Anda di halaman 1dari 10

AGORA Volume 6.

No : 1, 2018

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI


MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN PT.NUTRIFOOD INDONESIA DI SURABAYA
Alfian Yanoto
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: alfianapps7@gmail.com
Abstrak : Gaya Kepemimpinan merupakan salah
satu kunci perusahaan dapat mencapai tujuan sesuai visi pengukuran seseorang atau kinerja organisasi dapat diketahui
dan misi perusahaan tersebut. Pemimpin yang dapat tingkat pencapaian kinerjanya pada periode tertentu.
menginspirasi dan mengomunikasikan tujuan perusahaan Hasibuan (2006) menyatakan karyawan yang
dengan baik akan meningkatkan motivasi dan kinerja mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan
karyawan pada perusahaan tersebut. Penelitian ini dengan lebih baik. Ketika seorang karyawan merasakan
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan berupaya
gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja melalui semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaannya, yang
motivasi dan kinerja karyawan pada PT Nutrifood akhirnya akan menghasilkan kualitas pelayanan yang tinggi.
Indonesia di Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan Oleh sebab itu kepuasan karyawan merupakan hal yang tidak
bersifat eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Teknik kalah penting untuk diperhatikan sebuah perusahaan.
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Salah satu permasalahan besar berkaitan dengan
adalah dengan menggunakan sampel jenuh. Hasil kepuasan kerja karyawan adalah bagaimana sebenarnya
menunjukan bahwa gaya kepemimpinan memberikan meningkatkan kepuasan kerja karyawan tersebut. Menurut
pengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja, kinerja Locke mendefinisikan kepuasan kerja sebagai emosi positif atau
karyawan dan kepuasan kerja serta motivasi kerja juga perasaan senang sebagai hasil dari penilaian seorang karyawan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan terhadap faktor pekerjaan atau pengalaman-pengalaman
kerja dan kinerja karyawan memberikan pengaruh yang kerjanya. Namun hal ini bersifat abstrak, artinya tidak dapat
signifikan terhadap kepuasan kerja. diamati secara langsung (Andarika, 2004, p. 123). Menurut
Berry, karyawan yang memiliki kepuasan kerja ditunjukkan
oleh sikap tidak pernah absen, datang tepat waktu, bersemangat
dan memiliki motivasi yang tinggi (Andarika, 2004, p. 216).
Kata Kunci— Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja Kepuasan kerja sendiri selain dipengaruhi oleh beberapa
Karyawan, Kepuasan Kerja Karyawan
faktor seperti kebijakan, upah, hubungan antar personal, kondisi
kerja, pekerjaan itu sendiri, promosi dan pemimpin (Yuli, 2005,
I. PENDAHULUAN p. 34). Seorang yang disebut sebagai pemimpin dituntut untuk
Kepemimpinan menjadi semakin sulit karena tantangan menjadi fleksibel dalam menentukan sistem seperti apa yang ia
yang tidak hanya rumit tapi juga tak terduga. Tantangan gunakan berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan. Gaya
semacam itu menuntut agar orang dan organisasi secara kepemimpinan ini juga akan berdampak langsung dengan
mendasar berubah, dan menjadikannya tidak mungkin bagi kepuasan karyawan. Seorang pemimpin memimpin banyak
pemimpin individual untuk menyelesaikan pekerjaan karyawan di dalam suatu perusahaan, dan mereka terdiri dari
kepemimpinan. Menurut Timpe (1993), gaya kepemimpinan latar belakang dan budaya yang berbeda.
yang diterapkan oleh seorang pemimpin yang merupakan salah Berbicara tentang kepemimpinan, PT. Nutrifood
satu motivasi yang diberikan oleh pemimpin kepada karyawan. Indonesia adalah salah satu perusahaan dengan sistem yang
Gaya kepemimpinan akan menentukan aktivitas para karyawan unik dimana pemimpin PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya
dan apabila gaya kepemimpinan tersebut berhasil diterapkan yaitu Bapak Aldo Newman (Distribution Development
dengan baik maka merupakan motivator bagi karyawan untuk Coordinator) tidak menerapkan sistem check clock serta benar-
dapat bekerja lebih baik sehingga dapat menimbulkan semangat benar memberikan karyawan kebebasan untuk berkreasi dengan
dan kegairahan kerja. Pada akhirnya karyawan dapat bekerja membuat suasana kantor senyaman mungkin untuk mendukung
dengan baik dan tenang sehingga produktivitas kerja dapat karyawan berpikir kreatif. Sistem ini memang dibuat secara
ditingkatkan dan dilihat melalui hasil kinerja yang diberikan Nasional, namun pemimpin di regional Surabaya juga
karyawan. Gaya kepemimpinan yang tepat akan membuat mengadaptasi hal tersebut dan menerapkannya. Adapun
karyawan semakin termotivasi dan meningkatkan kinerjanya. pemimpin juga memberikan kepercayaan penuh dengan
Pengertian kinerja (performance) menurut Moeheriono bawahannya dan menganggap bawahannya adalah manusia
(2012) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian yang dewasa, seperti contohnya adalah membiarkan para
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam karyawan jika mereka sering datang terlambat dalam batas
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertentu. Dalam hal ini gaya kepemimpinan memegang peran
dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. sangat penting untuk meningkatkan kepuasan karyawan serta
Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau motivasi karyawan dalam mencapai target kinerja yang
sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar ditentukan perusahaan.
keberhasilan sebagai tolok ukur yang ditetapkan oleh Menurut pernyataan beberapa karyawan PT. Nutrifood
organisasi. Tujuan dan target yang ditetapkan dalam Indonesia di Surabaya, mereka sangat menyukai pekerjaan
mereka, karena mereka dibekali dengan pengetahuan seperti
coaching atau briefing dari pemimpin mereka sehingga
AGORA Volume 6. No : 1, 2018

