Konsep dan Manfaat Inovasi Produk Pangan Sebagai Makanan Fungsional
1. AKG = Angka Kecukupan Gizi
Taraf konsumsi zat-zat gizi esensial yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat Anjuran untuk rata-rata jumlah zat gizi per hari yang harus di konsumsi oleh grup populasi dalam jangka waktu tertentu Manfaat 1. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan penduduk 2. Menginterpratasikan data konsumsi makanan perorangan 3. Perencanaan perbaikan makanan instuisi 4. Menerapkan standard bantuan pangan Pangan, secara umum dapat dikatakan memiliki tiga sifat penting 1. Fungsi utama: sebagai asupan zat gizi yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup manusia. 2. Fungsi kedua: sebagai sensori atau pemuasan sensori seperti rasa yang enak, rasa, dan tekstur yang baik. 3. Fungsi ketiga:secara fisiologis menjadi regulasi bioritme, sistem saraf, sistem imunitas, dan pertahanan tubuh. Jadi, Indonesia dengan kekayaan pangan lokalnya yang sangat melimpah dan beragam, memberikan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi produk pangan fungsional dengan adanya berbagai jenis umbi-umbian yang kaya akan serat , pangan tersebut dapat dikembangkan sebagai produk pengganti karbohidrat lainnya. Dengan adanya Indek Masa Tubuh yang merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan yang sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita sendiri, pangan-pangan yang ada dapat digunakan sebagai makanan sehat untuk mengatur masa berat badan kita agar dapat mencapai berat badan yang cukup ideal sehingga dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang dengan berpola hidup lebih sehat. Dengan banyaknya pangan yang ada di Indonesia, pangan tersebut dapat menjadi alat untuk mencapai berat badan yang ideal karena pangan seperti tempe merupakan produk fermentasi yang yang bergizi tinggi. Dan karena berat badan yang ideal menjadi acuan sebagai parameter keadaan kesehatan sehingga kita dapat mengoptimalkan kesehatan diri kita sendiri. Lalu adanya food analysis yang bertujuan untuk : 1. Pemeriksaan produk pangan 2. Pengendalian proses 3. Pengendalian mutu Selain itu pangan pangan yang ada juga sudah harus melalui food analysis dengan penilaian-penilaian yang cukup baik yang dilakukan oleh panelis agar pangan pangan tersebut dapat dikonsumsi dengan baik sebagai pengganti makanan lain untuk menjadi pangan fungsional Adanya pengujian yang dilakukan dengan berbagai cara : 1. Uji scalar 2. Uji Ranking 3. Uji deskripsi 4. Uji fisik 5. Uji kimiawi Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pangan yang sudah kita pilih tersebut dapat menjadi sebuah produk pangan fungsional untuk menggantikan makanan- makanan yang sebelumnya kita makan, karena dengan lolosnya sebuah pangan dengna pengejian atau food analysis, pangan tersebut dapat dikonsumsi sebagai makanan sehat untuk membantu kita mendapatkan gizi yang cukup untuk menyehatkan badan kita sendiri. Dengan adanya kebutuhan gizi yang harus tercukupi sepert 1. Lemak 2. Karbohidrat 3. Protein Jadi, food analysis juga memiliki keterkaitan penting terhadap gizi-gizi untuk tubuh kita agar pangan / makanan fungsional yang kita konsumsi dapat secara penuh menjadi kebutuhan gizi yang tercukupi.