Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 5, No.

3, (2017)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LOYALITAS KARYAWAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV HARTONO FLASH SURABAYA

Lydia Gomes I dan Eddy Madiono Sutanto


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121−131, Surabaya
E-mail: gomes_lydia@ymail.com

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pe- dihasilkan dalam berprestasi. Motivasi kerja yang tepat akan
ngaruh motivasi kerja dan loyalitas karyawan terhadap membuat karyawan memiliki dorongan untuk menyelesaikan
kinerja karyawan di CV Hartono Flash Surabaya. Jenis pekerjaanya sesuai dengan keterampilan karyawan di bidang
penelitian yang digunakan bersifat kausal dan metode pe- pekerjaan masing-masing sehingga dapat mengembangkan
nelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Tek- kemajuan perusahaan. Menurut Ernest, motivasi kerja adalah
nik sampling dalam penelitian ini adalah metode sensus, kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
yaitu teknik pengambilan sampel dengan menyertakan memelihara perilaku yang berhubungan dengan hubungan ker-
seluruh populasi yang ada, yaitu karyawan tetap CV Har- ja (dalam Mangkunegara, 2013).
tono Flash Surabaya yang berjumlah 32 orang. Metode Di dalam sebuah organisasi itu sendiri loyalitas karyawan
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. sangatlah penting. Tanpa adanya loyalitas maka sebuah organ-
Proses transformasi dan perhitungan data menggunakan isasi tidak akan berjalan dengan baik. Karyawan dengan loya-
SPSS Statistics. litas yang tinggi selalu mempunyai semangat, dan tanggung
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja jawab yang tinggi dalam melaksanakan setiap tugasnya dan
dan loyalitas kar-yawan secara parsial maupun secara si- selalu berpikir untuk memajukan organisasi semaksimal
multan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mungkin, sebaliknya karyawan yang tidak memiliki loyalitas
kinerja karyawan di CV Hartono Flash Surabaya akan cenderung kurang bertanggung jawab serta tidak melak-
sanakan pekerjaanya dengan baik dan tidak setia pada organi-
Kata Kunci: Motivasi kerja, Loyalitas karyawan,
sasi. Menurut Hasibuan (2011), kesetiaan karyawan dicermin-
Kinerja Karyawan
kan oleh kesediaan karyawan dalam menjaga dan membela
organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan
I. PENDAHULUAN orang yang tidak bertanggung jawab.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset yang sangat Pada CV Hartono Flash Surabaya, banyak dijumpai masa-
penting dalam menentukan pencapaian organisasi. Sumber da- lah-masalah yang muncul, yaitu kinerja karyawan mendapat
ya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kekuatan perhatian lebih dari perusahaan. Menurut hasil wawancara
yang dimiliki oleh setiap organisasi untuk mencapai tujuan yang dilakukan diketahui bahwa hasil kerja karyawan tidak
yang diharapkan organisasi. Setiap organisasi harus mampu sesuai dengan yang diharapkan. Karyawan sering datang tidak
mengembangkan dan meningkatkan organisasinya dengan me- tepat waktu pada saat bekerja serta karyawan juga tidak mem-
ngadakan berbagai cara yang tepat tersusun dalam program berikan kinerja secara maksimal bagi perusahaan sehingga da-
untuk meningkatkan kinerja karyawan. pat membuat perusahaan tidak mengalami pencapaian target
Di lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, kinerja kar- yang diinginkan. Karyawan juga tidak memiliki tingkat moti-
yawan yang tinggi adalah tujuan utama dari sebagian besar vasi yang tinggi. Hal ini dinilai melalui sikap dari karyawan
organisasi. Namun, kinerja tidak hanya terjadi di tempat kerja. yang tidak bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya
Hal ini didorong oleh serangkaian faktor yaitu motivasi kerja serta karyawan tidak memiliki kesetiaan komitmen untuk
dan loyalitas karyawan dianggap sebagai faktor independen menjalankan tugas sehingga tidak memberikan kontribusi ke-
yang memiliki tingkat signifikan dengan kinerja karyawan. pada perusahaan. Untuk mencegah permasalahan yang timbul
Dewasa ini, banyak terjadi masalah-masalah yang dihadapi
tersebut, maka perusahaan memberikan insentif bagi setiap
oleh organisasi yang berkaitan dengan usaha-usaha peningka-
karyawan agar meraka merasa adanya kepuasan dengan usaha
tan produktivitas organisasi dengan karyawan sebagai salah
yang dilakukan sedanding yang didapatkan oleh perusahaan.
satu penentu keberhasilan.
