Anda di halaman 1dari 11

Laporan biologi tentang sistem pernafasan

Pada makhluk hidup


(manusia, Hewan, Tumbuhan)

I. Praktek ke-1 : volume Paru-paru


1. Tujuan :
 Mengetahui kapasitas paru –paru
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan.

2. Dasar teori :
Kapasitas udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda tergantung dari
aktivitas yang dilakukan dan berat badan.
Jumlah volume udara pernapasan pada kita antara 500 ml – 3500 ml, yaitu + 500
ml volume tidak ditambah + 3000 ml volume udara cadangan inspirasi.
Macam-macam volume udara pernapasan

Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan. Kapasitas


paru-paru dapat diuraikan sebagai berikut :

Udara tidal yaitu udara yang keluar masuk paru-paru pada saat pernapasan biasa.
Jumlah Volume udaranya sebesar 500 ml.
Udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup setelah. inspirasi biasa, Besar volume
udaranya 1,5 liter.
Udara suplementer yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan
ekspirasi biasa. Besar volume udaranya sekitar 1,5 liter.
Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk melakukan respirasi
sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara komplementer dan udara
suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter.
Udara Residu yaitu udara yang masih terdapat dalam paru-paru setelah melakukan
respirasi sekuat-kuatnya. Jumlahnya kurang lebih 500 ml.
Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru.

3. Alat dan bahan :


Alat :
1. Jeriken bervolume 5 L
2. Selang aerator
3. Baskom ukur
4. Spidol permanen
5. Bak besar
Bahan :
1. Air

4. Cara kerja :

 Siapkan alat dan bahan.


 Masukkan air dengan baskom ukur (ukuran 250 mL) ke dalam jeriken secara
bertahap sambil memberi tanda menggunakan spidol tiap menambahkan 250
mL air. Lakukan secara berulang hingga jeriken penuh (volume 5 L).
 Tutup jeriken dengan penutupnya.
 Isilah bak besar dengan air hingga setengahnya.
 Balikkan jeriken di atas bak besar yang berisi air dan buka tutupnya saat berada
di dalam air bak besar. –FOTO-
 Masukkan selang aerator ke mulut jeriken. Hembuskan napas melalui selang
dengan normal. –FOTO-
 Hitung dan catat skala pada jeriken untuk menentukan jumlah udara yang anda
keluarkan.
 Ulagi percobaan di atas dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya.
1. Hasil pengamatan.

No Nama Tiupan tanpa tenaga Tiupan dengan sekuat


tenaga
1 Syaiful
2 Ginanjar
3 Firda
4 Pandu
5 Syarifah

2. Pertanyaan :
a. Pada saat peniupan udara tanpa tenaga, volume yang Anda dapatkan
merupakan jenis volume pernafasan apa?
b. Pada saat peniupan udara dengan tenaga sekuat-kuatnya, volume yang
Anda dapatkan merupakan jenis volume pernafasan apa?
c. Jika volume seseorang kurang dari volume nomor 1 dan nomor 2,
perkirakan apa penyebabnya?
d. Apakah yang dimaksud dengan :
Kapasitas vital paru-paru
Volume total paru-paru
Udara tidal
Udara pernafasan
Udara komplementer
Udara cadangan, dan
Udara residu
e. Mengapa saat mengisi jurigen dengan air tidak boleh terdapat gelembung?

3. Jawaban :
a. Udara pernapasan (tidal volume), yaitu udara yang dihirup dan
dikeluarkan dalam keadaan biasa (sekitar 500 cc). Setelah menghembuskan
500 cc masih tersisa 2500 cc lagi di paru-paru
b. Udara cadangan, yaitu udara sebanyak 1500 cc yang dapat dihembuskan
lagi pada ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat
c. .............................
d. - Kapasitas Vital paru-paru yaitu kemampuan paru-paru untuk
melakukan respirasi sekuat-kuatnya atau merupakan jumlah udara tidal, udara
komplementer dan udara suplementer. Jadi besarnya volume kapasitas vital
paru-paru kurang lebih 4 liter.
- Kapasitas Total paru-paru yaitu seluruh udara yang dapat ditampung oleh paru-paru
- Udara pernapasan (tidal volume), yaitu udara yang dihirup dan
dikeluarkan dalam keadaan biasa (sekitar 500 cc). Setelah
menghembuskan 500 cc masih tersisa 2500 cc lagi di paru-paru
- ......................................
- Udara komplementer, yaitu udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat
dihirup lagi dengan cara inspirasi yang maksimum, setelah inspirasi biasa
- Udara cadangan, yaitu udara sebanyak 1500 cc yang dapat dihembuskan
lagi pada ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat
- Udara residu (udara sisa), yaitu udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat
dihembuskan lagi, dan menetap pada paru-paru.
e. .....................................................................
1. Kesimpulan :
Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misalnya usia, posisi tubuh, jenis kelamin, dan suhu tubuh.
Namun kapasitas vital seseorang dapat ditingkatkan dengan cara berolahraga
secara teratur.