membuat mereka lebih mengerti dan belajar banyak hal di PT. Pada penelitian ini, sumber data yang diperoleh adalah data
Nutrifood Indonesia di Surabaya. Pemimpin juga memberikan primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari
target yang baru setiap bulannya dan hal ini membuat karyawan penyebaran angket di lapangan kerja pekerja PT Nutrifood
termotivasi dalam mencapai target karena pemimpin akan Indonesia di Surabaya. Sedangkan data sekunder dalam
memberikan reward jika karyawan dapat mencapai target. penelitian ini diperoleh dari PT Nutrifood Indonesia di
Selain itu pemimpin juga memberikan kepercayaan kepada Surabaya berupa sejarah perusahaan.
bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan
memiliki perhatian terhadap kemampuan bawahan untuk Skala Pengukuran Data
menyelesaikan pekerjaan mereka. Motivasi karyawan dapat Dalam menyusun angket, peneliti akan menggunakan skala
dilihat dari kinerja yang diberikan karyawan untuk perusahaan. likert, dimana setiap pernyataan yang ada di angket akan dinilai
Dalam hal mengatasi masalah, pemimpin PT. Nutrifood dengan angka 1 sampai 5. Angka 1 menunjukan sangat tidak
Indonesia di Surabaya juga menerapkan sistem yang sederhana, setuju sedangkan angka 5 menunjukan bahwa responden sangat
yang pada intinya bawahan hanya diminta bertanggung jawab setuju dengan pertanyaan atau pernyataan yang ada.
dengan kesalahannya serta pemimpin berperan untuk membantu
mendampingi dan mendorong bawahannya agar masalah tidak Teknik Analisis Data
terulang kembali. Penelitian ini menggunakan program Smart PLS 2.0 dalam
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada PT. Nutrifood pengolahan data. Penelitian ini menggunakan beberapa
Indonesia di Surabaya dan teori di atas maka sangat menarik pengelolahan data, yaitu sebagai berikut:
untuk melihat lebih jauh tentang pengaruh gaya kepemimpinan
pada kepuasan kerja karyawan dengan tidak mengurangi Uji Validitas
kemungkinan adanya pengaruh dari faktor lain seperti kinerja Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program Smart
karyawan dan motivasi kerja karyawan. PLS 2.0 untuk menguji validitas konstruk. Uji validitas
Rumusan Masalah menggunakan model pengukuran atau outer model. Dalam
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di model ini menggunakan dua uji yaitu Covergent validity
atas, Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi
maka rumusan masalahnya adalah: lebih dari 0.70 dengan konstruk yang ingin diukur dan
1. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Discriminant validity jika korelasi konstruk dengan item
motivasi kerja? pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka
2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap hal menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran
kinerja karyawan? pada blok mereka lebih baik daripada ukuran pada blok lainnya.
3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Loading factor di atas 0.70 sangat direkomendasikan, namun
kepuasan kerja? demikian loading factor 0.50 sampai 0.60 masih dapat ditolerir
4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan sepanjang model masih dalam tahap pengembangan.
kerja? Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah
5. Apakah ada pengaruh kinerja karyawan terhadap membandingkan nilai square root of average variance
kepuasan kerja? extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara
II. METODE PENELITIAN konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Direkomen-
Jenis Penelitian dasikan nilai AVE harus lebih besar 0.50.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah eksplanasi dengan
Uji Reliabilitas
pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanasi digunakan untuk
menjelaskan pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya. Uji reliabilitas diukur dengan kriteria yaitu composite reliability
Oleh karena itu penelitian eksplanasi menggunakan hipotesis dan cronbach alpha dari blok indikator yang mengukur
dan untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistik konstruk. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite
inferensial (Bungin, 2001, p.51). reliability diatas 0.70. Variabel penelitian dikatakan andal,
apabila Cronbach’s Alpha lebih dari 0.70, namun skala
Populasi dan Sampel Populasi pengukuran 0.5 sampai 0.60 dianggap cukup (Ghozali, 2014, p.
Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap 65).
biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana
kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek Analisis Hubungan antar Variabel
penelitian (Indriantoro, 2009, p. 58). Populasi yang diteliti pada
penelitian ini adalah karyawan PT. Nutrifood Indonesia di 1. Uji Goodnessfit Model (R-Square)
Surabaya dengan jumlah populasi seluruhnya adalah 85 orang. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai R-Square.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan dipakai adalah Pengujian ini bertujuan untuk menilai pengaruh variabel
keseluruhan karyawan PT Nutrifood Indonesia di Surabaya. laten independen tertentu terhadap variabel laten
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, menggunakan dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif
sampling jenuh, yaitu semua anggota populasi digunakan Merancang Model Pengukuran
sebagai sampel. Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam 2. Uji Path Coefficient
penelitian ini adalah 85 orang responden. Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh
variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten
Teknik Pengumpulan Data dependen melalui nilai koefisien parameter dan nilai
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah signifikansi t-statistik.
data kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran angket.
III. HASIL PENELITIAN
35 – 44
DAN PEMBAHASAN 24
tahun 28.24%
Nutrifood merupakan perusahaan swasta nasional yang
didirikan pada bulan Februari 1979 di Semarang, diprakarsai > 44 tahun 18 21.18%
oleh Bapak Hari Budiarto Darmawan, M.Sc dan kemudian Total 85 100,0
disahkan oleh Menteri Kehakiman Rakyat Indonesia pada Tabel 2 menunjukan bahwa presentase pekerja PT Nutrifood
tanggal 2 November 1980. Secara inovatif, PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya terbesar berada pada usia 25 sampai 34
bergerak di bidang industri makanan dan minuman, khususnya tahun yang berjumlah 31 pekerja atau sebesar 36,47%,
makanan dan minuman yang memberikan manfaat kesehatan, kemudian disusul dengan usia 35 tahun sampai 44 tahun sebesar
kesegaran, dan penampilan yang berkualitas internasional 2824% dengan jumlah pekerja 24 orang. Pekerja dengan usia
dengan berbagai merek yang berkualitas dan terpercaya. Pada lebih dari 44 tahun ada sebesar 21,28% atau sejumlah 18
awalnya, kantor pusat Nutrifood berlokasi di Jalan Tanah pekerja dan pekerja dengan umur kurang dari 25 tahun ada
Abang III No.31 Jakarta. Lalu pada bulan Februari 1995, kantor sebesar 14,12% atau sebanyak 12 orang. Hal ini berarti
pusat Nutrifood berpindah ke Jl. Rawabali II/No.3, Kawasan perusahaan lebih membutuhkan karyawan yang berusia cukup
Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. matang agar perusahaan mendapatkan karyawan yang telah
memiliki pengalaman sebelumnya.
Pada tahun 2014, Nutrifood memiliki jaringan distribusi
yang telah menjangkau lebih dari empat puluh negara di dunia. Tabel 3. Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden
Ini membuktikan produk Nutrifood merupakan produk terbaik
berkualitas ekspor. Melalui berbagai produk dan event, Jumlah Persentase
Pendidikan
Nutrifood menginspirasi dan membantu setiap individu untuk Responden (%)
mencapai keseimbangan hidup dengan menjalankan pola hidup SMP 3 3.53%
sehat yang menyenangkan dan memperhatikan asupan nutrisi SMA 13 15.29%
sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama. Nutrifood
turut mendorong para karyawannya untuk dapat hidup sehat, Diploma 16 18.82%
dengan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan rutin, ruang Sarjana 53 62.35%
fitness, serta kelas olahraga setelah jam kerja Total 85 100,0
Visi PT Nutrifood Indonesia adalah:
“Helping our customer to achieve a longer healthy life through Menurut Tabel 3 dapat dilihat bahwa responden paling
our reputable a leading brands.” banyak memiliki tingkat pendidikan sarjana, yaitu sebanyak 53
Misi PT Nutrifood Indonesia adalah: orang responden atau 62,35% dari keseluruhan responden,
“Inspiring a nutritious life.” Untuk mewujudkan misi tersebut, kemudian responden yang memiliki tingkat pendidikan diploma
Nutrifood berusaha memahami pelanggan dalam setiap fase sebanyak 16 orang responden atau 18,82% dari keseluruhan
kehidupan yang dialaminya, mengidentifikasi kebutuhan unik responden, serta responden yang memiliki tingkat pendidikan
mereka, dan memberikan solusi. Terutama melalui produk dan SMA sebanyak 13 orang responden atau 15,29% dari
pelayanan bernutrisi untuk meraih kehidupan yang lebih sehat keseluruhan responden dan terakhir adalah responden yang
dan berkualitas. Nutrifood hadir untuk menginspirasi kehidupan memiliki tingkat pendidikan SMP sebanyak 3 orang responden
yang bernutrisi. atau 3,53% dari keseluruhan responden. Dapat dikatakan bahwa
sebagian responden yang bekerja di PT. Nutrifood Indonesia di
Statistik Deskriptif Profil Responden Surabaya memiliki tingkat pendidikan minimal sebagai Sarjana.
Tabel 1. Deskripsi Jenis Kelamin Responden Hal ini disebabkan perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga
kerja yang handal untuk memajukan perusahaan.
Jenis Jumlah Persentase
Kelamin Responden (%) Tabel 4. Deskripsi Jangka Waktu Bekerja Responden
Laki-laki 58 68.24%
Perempuan 27 31.76% Lama Jumlah
Persentase (%)
Total 85 100,0 Bekerja Responden
< 1 tahun 4 4.71%
Dilihat dari Tabel 1, mayoritas jenis kelamin pekerja PT 1 – 5 tahun 26 30.59%
Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah laki-laki dengan 6 – 10 tahun 32 37.65%
presentase 68,24% dengan jumlah 58 orang. Pekerja PT > 10 tahun 23 27.06%
Nutrifood Indonesia di Surabaya berjenis kelamin perempuan Total 85 100,0
ada sebanyak 27 orang dengan presentase sebesar 31,76%.
Menurut Tabel 4 dapat dilihat bahwa responden paling
Tabel 2. Deskripsi Usia Responden
banyak telah bekerja di PT Nutrifood Indonesia di Surabaya ini