Menurut Falola, Ibidunni dan Olokundum (2014), dalam
upaya untuk memastikan kinerja karyawan dan retensi opti-
mal, organisasi perlu mempertimbangkan berbagai cara yang Motivasi Kerja
tepat untuk menghargai karyawan untuk mendapatkan hasil Menurut DuBrin (2015), motivasi kerja adalah keadaan in-
yang diinginkan. Kinerja karyawan sangat penting dalam se- ternal yang mengarah pada usaha yang dikeluarkan seseorang
buah organisasi, maka dari itu karyawan harus memaksimal- menuju tujuan dan aktivitas yang dilakukan untuk mendorong
kan kinerjanya dengan baik. seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Pemberian motiva-
Disamping itu, motivasi kerja karyawan di dalam perusaha- si kerja dilakukan agar karyawan dapat bekerja lebig optimal
an turut mengambil peran penting, sehingga karyawan mampu dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut George dan
dapat bekerja dengan optimal. Motivasi kerja dapat mempe- Jones (2008), indikator motivasi kerja adalah: (1) arah perila-
ngaruhi kemajuan produktivitas karyawan serta kinerja yang ku, (2) tingkat usaha, dan (3) tingkat kegigihan.
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Loyalitas Karyawan Setuju (S) : Skor 4


Menurut Jusuf (2010), loyalitas karyawan merupakan suatu Sangat Setuju (SS) : Skor 5
sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan Dalam penelitian ini dilakukan analisis statistik deskriptif,
berbakti baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan, mau- yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
pun pada tempat kerjanya yang menyebabkan karyawan rela cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
berkorban demi memuaskan pihak lain atau masyarakat. Loya- terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat ke-
litas karyawan dapat dikatakan memiliki kesetiaan kepada or- simpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
ganisasinya, maka karyawan merasa memiliki kesadaran akan (Sugiyono, 2015). Analisis deskriptif dalam penelitian ini
kewajiban dan menggunakan fasilitas yang diberikan serta menggunakan alat ukur, yaitu rata-rata (mean).
!"#$"  !"#!!"#$"  !"# !!!
sumber daya yang dimilikinya demi kemajuan organisasi. Me- Rentang skor =   = = 1,33 (1)
!"#$%!  !"#$% !
nurut Siswanto (2010), indikator loyalitas karyawan adalah: Berdasarkan rumus di atas maka rentang skor adalah 1,33, se-
(1) ketaatan pada peraturan, (2) tanggung jawab pada perusa- hingga dapat ditentukan batas-batas penilaian kategori adalah
haan, (3) kemauan untuk bekerja sama, (4) rasa memiliki, (5) sebagai berikut:
hubungan antar pribadi, dan (6) kesukaan terhadap pekerjaan. Rendah : nilai mean 1,00 – 2,33
Kinerja Karyawan Sedang : nilai mean 2,34 – 3,67
Menurut Colquitt, kinerja karyawan adalah nilai dari sepe- Tinggi : nilai mean 3,68 – 5,00
rangkat perilaku karyawan yang berkontribusi, baik secara Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk me-
positif atau negatif terhadap pemenuhan tujuan organisasi ngetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa
(dalam Kasmir, 2016). Menurut Mathis dan Jackson (2010), yang ingin diukur (Priyatno, 2014). Penggujian validitas item
indikator penilaian kinerja karyawan yaitu: (1) kualitas peker- dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson.
jaan, (2) ketetapan waktu, (3) kehadiran, (4) efisiensi, dan (5) Dengan dasar pengambilan keputusan jika rhitung ≥ rtabel, maka
variabel terdsebut dinyatakan valid.
efektivitas.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau
konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan angket, sua-
II. METODE PENELITIAN
tu angket dikatakan reliabel apabila jawaban seorang sampel
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantita- terhadap pernyataan bersifat konsisten jika pengukuran di-
tif, yaitu penelitian dengan data berupa angka dan dianalisis ulang kembali dari waktu ke waktu (Priyatno, 2014). Uji relia-
dengan statistik dan bertujuan untuk membuat generalisasi bilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, dimana
(Sugiyono, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mencari hu- 0,6 sebagai batas minimum (kurang baik) nilai reliabilitas. Ji-
bungan sebab akibat atau pengaruh dari variabel independen ka nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,6, maka variabel tersebut
dengan variabel dependen. dinyatakan reliabel.
Populasi dalam penelitian ini 32 orang. Penelitian ini meng- Sebelum data yang diperoleh dianalisis, maka harus diada-
gunakan metode sampling jenuh yang digunakan sebagai sam- kan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk memastikan model
pel berjumlah 32 orang. tersebut tidak bias. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini anta-
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu motivasi ra lain: uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroske-
kerja, loyalitas karyawan, dan kinerja karyawan. Variabel per- dastisitas. Uji normalitas merupakan data yang digunakan un-
tama, motivasi kerja mengadaptasi dari George dan Jones tuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari re-
(2008). Variabel kedua, loyalitas karyawan mengadaptasi dari gresi terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno, 2014).
