Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami ucapkan
puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Membuktikan Udara Hasil Pernapasan”. Pelajaran Biologi merupakan pelajaran alam yang
memuat semua tentang kehidupan. Ilmu Biologi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Khususnya mempelajari apa saja yang masuk ke dalam tubuh manusia. Apa yang yang
masuk kedalam tubuh seperti halnya oksigen haruslah yang baik untuk saluran pernapasan.Maka
dari itu laporan ini membahas mengenai apa yang terkandung pada udara hasil pernapasan.

Dan kami akan senang jika pembaca menyampaikan keluhan, kritik, saran, pertanyaan pada kami
karena sesungguhnya semua itulah yang dapat membuat laporan kami menjadi lebih baik. Kami
berharap materi yang disampaikan dalam laporan ini dapat diambil manfaatnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen, pengeluaran CO2, dan penggunaan
energi yang dihasilkan. Selain itu, respirasi juga diartikan sebagai pertukaran gas antara sel
dengan lingkungannya.Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang
menghubungkan udara ke dan dari paru- paru. Organ pernapasan utama berupa paru-
paru, yang dibantu oleh organ-organlain. Jalur pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh
adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, paru-paru. Proses
penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas (inspirasi)
dan menghembuskan udara atau mengeluarkan napas (ekspirasi). Berdasarkan bagian tubuh
yang mengatur kembang -kempisnya paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru. 
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang rusuk ke
posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil, akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya oksigen keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara
luar masuk ke paru-paru. 
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi
semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya udara
keluar dari paru-paru.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Membuktikan adanya karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) dalam udara hasil
penapasan.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT :
 Hari / Tanggal : Rabu, 23 Januari 2019
 Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 1 Talun

B. DASAR TEORI :
Manusia membutuhkan oksigen (O2) secara terus-menerus. Selain itu karbondioksida
(CO2) yang merupakan hasil metabolism juga harus secara terus-menerus dikeluarkan dari
tubuh. Agar kedua proses itu terjadi, maka harus ada pertukaran gas antara atmosfir dengan
paru-paru yang dikenal dengan istilah pernapasan, transport O2 dari paru-paru ke sel-sel
jaringan dan transport CO2 dari sel-sel jaringan paru-paru, dan yang terakhir adalah
penggunakan O2 oleh sel-sel jaringan yang disebut respirasi sel.

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Gelas plastik
2. Sendok
3. Sedotan
4. Cermin
5. Kapur (gamping)
6. Air
7. Indikator Phenophtalein
8. Buku kerja

D. PROSEDUR KERJA :
1. Siapkan dua gelas plastik yang bersih.
2. Masukkan kapur (gamping) ke gelas 1 dan berilah air secukupnya.
3. Aduklah kapur (gamping) dan air tersebut hingga rata.
4. Tunggu larutan air kapur sampai mengendap. Setelah larutan air kapur mengendap,
tuangkan air kapur yang jernih pada gelas 2 hingga batas endapan, lalu berilah indikator
Phenophtalein.
5. Tiuplah air kapur pada gelas 2 menggunakan sedotan.
6. Amati perubahan yang terjadi pada air kapur dan catat perubahan tersebut dalam buku
kerja.
7. Selanjutnya, siapkan cermin dalam keadaan bersih.
8. Embuskan napas di depan permukaan cermin selama beberapa saat.
9. Amati dengan cermat perubahan yang terjadi pada permukaan cermin.
10. Catat hasil pengamatan Anda ke dalam bentuk tabel sebagai berikut.
NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
1 Sebelum air kapur ditiup Air yang diberi tetesan indikator
phenophtalein berwarna ungu
2 Setelah air kapur ditiup Air berubah warna kembali seperti
sebelum ditetesi indikator (jernih)
3 Sebelum diembuskan napas pada Cermin jernih / bersih tidak berembun
permukaan cermin
4 Setelah diembuskan napas pada Cermin buram karena tertutupi embun /
permukaan cermin uap air
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DATA HASIL PEMAHASAN :
1. Dalam percobaan yang telah dilakukan.pertama mendiamkan air kapur sampai terbentuk
endapan, kemudian memisahkan antara air dan endapan, tuangkan ke gelas lain. Sebelum
air kapur yang ditetesi indikator phenophtalein ditiup maka air berwarna ungu.
2. Setelah air kapur yang ditetesi indikator Phenophtalein ditiup maka air akan berubah
warna menjadi kembali seperti sebelum ditetesi indikator Phenophtalein yaitu air
berwarna jernih.
3. Percobaan selanjutnya kita mengetahui keadaan cermin jernih / bersih tidak berembun
sebelum napas diembuskan pada permukaan cermin.
4. Setelah napas diembuskan pada permukaan cermin maka permukaan cermin menjadi
buram karena tertutupi embun atau uap air.

