Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PERNAFASAN

Dosen :

Ns. Dewi Susilaningsih, M. Kep.

Disusun Oleh : Kelompom 1

Anti Dewi

Fariza Ayudia

Filla Delfia

Lauria Cindika Sari

Nur Rahmah

Erza Aulia

PRODI STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salam serta salawat tak lupa pula
kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar muhammad SAW, seorang nabi yang telah
membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang benerang seperti yang kita
rasakan seperti saat-saat sekarang ini.

Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada ibu dosen yang telah ikut serta dalam
pembuatan makalah menjelaskan megenai” SISTEM PERNAFASAN”. Kami menyadari dalam
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah
membantu kami dengan menyediakan sumber informasi, memberikan masukan pemikiran, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini
diwaktu yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan orang banyak
supaya.

Padang, Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas
di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan
luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan
pada berbagai jenis makhluk hidup.
1. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot interkosta
bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
2. Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea
3. Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka
4. Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan keparu-
paru
5. Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan.
2. Jenis – jenis pernapasan
3. Alat – alat Sistem Pernapasan beserta fungsinya
4. Penyakit yang sering timbul pada sistem Pernapasan beserta gejala dan penanggulangan
C. Tujuan dan Manfaat
1. Memahami pengertian sistem pernapasan.
2. Mengetahui Jenis – jenis pernapasan.
3. Memahami Organ sistem pernapasan beserta fungsinya
4. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan dan cara
penanggulangannya.
5. Memahami peran perawat sebagai advokator
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Pernapasan


Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar
maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar.

B. Jenis - Jenis PernapasaN


1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
Fase inspirasi.Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

C. Alat-Alat Sistem Pernapasan


Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia
terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
1. Rongga hidung ( cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring
partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi
untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan
sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa).
Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan
digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh,
pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga
menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.
2. Faring ( tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong,
terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi
sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian
belakang.
3. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang
rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis.
Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki
katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan
tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
4. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan  dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju
paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3
cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2.
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung
bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri
khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian
awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus
adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon
yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk  pertukaran gas.

D. Penyakit yang sering timbul pada Sistem Pernapasan


1. Penyakit Kanker Paru-paru
Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi
pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat,
kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat
meningkat perkembangannya.
Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat
(abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau
ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke
organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan
sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.

Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru

a. Kanker paru-paru primer


Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung
cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya
pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya disebut “oat cell carcinomas”
(karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat kaitannya dengan perokok, Penanganan cukup
berespon baik melalui tindakan chemotherapy and radiation therapy.
Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali
menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma, Hamartoma kondromatous
dan Sarkoma.

b. Kanker paru sekunder


Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker dari
bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan kanker usus (perut).
Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ.
2. Empisema Paru
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus
menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih
dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut “Paru-Paru Basah”
Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru
merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena
kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
3. Tuberkulosis atau TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya.
Seperti halnya penyakit flu biasa, dalam penyebaranya TBC juga melalui udara. Penyakit
tuberkolosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Di Indonesia,
penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan paket imunisasi BCG pada balita.
Namun demikian, belum sepenuhnya Indonesia 100% terbebas dari penyakit ini.
4. Penyakit Pneumonia
Infeksi paru-paru atau yang sering dikenal dengan istilah Pneumonia merupakan infeksi
pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit Pneumonia ini dapat
menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang tua dapat terkena
Pneumonia. Pada kasus penderita Pneumonia, bakteri atau virus yang menyerang dapat
menginfeksi salah satu organ paru-paru atau bahkan kedua organ paru-paru. Ketika seseorang
terkena flu, bisa saja itu merupakan penyebab awal terinfeksi bakteri atau virus penyebab
Pneumonia akibat adanya iritasi pada paru-paru yang ditimbulkan oleh flu.
Sebagai organ penting, paru-paru berperan dalam system pernapasan sebagai penyaring
oksigen yang dihirup. Setelah disaring, oksigen tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh
bersama dengan aliran darah melalui alveolus. Pada penderita Pneumonia, kadar oksigen yang
diedarkan ke seluruh tubuh akan rendah dibandingkan orang normal karena fungsi dari alveolus
mereka mengalami gangguan akibat terkena virus atau  bakteri sehingga oksigen kesulitan
menembus paru-paru.
5. Penyakit asma
Asma adalah satu penyakit penyempitan saluran pernafasan yang ditandai dengan
inflamasi (peradangan) di saluran napas dan spasme (kejang) akut otot polos bronkiolus.
Penyakit ini menyebabkan produksi mukus yang berlebihan dan menumpuk, penyumbatan aliran
udara, dan penurunan pertukaran udara di alveolus. Asma terjadi pada individu tertentu yang
merespon secara agresif berbagai jenis iritan (penyabab iritasi) di saluran nafas.
E. Peran Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat
atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu
seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang
karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang
bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes
RI,2002).
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.(Kozier Barbara, 1995:21).

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh sesorang terhadap orang lain, dalam hal
ini peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan kepada klien,
sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, koordinator dalam pelayanan

Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya.Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana
segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk
mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang
terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb :
 Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
B. Saran
1. Penulis berharap agar Pembaca dapat mengerti tentang Sistem Pernapasan mulai dari
Definisi sampai dengan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam Sistem pernapasan.
2. Mahasiswa selaku calon perawat dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini, dan dapat
mensosialisasikan kepada masyarakat luas disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://yuniherawati.wordpress.com/2012/11/27/makalah-sistem-pernapasan/
http://blackhazel.blogspot.com/2013/03/makalah-biologi-sistem-pernafasan-pada.html
http://www.scribd.com/doc/7631580/Sistem-Pernafasan
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-biologi-
online
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan
http://keypynk.blogspot.com/2013/03/makalah-sistem-pernapasan_21.html

Anda mungkin juga menyukai