Siswanto (2010). Variabel ketiga, kinerja karyawan meng- Jika nilai sig ≥ 0,05 maka berarti Ho diterima atau residual
adaptasi dari Mathis dan Jackson (2010). berdistribusi normal. Uji multikolinieritas artinya antar varia-
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian bel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki
ini adalah studi lapangan yaitu dengan cara menyebarkan ang- hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna
ket. Angket disebarkan kepada responden yang telah ditetap- (Priyatno, 2014). Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai
kan yaitu seluruh karyawan CV Hartono Flash Surabaya yang Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF < 10 dan
berjumlah 32 orang. tolerance > 0,1, maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan multikolinieritas dalam data. Uji heteroskedastisitas adalah va-
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengembangkan rian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di da-
instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat lam model regresi (Priyatno, 2014). Asumsi regresi yang baik
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang feno- seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika korelasi rank
mena sosial yang digunakan dalam penelitian untuk memper- spearman menghasilkan nilai signifikansi > 0,05 (α=5%),
oleh data interval (Sugiyono, 2016). Terdiri dari lima titik maka disimpulkan dalam model regresi tidak ada heteroske-
mengenai berbagai pernyataan mengenai sikap, pendapat dan dastisitas.
persepsi responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setu- Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengeta-
ju. Skala likert yang digunakan adalah dengan rentang nilai hui pengaruh atau hubungan secara linier antara dua atau lebih
dari skor 1 (negatif) sampai dengan skor 5 (positif) masing- variabel independen dengan satu variabel dependen (Priyatno,
masing pernyataan, yaitu sebagai berikut: 2014). Nilai R menunjukkan seberapa kuat hubungan antar va-
Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1 riabel independen, jika semakin mendekati 100% berarti hubu-
Tidak Setuju (TS) : Skor 2 ngannya semakin kuat. Nilai R Square menunjukkan persen-
Netral (N) : Skor 3
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

tase dari pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel te- (Y) Y1.2.1 0,856 0,349 Valid
rikat.
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel in- Y1.2.2 0,868 0,349 Valid
denpen secara serantak terhadap variabel dependen, apakah Y1.3.1 0,905 0,349 Valid
pengaruhnya signifikan atau tidak (Priyatno, 2014). Y1.3.2 0,908 0,349 Valid
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel inde-
penden secara parsial terhadap variabel dependen, apakah Y1.4.1 0,859 0,349 Valid
pengaruhnya signifikan atau tidak (Priyatno, 2014). Y1.4.2 0,875 0,349 Valid

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Y1.5.1 0,804 0,349 Valid

Sebelum data responden diolah terlebih dahulu dilakukan Y1.5.2 0,904 0,349 Valid
uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 32 angket. Hasil dari
uji validitas menyatakan bahwa valid dikarenakan memiliki Hasil uji reliabilitas juga menyatakan bahwa data-data yang
nilai serta rhitung ≥ rtabel. Dengan demikian, dapat dikatakan diperoleh telah dinyatakan reliabel dengan hasil Cronbach’s
bahwa seluruh pernyataan yang digunakan dalam angket Alpha dari masing-masing variabel di atas 0,600 sehingga de-
mampu menjelaskan variabel yang diteliti yaitu, motivasi ker- ngan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator pada va-
ja, loyalitas karyawan, dan kinerja karyawan. riabel motivasi kerja, loyalitas karyawan, dan kinerja karya-
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X1) wan dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan (layak) untuk
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan analisis selanjutnya.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
X1.1.1 0,877 0,349 Valid Cronbach
Variabel Indikator Keterangan
X1.1.2 0,843 0,349 Valid Alpha
X1.1.3 0,834 0,349 Valid Arah Perilaku 0,808 Reliabel
Motivasi Tingkat Usaha 0,703 Reliabel
Motivasi X1.2.1 0,834 0,349 Valid
Kerja (X1) Tingkat
Kerja X1.2.2 0,847 0,349 Valid 0,651 Reliabel
Kegigihan
(X1) X1.2.3 0,689 0,349 Valid Ketaatan pada
0,651 Reliabel
X1.3.1 0,793 0,349 Valid Peraturan
Tanggung
X1.3.2 0,886 0,349 Valid Jawab pada 0,750 Reliabel
X1.3.3 0,597 0,349 Valid Perusahaan
Kemauan
Loyalitas untuk Kerja 0,626 Reliabel
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Loyalitas Karyawan (X2)
Karyawan Sama
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan (X2)
Rasa Memiliki 0,649 Reliabel
X2.1.1 0,849 0,349 Valid
Hubungan
X2.1.2 0,873 0,349 Valid 0,796 Reliabel
Antar Pribadi
X2.2.1 0,907 0,349 Valid Kesukaan
terhadap 0,662 Reliabel
X2.2.2 0,884 0,349 Valid Pekerjaan
X2.3.1 0,828 0,349 Valid Kualitas
0,741 Reliabel
Loyalitas Pekerjaan
X2.3.2 0,880 0,349 Valid
Karyawan Kinerja Ketepatan
X2.4.1 0,837 0,349 Valid 0,654 Reliabel
(X2) Karyawan Waktu
X2.4.2 0,886 0,349 Valid (Y) Kehadiran 0,783 Reliabel
X2.5.1 0,908 0,349 Valid Efisiensi 0,668 Reliabel
X2.5.2 0,916 0,349 Valid Efektivitas 0,619 Reliabel
X2.6.1 0,860 0,349 Valid
Berikut ini disajikan tabel profil responden yang dideskrip-
X2.6.2 0,869 0,349 Valid sikan berdasarkan jenis kelamin, usia, status, lama bekerja,
dan pendidikan terakhir karyawan CV Hartono Flash Suraba-
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y) ya.