Jumlah selama 6 – 10 tahun, yaitu sebanyak 32 orang responden atau
Usia Presentase (%) 37,65% dari keseluruhan responden, kemudian responden yang
Responden
telah bekerja selama 1 – 5 tahun adalah sebanyak 26 orang
< 25 tahun 12 14.12% responden atau 30,59% dari keseluruhan responden, serta
25 – 34 responden yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun adalah
tahun 31 36.47% sebanyak 23 orang atau 27,06% dari keseluruhan responden dan
terakhir adalah responden yang telah bekerja selama kurang dari
1 tahun yaitu sebanyak 4 orang responden atau 4,71% dari bekerja tidak sesuai prosedur
keseluruhan responden. Dapat dikatakan bahwa sebagian Kepemimpinan transaksional (passive
4.0824 Tinggi
responden yang bekerja di PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya management by exception)
telah bekerja cukup lama di perusahaan, Hal ini menunjukkan Gaya Kepemimpinan 4.0007 Tinggi
banyak karyawan yang bertahan cukup lama untuk bekerja
diperusahaan. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa total nilai rata-rata
pada variabel gaya kepemimpinan yaitu sebesar 4,0007. Hal ini
Deskriptif Variabel Penelitian membuktikan bahwa jawaban dari responden terhadap gaya
Tabel 5. Hasil Mean Tanggapan Responden Terhadap kepemimpinan di PT Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah
Variabel Gaya Kepemimpinan "Tinggi". Hasil yang didapat dari tabel di atas, dimensi yang
Interval paling kuat pada variabel gaya kepemimpinan adalah pada
Item Pernyataan Mean dimensi gaya kepemimpinan transaksional (contigent reward),
Kelas
Visi yang dimiliki pemimpin dengan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 4,0294. Sedangkan yang
GK1 3.9882 Tinggi menjadi dimensi paling lemah pada variabel gaya
dapat memacu kinerja anda
Merasa bangga dapat bekerja kepemimpinan ini adalah pada dimensi mengenai gaya
GK2 3.9529 Tinggi kepemimpinan transformasional (motivasi inspirasional) yang
dengan pimpinan anda
Kepemimpinan transformasional memiliki nilai rata-rata sebesar 3,9471 yang paling kecil
3.9706 Tinggi dibandingkan dimensi-dimensi gaya kepemimpinan yang lain.
(Karisma)
Pimpinan anda menyampaikan Hasil statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa gaya
GK3 tujuan perusahaan dengan cara 3.9294 Tinggi kepemimpinan di PT Nutrifood Indonesia di Surabaya sudah
yang mudah dipahami dalam katergori baik, karena berdasarkan persepsi para
Pimpinan dapat memotivasi dan karyawan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh perusahaan
GK4 3.9647 Tinggi adalah tinggi.
menginspirasi anda
Kepemimpinan transformasional (Motivasi
3.9471 Tinggi Tabel 6. Hasil Mean Tanggapan Responden Terhadap
inspirasional)
Pimpinan mendorong anda untuk Variabel Motivasi Kerja
GK5 3.9176 Tinggi Interval
memunculkan ide - ide baru
Item Pernyataan Mean
Pimpinan anda sering Kelas
GK6 4.0000 Tinggi Saya merasa diakui atas
mengkoreksi hasil kinerja anda
MK1 pekerjaan yang telah saya capai 3.7294 Tinggi
Kepemimpinan transformasional (Motivasi
3.9588 Tinggi Saya merasa pekerjaan saya
inspirasional)
MK2 dihargai oleh perusahaan 3.7765 Tinggi
Anda diberi kepercayaan penuh
dari pimpinan untuk Motivasi Kerja Karyawan (Penghargaan) 3.7529 Tinggi
GK7 4.0118 Tinggi
menyelesaikan pekerjaan sesuai Saya merasa tertantang dengan
dengan cara anda MK3 pekerjaan yang diberikan oleh 3.8353 Tinggi
Pimpinan anda memiliki perhatian perusahaan kepada Saya
GK8 yang besar terhadap kemampuan 4.0235 Tinggi Saya merasa pekerjaan yang
anda MK4 diberikan tidak mudah untuk 3.8000 Tinggi
Kepemimpinan transformasional diselesaikan
4.0176 Tinggi
(Perhatian individual) Motivasi Kerja Karyawan (Tantangan) 3.8176 Tinggi
Pimpinan memberikan hadiah Saya merasa bertanggung jawab
GK9 sebagai penghargaan atas kinerja 4.0000 Tinggi MK5 atas pekerjaan yang diberikan 3.8941 Tinggi
anda kepada saya
Anda merasa hadiah yang Motivasi Kerja Karyawan (Tanggung
GK10 diberikan sesuai dengan tantangan 4.0588 Tinggi 3.8941 Tinggi
Jawab)
yang diberikan pemimpin MK6 Saya merasa terlibat dalam
Kepemimpinan transaksional (contingent 3.7294 Tinggi
4.0294 Tinggi proses pengambilan keputusan
reward) MK7 Saya merasa pendapat saya
Pimpinan mengadakan evaluasi 3.7176 Tinggi
GK11 4.0118 Tinggi dihargai
hasil kinerja secara berkala MK8 Saya merasa diberi kesempatan
Pimpinan mengamati kinerja anda 3.7412 Tinggi
GK12 secara aktif 3.9882 Tinggi untuk mengambil keputusan
Motivasi Kerja Karyawan (Keterlibatan) 3.7294 Tinggi
Kepemimpinan transaksional (active Motivasi Kerja 3.7799 Tinggi
4.0000 Tinggi
management by exception)
Karyawan yang tidak Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui total nilai rata-rata
menyelesaikan pekerjaan dengan
GK13 4.0588 Tinggi pada variabel motivasi kerja yaitu sebesar 3,7799 yang
baik diberi sangsi oleh pimpinan membuktikan bahwa jawaban dari responden terhadap motivasi
anda
kerja di PT Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah "tinggi".
Adanya teguran secara langsung
GK14 4.1059 Tinggi Berdasarkan hasil yang didapat, dimensi yang paling kuat pada
dari pemimpin apabila karyawan
motivasi kerja adalah pada dimensi mengenai motivasi kerja
karyawan (tanggung jawab), dengan nilai rata-ratanya yaitu

