Anda di halaman 1dari 27

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan
kemudahan dalam membuat dan menyelesaikan makalah anatomi kepala dan leher “Sistem
Pernapasan” tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebagaimana mestinya. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan berkontribusi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang baik dan benar. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca.

1
Daftar Isi

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bernafas merupakan salah satu dari ciri makhluk hidup. Makhluk hidup
bernafas dengan memasukkan udara beroksigen ke dalam paru-paru dan
mengeluarkan karbondioksida dari paru-paru. Jumlah pengambilan nafas antara
bayi, anak-anak, dan orang dewasa berbeda-beda. Biasanya anak-anak cenderung
memiliki pernafasan yang lebih cepat. Kalau bayi yang baru lahir lebih sering
bernafas dengan jumlah sekitar 30 hingga 60 kali permenit. Sedangkan orang
dewasa umumnya bernafas sekitar 12-20 kali permenit Artinya rata-rata manusia
bernafas sekitar 17 ribu samapi 30 ribu kali perhari dan terjadi secara terus
menerus. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin banyak
pula pengambilan nafas yang dilakukan.
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh setiap sel-sel
dalam tubuh dalam menunjang keberlangsungan hidup dan untuk mengahasilkan
energi bagi manusia. Proses pernafasan tentu saja didukung dengan sistem
pernafasan yang terdiri dari beberapa organ.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu dipahami dan
dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni:

1. Apa yang dimaksud dengan bernafas?


2. Apa yang dimaksud sistem pernapasan?
3. Apa saja organ-organ dalam sistem pernapasan beserta fungsinya?
4. Bagaimana mekanisme sistem pernapasan?
5. Apa fungsi sistem pernapasan?
6. Apa saja kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan ?

1.3 Tujuan
Tujuan yang diperoleh dalam mempelajari sistem pernapasan antara lain:

1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia


2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia beserta fungsi-
fungsinya
3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernapasan
4. Memahami fungsi sistem pernapasan
5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pernapasan


Napas menurut KBBI adalah udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan
dikeluarkan kembali dari paru-paru. Benapas yaitu makhluk hidup menghirup
oksigen (O2) dan menghembuskan Karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk
proses oksidasi makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi
berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Reaksi oksidasi adalah sebagai berikut
Zat makanan + Oksigen energi + uap air + karbon dioksida

2.2 Fungsi Pernapasan atau Respirasi

1. Menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan sistem aliran darah.
2. Sebagai jalur keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru.
3. Melindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur dan berbagai
keadaan lingkungan yang merugikan atau melindungi sistem respirasi itu sendiri dan
jaringan lain dari patogen.
4. Sumber produksi suara termasuk untuk berbicara, menyanyi, daan bentuk komunikasi
lainnya.
5. Memfasilitasi deteksi stimulus olfactory dengan adanya reseptor olfactory di superior
portion pada rongga hidung.

2.3 Macam-Macam Respirasi

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.


Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi
Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara tulang
rusuk ke belakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.


Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi
Fase ini merupakan fase kontraksi otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
4
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.

2.4 Organ-Organ Sistem Respirasi

2.4.1 Hidung
Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi
menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga
berperan dalam resonansi suara.
Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lubang didepan untuk masuk
udara, disebut nares; dan sepasang lubang di belakang untuk menyalurkan udara yang
dihirup masuk ke tenggorokan, disebut choanae. Rongga hidung sepasang kiri kanan,
dibatasi di tengah oleh sekat yang dibina atas tulang rawan dan tulang.
Dinding rongga ditunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai, di depan
terdiri dari tulang langit-langit, di belakang berupa langit-langit lunak. Atap juga
ditunjang oleh tulang rawan sebagian dan sebagian lagi oleh tulang. Dari tiap dinding
ada tiga tonjolan tulang ke rongga hidung, disebut conchae.

Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :


Vestibula.
Atrium.
Daerah pembauan.
Daerah pernapasan.
Vestibula adalah bagian depan rongga, atrium adalah bagian tengah. Daerah
pembauan berada pada conchae yang atas, sedangkan daerah pernapasan terletak pada
dua conchae yang bawah.
Rongga hidung dilapisi oleh tunica mukosa. Kecuali di bagian depan vestibula
sampai ke nares. Di sini dilapisi oleh kulit yang strukturnya sama dengan kulit wajah.
Epidermis dibina atas jaringan epitel berlapis menanduk, ada bulu, kelenjar minyak
bulu, dan kelenjar peluh. Pada vestibula itu ada bulu yang keras, disebut vibrissae.
Tunica mukosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu bersilia. Di
daerah pembauan epitel bersilia itu memiliki struktur dan fungsi khusus, yaitu sabagai
indera bau. Diantara sel epitel batang bersilia tersebar banyak sel goblet. Pada lamina
propria banyak terdapat simpul vena, simpul limfa dan kelenjar lendir. Tak ada bulu,
kelenjar minyak bulu maupun kelenjar peluh. Kelenjar lendir itu di sebut kelenjar
Bowman. Tunica mukosa melekat ketat ke periosteum atau perichondrium di
bawahnya.
Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang berhubungan
dengannya, disebut sinus paranasal. Keempat sinus itu berada pada tulang-tulang
berikut : 1). Frontal; 2). Maxilla; 3). Ethmoid; 4) sphenoid. Sinus dilapisi oleh tunica
mucosa juga, seperti yang melapisi rongga hidung. Hanya saja lebih tipis dan sel-
selnya lebih kecil-kecil serta sedikit mengandung kelenjar lendir. Lamina propria
tidak terliahat dengan jelas.

2.4.2 Faring
Faring adalah saluran berbentuk seperti tabung kerucut yang dimulai dari
bagian belakang hidung dan rongga mulut sampai dengan bagian sebelum
trakea( batang tenggorokan ) dan esophagus ( tabung yang terhubung ke lambung).

5
Bagian faring semakin menyempit dari awal ke akhir sehingga menyerupai corong.
Faring umumnya memiliki panjang sekitar 12-15cm.
Dalam sistem pencernaan,faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari
mulut ke kerongkongan. Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah, maka
saluran pernapasan akan menutup dan makanan akan masuk ke kerongkongan.
Dalam sistem pernapasan,faring berfungsi sebagai penyaring,pengatur tekanan
dan juga dapat mengatur kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan diteruskan ke
batang tenggorokan (trakea).
Dalam proses pengeluaran suara,faring yang merupakan jalur masuknya udara
dapat berperan signifikan. Udara harus terlebih dahulu melewati faring kemudian
laring, barulah udara tersebut menggetarkan pita suara sehingga kita dapat berbicara.
Faring juga dapat mengatur tekanan udara di telinga. Pada bagian awal faring
terdapat saluran yang berhubungan langsung dengan telinga yang disebut tuba
eustachius. Saluran ini berfungsi untuk mengatur tekanan udara antara lingkungan
luar tubuh dengan lingkungan dalam telinga.