II. Praktek ke-2 : Sisa Hasil Pernapasan


1. Tujuan :
Untuk mengetahui sisa hasil pernapasan.
2. Dasar teori :
………………………………………………………………………………………………...
3. Alat dan bahan :
………………………………….
……………………………………
………………………….
4. Cara kerja :
a. ……………………………………………….
b. ………………………………………………….
5. Hasil pengamatan :

percobaan 1 percobaan 2
percobaan air kapur cermin
sebelum
ditiup
setelah
ditiup

6. Pertanyaan :
a. Untuk membuktikan apakah percobaan peniupan air kapur dan cermin?
b. Mengapa saat air kapur ditiup terus-menerus berubah warna menjadi
keruh? Jelaskan secara kimiawi!
c. Mengapa saat cermin ditiup akan berubah warna menjadi buram?
7. Jawaban :
a. ……………………………
b. ………………………………
c. ………………………………..

8. Kesimpulan :
 ……………………………………………………..,`

III. Praktek ke-3 : pernapasan pada Hewan dan Tumbuhan


1. Tujuan :
a. Mempelajari pernapasan pada hewan dan tumbuhan
b. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen
pada hewan dan tumbuhan
2. Dasar teori :
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-
senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi
pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi
CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi
menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik
yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat
dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah
intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi
respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat
dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang
penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa,
fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada
keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat
dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + O2  6CO2 + H2O + energi.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan
hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan
substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah
pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan
mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda
bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak
banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di
udara.Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait
dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat
untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10, namun hal ini tergantung pada
masing-masing spesies.Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies
tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan
tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding
tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea
yang berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh
serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trschea memanjang
dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh
jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2dan CO2 dalam system ini
tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat
di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh
trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa.Pada serangga
bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena
adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

3. Alat dan bahan :


Alat :
1. Respirometer
2. Suntikan
3. Timbangan (gram) / Neraca
Bahan :
1. Kristal NaoH
2. Pewarna
3. Kapas
4. Belalang
5. Kecambah

4. Cara kerja atau prosedur kerja :

NaOH

Pewarna

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Timbang berat belalang dengan menggunakan neraca.
3. Bersihkan kaca respirometer dari kotoran yang ada di dalam kaca dan tabungnya.
4. Masukkan ½ sendok pengaduk kristal NaOH ke dalam tabung respirometer.
5. Masukkan kapas secukupnya sebagai pembatas antara kristal NaOH dengan belalang,
kemudian masukkan belalang dan tutup kembali kaca dengan tabung respirometer.
6. Suntikkan secara perlahan pewarna di ujung kaca pengukur respirometer hingga
menunjukkan angka 0,1 mL.
7. Amati dan catat perubahan kedudukan pewarna pada kaca berskala setiap 5 menit
yang pertama, 5 menit yang kedua, dan 5 menit ketiga.

5. Hasil pengamatan :

No. Berat tubuh hewan Perpindahan kedudukan eosin/ pewarna Rata-rata


/ makanan
Tumbuhan (dalam skala)
3 menit 3 menit 3 menit

1. Belalang (………. gr)

2. Kecambah (……….
gr)
Kesimpulan:
6. Pertanyaan :
a. Apakah fungsi NaOH Kristal pada percobaan Anda?
b. Mengapa tidak boleh ada udara yang masuk pada system
respirometer Anda?
c. Apakah kegunaan penyuntikan pewarna pada respirometer?
d. Apakah alasan Anda bahwa terjadinya perpindahan pewarna itu
menunjukkan pernafasan pada hewan dan tumbuhan?
e. Tulislah kesimpulan yang sudah Anda buat dari percobaan pernafasan
tumbuhan dan hewan?
7. Jawaban :
a. Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2
agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka
tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa
bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa
diukur. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat
higroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:
KOH + CO2 → KHCO3
KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O
b. ……………
c. ………
d. .................
e. Kesimpulan :
.....................................................................................