sebesar 3,8941. Sedangkan yang menjadi dimensi paling lemah pada motivasi kerja adalah pada dimensi mengenai motivasi kerja
karyawan (keterlibatan) yang memiliki nilai rata-rata sebesar
3,7294 yang paling kecil dibandingkan yang lainnya. Hasil Kinerja Karyawan (Hubungan Dengan
3.9471 Tinggi
statistik deskriptif menunjukkan bahwa motivasi kerja yang Rekan Kerja)
dimiliki oleh para karyawan PT Nutrifood Indonesia di KK13 Saya merasa memiliki relasi
Surabaya sudah dalam kategori cukup baik, karena berdasarkan yang baik dengan pemimpin 3.9059 Tinggi
jawaban-jawaban dari responden diperoleh fakta bahwa tingkat saya
motivasi karyawan PT Nutrifood Indonesia di Surabaya sudah KK14 Saya tidak merasakan gap
tinggi. yang jauh dengan pemimpin 3.9647 Tinggi
saya
Tabel 7. Hasil Mean Tanggapan Responden Variabel Kinerja Karyawan (Hubungan Dengan
3.9353 Tinggi
Kinerja Karyawan Pemimpin)
Kinerja Karyawan 3.9234 Tinggi

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui total nilai rata-rata


Interva pada variabel kinerja karyawan yaitu sebesar 3,9234 yang
Item Pernyataan Mean
l Kelas membuktikan bahwa jawaban dari responden terhadap kinerja
karyawan di PT Saya merasa jumlah
Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah "tinggi". Berdasarkan hasil yang didapat, dimensi yang paling kuat pada
kinerjaKK1 kompensasi
karyawan yang dimensi
adalah pada 3.8588
diberikanmengenai kinerjaTinggi
karyawan (penempatan kerja yang tepat), dengan nilai rata-ratanya yaitu
sebesar 3,9571. perusahaan
Sedangkan cukup
yang menjadi dimensi paling lemah pada kinerja karyawan adalah pada dimensi mengenai kinerja
Saya merasa
karyawan (pelatihan perusahaan
dan promosi) yang memiliki nilai rata-rata sebesar 3,8626 yang paling kecil dibandingkan yang lainnya. Hasil
KK2
statistik memberikan
deskriptif kompensasi
menunjukkan bahwa motivasi3.9882 Tinggi
kerja yang dimiliki oleh para karyawan PT Nutrifood Indonesia di Surabaya sudah
yang sesuai
dalam kategori cukup baik, karena berdasarkan jawaban-jawaban dari responden diperoleh fakta bahwa tingkat motivasi karyawan PT
Kinerja
Nutrifood Karyawan
Indonesia (Komposisi
di Surabaya daritinggi.
sudah 3.9235 Tinggi
Kompensasi)
Saya merasa perusahaan Tabel 8. Hasil Mean Tanggapan Responden Variabel
KK3 menempatkan saya di divisi 4.0000 Tinggi Kepuasan Kerja Karyawan
yang tepat Ite Interval
Saya merasa perusahaan Pernyataan Mean
m Kelas
menempatkan saya di divisi Saya merasa pekerjaan yang
KK4 3.9765 Tinggi FP
yang sesuai dengan diberikan oleh perusahaan 3.8588 Tinggi
kemampuan saya K1
membuat saya bergairah
Saya merasa senang dengan Anda merasa puas dengan
KK5 pekerjaan yang diberikan oleh 3.8941 Tinggi FP
tanggung jawab yang diberikan 3.9647 Tinggi
perusahaan K2
pemimpin
Kinerja Karyawan (Penempatan Kerja Pemimpin memberikan
3.9571 Tinggi FP
yang Tepat) tanggung jawab sesuai dengan 3.8941 Tinggi
Saya merasa perusahaan K3
posisi tiap karyawan
menyediakan program yang Faktor Penentu Kepuasan (Tanggung
KK6 3.8353 Tinggi 3.9058 Tinggi
cukup untuk meningkatkan Jawab)
kinerja saya Pemimpin mendukung penuh
Saya merasa perusahaan FP
agar karyawan dapat terus 3.9059 Tinggi
membimbing saya dengan K4
KK7 3.8706 Tinggi berkembang
baik untuk meningkatkan Anda merasa puas dengan 4.0118
kinerja saya FP
peningkatan yang anda capai Tinggi
Saya merasa sistem promosi K5
selama bekerja di perusahaan
KK8 yang diberikan perusahaan 3.8824 Tinggi 3.9588 Tinggi
Faktor Penentu Kepuasan (Kemajuan)
cukup
FP Anda merasa mampu untuk terus 3.8353
Kinerja Karyawan (Pelatihan dan Tinggi
3.8626 Tinggi K6 berprestasi di perusahaan
Promosi)
KK9 Anda merasa puas dengan 3.7412
Saya merasa perusahaan ini
FP prestasi yang telah anda capai
dapat memenuhi kebutuhan Tinggi
3.9176 Tinggi K7 selama anda bekerja di
saya akan rasa aman akan
perusahaan
pemasukan di masa datang
Faktor Penentu Kepuasan (Pencapaian) 3.7882 Tinggi
KK10 Saya merasa bekerja di
perusahaan ini dapat FP Anda merasa puas atas 3.8824
3.9412 Tinggi Tinggi
memenuhi kebutuhan fisik K8 pengakuan hasil kinerja yang
saya FP Kebijakan perusahaan 3.8353
diberikan pimpinan
Kinerja Karyawan (Rasa Aman di anda K1 diberlakukan bagi seluruh Tinggi
3.9294
3.8824 Tinggi 0 karyawan secara adil
FaktorDepan)
Masa Penentu Kepuasan (Pengakuan) Tinggi
KK11
FP Saya
Anda merasa
merasa memiliki
puas denganrelasi
setiap 3.8824 FP Anda merasa puas dengan 3.9529
3.9882 Tinggi K1 peraturan perusahaan yang Tinggi
K9 yang baik dengan rekan
pekerjaan yang anda hadapi dikerja Tinggi
KK12 dalam Sayaperusahaan
merasa nyaman dengan 1 ditetapkan bagi para karyawan
3.9059 Tinggi FP Anda merasa puas dengan 3.8235
suasana
Faktor Penentu kerja di perusahaan
Kepuasan (Pekerjaan 3.8824
Tinggi K1 sistem pengawasan yang
itu sendiri)
2 diterapkan perusahaan untuk Tinggi
memantau kinerja para
karyawan 3,7882 yang paling kecil dibandingkan yang lainnya. Hasil
Faktor Penentu Ketidakpuasan 3.8704 statistik deskriptif menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang
Tinggi dimiliki oleh para karyawan PT Nutrifood Indonesia di
(Kebijakan Perusahaan)
FP Anda merasa puas dengan gaji 3.8471 Surabaya masih dalam kategori baik. Karena berdasarkan
K1 atau upah yang diberikan oleh Tinggi jawaban-jawaban dari responden diperoleh fakta bahwa tingkat
3 perusahaan kepuasan karyawan PT Nutrifood Indonesia di Surabaya
Faktor Penentu Ketidakpuasan (Gaji) 3.8471 Tinggi memiliki nilai cukup tinggi.
FP Anda merasa nyaman dengan 3.9647 Olah Data Smart PLS 2.0
K1 lingkungan kerja Anda Tinggi Outer Model
4
FP Anda mampu berkomunikasi 3.9294
Gambar 1. Outer Model
K1 dengan baik dengan rekan kerja Tinggi
5 Anda
FP Anda memiliki relasi yang baik 3.9059
K1 dengan rekan kerja Anda Tinggi
6
Faktor Penentu Ketidakpuasan 3.9334
Tinggi
(Hubungan Antar Karyawan)
FP Suasana di perusahaan 3.8118
K1 membangkitkan semangat kerja Tinggi
7 Anda
FP Anda merasa nyaman dengan 3.8471
K1 suasana kerja di perusahaan
Tinggi
8 sehingga membuat Anda bekerja
secara optimal
Faktor Penentu Ketidakpuasan 3.8294 Gambar 1 menunjukkan hasil outer model. Outer model
Tinggi
(Kondisi Kerja) dalam PLS digunakan untuk menjelaskan kesesuain indikator-
FP Saya merasa pengawasan yang 3.8941 indikator penelitian yang digunakan dalam variabel penelitian.
K1 dilakukan perusahaan terhadap Tinggi Dari hasil outer model diperlihatkan bahwa setiap indikator
9 pekerjaan saya masih wajar penelitian memiliki nilai outer loading lebih besar daripada 0,5
Faktor Penentu Ketidakpuasan 3.8941 sehingga dapat dikatakan bahwa setiap indikator penelitian
Tinggi
(Pengawasan) merupakan indikator yang valid untuk menjelaskan variabel
Kepuasan Kerja 3.8838 Tinggi dalam penelitian ini.
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui total nilai rata-rata Tabel 9. Square Root of Average Variance Extracted (AVE)
pada variabel kepuasan kerja yaitu sebesar 3,8838. Hal ini
AVE
membuktikan bahwa jawaban dari responden terhadap kepuasan
kerja di PT Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah "tinggi". Gaya Kepemimpinan 0.6141
Berdasarkan hasil yang didapat, dimensi yang paling kuat pada Kepuasan Kerja 0.6278
kepuasan kerja adalah pada dimensi mengenai faktor penentu Kinerja Karyawan 0.6286
kepuasan (kemajuan), dengan nilai rata-ratanya yaitu sebesar
Motivasi Karyawan 0.7088
3,9588. Sedangkan yang menjadi dimensi paling lemah pada
kepuasan kerja adalah pada dimensi mengenai faktor penentu Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai AVE yang
kepuasan (pencapaian) yang memiliki nilai rata-rata sebesar dihasilkan oleh semua konstruk refleksif yaitu > 0,50 sehingga
dapat dikatakan sudah valid.