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Tabel 5. Deskriptif Profil Responden
Persentase
Y1.1.1 0,891 0,349 Valid Profil Frekuensi
Kinerja (%)
Karyawan Y1.1.2 0,891 0,349 Valid Jenis Pria 22 69
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Kelamin Wanita 10 31 formasi bahwa sebagian besar responden adalah karyawan


21 Tahun – yang memiliki lama kerja 11 tahun–15 tahun dengan total res-
20 63 ponden sebanyak 16 orang sehingga dapat dikatakan bahwa
30 Tahun
Usia loyalitas karyawan di CV Hartono Flash Surabaya sangat ting-
31 Tahun –
12 38 gi karena jumlah karyawan yang loyal lebih banyak.
40 Tahun
Belum
4 13 Analisis Deskriptif Jawaban Responden
Status Menikah
Tabel 6. Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Menikah 28 88 Variabel Motivasi Kerja (X1)
6 Tahun – Indikator Pernyataan Mean Sdev Kategori
11 34
10 Tahun
Lama X1.1.1 3,84 0,81 Tinggi
11 Tahun – Arah
Bekerja 16 50 X1.1.2 3,44 0,80 Sedang
15 Tahun Perilaku
> 15 Tahun 5 16 X1.1.3 3,78 0,87 Tinggi
S1 5 16 X1.2.1 3,59 0,84 Sedang
Pendidikan Tingkat
SMA X1.2.2 3,69 0,97 Tinggi
Terakhir 27 84 Usaha
/SMK X1.2.3 3,88 0,75 Tinggi
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 32 X1.3.1 3,81 0,86 Tinggi
karyawan CV Hartono Flash Surabaya, sebagian besar karya- Tingkat
wannya berjenis kelamin pria sebanyak 22 orang (69%) dari X1.3.2 3,75 0,95 Tinggi
Kegigihan
total keseluruhan karyawan, sedangkan sisanya yaitu 10 orang X1.3.3 3,78 0,71 Tinggi
(31%) karyawan merupakan karyawan berjenis kelamin wani- Rata-Rata Motivasi
3,73 Tinggi
ta, sehingga dapat disimpulkan bahwa CV Hartono Flash Su- Kerja (X1)
rabaya memiliki karyawan berjenis kelamin pria lebih banyak Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa secara keseluruhan
dibandingkan dengan karyawan berjenis kelamin wanita pada rata-rata yang dihasilkan oleh variabel motivasi kerja yaitu
perusahaan tersebut karena jenis pekerjaannya cocok untuk sebesar 3,73. Hal ini menunjukkan jawaban responden terha-
pria. dap variabel motivasi kerja di CV Hartono Flash Surabaya ter-
Dari segi usia, dapat diketahui bahwa sebagian besar karya- masuk dalam kategori tinggi yang menunjukkan bahwa ada-
wan berusia diantara 21 tahun−30 tahun, yaitu sebanyak 20 nya keadaan internal yang baik sehingga bisa mengarah pada
orang (62%) dari total keseluruhan karyawan, serta sisanya usaha yang dikeluarkan seseorang karyawan CV Hartono
yaitu karyawan dengan usia 31 tahun–40 tahun sebanyak 12 Flash Surabaya menuju tujuan dan aktivitas yang dilakukan
orang (38%) sehingga dapat disimpulkan bahwa CV Hartono untuk mendorong karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
Flash Surabaya memiliki karyawan bergenerasi muda dengan mereka. Nilai rata-rata tertinggi variabel motivasi kerja sebe-
dominasi usia yang berkisar antara 21 tahun–30 tahun karena sar 3,88 yang menyatakan bahwa adanya usaha karyawan un-
karyawan yang berusia muda lebih produktif dan mudah di- tuk selalu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar
arahkan dalam pekerjaannya. karyawan, sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,59
Dari segi status, dapat dikatahui bahwa sebagian besar kar- yang menyatakan bahwa adanya usaha karyawan CV Hartono
yawan yang sudah menikah adalah 28 orang (88%) dari total Flash Surabaya untuk tidak melakukan kesalahan pada saat
keseluruhan karyawan, sedangkan karyawan yang belum me- bekerja.
nikah adalah 4 orang (13%) sehingga dapat disimpulkan bah- Tabel 7. Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
wa CV Hartono Flash Surabaya memiliki karyawan yang su- Variabel Loyalitas Karyawan (X2)
dah berkeluarga lebih banyak dibandingkan dengan karyawan Indikator Pernyataan Mean Sdev Kategori
yang masih lajang.