 Dinding faring disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu :


1. Lapisan Mukosa,
2. Lapisan yang
bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini terdapat epitel yang
memiliki sel goblet sebagai penghasil mukus (cairan kental) yang
berfungsi melindungi dinding faring.
3. Lapisan Fibrosa,
Lapisan ini bersifat kuat dan sedikit elastis. Jaringan ini disusun
oleh serat kolagen.
4. Lapisan Muskular (otot)
Otot pada faring terdiri dari otot sirkular (melingkar) dan otot
memanjang (longitudinal). Kombinasi dari kontraksi kedua otot tersebut akan
menggerakkan makanan ke bagian pencernaan selanjutnya.

A. Bagian-Bagian Faring

1. Nasofaring
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian
belakang rongga hidung dan merupakan satu – satunya bagian faring yang
hanya dapat dilalui oleh udara saja. Nasofaring memiliku ukuran lebar dan
panjang masing – masing berkisar antara 2 – 4 cm.
Pada nasofaring terdapat 2 struktur penting lainnya yaitu :
a. Tuba Eustachius,

6
Struktur yang menghubungkan telinga tengah dengan
nasofaring dan berfungsi untuk mengatur tekanan udara antara
lingkungan luar tubuh dengan bagian telinga. Tabung ini hanya akan
terbuka ketika menelan, bersin, menguap, atau menggerakkan rahang
pada posisi tertentu
b. Tonsil Adenoid (Faringeal)
Merupakan massa berlobus berupa jaringan limfoid yang
terletak di bagian langit-langit mulut dan berfungsi untuk melawan
bakteri atau organisme berbahaya masuk melalui hidung dan
mulut,serta dapat menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi.

2. Orofaring
Terletak di belakang rongga mulut serta dapat dilewati udara dan
makanan sehingga berperan dalam sistem pernapasan dan sistem
pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur
makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan yang disebut epiglotis.
Pada bagian dinding lateral (kiri dan kanan) terdapat tonsil palatina yang
merupakan massa jaringan limfatik dan berfungsi untuk melindungi dari
infeksi.

3. Laringofaring
Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Bagian ini
juga dapat dilewati oleh udara dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh
sel epitel skuamosa berlapis. Laringofaring sering juga disebut dengan
hipofaring. Laringofaring merupakan tempat pertemuan antara saluran
pernapasan dengan saluran pencernaan.

2.4.3 Trakea (batang tenggorokan)


Trakea adalah tuba yang mempunyai diameter antara 20 sampai 25 mm
dan panjang sekitar 10 sampai 16 cm. Trakea berbentuk tabung memanjang
yang tersusun dari 20 tulang rawan yang memiliki bentuk cincin yang kuat,
tetapi fleksibel.
Trakea terletak dari laring dan terbifurkasi menjadi bronkus utama
pada mamalia, dan dari faring ke syring pada burung, yang merupakan jalan
masuk udara menuju ke paru-paru.

A. Fungsi Trakea:

1. Menyediakan Akses Saluran Pernapasan


Fungsi utama trakea yaitu untuk menyediakan saluran
pernapasan hingga udara bias masuk dan keluar dari paru-paru. Jika
trakea tersumbat, maka udara tidak dapat masuk ke paru-paru dengan
baik. Ini sangat berbahaya dan bahkan mampu menyebabkan kematian.
2. Menjaga Suhu Udara yang Masuk ke Paru-Paru
Trakea mampu melembabkan dan menghangatkan udara yang
masuk ke dalam paru-paru. Hal ini berguna untuk menjaga
keseimbangan suhu tubuh. Fungsi ini disebut juga termoregulasi.
3. Mencegah Benda Asing Masuk ke Paru-Paru

7
Jaringan epitel yang melapisi pada bagian dalam trakea
menghasilkan lendir yang mampu menangkap debu dan partikel kecil.
Epitel ini juga bersilia. Fungsi silia yaitu untuk mendorong benda asing
supaya bisa keluar dari trakea berupa dahak dan masuk ke sistem
pencernaan atau keluar dari mulut.

Trakea juga mempunyai otot trakhealis yang berfungsi untuk


menimbulkan batuk saat ada makanan yang masuk ke dalam trakea.
Batuk tersebut akan menghasilkan tekanan yang mampu membuat
makanan terdorong keluar dari trakea.

2.4.4 Laring

Laring adalah sebuah saluran berbentuk tabung tak beraturan, dan


terletak di antara faring dan trakea, dan antara pangkal lidah dan trakea. Otot
dan ligamen mengikat tulang rawan yang membentuk struktur laring. Laring
terdiri dari beberapa otot intrinsik dan tiga kartilago besar yang tak
berpasangan, yaitu: (Thyroid,Cricoid, Epiglotis), serta tiga kartilago kecil yang
saling berpasangan, yaitu: (Corniculate, Aryrenoids, Cuneiform). Ciri seksual
sekunder pria juga nampak pada laring, yaitu sebuah tonjolan yang bernama
jakun.

Laring terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Epiglotis
Merupakan salah satu bagian dari laring yang menjulur ke arah faring.
Epiglotis tersusun dari tulang rawan yang elastis, dengan sel-sel pipih dan
silindris, dan berbatasan dengan trakea.
2. Pita Suara
Merupakan bagian dari laring yang tersusun dari tulang rawan hialin
yang berada di bawah epiglotis. Ligamen vokal tersusun dari jalinan serat
elastin dan tegangannya diatur oleh otot lurik. Ketika udara melewati
tegangan ligamen, terbentuklah getaran yang akhirnya menghasilkan
suara. Pita suara terdiri dari dua bagian, yaitu:

a. Pita suara palsu, Pita suara palsu


terbentuk atas pasangan pita suara
bagian atas dan dilapisi oleh
kelenjar mukosa dan lapisan epitel
bersilia.

8
b. Pita suara asli, sedangkan pita suara sejati, yang dapat memproduksi
suara, terbentuk oleh pasangan tulang bagian bawah.

A. Fungsi Laring

Berikut beberapa fungsi laring pada manusia berikut penjelasannya.

