Anda di halaman 1dari 20

1

-1. Hidung (cavum navalis)


Hidung merupakan alat pernafasan manusia yang paling terlihat
dengan jelas. Posisinya berada diluar dan ini merupakan alat
pernafasan pertama yang dilalui udara. Lubang hidung ada dua
dengan fungsi yang berbeda. Jika dilihat sekilas, memang
ukurannya tampak sama. Namun, keduanya memiliki saluran
pernafasan yang berbeda volume, yaitu saluran pernafasan dengan
volume besar dan kecil. Saluran pernafasan dengan volume yang
besar adalah tempat lewatnya udara dengan laju yang cepat
sedangkan saluran pernafasan yang volume kecil merupakan
tempat lewatnya udara dengan laju lambat. Ada beberapa bau yang
sulit dideteksi lubang hidung dengan saluran pernafasan besar,
maka ini akan menjadi tugas lubang hidung dengan saluran
pernafasan kecil. Sebaliknya, ada juga beberapa bau yang sulit
dideteksi lubang hidung dengan salutan pernafasan kecil, maka ini
akan menjadi tugas lubang hidung dengan saluran pernafasan 
besar.

Di dalam lubang hidung terdapat rambut halus dan selaput lendir


dengan tugas menyaring udara yang masuk dan mengeluarkan
partikel-partikel yang tak dibutuhkan. Ada juga yang disebut konka
yang memiliki banyak kapiler darah dengan tugas utama
menghangatkan udara yang masuk.

2. Faring (tenggorokan)

Faring merupakan saluran perpanjangan dari hidung yang


berpangkal pada laring. Tugas utama faring adalah sebagai saluran
bagi keluar masuknya udara, yaitu oksigen dan karbodioksida.
Peran-peran lainnya dari faring adalah sebagai saluran bagi
makanan atau minuman untuk masuk ke dalam tubuh manusia.
Selain itu, dengan adanya faring pita suara yang terletak di laring
menjadi  bergetar ketika manusia berbicara karena adanya udara
yang keluar masuk sehingga terdengar sebagai suara.

3. Laring (pangkal tenggorokan)


Laring adalah saluran pernafasan yang menuju trakea dan dikelilingi
oleh tulan rawan yang membentuk jakun. Fungsi utama laring1
mencegah benda asing masuk ke dalam saluran pernafasan
(trakea), fungsi menelan makanan, fungsi respirasi (pernafasan)
serta memproduksi suara.

4. Trakea (batang tenggorokan)

Trakea merupakan perpanjangan dari faring dan tersusun dari


tulang rawan yang memanjang dari leher hingga rongga dada
dengan panjang kurang lebih 10 cm. Trakea terdiri atas untaian
cincin yang memanjang kurang lebih 16 hingga 20 cincin. Trakea
dilapisi oleh selaput lendir serta sel-sel bersilia yang bertugas
menahan kotoran dari udara hingga tidak menembus paru-paru.

5. Bronkus

Paru-paru dan trakea dihubungkan oleh bronkus. Bronkus terbagi


menjadi dua, yang satu berada di paru-paru kanan dan satu lagi di
paru-paru kiri. Struktur bronkus berupa tulang rawan dengan otot-
otot halus dan bercabang lagi menjadi bagian kecil-kecil yang
disebut bronkiolus. Tidak seperti bronkus, bronkiolus tidak tersusun
atas tulang rawan dan berdinding tipis.

6. Pulmo (paru-paru)

Fungsi paru-paru selain sebagai bagian dari sistem respirasi juga


memiliki fungsi dalam sistem ekskresi, yaitu mengeluarkan
karbondioksida sebagai hasil metabolilsme dalam tubuh serta
mengeluarkan uap air. Paru-paru terletak di rongga dada kiri dan
kanan serta dilindungi oleh tulang rusuk. Ketika udara telah berada
di bronkus, ini berarti udara telah siap untuk diedarkan ke setiap
bagian paru-paru yang akan dilaksanakan oleh bronkiolus.