Ketaatan X2.1.1 3,69 0,69 Tinggi
Dari segi pendidikan terakhir, dapat diketahui sebagian be-
pada
sar karyawan CV Hartono Flash Surabaya memiliki riwayat X2.1.2 3,78 0,75 Tinggi
Peraturan
pendidikan terakhir SMA/SMK dengan jumlah paling banyak
yaitu 27 orang (84%), sedangkan karyawan yang memiliki Tanggung X2.2.1 3,63 0,91 Sedang
riwayat pendidikan terakhir S1 dengan jumlah yaitu 5 orang Jawab
(16%) sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata CV Har- pada X2.2.2 3,91 0,82 Tinggi
tono Flash Surabaya didominasi oleh karyawan yang memiliki Perusahaan
riwayat pendidikan terakhir yang menegah yaitu SMA/SMK Kemauan X2.3.1 3,78 0,83 Tinggi
karena jenis pekerjaannya banyak membutuhkan kemampuan untuk
fisik bukan pekerja non-manual (pemikir). Kerja X2.3.2 3,53 0,98 Sedang
Dari segi lama bekerja, dapat diketahui mayoritas respon- Sama
den dalam penelitian ini adalah karyawan yang memiliki lama Rasa X2.4.1 3,72 0,85 Tinggi
kerja 11 tahun–15 tahun sebanyak 16 orang (50%), karyawan Memiliki X2.4.2 3,66 1,00 Sedang
yang memiliki lama kerja 6 tahun–10 tahun sebanyak 11 orang
Hubungan X2.5.1 3,94 0,88 Tinggi
(34%), sedangkan karyawan yang memiliki lama kerja di atas
15 tahun berjumlah 5 orang (16%). Hasil ini memberikan in- Antar X2.5.2 3,75 0,92 Tinggi
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Indikator Pernyataan Mean Sdev Kategori Uji Asumsi Klasik


Uji normalitas residual dilakukan dengan uji Kolmogorov
Pribadi
Smirnov. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan dari uji Kol-
Kesukaan X2.6.1 3,59 0,91 Sedang mogorov Smirnov > 0,05 (α=5%), maka residual model regresi
terhadap berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai
Pekerjaan X2.6.2 3,78 0,94 Tinggi
signifikansi uji kolmogorov smirnov residual sebagai berikut:
Rata-Rata Loyalitas Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Residual
3,73 Tinggi
Karyawan (X2) Kolmogorov
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa secara keseluruhan Sig Keterangan
Smirnov Z
rata-rata yang dihasilkan oleh variabel loyalitas karyawan yai- Unstandardized
tu sebesar 3,73. Hal ini menunjukkan jawaban responden ter- 0,515 0,953 Normal
Residual
hadap variabel loyalitas karyawan di CV Hartono Flash Sura- Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa uji Kolmogorov Smir-
baya termasuk dalam kategori tinggi yang menunjukkan bah- nov residual menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,953 >
wa adanya sikap karyawan yang timbul sebagai akibat keingi- 0,05, maka dapat disimpulkan residual model regresi berdistri-
nan untuk setia dan berbakti baik itu pada pekerjaannya, ke- busi normal, dengan demikian asumsi normalitas residual te-
lompok, atasan, maupun pada tempat kerjanya yang menye- lah terpenuhi.
babkan karyawan rela berkorban demi memuaskan CV Har- Uji Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi yang
tono Flash Surabaya. Nilai rata-rata tertinggi variabel loyalitas kuat antara variabel bebas dalam model regresi. Pendeteksian
karyawan sebesar 3,94 yang menyatakan bahwa adanya hubu- ada atau tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat
ngan baik dengan karyawan lainnya, sedangkan nilai rata-rata nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
terendah sebesar 3,53 yang menyatakan bahwa adanya kerja Apabila nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,1 maka model re-
keras karyawan demi tujuan perusahaan CV Hartono Flash gresi bebas dari multikolinieritas. Berikut adalah nilai VIF
Surabaya. yang dihasilkan model regresi:
Tabel 8. Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Tabel 10. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel   Tolerance   VIF  
Indikator Pernyataan Mean Sdev Kategori Motivasi Kerja (X1)   0,826   1,211  
Loyalitas Karyawan (X2)   0,826   1,211  
Kualitas Y1.1.1 3,75 0,80 Tinggi
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa nilai VIF pada
Pekerjaan Y1.1.2 3,47 0,80 Sedang kedua variabel bebas semuanya kurang dari 10 dan tolerance
> 0,1, sehingga dapat disimpulkan model regresi bebas dari
Ketepatan Y1.2.1 3,63 0,83 Sedang
multikolinieritas dengan demikian asumsi non multikolinieri-
Waktu Y1.2.2 3,66 0,87 Sedang tas telah terpenuhi.
Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji sama atau
Y1.3.1 3,69 0,93 Tinggi
Kehadiran tidaknya varian antara residual observasi satu dengan yang
Y1.3.2 3,56 0,95 Sedang lainnya. Jika varian residual tidak homogen, maka terjadi he-
teroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mengandung
Y1.4.1 3,56 0,76 Sedang heteroskedastisitas, dengan kata lain varian residual harus ho-
Efisiensi
Y1.4.2 3,75 0,80 Tinggi mogen.
Tabel 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Y1.5.1 3,59 0,71 Sedang Koefisien Rank
Efektivitas Variabel   Sig  
Y1.5.2 3,72 0,99 Tinggi Spearman  
Motivasi Kerja (X1)   0,294   0,103  
Rata-Rata Kinerja
3,64 Sedang Loyalitas
Karyawan (Y) -0,002   0,990  
Karyawan (X2)  
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa secara keseluruhan
rata-rata yang dihasilkan oleh variabel kinerja karyawan yaitu Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
sebesar 3,64. Hal ini menunjukkan jawaban responden terha- korelasi Rank Spearman pada kedua variabel bebas lebih dari
dap variabel kinerja karyawan di CV Hartono Flash Surabaya 0,05, sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedas-
termasuk dalam kategori tinggi yang menunjukkan bahwa ada- tisitas dalam model regresi, dengan demikian asumsi non hete-
nya perilaku karyawan yang berkontribusi, baik secara positif roskedastisitas telah terpenuhi.
atau negatif terhadap pemenuhan tujuan organisasi yang di- Berikut ini dijelaskan hasil regresi antara motivasi kerja
dapat dari karyawan tetap CV Hartono Flash Surabaya. Nilai (X1) dan loyalitas karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan
rata-rata tertinggi variabel kinerja karyawan sebesar 3,75 yang (Y) di CV Hartono Flash di Surabaya:
menyatakan bahwa hasil kinerja karyawan telah akurat sesuai Y = 0,360 + 0,363 X1 + 0,462 X2 (2)
standar yang diterapkan perusahaan dan adanya kesediaan Dari persamaan di atas, dapat diketahui nilai konstanta
karyawan CV Hartono Flash Surabaya untuk mengerahkan se- sebesar 0,360 jika variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol,
luruh usahanya agar tercapainya tujuan perusahaan, sedangkan maka nilai variabel terikat Y 0,360. Dengan kata lain, bahwa
nilai rata-rata terendah sebesar 3,47 yang menyatakan bahwa nilai kinerja karyawan perusahaan CV Hartono Flash Suraba-
adanya usaha karyawan dengan memberikan manfaat yang ya tanpa motivasi kerja dan loyalitas karyawan adalah 0,360.
maksimal pada perusahaan.
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja (X1) sebesar litas karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah se-
0,363 artinya jika X1 berubah satu satuan, maka Y akan beru- bagai berikut:
bah sebesar 0,363 dengan anggapan variabel X2 tetap. Tanda Tabel 14. Hasil Uji t
positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan Variabel
B Beta thitung Sig. Keterangan
yang searah antara X1 dan Y, artinya apabila motivasi kerja se- Bebas
makin tinggi, maka kinerja karyawan akan mengalami pening- Motivasi
katan sebesar 0,363. 0,363   0,412   3,046   0,005   Signifikan  
Kerja (X1)  
Nilai koefisien regresi variabel loyalitas karyawan (X2) Loyalitas
sebesar 0,462 artinya jika X2 berubah satu satuan, maka Y akan Karyawan 0,462   0,477   3,520   0,001   Signifikan  
berubah sebesar 0,462 dengan anggapan variabel X1 tetap. (X2)  
Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hu- Berdasarkan Tabel 14 hasil uji t antara motivasi kerja terha-
bungan yang searah antara X2 dan Y, artinya apabila loyalitas dap kinerja karyawan, menghasilkan nilai thitung = 3,046 > ttabel
karyawan semakin tinggi, maka kinerja karyawan akan me- 2,045 (df=29, α/2=0.025) dan nilai signifikansi = 0,005 < 0,05.
ngalami peningkatan sebesar 0,462. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima, dari hasil tersebut
Pengujian pengaruh motivasi kerja (X1) dan loyalitas karya- dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifi-
wan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) menghasilkan nilai R kan terhadap kinerja karyawan. Koefisien regresi motivasi
(korelasi berganda) dan nilai R Square (koefisien determinasi kerja sebesar 0,363 menunjukkan bahwa motivasi kerja berpe-
berganda) sebagai berikut: ngaruh positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil
Tabel 12. Nilai R dan R Square ini, hipotesis pertama dalam peneli-tian ini (H1) yang menduga
R   R Square   motivasi kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
0,749   0,561   karyawan CV Hartono Flash Surabaya terbukti kebenarannya.
Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa nilai R yang diper- Berdasarkan Tabel 14 hasil uji t antara loyalitas karyawan
oleh sebesar 0.749 menunjukkan bahwa hubungan motivasi terhadap kinerja karyawan, menghasilkan nilai thitung = 3,520 >
kerja (X1) dan loyalitas karyawan (X2) terhadap kinerja karya- ttabel 2,045 (df=29, α/2=0.025) dan nilai signifikansi = 0,001 <
wan (Y) tergolong kuat. Nilai R Square yang diperoleh adalah 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diterima, dari hasil ter-
sebesar 0.561, memiliki arti bahwa motivasi kerja (X1) dan lo- sebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan berpenga-
yalitas karyawan (X2) memberikan perubahan terhadap kinerja ruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Koefisien regresi lo-
karyawan (Y) adalah sebesar 56,1% dan sisanya 43,9% dipe- yalitas karyawan sebesar 0,462 menunjukkan bahwa loyalitas
ngaruhi oleh faktor lain selain motivasi kerja dan loyalitas kar- karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
yawan. Berdasarkan hasil ini, hipotesis kedua dalam penelitian ini
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara seren- (H2) yang menduga loyalitas karyawan berpengaruh signifikan
tak variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan ketentuan positif terhadap kinerja karyawan di CV Hartono Flash Sura-
jika Fhitung > Ftabel dan nilai signi-fikansi < 0,05 (α=5%), maka baya terbukti kebenarannya.
variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terha-
dap variabel terikat. Hasil uji F antara motivasi kerja (X1) dan Pembahasan
loyalitas karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui
sebagai berikut: bahwa variabel motivasi kerja (X1) dan loyalitas karyawan (X2)
Tabel 13. Hasil Uji F di CV Hartono Flash Surabaya secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Nilai
Sum of Mean
Model   Df  
df   Fhitung   Sig.   rata-rata tanggapan karyawan secara keseluruhan mengenai
Squares   Square  
variabel motivasi kerja dikategorikan tinggi sebesar 3,73,
Regressi
5,616   2   2,808   18,532   0,000   variabel loyalitas karyawan dikategorikan tinggi sebesar 3,73,
on  
dan variabel kinerja karyawan dikategorikan sedang sebesar
Residual   4,394   29   0,152     3,64.
Total   10,010   31   Dari hasil analisis regresi linier berganda, dapat diketahui
Berdasarkan Tabel 13 hasil uji F diperoleh nilai Fhitung = bahwa variabel motivasi kerja (X1) dan loyalitas karyawan (X2)
18,532 > Ftabel 3,328 (df1=2, df2=29, α=0,05) dan nilai signifi- memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Dalam hal
kansi = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan H1 diteri- ini, jika variabel X1 berubah satu satuan, maka Y akan berubah
ma, disimpulkan bahwa motivasi kerja (X1) dan loyalitas kar- sebesar 0,363. Jika variabel X2 berubah satu satuan, maka Y
yawan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap akan berubah sebesar 0,462.
kinerja karyawan (Y). Berdasarkan hasil ini, hipotesis ketiga Hasil regresi menunjukkan nilai R sebesar 0,798 dan R S-
dalam penelitian ini (H3) yang menduga motivasi kerja dan quare sebesar 0,561 mengidentifikasikan bahwa pengaruh mo-
loyalitas karyawan memiliki pengaruh secara stimultan terha- tivasi kerja (X1) dan loyalitas karyawan (X2) terhadap kinerja
dap kinerja karyawan di CV Hartono Flash Surabaya terbukti karyawan (Y) tergolong kuat sedangkan sisanya 43,9% di-
kebenarannya. pengaruhi oleh faktor lain selain motivasi kerja dan loyalitas
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial karyawan.
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan ketentuan Secara keseluruhan, hasil penelitian ini telah menunjukkan
jika thitung > ttabel dan nilai signifikansi < 0.05 (α=5%), maka adanya penerimaan terhadap tiga hipotesis yang dikemukakan
variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dalam penelitian ini: 1. Nilai thitung = 3,046 > ttabel 2,045 dan
variabel terikat. Hasil uji t antara motivasi kerja (X1) dan loya-
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

nilai signifikansi = 0,005 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa untuk kerja sama dalam pernyataan yang menyata-
motivasi kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja kan bahwa tingkat absensi karyawan menurun seiring
karyawan di CV Hartono Flash Surabaya. 2. Nilai thitung = berjalannya waktu pada CV Hartono Flash Surabaya
3,520 > ttabel 2,045 dan nilai signifikansi = 0,001 < 0,05, hal ini sehingga perusahaan perlu mempertahankannya.
menunjukkan bahwa loyalitas karyawan berpengaruh signifi- 4. Bagi penelitian selanjutnya, agar perlu mengem-
kan positif terhadap kinerja karyawan di CV Hartono Flash bangkan penilitian ini dengan melibatkan teori, varia-
Surabaya. 3. Nilai Fhitung = 18,532 > Ftabel 3,328 dan nilai sig- bel dan indikator yang belum tercakup dalam peneli-
nifikansi = 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa motivasi tian ini sehingga akan dapat menghasilkan temua ba-
kerja (X1) dan loyalitas karyawan (X2) secara simultan ber- ru yang bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahu-
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di CV Har- an.
tono Flash Surabaya.