1. Menghasilkan Suara
Dalam laring terdapat pita suara yang berperan utama dalam
pembentukan suara manusia. Untuk menghasilkan suara, ada beberapa
organ yang terlibat. Alat-alat pernapasan pada manusia yang terlibat dalam
produksi suara adalah: paru-paru, faring, laring, tenggorokan, rongga
hidung dan rongga mulut.
Proses pembentukan suara harus meliputi tiga hal berikut, yaitu:

a. Sumber Suara
Sumber suara berasal dari udara yang dihembuskan. Saat kita
menghirup udara, tulang rusuk dan fungsi diafragma bagian bawah
mengembang dan mendorong udara tersebut masuk ke paru-paru. Saat
kita mengembuskan napas, udara keluar dari paru-paru dan
menciptakan aliran udara di trakea. Aliran udara tersebut
menggetarkan berkas-berkas ligamen pada pita suara dalam laring.
Getaran berkas-berkas ligamen tersebut menghasilkan suara atau
bunyi. Semakin kuat udara yang dihembuskan dari paru-paru, maka
semakin keras pula suara yang dihasilkan. Jadi jika kita ingin
mendapatkan suara yang keras, maka kita harus menarik napas
sedalam-dalamnya dan mendorongnya dengan kuat. Bernapas dengan
baik juga akan menghasilkan suara yang stabil dan cukup kuat.

b. Vibrator
Pita suara, terdiri dari berkas-berkas ligamen yang elastis. Pita
suara terletak di dalam faring yang membuka saat bernafas dan tertutup
saat menelan dan proses pembuatan suara. Saat kita memproduksi
suara, aliran udara melewati pita suara dan menggetarkan berkas-
berkas ligamen yang cukup elastis. Pita suara ini bergetar sangat cepat
antara 100 – 1000 kali per detik, bergantung pada nada yang akan kita
keluarkan. Nada yang dihasilakn ditentukan oleh seberapa panjang dan
seberapa tegang pita suara, yang dikontrol oleh otot-otot pada laring.
(Baca juga : cara kerja paru-paru)

c. Resonator
Suara yang dihasilkan pita suara itu sendiri adalah berupa
dengungan, hampir seperti suara yang dihasilkan oleh mulut terompet,
tak bernada. Organ tubuh yang berperan penting dalam pembentukan
suara adalah tenggorokan, hidung, dan mulut, yang merupakan bagian
dari sistem resonansi suara. Suara yang dihasilkan getaran pita suara
berbeda tergantung bentuk resonatornya, yang menjadikan suara
manusia berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Jika kita sehat,

9
maka ketiga hal tersebut di atas akan bekerja secara harmonis sehingga
dapat menghasilkan suara saat berbicara dan bernyanyi tanpa
hambatan. (Baca juga: bagian-bagian lidah)

2. Melindungi Saluran Pernapasan


Peranan laring paling penting setelah pembentukan suara adalah
melindungi saluran pernapasan dari masuknya benda asing yang dapat
membahayakan saluran pernapasan tersebut. Benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan dapat melukai saluran pernapasan, dan masuknya air
dapat menyebabkan endapan air di paru-paru sehingga membuat
pernapasan menjadi terganggu. Di bagian pangkal laring terdapat epiglotis
yang berfungsi sebagai katup pangkal tenggorokan. Fungsi katup pangkal
tenggorokan adalah membuka dan menutup trakea.

Epligotis membuka saat kita bernapas. Saat kita makan dan minum,
epligotis menutup trakea sehingga makanan dan minuman tidak masuk ke
saluran pernapasan. Jika epligotis terbuka atau tidak menutup sempurna
dapat menyebabkan makan dan minuman masuk ke trakea, sehingga
akhirnya kita tersedak. Tersedak merupakan sebuah alarm bahwa ada
benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan. Saat tersedak, kita akan
secara refleks berusaha mengeluarkan benda tersebut dengan batuk atau
gerakan reflek lainnya.

Batuk atau sekedar membersihkan tenggorokan dilakukan dengan


menarik napas panjang, diikuti dengan meninggikan laring dan
merapatkan pita suara, kemudian diikuti dengan penghembusan atau
peniupan udara yang dipaksakan. Tekanan yang kuat dari dorongan udara
ini membuka pita suara dan mengeluarkan benda asing tersebut dari
tenggorokan. Batuk ataupun hanya berdehem membersihkan tenggorokan
merupakan tindakan penting untuk membersihkan saluran pernapasan.

Untuk mencegah masuknya benda asing ke saluran pernapasan


adalah dengan melakukan hal-hal berikut.

a. Tidak makan sambil berbicara.

Makan sambil berbicara membuat laring tidak bisa melakukan


fungsinya dengan sempurna, karena makan dan berbicara
menggunakan dua saluran yang berbeda, pernapasan dan pencernaan.
Padahal kedua saluran harus bekerja bergantian. Akibatnya saat kita
makan saluran pernapasan terbuka sehingga beberapa butir makanan
masuk tanpa sengaja masuk ke saluran pernapasan, sehingga akhirnya
membuat kita tersedak.

b. Makan dengan posisi duduk.

c. Kunyah makanan hingga halus.

10
d. Tidak memberi makanan atau minuman saat anak menangis atau
tertawa.

e. Untuk anak-anak dan bayi, dudukkan mereka selama 10 menit


setelah makan untuk mengeluarkan gas dan udara dari lambung
sehingga memperkecil resiko muntah dan masuk ke saluran
pernapasan.

f. Menghindari makan terlalu banyak, karena beresiko muntah dan


menyebabkan muntahan masuk ke saluran pernapasan.

3. Mengarahkan Makanan Masuk ke Esofagus


Mengarahkan makan yang di makan yang akan masuk ke esofagus.
Sehingga saat manusia ingin menelan makanan yang di makan maka
dengan seketika epiglotis yang berada di laring akan menutup jadi
makanan yang dimakan akan langsung masuk ke esofagus. Dengan adanya
seperti ini maka saluran yang berada di dalam tubuh manusia akan
terlindungi dari beberapa zat makanan yang akan masuk. Dinding yang
berada di saluran pernafasan tubuh manusia yang bersih tidak akan bisa
menerima zat makanan yang akan masuk.

Sehingga hal seperti ini akan melukai saluran pernapasan pada


tubuh manusia. Selain itu air yang akan masuk ke dalam saluran
pernapasan pada manusia akan mengendap di dalam paru – paru terlebih
dahulu dan akan mengganggu proses pernapasan pada tubuh manusia.