7. bronkiolus

Panjang lebar kita telah berbicara tentang fungsi pernafasan serta


alat-alat yang terlibat di dalamnya; hidung, paru-paru, laring, bronkus

1
dan faring sudah biasa. Berbicara tentang bronkiolus tentu tak biasa
karena sering terlupakan sebagai bagian penting dari sistem
pernafasan karena bentuknya yang kecil. Sehingga, bronkiolus
sering terlibat dalam pembahasan-pembahasan tentang sistem
pernafasan tapi dalam skala kecil dan tidak mendetil. Nah, dalam
kesempatan ini, mari kita berjalan-jalan sejenak untuk mengetahui
apa itu bronkiolus, fungsinya, struktur dan bagian – bagiannya.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -


https://brainly.co.id/tugas/5686332#readmore

-Trakea dan bronkus tersusun atas beberapa kartilago yang


berbentuk seperti cincin. Trakea dan bronkus tersusun atas kartilago
karena sifat tulang rawan tersebut sehingga dapat memegang
tabung terbuka seperti trakea dan bronkus. Keuntungannya mereka
bisa mengembang dan mengempis, serta lebih aman dari benturan

-Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh


perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan
udara diluar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar,
maka udara akan masuk. Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga
dada lebih besar maka udara akan keluar.

 Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan


udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka
mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Fase
inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
 Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
-Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak,
sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus
(rangsangan) dari karbon dioksida (CO2 ). Pada umumnya, manusia
mampu bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya. Frekuensi
pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding
orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang relatif
kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan
banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih
banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak sebaik
saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada
laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume
paru-paru lebih kecil dari lakilaki sehingga frekuensi bernapasnya
lebih banyak.
Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan
proses metabolisme tubuh.
Posisi Tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan.
Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga
diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu
diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi
tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi
duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian
besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini
mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga
tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga
rendah.
Kegiatan Tubuh

Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak


energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan
(santai/tidur). Tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk
oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu
meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan
oksigen yang lebih banyak.
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak
dan disebut medula oblongata. Kita menahan napas sementara
waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam darah naik akan
timbul rangsangan untuk menghirup udara pernapasan dalam-
dalam. Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon
dioksidanya sama dengan di alveolus.
Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung
selsel yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida
dalam darah. Jika kandungan karbon dioksida ini naik di atas
normal, medula oblongata menanggapinya dengan meningkatkan
banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol aksi
otot-otot pernapasan (otot diafragma dan otot interkosta). Akibatnya
ialah peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang
mengembalikan konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dengan
cepat dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida
darah ke konsentrasi normal.

-
Hidung→Faring→Laring→Trakea→Bronkhus→Bronkheolus→Alveol
us
Respirasi Manusia
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru dan
dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Sistem pernapasan manusia
secara umum dapat dilihat pada Gambar 1.
Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah:
Rongga hidung → faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang
tenggorok) → bronkus → paru-paru → alveolus →sel-sel tubuh.