IV. Praktek ke-4 : Pengaruh Rokok terhadap Paru-paru


a. Tujuan :
Mengetahui efek asap rokok terhadap paru-paru.
b. Dasar teori :
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya
telah dinyatakan berdampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya adalah
bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam
cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), racun serangga (DDT), gas beracun
(hydrogencyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi orang yang
menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Pada zat rokok yang paling
berbahaya yaitu Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida. Tar mengandung
empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker. Nikotin mempunyai
zat dalam rokok yang dapat menyebab ketagihan, ini yang menyebabkan
para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan
zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung.
Oleh karena itu, kami melakukan pengujian untuk membuktikan
secara langsung tentang bahaya asap rokok terhadap paru-paru.

c. Alat dan bahan :


Alat :
1. Pipa U dengan tabung reaksi
2. Tabung penyemprot
3. Gelas piala 2 buah, @ dengan ukuran 500 cc dengan 250 cc.
4. Kapas
5. Selang aerator
Bahan :
1) Rokok filter dan kretek
2) Korek api
3) Air

d. Cara kerja atau prosedur kerja :


a. Bersihkan peralatan dari kotoran.
b. Pasang selang aerator sebagai penghubung antara batang rokok, pipa
U, tebung reaksi, dan tabung penyemprot.
c. Masukkan kapas pada kedua ujung pipa U dan tabung reaksi.
Letakkan tepat di bawah lubang selang agar tidak menghalangi
jalannya asap rokok. Sumbat sampai benar-benar tidak ada cela.
Setelah ketiga kapas terpasang, tutup pipa U dan tabung reaksi
dengan penutupnya. –FOTO-
d. Pasangkan sebatang rokok di ujung selang yang berdampingan
dengan pipa U.
e. Isi gelas piala ukuran 500cc dengan air 300 cc sedangkan untuk gelas
piala ukuran 250 cc, isi air secukupnya.
f. Masukkan bagian bawah pipa U pada gelas piala 500 cc dan tabung
reaksi pada gelas piala 250 cc hingga sedikit terendam air.
g. Selanjutnya rokok dibakar dan tekanlah pompa pengisap sehingga
rokok menghasilkan asap lakukan terus menerus sampai rokok habis.
h. Perhatikanlah kapas saat terkena asap rokok.
i. Setelah rokok habis ambilah kapas yang berada di dalam pipa U
tersebut dan amati yang terjadi. –FOTO-
e. Hasil pengamatan :
Pada percobaan ini dengan menggunakan rokok kretek, maka kapas yang berada
di dalam pipa U sedikit demi sedikit berubah warna menjadi kecoklatan saat terkena
asap dari rokok. Jika dibandingkan dengan warna kapas sebelumnya sudah pasti akan
terlihat jelas seperti pada gambar di bawah ini.
Kapas pada Kapas pada Kapas pada
Jenis rokok
lubang 1 lubang 2 lubang 3

Rokok kretek

Keterangan :
1. Kapas pada lubang 1
2. Kapas pada lubang 2
3. Kapas pada lubang 3

f. Pertanyaan :
a. Hasil percobaan Anda untuk merubah warna kapas lebih gelap
menggunakan rokok filter atau tidak? Jelaskan!
b. Apakah yang bisa Anda buktikan untuk percobaan nomor 4?
c. Apakah saran Anda pada orang yang merokok?
d. Sebutkan penyakit-penyakit akibat dari merokok?
e. Bagaimanakah cara mencegah supaya berhenti merokok?
g. Jawaban :
a. ………………………
b. ……………………..
c. .............................

h. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan kami dapat mengambil kesimpulan bahwa merokok
dapat menyebabkan paru-paru menjadi rusak, seperti yang terjadi pada
kapas yang awalnya berwarna putih bersih dan pada saat terkena asap rokok
menghasilkan warna kecoklatan. Kapas pada percobaan ini diumpakan
sebagai dinding alveolus. Perubahan yang terjadi diakibatkan karena adanya
zat yang terkandung di dalam rokok yaitu Tar yang sangat berbahaya untuk
kesehatan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA :
http://abdulmalikf24.blogspot.com/2013/04/uji-bahaya-asap-rokok-terhadap-paru-
paru.html

Anda mungkin juga menyukai