Gambar 2. Inner Model

Gambar 2 menunjukkan hasil inner model. Dalam PLS variabel penelitian, dimana apabila pengaruh antar variabel
inner model digunakan untuk menunjukkan pengaruh antar penelitian lebih besar daripada 1,96 maka dikatakan pengaruh
varibel penelitian yang satu ke variabel penelitian yang lain
adalah signifikan. Dari hasil inner model dapat dilihat bahwa Koefisien pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
seluruh pengaruh antar variabel penelitian memiliki nilai di atas motivasi kerja yaitu sebesar 0,398 dengan t-statistic
1,96 sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini sebesar 4,949 dimana > 1,96. Hasil ini menunjukkan
seluruh hipotesis penelitian diterima sepenuhnya. bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
Uji Goodnessfit Model (R-Square) Nutrifood Indonesia di Surabaya. Berdasarkan hasil ini
Tabel 10. Nilai R-square H1 diterima.
Variabel R Square 2) Hipotesis 2
Koefisien pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
Gaya Kepemimpinan karyawan yaitu sebesar 0,316 dengan t-statistic sebesar
Kepuasan Kerja 0.5865 3,467 dimana > 1,96. Hasil ini menunjukkan bahwa
Kinerja Karyawan 0.0996 terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
Motivasi Karyawan 0.1580 kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT.
Nutrifood Indonesia di Surabaya. Berdasarkan hasil ini
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui nilai R-Square untuk
H2 diterima.
kepuasan kerja sebesar 0,5865, memiliki arti bahwa prosentase
3) Hipotesis 3
besarnya kepuasan kerja yang dapat dijelaskan oleh gaya
Koefisien pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja karyawan adalah
kepuasan kerja yaitu sebesar 0,270 dengan t-statistic
sebesar 58,65%. Sisanya sebesar 41,35% dijelaskan faktor lain
sebesar 3,511 dimana > 1,96. Hasil ini menunjukkan
di luar model yang diteliti. Sedangkan nilai R-Square untuk
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kinerja karyawan adalah sebesar 0,0996, memiliki arti bahwa
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
prosentasi besarnya kinerja karyawan yang dapat dijelaskan
Nutrifood Indonesia di Surabaya. Berdasarkan hasil ini
oleh gaya kepemimpinan adalah sebesar 9,97%. Sisanya sebesar
H3 diterima.
90,03% dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang diteliti.
Terakhir nilai R-Square untuk motivasi kerja adalah sebesar 4) Hipotesis 4
0,1580, memiliki arti bahwa prosentasi besarnya motivasi kerja Koefisien pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan
yang dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan adalah sebesar kerja yaitu sebesar 0,365 dengan t-statistic sebesar 2,883
15,80%. Sisanya sebesar 84,20% dijelaskan oleh faktor lain di dimana > 1,96. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
luar model yang diteliti. pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan di PT. Nutrifood Indonesia di
Surabaya. Berdasarkan hasil ini H4 diterima.
Uji Hipotesis
Tabel 11. Koefisian Pengaruh dan T-Statistic 5) Hipotesis 5
t- Koefisien pengaruh kinerja karyawan terhadap kepuasan
Keputusa
Hipotesi Koefisie kerja yaitu sebesar 0,306 dengan t-statistic sebesar 2,221
Pengaruh statist n
s n dimana > 1,96. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
ic
Direct Relationship pengaruh yang signifikan antara kinerja karyawan
Gaya terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Nutrifood
Kepemimpina Indonesia di Surabaya. Berdasarkan hasil ini H5 diterima.
H1 0.3975 4.9495 Terima
n -> Motivasi
Kerja Pembahasan
Gaya Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja
Kepemimpina Hipotesis membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan
H2 0.3157 3.4673 Terima terhadap motivasi kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa
n -> Kinerja
Kerja pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja adalah
Gaya signifikan. Artinya hasil pengujian data empiris membuktikan
Kepemimpina bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: gaya
H3 0.2708 3.5105 Terima kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
n -> Kepuasan
Kerja PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah terbukti. Dari hasil
penelitian ini dapat dilihat bahwa dengan gaya kepemimpinan
Motivasi Kerja
H4 0.3650 2.8332 Terima yang baik dari perusahaan akan meningkatkan motivasi kerja
-> Kepuasan
PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya. Sehingga gaya
Kerja
kepemimpinan yang baik akan membuat karyawan lebih
Kinerja
termotivasi dalam bekerja di perusahaan. Hal ini sesuai dengan
Karyawan ->
H5 0.3060 2.2213 Terima penelitian yang dilakukan oleh (Imam, Syafi et al., 2015) bahwa
Kepuasan
gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi
Kerja
kerja.
1) Hipotesis 1
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan
Hipotesis membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut membuktikan bahwa
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah
signifikan. Artinya hasil pengujian data empiris membuktikan
bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu: gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis, dapat
karyawan PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah terbukti. diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa dengan gaya 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan yang baik dari perusahaan akan meningkatkan kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan di PT.
kinerja karyawan PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya. Nutrifood Indonesia di Surabaya. Artinya dengan
Sehingga gaya kepemimpinan yang baik akan meningkatkan mendorong karyawan untuk memunculkan ide baru dan
kinerja dalam bekerja di perusahaan. Hal ini sesuai dengan mengomunikasikan tujuan perusahaan dengan baik maka
