0 multikolinieritas
Tabel 3. Uji F Organisasi
,703 1,42 Tidak ada
ANOVAb Motivasi Kerja 3 multikolinieritas
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. Sumber : Data primer diolah, 2019.
b
1 Regression 266,435 3 88,812 57,720 ,000
Residual 86,165 56 1,539
Berdasarkan pada tabel 5 diatas, dengan
variabel dependen Kinerja Karyawan Hotel
Total 352,600 59
Kresna Wonosobo, terlihat bahwa tidak ada
Sumber : Data Primer diolah, 2019. variabel independen yang memiliki nilai
Tolerance kurang dari 0,10. Selanjutnya hasil
Dari tabel 3 diperoleh nilai Fhitung sebesar perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang
57,720, nilai tersebut lebih besar dari 4. Maka sama yaitu tidak ada satupun variabel
dalam penelitian ini disimpulkan bahwa independen yang memiliki nilai VIF lebih kecil
persamaan regresi dinyatakan baik (good of fit). dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinieritas antar variabel
Pengujian Asumsi Klasik independen dalam model regresi.
Tabel 4. Uji Normalitas (kolmogrov-
smirnov z)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardi
zed Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. 1,20847826
Deviation

12
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti
variabel budaya organisasi (X2) memiliki
pengaruh positif terhadap variabel kinerja
karyawan (Y) pada Hotel Kresna Wonosobo.

3. Pengaruh motivasi kerja (X3) terhadap


kinerja karyawan (Y)
Variabel motivasi kerja memiliki nilai
signifikan 0,013 < 0,05 dan memiliki nilai thitung
= 2,572 > ttabel = 2,00247 pada tingkat
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas signifikan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
Sumber : Data primer diolah, 2019. bahwa H3 diterima yang berarti variabel
motivasi kerja (X3) memiliki pengaruh positif
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa terhadap variabel kinerja karyawan (Y) pada
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar Hotel Kresna Wonosobo
baik diatas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y (Kinerja Karyawan). Sehingga dapat 4. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
disimpulkan bahwa model regresi yang kinerja karyawan dengan kepuasan
digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. karyawan sebagai variabel intervening pada
Hotel Kresna Wonosobo
Tabel 6. Uji t
Coefficientsa
Standardi
Tabel 7. Uji Hipotesis 4
zed
Unstandardized Coefficie INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL
Coefficients nts
DISTRIBUTION
Std.
Model B Error Beta t Sig. Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two)
1 (Constant) -4,459 1,556 -2,865 ,006 Effect . 4420 0,0776 ,2899 ,5941 5,6950 ,0000
Gaya ,766 ,079 ,695 9,637 ,000
Kepemimpinan Sumber : data primer diolah, 2019.
Budaya ,186 ,082 ,170 2,269 ,027
Organisasi Berdasarkan pada tabel 7, diketahui nilai
Motivasi Kerja ,173 ,067 ,203 2,572 ,013 uji gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan karyawan sebagai
variabel intervening pada Kresna Hotel
Sumber : Data primer diolah, 2019. Wonsobo, menunjukan p-value dari indirect
Dari tabel 6 dapat disimpulkan : effect = 0,4420 dengan tingkat signifikan
0,0000 < 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan
1. Pengaruh gaya kepemimpinan (X1) bahwa H4 yang menyatakan bahwa Pengaruh
terhadap kinerja karyawan (Y) gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
Variabel gaya kepemimpinan memiliki dengan kepuasan karyawan sebagai variabel
nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan memiliki nilai intervening pada Kresna Hotel Wonosobo
thitung = 9,637 > ttabel= 2,00247 pada tingkat diterima karena terdapat pengaruh yang positif
signifikan 0,05. Sehingga dapat disimpulkan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
bahwa H1 diterima yang berarti variabel gaya karyawan dengan kepuasan karyawan sebagai
kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh positif variabel intervening pada Kresna Hotel
terhadap variabel kinerja karyawan (Y) pada Wonosobo.
Hotel Kresna Wonosobo.
2. Pengaruh budaya organisasi (X2) 5. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
terhadap kinerja karyawan (Y) karyawan dengan kepuasan karyawan
Variabel budaya organisasi memiliki sebagai variabel intervening pada Hotel
nilai signifikan 0,027 < 0,005 dan memiliki Kresna Wonosobo
nilai thitung = 2,269 > ttabel = 2,00247 pada
tingkat signifikan 0,05. Sehingga dapat