Daftar Isi
 Alat Pernafasan Manusia
o 1. Rongga hidung
o 2. Faring
o 3. Laring
o 4. Trakea
o 5. Bronkus
o 7. Paru-paru
o Pertukaran O2 dan CO2 dalam tubuh
o Kelainan Sistem Respirasi
 Pencarian Terkait:
o Share this:
o Like this:
Alat Pernafasan Manusia
1. Rongga hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara
pernapasan. Udara pernapasan masuk melalui lubang hidung
menuju rongga hidung yang dilengkapi silia dan selaput lendir yang
berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut
hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan menyelidiki adanya
bau udara. Rongga hidung berhubungan dengan tulang dahi,
kelenjar air mata, telinga bagian tengah, serta rongga mulut.
Di dalam rongga hidung udara akan mengalami penyaringan dan
penghangatan
Penyaringan diperuntukkan bagi benda-benda asing yang tidak
berbentuk gas, misalnya debu. Benda-benda ini dihalangi oleh
rambut-rambut rongga hidung. Adanya indera pembau
memungkinkan tubuh untuk menghindari gas-gas yang berbau tidak
enak masuk dalam saluran pernapasan.
Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan
suhu tubuh. Bila udara yang masuk suhunya lebih rendah dari suhu
tubuh, darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga hidung
sehingga suhu udara yang masuk menjadi hangat. Adanya lendir
menyebabkan udara kering yang masuk ke rongga hidung menjadi
lembab.
2. Faring
Faring merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan
(esofagus), saluran pernapasan (batang tenggorok), dan saluran ke
rongga hidung.
3. Laring
Laring berperan untuk pembentukan suara dan untuk melindungi
jalan napas terhadap masukknya makanan dan cairan. Dalam laring
terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-
serabut otot sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara
yang diperlukan. Keras lemahnya suara ditentukan oleh aliran udara
yang melewati selaput suara.
Di bagian laring terdapat beberapa organ yaitu:
 Epiglotis, merupakan katup tulang rawan untuk menutup laring
sewaktu orang menelan. Bila waktu makan kita bicara
(epiglotis terbuka), makanan bisa masuk ke laring (keselek)
dan terbatuk-batuk yang merupakan gerakan refleks untuk
mengeluarkan benda atau makanan yang masuk ke dalam
saluran pernapasan. Pada saat bernapas epiglotis terbuka
tapi pada saat menelan epiglotis menutup laring.
 Jika bernapas melalui mulut udara yang masuk ke paru-paru
tak dapat disaring, dilembabkan atau dihangatkan yang
menimbulkan gangguan tubuh dan sel bersilia akan rusak
adanya gas beracun dan dehidrasi.
 Pita suara, terdapat dua pita suara yang dapat ditegangkan
dan dikendurkan, sehingga lebar selah-selah antara pita-pita
tersebut  berubah-ubah sewaktu berbapas dan berbicara.
Selama pernapasan pita suara sedikit terpisah sehingga udara
dapat keluar masuk.
4. Trakea
Trakea terletak di daerah leher, di bagian depan kerongkongan.
Trakea berbentuk pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan.
Lihat gambar 1.2. Dinding batang tenggorok (trakea) dan dinding
bronkus (cabang batang tenggorok) terdiri atas tiga lapisan sel.
Lapisan-lapisan itu berturut-turut dari dalam adalah lapisan epitelium
(bersilia dan berlendir). Lapisan tulang rawan dengan otot polos, dan
lapisan terluar yang terdiri dari jaringan pengikat. Dinding dalamnya
dilapisi selaput lendir yang sel-selnya berambut getar. Rambut-
rambut getar berfungsi untuk menolak debu atau benda-benda
asing. Jika kita tiba-tiba batuk atau bersin mungkin karena di saluran
batang tenggorok ada lendir atau debu yang mengganggu jalannya
pernapasan.
5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorok yang jumlahnya
sepasang, yang satu menuju  ke paru-paru kanan dan yang satu lagi
menuju ke paru-paru kiri. Lihat gambar 1.2. Dinding bronkus
tersusun atas lapisan jaringan ikat, lapisan otot polos, dan cincing
tulang rawan, serta lapisan jaringan epitel.
6. Bronkiolus dan alveolus
Dari bronkus, udara masuk ke cabang bronkus yang semakin halus
lagi yang disebut brokiolus. Bronkiolus berakhir sebagai gelembung-
gelembung halus yang disebut alveolus. Lihat gambar 1.3.
Alveolus diselebungi oleh pembuluh darah kapiler tempat terjadinya
difusi O2 dan CO¬2.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada, dibatasi oleh tulang rusuk
dan otot dada, bagian bawah dibatasi oleh otot diafragma yang kuat.
paru-paru merupakan himpunan dari bronkiolus, saccus alveolaris
dan alveolus. Paru-paru dan rongga dada berselaput tipis yang
disebut pleura. Pleura mempunya struktur rangkap dua yang
merupakan kantong tertutup. Pleura yang langsung melekat pada
paru-paru disebut pleura viscelaris. Diantara selaput dan paru-paru
terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari
gesekan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang
dan mengempis paru-paru disebabkan oleh adanya perubahan
tekanan dalam rongga dada.

-Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi di


alveolus dan di sel jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen
akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Kemudian, oksigen akan diikat oleh
hemoglobin. Hemoglobin adalah zat warna merah pada sel darah
merah.
Difusi bergantung pada perbedaan dalam kualitas yang disebut
tekanan parsial. Pada waktu tekanan udara luar suatu atmosfer (760
mmHg), besarnya tekanan oksigen paru-paru 150 mmHg, di arteri
100 mmHg, di vena 40 mmHg, dan di jaringan 40 mmHg, sehingga
oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh. Proses difusi
berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-
molekul secara bebas melalui membran sel dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah.
Kemudian oksigen diangkut oleh plasma darah dan hemoglobin
(Hb). Oksigen yang diangkut hemoglobin dalam bentuk
oksihemoglobin dan oksimioglobin. Makin tinggi tekanan parsial
oksigen di alveolus, maka semakin banyak oksigen yang terikat oleh
hemoglobin. Sementara hanya 2-3% oksigen yang larut ke dalam
plasma darah. Karbon dioksida berdifusi ke aliran darah karena
perbedaan tekanan darah.
Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang
kemudian akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan
dalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi karena tekanan
parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan parsial
oksigen di sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan
untuk proses respirasi di dalam mitokondria. Hasil dari respirasi
menghasilkan karbon dioksida dan dibawa ke dalam kapiler vena
melalui difusi.
Tekanan karbon dioksida dalam jaringan 60 mmHg, dalam vena 47
mmHg, dalam arteri 41 mmHg, dan di dalam alveolus 35 mmHg.
Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon
dioksida per hari. Karbon dioksida diangkut oleh tiga cara, yaitu:
1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam
karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh karbon
dioksida).
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk
karbomino hemoglobin (23% dari seluruh karbon dioksida).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat melalui
proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh karbon
dioksida).

-Pertukaran oksigen dengan karbondioksida pada proses


pernafasan internal dan eksternal terjadi secara difusi. Berikut
mekanisme pertukaran gas pada proses pernafasan.

1. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga


hidung sampai alveolus. Di alveolus terjadi difusi Oksigen ke kapiler
paru-paru yang terletak di dinding alveolus. Masuknya Oksigen dari
luar (lingkungan) menyebabkan konsentrasi Oksigen di alveolus
lebih tinggi dibandingkan dengan Oksigen di kapiler paru-paru. Oleh
karena itu, Oksigen akan bergerak dari alveolus menuju kapiler
paru-paru, yang disebabkan proses difusi selalu terjadi dari daerah
yang berkonsentrasi zat tinggi ke daerah yang berkonsentrasi zat
rendah.

2. Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung


hemoglobin sampai menjadi jenuh. Makin tinggi konsentrasi oksigen
di alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin
dalam darah.

Reaksi pengikatan Oksigen oleh Hb adalah sebagai berikut:

Hb₄ + 4 O₂ ---> 4 HbO₂

3. Hemoglobin akan mengangkut Oksigen ke jaringan tubuh


kemudian berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh
atau jaringan tubuh, Oksigen digunakan untuk proses respirasi di
dalam mitokondria sel. Semakin banyak Oksigen yang digunakan
oleh sel-sel tubuh, maka semakin banyak karbondioksida yang
terbentuk dari proses respirasi. Hal tersebut menyebabkan
konsentrasi karbondioksida dalam sel-sel tubuh lebih tinggi
dibandingkan karbondioksida dalam kapiler vena sel-sel tubuh.
4. Pengangkutan karbondioksida dilakukan oleh plasma darah dan
eritrosit.