penelitian yang dilakukan oleh (Shafie,Bizhand., 2013) dengan motivasi kerja akan mengalami peningkatan.
adanya pengaruh positif dari gaya kepemimpinan terhadap Berdasarkan hasil ini H1 diterima.
kinerja karyawan. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Nutrifood Indonesia di Surabaya. Artinya dengan
Hipotesis membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan menyediakan program untuk meningkatkan kinerja serta
terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa meningkatkan jumlah kompensasi maka kinerja
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja adalah karyawan akan mengalami peningkatan. Berdasarkan
signifikan. Artinya hasil pengujian data empiris membuktikan hasil ini H2 diterima.
bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini, yaitu: gaya 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya adalah terbukti. Dari hasil Nutrifood Indonesia di Surabaya. Artinya dengan
penelitian ini dapat dilihat bahwa dengan gaya kepemimpinan meningkatkan gaya kepemimpinan maka kepuasan kerja
yang baik dari perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja akan mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil ini H3
PT. Nutrifood Indonesia di Surabaya. Sehingga gaya
diterima.
kepemimpinan yang baik akan membuat karyawan lebih merasa
4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja
puas dalam bekerja di perusahaan. Hal ini sesuai dengan
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Nutrifood
(Alonderiene, R. 2016) bahwa kepemimpinan memiliki dampak
Indonesia di Surabaya. Artinya dengan meningkatkan
positif terhadap kepuasan kerja.
peluang untuk karyawan meraih prestasi mereka maka
kepuasan kerja akan mengalami peningkatan.
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil ini H4 diterima.
Hipotesis membuktikan pengaruh motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja
motivasi kerja terhadap motivasi kerja adalah signifikan. karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT.
Artinya hasil pengujian data empiris membuktikan bahwa Nutrifood Indonesia di Surabaya. Artinya dengan
hipotesis keempat dalam penelitian ini, yaitu: motivasi kerja meningkatkan menyediakan program untuk
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja PT. Nutrifood meningkatkan kinerja serta meningkatkan jumlah
Indonesia di Surabaya adalah terbukti. Dari hasil penelitian ini kompensasi maka kepuasan kerja akan mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil ini H5 diterima.
dapat dilihat bahwa dengan motivasi kerja yang baik dari
perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja PT. Nutrifood Saran
Indonesia di Surabaya. Sehingga motivasi kerja yang baik akan Saran yang dapat disampaikan setelah melakukan penelitian ini
membuat karyawan lebih merasa puas dalam bekerja di kepada perusahaan adalah:
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan 1. Meningkatkan gaya kepemimpinan melalui penyampaian
oleh (Singh, 2011) yang menunjukan adanya korelasi positif tujuan perusahaan dengan baik dan mendorong atau
antara motivasi dan kepuasan kerja. memberi kebebasan untuk lebih berkreasi berpendapat
dan menyelesaikan masalah, maka akan meningkatkan
Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kepuasan Kerja motivasi dan kinerja karyawan di dalam perusahaan. Hal
Hipotesis membuktikan pengaruh kinerja karyawan terhadap ini karena gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan
kepuasan kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh kinerja karyawan ditemukan dapat meningkatkan
kinerja karyawan terhadap kepuasan kerja adalah signifikan. kepuasan kerja. Selain itu penelitian ini juga menemukan
Artinya hasil pengujian data empiris membuktikan bahwa bahwa motivasi kerja dan kinerja karyawan dapat
hipotesis kelima dalam penelitian ini, yaitu: kinerja karyawan ditingkatkan melalui peningkatan gaya kepemimpinan.
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja PT. Nutrifood 2. Peningkatan gaya kepemimpinan dapat dilakukan
Indonesia di Surabaya adalah terbukti. Dari hasil penelitian ini dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan dengan
dapat dilihat bahwa dengan kinerja karyawan yang baik dari cara yang mudah dipahami seperti membuat rutinitas
perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja PT. Nutrifood morning briefing atau dengan menempelkan poster yang
Indonesia di Surabaya. Sehingga kinerja karyawan yang baik berkaitan dengan tujuan perusahaan. serta pemimpin
akan membuat karyawan lebih merasa puas dalam bekerja di yang dapat memotivasi dan menginspirasi karyawannya.
perusahaan. Hasil dari hipotesis ini sesuai dengan penelitian Sehingga dapat memberikan inspirasi kepada para
yang dilakukan oleh (Politis, John. 2006) bahwa ada dampak bawahan.
signifikan yang positif mengenai kinerja dan kepuasan kerja. 3. Peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan dengan cara
membuat karyawan merasa terlibat dalam proses
IV. KESIMPULAN DAN pengambilan keputusan, menghargai pendapat para
karyawan, serta memberikan kesempatan karyawan
SARAN Kesimpulan
untuk mengambil keputusan. Sehingga para karyawan
merasa lebih terlibat dalam perusahaan.
4. Peningkatan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan
cara menyediakan program yang cukup untuk Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi.
meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
membimbing karyawan dengan baik untuk
meningkatkan kinerja karyawan, serta sistem promosi Politis, John. (2006). Self-leadership behavioural-focused
yang diberikan perusahaan cukup. Sehingga para strategies and team performance: The mediating
karyawan merasa perusahaan telah memberikan influence of job satisfaction. Leadership &
pelatihan dan promosi. Organization Development Journal, Vol. 27 Issue: 3,
pp.203-216
DAFTAR PUSTAKA