B. PEMBAHASAN :
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan
karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah diberi indikator
Phenophtalein, sebelum air kapur ditiup air kapur yang jernih menjadi berwarna ungu dan
setelah ditiup dengan sedotanair kapur lama kelamaan berubah warna menjadi seperti semula
sebelum ditetesi indikator (jernih). Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat
menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi
alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-
sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini
tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang
berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO 2. Sebenarnya reaksi
pernapasan berupa pengolahan O2  menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di
dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Peristiwa respirasi di dalam sel
ini disebut pula sebagaimana dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen
yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari oksidasi. Jadi, organ pernapasan
berfungsi untuk mengambil udara pernapasan, menampung, kemudian mendistribusikannya
ke seluruh jaringan, serta selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil
pernapasan. 
Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air. Pertukaran gas antara oksigen
dengan karbondioksid dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak
21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat
pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi
sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang
masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Manusia membutuhkan suplai oksigen secara terus-
menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah
beracun produk dari proses tersebut.

C. DISKUSI :
1. Bagaimana perubahan air kapur yang terjadi sebelum dan sesudah ditiup?
Jawab :
 Air kapur sebelum ditiup berwarna bening lalu ketika ditetesi satu tetes
Phenophtalein air kapur berubah warna menjadi ungu.
 Setelah air kapur ditiup lama kelamaan air kapur berubah warna menjadi bening
kembali.
2. Apakah yang mengakibatkan terjadinya perubahan air kapur sebelum dan sesudah ditiup?
Jawab :
Yang mengakibatkan perubahan air kapur sebelum dan sesudah ditiup adalah reaksi antara
larutan kapur dengan udara hasil pernapasan yaitu karbondioksida (CO2)
3. Apakah yang terjadi pada permukaan cermin setelah diembuskan napas selama beberapa
saat?
Jawab :
Yang terjadi pada permukaan cermin setelah diembuskan napas selama beberapa saat
adalah permukaan cermin menjadi berembun atau muncul titik-titik air pada permukaan
cermin yang semula bersih. Hal ini membuktikan adanya kandungan uap air (H 2O) pada
udara hasil pernapasan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
Dapat disimpulkan bahawa setelah kita menghirup oksigen (O2) kemudian akan
dihembuskan karbondioksida (CO2). Hal ini dibuktikan pada perubahan air kapur yang
sebelum ditiup awalnya berwarna ungu setelah ditetesi indikator Phenophtalein. Kemudian
berubah warna menjadi bening kembali setelah ditiup atau dapat dikatakan setelah berikatan
dengan karbondioksida (CO2). Dan dapat disimpulkan bahwa udara pernapasan juga
mengandung uap air (H2O), yang dibuktikan dengan adanya embun pada cermin setelah
napas diembuskan pada permukaan cermin.
DAFTAR PUSTAKA
http://misskurma98.blogspot.com/2016/02/laporan-praktikum-biologi.html
https://www.academia.edu/28821392/MAKALAH_PRAKTIKUM_BIOLOGI-
SISTEM_PERNAFASAN
https://www.academia.edu/12794637/Dasar_Teori_Praktikum_4_Sistem_Respirasi_
LAMPIRAN
KRITERIA PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
No Kriteria Skor PENILAI
maksmal Kelompok Kelompok Guru
sendiri Lain
1 Sistematika 5
2 Identilas :
cover
1. Judul 2
2. Nama kelompok 1
3. Nama anggota
kelompok 2
4. Kelas 1
5. Foto kelompok 2
6. Logo dan alamat 2
sekolah
3 Daftar isi 3
4 Kata pengantar 3
5 Pendahuluan
a. Latar belakang 4
b. Tujuan praktikum 5
6 Metode praktikum
a. Waktu dan tempat 2
b. Dasar teori 8
c. Alat dan bahan 5
d. Prosedur kerja 5
7 Hasil dan pembahasan
a. Data hasil 10
pembahasan
b. Pembahasan 15
c. Diskusi (jawaban 10
pertanyaan dari
petunujuk praktikum
di lks)
8 Penutup
a. Kesimpulan 5
b. Daftar pustaka 5
c. Lampiran (berupa 5
foto saat praktikum
dan bukti kertas yang
sudah di ttd guru saat
praktikum
berlangsung)
TOTAL SKOR 100

Anda mungkin juga menyukai