13
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
Tabel 8. Uji Hipotesis 5 diterima karena terdapat pengaruh yang positif
antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja
INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL Karyawan dengan Kepuasan Karyawan sebagai
DISTRIBUTION variabel intervening pada Hotel Kresna
Wonosobo.
Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two)
Effect ,4218 ,0829 ,2593 ,5843 5,0869 ,0000 Tabel 10. Hasil pengujian koefisien
determinasi
Sumber : data primer diolah, 2019.
Berdasarkan tabel pada 8, diketahui nilai Model Summaryb
uji Budaya Organisasi terhadap Kinerja Adjusted R Std. Error of the
Karyawan dengan Kepuasan Karyawan sebagai Model R R Square Square Estimate
a
variabel intervening pada Hotel Kresna 1 ,869 ,756 ,743 1,240
Wonosobo, menunjukan p-value dari indirect Sumber : data primer diolah, 2019.
effect = 0,4218 dengan tingkat signifikan
0,0000 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan Pada tabel 10 menunjukkan bahwa
bahwa H5 yang menyatakan bahwa Pengaruh koefesien determinasi yang menunjukkan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Adjusted R square sebesar 0,743 atau 74,3%
dengan Kepuasan Karyawan sebagai variabel yaitu presentase pengaruh gaya kepemimpinan
intervening pada Hotel Kresna Wonosobo (X1), budaya organisasi (X2) dan motivasi
diterima karena terdapat pengaruh yang positif kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada
antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja Hotel Kresna Wonosobo adalah sebesar 74,3%.
Karyawan dengan Kepuasan Karyawan sebagai Sedangkan sisanya sebesar 25,7% dipengaruhi
variabel intervening pada Hotel Kresna oleh variabel lain diluar dari penelitian ini.
Wonosobo.
4. PENUTUP
Simpulan
6. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
karyawan dengan kepuasan karyawan
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai variabel intervening pada hotel
sebagai berikut :
kresna wonosobo
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Tabel 9. Hipotesis 6
Kresna Wonosobo. Hal ini menunjukan
bahwa semakin demokratis pimpinan
INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL
menerapkan gaya kepemimpinannya, maka
DISTRIBUTION
semakin baik kinerja karyawan. (H1
diterima)
Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two)
2. Budaya organisasi berpengaruh positif
Effect ,0575 ,0199 ,0185 ,0964 2,8936 ,0038 terhadap kinerja karyawan pada Hotel
Sumber : data primer diolah, 2019. Kresna Wonosobo. Hal ini menunjukan
bahwa semakin baik budaya organisasi
Berdasarkan tabel pada 9, diketahui nilai yang ada di Hotel Kresna Wonosobo, maka
uji Budaya Organisasi terhadap Kinerja kinerja karyawan juga semakin meningkat.
Karyawan dengan Kepuasan Karyawan sebagai (H2 diterima)
variabel intervening pada Hotel Kresna 3. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
Wonosobo, menunjukan p-value dari indirect kinerja karyawan pada Hotel Kresna
effect = 0,0575 dengan tingkat signifikan Wonosobo. Hal ini menunjukan bahwa
0,0038 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan semakin banyak motivasi kerja yang
bahwa H6 yang menyatakan bahwa Pengaruh diberikan kepada karyawan baik dari rekan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan kerja maupun atasan di Hotel Kresna
dengan Kepuasan Karyawan sebagai variabel Wonosobo, maka kinerja karyawan juga
intervening pada Hotel Kresna Wonosobo semakin meningkat. (H3 diterima)

14
Journal of Economic, Business and Engineering Vol. 1, No. 1, Oktober 2019
4. Kepuasan karyawan mampu memediasi motivasi yang baik terhadap karyawan baik
pengaruh antara gaya kepemimpinan motivasi dari rekan kerja maupun dari
terhadap kinerja karyawan pada Hotel atasan.
Kresna Wonosobo. Hal ini berarti semakin
baik gaya kepemimpinan yang timbul pada 5. DAFTAR PUSAKA
Hotel Kresna Wonosobo, maka karyawan
akan merasa puas sehingga dapat Adams, J. S. (1963). Toward an understanding
meningkatkan terjadinya kinerja yang baik. of inequity. Journal of abnormal social
(H4 diterima) psychology, 67, 422-436.
5. Kepuasan karyawan mampu memediasi Mas’ud, F. 2004, “Survai Diagnosis
pengaruh antara budaya organisasi terhadap Organisasional,” Badan Penerbit
kinerja karyawan pada Hotel Kresna Universitas Diponegoro, Semarang.
Wonosobo. Hal ini berarti semakin baik Putranto, A., & Wijayanti, R. (2018, August 1).
budaya organisasi yang ada pada Hotel Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kresna Wonosobo, maka karyawan akan Transformasional, Kompensasi dan
merasa puas sehingga dapat meningkatkan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja
terjadinya kinerja yang baik. (H5 diterima) Karyawan. Journal of Economic,
6. Kepuasan karyawan mampu memediasi Management, Accounting and Technology,
pengaruh antara motivasi kerja terhadap 1(1), 14-21.
kinerja karyawan pada Hotel Kresna https://doi.org/https://doi.org/10.32500/jem
Wonosobo. Hal ini berarti semakin banyak atech.v1i1.208
motivasi kerja yang diberikan kepada Robbins, P. S., Judge, Timothy A.; “Perilaku
karyawan yang ada di Hotel Kresna Organisasi”, Edisi Ke-12, Salemba Empat,
Wonosobo, maka karyawan akan merasa Jakarta, 2006.
puas sehingga dapat meningkatkan Robbins, P. S., Coulter, M. 2010. Manajemen
terjadinya kinerja yang baik. (H4 diterima) Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Suliyanto, 2011. "Ekonometrika Terapan: Teori
Saran Dan Aplikasi Dengan SPSS" Edisi 1.
1. Hotel Kresna Wonosobo harus Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
meningkatkan gaya kepemimpinan yang Waldman, David A., 1994, The Contribution of
demokratis agar kinerja karyawan dalam Total Quality Management to a Theory of
perusahaan semakin baik. Work Performance, Academy of
2. Hotel Kresna Wonosobo harus Management Review, Vol. 19 No.3 pp 210.
meningkatkan budaya organisasi yang baik Wijayanti, R. and Meftahudin, M. (2016)
di dalam perusahaan, karena dengan “PENGARUH KEPEMIMPINAN
adanya budaya organisasi yang baik maka ISLAMI, MOTIVASI DAN KEPUASAN
akan tercipta kinerja yang baik pula. KERJA TERHADAP KINERJA
3. Motivasi kerja merupakan salah satu peran KARYAWAN DENGAN LAMA KERJA
yang penting dalam meningkatkan mood SEBAGAI VARIABEL MODERATING”,
karyawan. Oleh karena itu pihak Hotel Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada
Kresna Wonosobo harus memberikan Masyarakat UNSIQ, 3(3), pp. 185-192.

15

Anda mungkin juga menyukai