Shafie, Bizhan. (2013). The Relationship Between Leadership


Alonderiene, R., Majauskaite, M. (2016). Leadership style and
Style and Employee Performance. Singaporean
Journal of Business Economics, and Management
job satisfaction in higher education institutions. Studies Vol 2, No.5, 2013
International Journal of Educational Management,
v30 n1 p140-164 2016
Singh. (2011). Relationship Between Motivation and Job
Satisfaction of The White Collar Employee. Research
Andarika, R. (2004). Jurnal hubungan antara persepsi gaya Scholar, Faculty of Management Studies, Banaras
kepemimpinan transformasional dan transaksional Hindu University, Varanasi Vol. VII, No. 2; Dec.,
dengan kepuasan kerja karyawan. Palembang: Bina 2011
Darma University Press.
Timpe, A. D. (1993). Seri ilmu dan seni manajemen bisnis;
Bungin, Burhan. (2001). Metodologi penelitian sosial. kepemimpinan. Jakarta: PT. Gramedia.
Surabaya: Airlangga University Press.
Yuli, Budi Sri Cantika. (2005). Manajemen sumber daya
Ghozali., 2014., Structural Equation Modeling Metode manusia. Malang: UMM Press.
Alternatif Dengan Partial Least Square PLS Edisi 3.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP

Hasibuan, Malayu, S. P. (2006). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Imam, Syafii., et al. (2015). The Role of Corporate Culture and


Employee Motivation as a Mediating Variable of
Leadership Style related with the Employee
Performance (Studies in Perum Perhutani). Procedia
- Social and Behavioral Sciences 211 ( 2015 ) 1142 –
1147

Indriantoro, N. (2009). Metodologi penelitian bisnis.


Yogyakarta: BPFE
AGORA Volume 6. No : 1, 2018

Anda mungkin juga menyukai