Hasil penelitian ini telah mendukung penelitian Hasbulla
DAFTAR PUSTAKA
dan Rumansyah (2011) yang menunjukkan bahwa motivasi
kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kiner-
ja karyawan. Penelitian ini juga mendukung penelitian DuBrin, A. J. (2015). Human Relations Interpersonal Job-
Remiasa dan Asaloei (2016) yang menunjukkan bahwa loya- Oriented Skills 12th ed. United States: Pearson
litas karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan ter- Education.
hadap kinerja karyawan. Falola, H. O., Ibidunni, A. S., & Olokundun, A. M. (2014).
Incentives Packages and Employees’ Attitudes To Work:
A Study of Selected Government Parastatals in Ogun
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN State, South-West, Nigeria. International Journal of
Kesimpulan Research in Business and Social Science IJRBS, 3(1) pp. 2
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan, 147−4478. Retrived 2nd March 2017, from
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: http://www.ljs.academicdirect.org/A25/065_084.htm.
1. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan ter- George, J. M., & Jones, G. R. (2008). Understanding and
hadap kinerja karyawan di CV Hartono Flash Sura- Managing Organizational Behavior 5th ed. United States:
baya sehingga dapat dikatakan bahwa dengan me- Pearson Education, Inc.
ningkatnya motivasi kerja dapat meningkatkan ki- Hasbullah, R., & Rumansyah, H. B. (2011). Pengaruh
nerja karyawan. Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di Outlet PT
2. Loyalitas karyawan berpengaruh positif dan signifi- Sinarmas Multifinance Cabang Telegasari Karawang.
kan terhadap kinerja karyawan di CV Hartono Flash Jurnal Manajemen, 9(1), 548−559.
Surabaya sehingga dapat dikatakan bahwa dengan Hasibuan, M. S. P. (2011). Manajemen Sumber Daya
meningkatnya loyalitas karyawan dapat meningkat- Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
kan kinerja karyawan. Jusuf, H. (2010). Tingkat Loyalitas Guna Peningkatan
3. Motivasi kerja dan loyalitas karyawan berpengaruh Prestasi Kerja dan Karir.
secara simultan dan signifikan terhadap kinerja kar- Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan
yawan di CV Hartono Flash Surabaya sehingga dapat Praktik 1st ed. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
dikatakan bahwa dengan meningkatnya motivasi ker- Mangkunegara, A. A. A .P. (2013). Manajemen Sumber Daya
ja dan loyalitas karyawan dapat meningkatkan kinerja Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja
karyawan. Rosdakarya.
Mathis, R. L. & Jackson, J. H. (2010). Human Resource
Saran Management, 13th ed. USA: South-Western Cengage
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemuka- Learning.
kan, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan adalah Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis.
sebagai berikut: Yogyakarta: ANDI.
1. Perusahaan memiliki karyawan yang mempunyai mo- Remiasa, M. & Asaloei, L. (2016). Pengaruh Kompensasi
tivasi kerja yang tinggi pada indikator tingkat kegi- terhadap Kinerja Karyawan dengan Loyalitas Karyawan
gihan dalam pernyataan yang menyatakan bahwa sebagai Variabel Moderasi di PT Magna Karsa Mulya.
karyawan memiliki keuletan dalam berusaha untuk Jurnal Manajemen Bisnis. Retrived 15th April 2017, from
memperbaiki hasil kerja yang ku-rang baik pada CV http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_viewer.php?frame=jiu
Hartono Flash Surabaya sehingga perusahaan perlu nkpe/ s1/mbis/2016/jiunkpe-is-s1-2016-3141223936136-
mempertahankannya. moderasi-chapter2.pdf
2. Perusahaan memiliki karyawan yang mempunyai lo- Siswanto. (2010). Pengantar Manajemen Cet. 6. Jakarta:
yalitas karyawan yang tinggi pada indikator hubu- Bumi Aksara.
ngan antar pribadi dalam pernyataan yang menyata- Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
kan bahwa karyawan memiliki hubungan yang baik dan R&D. Bandung: Alfabeta.
dengan perusahaan pada CV Hartono Flash Surabaya Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
sehingga perusahaan perlu mempertahankannya. dan R&D. Bandung: Alfabet.
3. Perusahaan memiliki karyawan yang mempunyai ki-
nerja karyawan yang tinggi pada indikator kemauan
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)

Anda mungkin juga menyukai