Karbondioksida diikat oleh Hb (eritrosit) membentuk


karbominohemoglobin (HbCO₂) kurang lebih 30%. Reaksinya
sebagai berikut:

Hb + CO₂ ---> HbCO₂

Karbondioksida dapat larut dengan baik di dalam plasma darah dan


membentuk asam karbonat (H₂CO₃) kurang lebih 10%. Reaksinya
sebagai berikut:

CO₂ + H₂O ---> H₂CO₃

Akibat terbentuknya asam karbonat tersebut, pH darah menurun


sampai 4,5, karena H₂CO₃ sebagai suatu senyawa yang labil akan
terurai dan meningkatkan kadar ion H⁺ darah menjadi ion bikarbonat
(HCO₃ˉ). Rekasinya sebagai berikut:

H₂CO₃ + H⁺ ---> HCO₃ˉ

Jadi karbondioksida paling banyak diangkut oleh plasma darah


dalam bentuk ion HCO₃ˉ kurang lebih 60%.

4. Di paru-paru terjadi difusi karbondioksida dari kapiler vena menuju


alveolus. Proses tersebut terjadi karena karbondioksida pada kapiler
vena lebih tinggi dari pada karbondioksida dalam alveolus.
Kemudian karbondioksida keluar tubuh karena karbondioksida di
luar tubuh lebih kecil dibanding karbondioksida di alveolus.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -


https://brainly.co.id/tugas/12091160#readmore

-Udara yang dihirup mengalir ke kantung-kantung udara di ujung


setiap bronchiole. Kantung udara disebut alveoli – mereka memiliki
area permukaan yang besar, dan lembab, tipis, dan dekat dengan
suplai darah. Udara yang dihirup memiliki konsentrasi oksigen yang
jauh lebih besar daripada karbon dioksida sementara darah yang
mengalir ke paru-paru memiliki lebih banyak karbon dioksida
daripada oksigen. Ini menciptakan gradien konsentrasi antara udara
di kantung udara dan darah, yang berarti ada lebih banyak oksigen
di udara daripada darah.
Sebagai membran, oksigen dapat dengan mudah berdifusi keluar
masuk. Oksigen pada konsentrasi tinggi di kantung udara berdifusi
ke dalam darah di mana konsentrasi oksigen rendah, dan karbon
dioksida pada konsentrasi tinggi dalam darah berdifusi ke kantung
udara di mana konsentrasi karbon dioksida rendah. Oksigen dalam
darah memasuki sistem peredaran darah dan digunakan oleh sel-sel
di dalam tubuh. Karbondioksida di kantung udara dihembuskan
keluar dari tubuh.

-a. Volume Paru


Untuk memudahkan pengertian peristiwa ventilasi paru, maka udara
dalam paru dapat dibagi menjadi empat volume dan empat
kapasitas. Empat macam volume tersebut jika semuanya
dijumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang sedang
mengembang atau disebut juga total lung capacity, dan arti dari
masing-masing volume tersebut adalah sebagai berikut:
1. Volume tidal adalah jumlah volume udara yang diinspirasi atau
diekspirasi setiap kali bernapas normal, besarnya kira-kira 500
mililiter pada laki-laki dewasa.
2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang
dapat diinspirasi setelah dan di atas volume tidal normal bila
dilakukan inspirasi kuat, biasanya mencapai 3000 mililiter.
3. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra
maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi tidal normal, jumlah normalnya adalah sekitar
1100 mililiter.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada
dalam paru setelah ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya
kira-kira 1200 mililiter.
B. Kapasitas Paru
Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang-
kadang perlu menyatukan dua atau lebih volume paru di atas.
Kombinasi seperti itu disebut kapasitas paru.