4. Menghubungkan Faring dan Trakea


Yang akan menghubungkan faring dengan trakea. Sehingga saat
mulut menelan makanan makan epiglotis yang berada di laring akan
menutup trakea sehingga makanan yang di makan tidak akan bisa masuk
ke trakea akan tetapi makanan tersebut akan masuk ke dalam esofagus.
Fungsi ini yang seharus nya anda ketahui agar anda memahami apa saja
fungsi – fungsi yang berada di dalam tubuh manusia.
5. Melindungi Tabung Trakea
Yang akan melindungi tabung trakea dari masuknya makanan.
Maka epiglotis yang berada pada bagian pagkal yang berada di laring
maka memiliki fungsi yang berguna untuk melindungi masuknya makanan
– makanan maupun air yang masuk ketika sedang makan. Secara otomatis
maka epiglotis akan menutup trakea ketika ada makanan yang masuk
sehingga tabung pernafasan akan menutup. Bahwasanya epiglotis hanya
bisa menutuo ketika kita sedang menelan makanan, oleh karena itu pada
saat makan kita dilarang untuk berbicara, bahkan tidak hanya sedang
makan saja tetapi jika saat minum juga di larang sambil berbicara.

Jika hal tersebut dilanggar yaitu saat anda sedang makan atau
sedang minum tidak boleh sambil berbicara karena makanan atau

11
minuman yang sedang dimakan akan masuk ke dalam trakea. Hal ini akan
mengakibatkan anda tersedak, tersedak juga merupakan gerakan yang
timbul secara refleks yang sudah diatur yang akan mengeluarkan makanan
atau minuman yang di makan tersebut.

B. Anatomi Laring

1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat penyusun laring adalah:

a. Ligamen
Terdiri atas berkas-berkas jaringan ikat padat yang merupakan
penghubung antara otot dan tulang. Berkas-berkas ligamen yang
membentuk pita suara berperan sebagai penghasil nada atau bunyi. Suara
atau bunyi ini dihasilkan oleh getaran yang timbul akibat bertemunya
udara yang keluar masuk laring dengan berkas-berkas ligamen.

b. Tulang rawan
Penyusun laring adalah tulanga rawan hialin. Pada epiglotis, tulang rawan
penyusunnya merupakan tulang rawan yang elastis. Tulang rawan pada
laring berfungsi sebagai pendukung struktur dan fungsi laring.

c. Lamina propia
Merupakan membran basal yang merupakan bagian dari jaringan epitel.
Lamina propia merupakan penghubung antara lapisan epidermis dan
jaringan lainnya. Tulang rawan pada lamina propia merupakan tulang
rawan laringeal.

2. Jaringan Epitel
Jenis epitel penyusun laring bervariasi, yaitu berbentuk tabung dan
bersilia yang banyak terdapat pada lumen laring, dan menghasilkan mukus
atau lendir, sedangkan epitel berbentuk pipih banyak terdapat pada bagian
ujung epiglotis.

3. Jaringan Otot
Jaringan otot penyusun laring adalah otot lurik, yang juga merupakan
penyusun pita suara pada ligamen. Getaran pada jaringan otot ini
menghasilkan suara atau bunyi.

C. Gangguan Fungsi Laring

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan laring tidak berfungsi dengan
baik. Beberapa gejalanya adalah kesulitan bernafas, suara parau, kehilangan suara,
dan sakit di tenggorokan atau telinga. Gangguan fungsi tersebut adalah sebagai
berikut:

12
a. Laringitis akut adalah peradangan dan pembengkakan pada laring. Hal ini
disebabkan oleh flu dan terlalu banyak berteriak.

b. Laringitis kronis biasanya disebabkan oleh merokok, berteriak berlebihan,


debu, dan terlalu lama terpapar udara yang terpolusi.

c. Presbilaringis adalah kondisi penyusutan atau pengecilan jaringan laring yang


menghasilkan suara yang lemah dan rentang suara yang terbatas dan stamina
yang lemah.

d. Ulcers atau luka pada laring akibat penggunaan kateter pada trakea yang
cukup lama.

e. Polip dan nodul merupakan benjolan kecil pada pita suara akibat asap rokok
dan penggunaan suara yang tidak wajar.

f. Kanker laring yang sangat kuat dugaannya terkait dengan seringnya terpapar
asap rokok dan alkohol.

g. Paresis pita suara adalah lemahnya salah satu atau kedua pita suara

h. Laringopharingeal reflux adalah merupakan kondisi di mana asam dari perut


mengiritasi dan membakar laring.

i. Laryngomalacia adalah kondisi yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir.
Disebabkan oleh luruhnya laring bagian atas karena kurang matangnya tulang
rawan dan menyebabkan hambatan pada saluran pernapasan.

Peranan laring dalam pembentukan suara sangat penting. Dalam laring


terdapat pita suara sebagai alat produksi suara. Pembentukan suara oleh pita suara
juga didukung oleh organ-organ lain seperti paru-paru, mulut, hidung dan
tenggorokan. Kegagalan salah satu fungsi tersebut akan mempengaruhi suara yang
dihasilkan. Fungsi laring yang kedua yang utama adalah sebagai pembuka dan
penutup saluran pernapasan, sehingga dapat mencegah masuknya benda-benda
asing yang dapat membahayakan saluran pernapasan dan paru-paru.

Kedua fungsi utama laring ini kadangkala mengalami gangguan sehingga


tidak berfungsi dengan baik. Pemicu utama gangguan pada laring ini adalah
merokok dan asap rokok, dampak pencemaran udara, alkohol dan penggunaan
organ suara secara berlebihan. Dengan mengetahui berbagai hal mengenai fungsi
laring dan faktor pengganggunya maka kita bisa melakukan pencegahan supaya
laring dapat tetap berfungsi normal.

e. Bronkus
Bronkus merupakan saluran pernafasan setelah trakea pada tenggorokan yang
berfungsi sebagai jalan masukknya udara dari hidung untuk disalurkan ke paru-paru.

13
Bronkus yang terdiri dari dua cabang yaitu kanan dan kiri. Cabang dari bronkus
tersebut kemudian bercabang lagi menjadi bronkiolus yaitu bronkus yang lebih kecil.
Bronkus pada bagian  sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronkiolus dan
bronkus bagian sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronkiolus. Bronkiolus dengan
cabang-cabang yang lebih kecil akan masuk dalam paru-paru. Bronkus mempunyai
struktur yang tidak berbeda jauh dengan trakea.
Namun, bronkus memiliki dinding yang lebih halus. Umumnya, bronkus
kanan lebih mudah terserang penyakit karena kedudukan bronkus kiri lebih mendatar
daripada bronkus kanan.

A. Fungsi Bronkus

1. Menghasilkan dahak untuk mencegah iritasi pada bronkus


Untuk menjaga kesehatan saluran pernafasan pada manusia, dinding
bronkus mampu memproduksi dahak atau mukosa yang dapat berfungsi untuk
mencegah iritasi pada bronkus. Dahak yang dihasilkan oleh dinding bronkus
mampu mencegah debu dan partikel berbahaya masuk kedalam saluran
pernafasan yang dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada bronkus dan
paru-paru.
Jika terjadi iritasi pada dinding bronkus, maka produksi dahak akan
menjadi lebih banyak untuk mencegah terjadinya iritasi yang lebih parah pada
dinding bronkus.

2. Mengeluarkan debu dan partikel asing dari paru-paru


Bronkus terdiri dari silia atau bulu-bulu halus getar pada sepanjang
dindingnya. Silia ini berfungsi untuk menghalau atau menghalangi adanya
partikel halus atau debu yang masuk sampai bronkus sehingga tidak masuk
sampai kedalam paru-paru.
Dengan adanya silia, kotoran yang akan masuk ke dalam paru-paru
dapat terhalangi. Silia dalam bronkus dapat mengalami kerusakan salah
satunya akibat mengkonsumsi rokok. Kandungan dalam rokok mampu
merusak bulu-buu halus ini sehingga jika terjadi kerusakan yang sangat parah,
silia tidak bisa lagi menghalau kotoran yang mausk ke dalam paru-paru.
Akibat serius dari hal tersbeut yaitu memicu terjangkitnya penyakit kronis
yaitu bronkitis.

3. Membantu paru-paru bernapas lebih cepat ketika lelah


Ketika melakukan berbagai aktivitas yang berat dan melelahkan, maka
tubuh akan lebih banyak membutuhkan asupan oksigen yang masuk ke dalam
tubuh. Saat kondisi ini, tubuh akan melepaskan hormon norepinefrin yang
merangsang otot polos pada bronkus dalam kondisi relaks atau istirahat
sehingga memungkinka lebih banyak udara yang masuk ke dalam paru-paru.
Dengan ini kebutuhan akan asupan oksigen dalam paru-paru dapat
terpenuhi untuk selanjutnya akan disebarkan ke seluruh bagian tubuh.

4. Penghubung antara atmosfer dan alveoli


Saluran pernafasan berawal dari hidung masuk ke dalam paru-paru
melewati suatu rongga utama yang disebut sebagai bronkus. Melalui bronkus,

14
udara yang dihirup bebas dari luar tubuh yang kemudian masuk hingga ke
dalam paru-paru mengalami pertukaran udara dalam alveolus.
Alveoli (kumpulan alveolus) merupakan bagian ujung dari bronkiolus
yang lebih kecil dan bagian terkecil dari paru-paru sebagai kantong pertukaran
udara oksigen yang dihirup dari luar tubuh diganti dengan karbon oksida hasil
eksresi sel.
Oksigen kemudian disalurkan ke seluruh tubuh sedangkan karbon
dioksida akan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung maupun mulut.

5. Tempat difusi udara pada alveolus


Alveolus merupakan
cabang-cabang dari bronkus
yang paling ujung dan kecil
berbentuk seperti kantong
udara pada paru-paru.
Terdapat banyak kapiler darah
pada dinding alvelus yang
berfungsi sebagai tempat
difusi udara yaitu oksigen dan
karbon dioksida.

6. Mampu menahan beban saat bernafas


Proses bernafas melibatkan menghirup dan menghembuskan udara
yang sifatnya memberikan tarikan yang mampu merusak jaringan lunak yang
ada di sekitarnya. Pada bronkus terdapat tulang rawan yang berfungsi untuk
menahan beban ketika terjadi proses bernafas. Tulang rawan ini merupakan
jaringan ikat yang menahan runtuhnya bronkus ketika terjadi proses
menghriup dan menghembuskan udara.

7. Memastikan udara masuk ke dalam paru-paru


Bronkus mempunyai fungsi sebagai pengatur banyak udara yang boleh
masuk delam paru-paru, memastikan bahwa oksigen yang dihirup masuk ke
dalam paru-paru, lalu memastikan karbon dioksida dari paru-paru dapat
dikeluarkan melalui hidung atau mulut.

B. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan ujung dari percabangan bronkus yang sudah tidak mengandung tulang
rawan. Ujung dari bronkiolus merupakan alveolus yaitu berupa kantong gelembung-
gelembug udara yang digunakan sebagai tempat pertukaran udara oksigen yang dihirup
dengan karbon oksida.

Oksigen kemudian disebarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh kapiler yan


menyebar melingkupi dinding alveolus. Karbon oksida hasil dari eksresi sel

15
kemudian dibawa melalui pembuluh kapiler dan dikeluarkan dengan
menghembuskan udara melalui hidung atau mulut.
Bronkiolus mempunyai fungsi utama untuk membantu proses
pernafasan yang terjadi di dalam paru-paru.

C. Fungsi Bronkiolus

1. Menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli


Bronkiolus merupakan sambungan dair bronkus dengan alveoli pada
paru-paru. Sehingga agar udara oksigen yang dihirup melalui hidung sampai
alveoli paru-paru, maka harus melewati bronkiolus.

2. Mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru


Paru-paru mempunyai daya tampung udara tertentu sesuai dengan
kapasitasnya. Bronkiolus berfungsi penting membantu mengontrol jumlah
udara yang didistribusikan melalui paru-paru. Manusia menarik nafas dan
menghembuskan nafas dengan jumlah tertentu sehingga dengan adanya
bronkiolus siklus udara di paru-paru dalam kondisi optimal. Selain itu, kondisi
udara dan lingkungan yang berbeda-beda juga dapat mempengaruhi jumlah
pasokan udara atau oksigen yang dihirup masuk ke dalam tubuh. Bronkiolus
membantu mengatur jumlah udara dan juga oksigen yang akan masuk ke
dalam paru-paru, sesuai dengan kebutuhan dari paru-paru itu sendiri.
Dengan ini dapat dijelaskan mengapa menghirup nafas dalam-dalam,
udara tidak akan mausk seluruhnya ke paru-paru, karena akan dikontrol
terlebih dahulu oleh bronkiolus ini.
Ketika bronkiolus mengalami kerusakan dan juga gangguan kesehatan,
maka hal ini akan sangat mengganggu keseluruhan sistem pernapasan anda,
yang tentu saja dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan yang
berkaitan dengan gangguan pernapasan, seperti sesak nafas.

f. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ respirasi (pernapasan) yang berhubungan dengan
sistem pernapasan dan sirkulasi (peredaran darah) dalam tubuh vertebrata yang
bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon
dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas.Paru-
paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi.Untuk anatomi, paru-paru kanan memiliki
tiga bagian (lobus) yang berbeda. Sementara paru-paru bagian kiri memiliki dua
bagian lobus. Berdasarkan hal itu, paru-paru kanan memiliki ukuran dan berat yang
lebih besar dibanding paru-paru kiri.
Manusia mempunyai dua paru-paru — paru-paru kanan dan kiri. Keduanya
terletak di dalam rongga dada. Paru-paru kanan lebih besar daripada yang kiri, karena
paru-paru kiri terletak dekat jantung. Kedua paru-paru beratnya sama-sama sekitar 1,3
kg, tetapi paru-paru kanan lebih berat. Paru-paru termasuk bagian saluran pernapasan
bawah yang dimulai di trakea dan bercabang ke dalam bronkus dan bronkiolus.
Saluran ini menerima udara yang dihirup melalui zona konduksi. Zona konduksi
berakhir di bronkiolus terminal.

A.. Bagian Paru-Paru


1. Pleura

16
Pleura merupakan membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-
paru. Lapisan ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan
cairan serous yang berfungsi untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar
tidak mengiritasi paru saat mengembang dan berkontraksi saat bernapas.
2. Bronkus
Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah
tenggorokan (trakhea) sebelum paru-paru. Sebagai saluran udara, bronkus
memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus. Bagian ini
berfungsi untuk mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit.
3. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Fungsi lain dari bonkiolus adalah
mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar ketika proses bernapas
berlangsung.
4. Alveoli
Alveoli merupakan rongga cekung yang dikelilingi oleh kapiler kecil.
Alveoli memiliki peran sebagai tempat oksigen dan karbon dioksida saling
bertukar. Setelah oksigen diserap, darah akan mengalirkan karbon dioksida
menuju alveoli untuk dihembuskan keluar. Karbon dioksida sendiri dianggap
sebagai limbah dalam tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida
tersebut terjadi pada dinding alveoli dan kapiler yang sangat tipis.
5. Jaringan Interstisial Paru
Jaringan interstisial paru, yaitu jaringan diluar saluran udara (bronkus-
bronkhiolus-alveoli) lebih baik lagi jika ada gambarnya, agar lebih mengerti
beda jaringan interstisial dan saluran udara dalam paru.

2.5 Volume udara pernapasan


Volume Udara Pernapasan pada Manusia - Volume udara pernapasan dapat
diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan
dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut.

a. Volume tidal (tidal volume)


Volume tidal adalah volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya
lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume)


Volume cadangan inspirasi atau udara komplementer adalah volume udara
yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa,
yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume)


Volume cadangan ekspirasi atau udara suplementer adalah volume udara yang
masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi)
biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

d. Volume sisa / residu (residual volume)


Volume sisa/residu adalah volume udara yang masih tersisa di dalam paru-
paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang
1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.

17
e. Kapasitas vital (vital capacity)
Kapasitas vital adalah volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal
mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih
kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi :
kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi +
volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru (total lung volume)


Volume total paru-paru adalah volume udara yang dapat ditampung paru-paru
semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 mL. Jadi
volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.

2.6 Penyakit Pada Sistem Pernapasan

a. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran
pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA
sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan
lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran
pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan
oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus
dan antibiotik.
Walaupun demikian, seseorang perlu waspada dan mengetahui kapan saatnya
perlu berkonsultasi dengan dokter, serta cara mencegah penyakit ini.

 Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali menular.
Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak
dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam
percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang
lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga
dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau
berjabat tangan dengan penderita.

Walaupun penyebarannya mudah, ada beberapa kelompok orang yang


lebih rentan tertular ISPA, yaitu:

1. Anak-anak dan lansia


Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah,
sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus
atau bakteri ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena
anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan
anak-anak yang lain.

18
2. Orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah
Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi
virus maupun bakteri. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka risiko
terinfeksi akan semakin meningkat. Salah satunya adalah penderita AIDS
atau kanker.
3. Penderita gangguan jantung dan paru-paru
ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit
jantung atau gangguan pada paru-paru sebelumnya.
4. Perokok aktif
Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran
pernapasan, sehingga rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit
untuk pulih.

 Gejala ISPA
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2
minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah
minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
Batuk
Bersin
Pilek
Hidung tersumbat
Nyeri tenggorokan
Sesak napas
Demam
Sakit kepala
Nyeri otot

 Kapan Harus ke Dokter


ISPA, terutama karena virus, akan membaik dengan sendirinya tanpa
perlu pengobatan khusus. Rasa tidak nyaman dan demam dapat diredakan
dengan kompres pada daerah dahi, ketiak, dan selangkangan, serta konsumsi
obat paracetamol yang dijual bebas. Selain mengatasi demam, paracetamol
juga dapat mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman yang menyertai ISPA.
Jika keluhan dirasakan semakin memburuk, demam tidak mau turun
walaupun diberikan obat penurun panas, atau muncul gejala yang lebih serius,
seperti menggigil, sesak napas, batuk darah, atau penurunan kesadaran,
segeralah pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat.
Pada anak-anak, selain keluhan di atas, segeralah bawa anak ke dokter
bila ISPA disertai dengan gejala sebagai berikut:

19
Sulit bernapas, bisa terlihat dari tulang iga yang nampak jelas saat
bernapas (retraksi).
Muntah-muntah.
Menjadi malas bermain.
Menjadi lebih diam dibandingkan
Muncul suara bengek saat menghembuskan napas.

 Pengobatan ISPA
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan
oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus.
Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di
rumah, yaitu dengan:
Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan
dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu
meredakan batuk.
Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit
tenggorokan.
Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan
minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang
tersumbat
Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan
bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan.

 Komplikasi ISPA
Jika infeksi terjadi di paru-paru dan tidak ditangani dengan baik, dapat
terjadi komplikasi yang serius dan dapat berakibat fatal. Komplikasi yang sering
terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi,
peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.

 Pencegahan ISPA
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata, untuk
menghindari penularan virus dan bakteri.
Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
Olahraga secara teratur.

20
Berhenti merokok.
Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau pneumonia. Diskusikan
dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.

b. TB
TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat
ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa
juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ

 Manifestasi Klinis
Saat masa inkubasi TBC, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala
apapun dan penyakit belum menular. Ketika tuberkulosis sudah berkembang,
gejala-gejala pun mulai terlihat.
Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa
batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak
napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas
fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.