 
Home
Biologi
Gangguan Dan Penyakit Pada Alat Pernapasan
Gangguan Dan Penyakit Pada Alat Pernapasan
 yasri  Juli 28, 2015  Biologi  Tidak ada Komentar
Sahabat Genggaminternet kali ini kita akan mencoba untuk
membahas mengenai Gangguan Alat Pernapasan, yang mana pada
artikel sebelumnya kita sudah pernah membahas dan mengupas
mengenai alat pernapasan pada manusia, jika sobat selalu
mengikuti postingan artikel yang ada di website ini tentu teman-
teman akan dengan mudah menemukanya. jika yang kesulitan
menemukannya silahkan langsung saja lihat di daftar isi dan cari
kategori Biologi, pasti sobat akan menemukanya. 🙂
Tauka sobat jika pada pernapasan juga terdapat gangguan ataupun
penyakit yang di sebabkan oleh infeksi ataupun sifat keturunan,
Pernapasan akan terganggu apabila kita memiliki penyakit-penyakit
ataupun gangguan-gangguan maka akan terasa tidak nyaman sama
sekali dan bahkan kita tidak bisa bernapas. tak jarang dalam hal ini
banyak orang yang di bantu oleh bantuan alat pernapasan, dan
banyak pula yang meninggal akibat gangguan pernapasan ini.

Oleh karenanya alangkah lebih baiknya jika kita selalu berusaha


untuk terus menjaga kesehatan alat pernapasan yang sudah Allah
anugrahkan kepada kita semua, dengan Anugrah yang luar biasa itu
kita haruslah menjaganya dengan seksama, karena terjadi
gangguan sedikit saja maka kita akan sangat kesulitan dalam
bernafas. Ada baiknya pula mulai dari sekarang kita lebih mengenal
atau bahkan mengetahui gangguan-gangguan atau penyakit-
penyakit pada alat pernapasan sehingga lebih mudah kita untuk
mencegah secara dini, karena lebih baik mencegah dari pada
mengobati, Baik mari langsung saja kita lihat berikut ini gangguan
dan penyakit pada alat pernapasan.
GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA ALAT PERNAPASAN

Jika alat pernapasan terganggu akibat penyakit atau kelainan maka


tentu saja proses pernapasan akan mengalami gangguan, dan
bahkan bisa menyebabkan kematian. berikut ini silahkan di simak
macam-macam gangguan pernapasan yang umum terjadi pada
manusia.
1. Asma Atau Sesak Napas
Penyakit ini terjadi akibat dari penyubatan saluran pernapasan yang
di sebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
psikologis, penyakit ini bersifat turunan, jika ibu atau ayah
mempunyai penyakit asma maka kemungkinan besarnya anaknya
akan mempunyai asma juga.
2. Influenza atau Flu
Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama
influenza. Gejala yang muncul yakni pilek, hidung tersumbat, bersin-
bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
3. Tuberkulosis (TBC)
Pada penyakit ini merupakan penyakit pada paru-paru yang di
sebabkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi
oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan
pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas,
sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita
terengah-engah.
4. Asidosis
Penyakit ini merupakan kenaikan kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah, sehingga pemapasan terganggu.
5. Difteri
Penyakit ini teradi akibat adanya penyumbatan pada rongga faring
atau laring oleh lendir yang dihasilkan kuman difteri.
6. Emfisema
Merupakan penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya
kemasukan udara.
7. Pneumonia
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri
pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
MACAM-MACAM PERADANGAN PADA SISTEM PERNAPASAN
MANUSIA :
a). Rinitis
Penyakit ini juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap
perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
b). Faringitis
Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus.
Tenggorokan sakit dan tampak warna merah. Seseorang yang
menderita Faringitis harusnya banyak istirahat dan  antibiotik.
c). Laringitis
Penyakit ini terjadi akibat dari adanya Peradangan pada  bagian
daerah tenggorokongan yakni pada bagian laring. Penderita serak
atau kehilangan suaranya. penyebab dari Laringitis yakni
diakibatkan karena infeksi, terlalu banyak merokok, meminum 
alkohol, dan banyak serak.
d). Bronkitis
Radang pada cabang tenggorokan diakibatkan timbulnya infeksi.
Sang Penderita akan mengakibatkan dirinya akan panas atau
demam lalu banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang
tenggorokan.
e) Sinusitis
Penyakit ini terjadi akibat adanay peradangan pada sinus. Sinus
letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di
dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
f). Asfiksi
Merupakan gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan
penggunaan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat
alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir
dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sistem
sitokrom (nzim pemapasan).

Anda mungkin juga menyukai