 Penyebab
TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat
menyebar melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan
penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC
melalui batuk.
Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan akan
“tidur” selama beberapa waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena
bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula menular. Jika
pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif meskipun tidak ada
tanda-tanda sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika
terdeteksi dini dalam periode inkubasi.

c. Sinusitis
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus
merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam
tulang tengkorak. Sinus terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam
struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata. Sinus
menghasilkan lendir atau mukus yang berfungsi untuk menyaring dan
membersihkan bakteri atau partikel lain dalam udara yang dihirup. Selain itu,
sinus juga berfungsi untuk membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara
yang masuk ke paru.
Masih ada banyak orang yang belum bisa membedakan sinusitis dan flu serta
dengan rhinitis. Flu biasanya dimulai dengan sakit tenggorokan, yang biasanya
akan hilang setelah 1-2 hari. Suara sengau, hidung berair, hidung tersumbat, dan

21
bersin-bersin atau batuk-batuk biasanya akan hilang setelah 4-5 hari. Pada orang
dewasa, demam yang menyertai flu biasanya jarang terjadi. Lain ceritanya dengan
anak-anak, biasanya anak-anak terkena demam yang disertai pilek. Saat pilek,
hidung Anda akan berair dipenuhi oleh cairan yang berasal dari sekresi rongga
hidung hanya untuk beberapa hari. Setelah itu, cairan ini akan mengental dan
warnanya menjadi lebih gelap. Ingus kental ini terjadi secara natural. Perlu
diingat, ingus yang mengental tak selalu berarti terkena sinusitis. Pada ada
umumnya, pilek atau flu akan sembuh sendirinya setelah sepuluh hari atau bahkan
kurang dari waktu tersebut. Tanda atau gejala saat terkena flu diantaranya adalah,
sakit tenggorokan, batuk-batuk, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin,
hidung beringus, demam, bengkak pada rongga hidung, dan badan terasa lemas.
Hubungan rhinitis dan sinusitis adalah seperti adanya hubungan sebab-akibat.
Tersumbatnya saluran pernapasan yang terjadi ketika seseorang memiliki rhinitis,
sering kali menyebabkan terjadinya infeksi, dan salah satu penyebab sinusitis
adalah adanya infeksi pada jalur pernapasan Anda. Beberapa gejala yang
ditunjukkan sinus dan rhinitis memiliki kemiripan, seperti hidung tersumbat,
lemas, hingga terasa adanya tekanan pada kepala Anda. Selain itu, baik rhinitis
maupun sinus sama-sama terjadi akibat adanya sebuah peradangan.Bedanya,
peradangan rhinitis terjadi dalam rongga hidung Anda, sedangkan peradangan
sinusitis adalah terjadi pada rongga udara yang terletak di belakang tulang pipi
dan dahi (sinus).
Rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada dinding hidung. Rhinitis terbagi
menjadi rhinitis yang disebabkan oleh alergen (hay fever atau allergic rhinitis) dan
rhinitis yang bukan disebabkan oleh alergen (non-allergic rhinitis). Rhinitis alergi
disebabkan oleh adanya alergen seperti debu dan serbuk sari bunga yang terbawa
udara lalu terhirup oleh organ pernapasan. Sedangkan rhinitis non-alergi terjadi
karena adanya paparan dari polutan yang menyumbat hidung, seperti asap rokok,
aroma yang terlalu menyengat, hingga suhu yang terlalu dingin. Gejala sinusitis
dan rhinitis hampir sama, tapi tetap berbeda meskipun ada beberapa kemiripan
gejala sinusitis dan gejala, namun gejala rhinitis (baik yang allergic maupun
yang non-allergic) biasanya dapat dikenali dengan timbulnya gejala seperti sering
bersin, hidung yang terasa gatal, dan hidung memerah yang disebabkan
penyumbatan pada hidung hingga akhirnya mengalami iritasi.
Sedangkan pada sinusitis, setelah hidung mengalami penyumbatan, hidung
menjadi wadah yang sesuai bagi kuman untuk tumbuh dan berkembang. Gejala
berlanjut dengan munculnya rasa sakit kepala dan keluarnya cairan berwarna
kuning kehijauan dari hidung. Hidung yang tersumbat membut Anda kesulitan
dalam bernapas dan menghirup aroma seperti biasanya, hingga timbulnya rasa
sakit dan pembengkakan pada area mata, pipi dan kening.

Ada beberapa tipe sinusitis berdasarkan lamanya perjalanan penyakit, yaitu:

 Sinusitis akut. Jenis sinusitis yang paling umum terjadi dan umumnya


berlangsung selama 2-4 minggu
 Sinusitis subakut. Jenis sinusitis yang berlangsung selama 4-12 minggu.
22
 Sinusitis kronis. Jenis sinusitis yang berlangsung selama lebih dari 12
minggu, dan dapat berlanjut hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-
tahun.
 Sinusitis kambuhan. Jenis sinusitis akut yang terjadi hingga 3 kali atau lebih
dalam setahun.
Sinusitis seringnya disebabkan oleh bakteri, alergi, polusi, atau polip
hidung (pertumbuhan daging jinak di hidung yang bisa bikin Anda tersumbat saat
bernapas). Selain itu, sinusitis sering terjadi setelah terkena flu, atau setelah
mengalami kontak dengan alergen (seperti makan, minum, menghirup, atau
menyentuh). Sedangkan sinusitis kronis dapat disebabkan oleh sinus sempit
bawaan atau sinus yang terlalu kering. Ada banyak faktor yang meningkatkan
risiko Anda terkena sinusitis, seperti kontak langsung dengan alergen atau
pencemaran lingkungan, mengalami gangguan kekebalan tubuh seperti HIV /
AIDS, fibrosis kistik, memiliki asma, dan merokok.

Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sinusitis,


biasanya digunakan obat sinusitis semprot atau obat sinusitis tetes dekongestan.
Untuk efek sakit kepala yang ringan, Anda dapat menggunakan obat sinusitis yang
mengandung penghilang rasa sakit, biasanya mengandung paracetamol. Dokter
mungkin akan meresepkan antihistamin atau obat sinusitis yang disemprot ke
hidung, biasanya obat kortikosteroid guna mengurangi pembengkakan sinus.
Metode ini sangat efektif jika pasien menderita polip hidung. Biasanya,
peradangan pada sinus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh infeksi, dan
dokter pun akan meresepkan obat sinusitis yang mengandung antibiotik. Selain
itu, dokter juga mungkin melakukan prosedur pembedahan pada kasus sinus yang
disebabkan oleh infeksi jamur, septum hidung yang menyimpang, atau polip
hidung.

Yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini pada pasien umumnya,


dokter akan memeriksa telinga, hidung dan tenggorokan, dan dada menggunakan
stetoskop medis untuk mendiagnosis adanya sinusitis. Selain itu, dokter akan
melakukan endoskopi pada hidung, CT scan atau MRI pada sinus, hal ini
dilakukan jika pasien dicurigai memiliki infeksi atau peradangan sinus karena
jamur atau tumor lainnya. Untuk menentukan penyebab kondisi ini, dokter akan
bertanya tentang frekuensi sinusitis yang pasien alami tiap tahunnya, dan aktivitas
apa yang pasien lakukan sebelum gejala didiagnosis. Sehingga nantinya, dokter
dapat merekomendasikan rontgen atau melakukan tes lain jika diperlukan.

Sinusitis yang belum sampai tahap kronis mungkin bisa diobati sendiri di
rumah dengan berbagai cara, termasuk penggunaan obat. Beberapa pengobatan di
rumah untuk sinusitis adalah:

 Menghirup uap. Anda bisa menyiapkan air panas di mangkuk besar dan
hiruplah uap yang keluar dari air panas tersebut. Hal ini akan memberi
sedikit kelegaan untuk jalan napas Anda. Cara ini belum terbukti secara

23
ilmiah dapat menyembuhkan sinusitis, tetapi mungkin bisa sedikit
membantu Anda.

 Membersihkan saluran hidung. Cara ini dilakukan dengan cara


membersihkan atau membilas hidung dengan air garam.

 Kompres air hangat. Anda bisa mengompres bagian hidung dan sekitar
hidung Anda dengan air hangat. Hal ini dapat meringankan beberapa
gejala dan menjadi obat sinusitis sederhana.

 Tidur dengan kepala diangkat. Anda bisa memakai beberapa bantal untuk
menopang kepala Anda lebih tinggi dari biasanya saat tidur. Hal ini dapat
mengurangi jumlah tekanan di sekitar sinus dan mengurangi
ketidaknyamanan akibat rasa sakit.

 Meminum obat sinusitis atau dekongestan tablet. Obat ini dapat


mengurangi pembengkakan dan membantu mengurangi penyumbatan pada
sinus.

 Memakai obat sinusitis semprot (dekongestan). Memiliki manfaat yang


sama seperti tablet dekongestan. Namun, penggunaan dalam waktu lama
(lebih dari satu minggu) justru dapat menyebabkan penyumbatan pada
sinus bertambah buruk.

Jika sudah melakukan pengobatan atau memakai obat sinusitis seperti


di atas tetapi tidak kunjung sembuh setelah satu minggu atau justru bertambah
buruk, sebaiknya periksakan segera ke dokter.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah radang sinus
Anda kambuh kembali.

1. Rajin cuci tangan


Mungkin tanpa sadar, Anda sering kali menyentuh mata, hidung,
dan mulut. Akibatnya, kuman dapat masuk ke dalam tubuh lewat tiga
“pintu” utama ini dan membuat Anda sakit. Oleh karena itu, cuci
tangan adalah langkah paling penting untuk menghindari sakit dan
penyebaran kuman atau virus ke orang lain.Bahkan, menurut sebuah studi
menujukkan bahwa rajin mencuci tangan dapat mengurangi gangguan
pernapasan, seperti pilek, hingga 16-21%.

2. Perbanyak minum air


Minum air mineral dengan cukup setiap harinya, adalah cara yang
efektif untuk menjaga selaput lendir yang lembap dan tipis karena dapat
mencegah saluran hidung kering. Selaput lendir harus tetap terhidrasi
supaya bisa bekerja secara efisien, sehingga dapat mengurangi risiko

24
tertular infeksi virus. Selain itu, memperbanyak konsumsi air di saat pasien
sedang flu dapat membantu pasien untuk lebih cepat sembuh.

3. Dapatkan vaksin flu tahunan


Menurut CDC, dengan Anda mencegah flu berarti Anda juga
mencegah sinusitis. Vaksin influenza selalu didesain ulang untuk
mencocokkan rantai virus yang selalu mengalami perubahan setiap
tahunnya. Vaksin flu direkomendasikan untuk semua anak usia 6-18 tahun,
orang dewasa >65 tahun, orang dewasa yang berisiko tinggi mengalami
komplikasi influenza, serta petugas kesehatan. Vaksin juga bisa
“mengajarkan” tubuh bagaimana mengidentifikasi virus dan bisa juga
dijadikan obat sinusitis untuk melawan penyebab tertentu. Kemudian,
ketika pasien datang ke dalam kontak dengan virus yang sebenarnya,
sistem kekebalan tubuh Anda dengan cepat mengenalinya dan melakukan
perlawanan.
Sayangnya, mendapatkan vaksin flu bukanlah jaminan bahwa Anda
tidak akan terkena flu, namun setidaknya, vaksin flu dapat memberikan
Anda hampir lebih dari setengah “porsi” kekebalan tubuh dan membuat
gejala yang muncul jadi lebih ringan. Dan, meskipun mungkin tidak
sempurna, vaksin flu adalah pertahanan terbaik yang Anda dapat lakukan
untuk mencegah sinusitis.

4. Hindari stress
Secara medis, ketika Anda sedang stres, antibodi Anda akan siap
bereaksi. Semakin lama stres bertahan, maka antibodi akan semakin
melemah. Dan biasanya, ketika stres beberapa orang akan menggosok
hidung lebih sering dari biasanya. Hal tersebut dapat menyebabkan iritasi
pada daerah hidung, sehingga menjadi pintu masuk untuk peradangan
sinus. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah sinusitis adalah
menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang senangi seperti pergi ke
bioskop, jalan-jalan, dan berolahraga.

5. Konsumsi makanan bergizi


Konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan dapat
menjaga tubuh Anda tetap dalam keadaan prima. Menurut Harvard
Medical School, kondisi tubuh yang prima dapat menjaga sistem
kekebalan tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memerhatikan
makanan yang Anda konsumsi untuk mencegah sinusitis. Makanan yang
mungkin dapat Anda konsumsi adalah buah-buahan dan sayuran berwarna
gelap yang kaya akan antioksidan.

6. Hindari alergen di lingkungan

25
Orang yang menderita sinusitis kronis harus menghindari daerah-
daerah dan kegiatan yang dapat memperburuk kondisi mereka. Hal yang
bisa dialkukan untuk mencegah gejala sinusitis adalah dengan
menghindari asap rokok,cerutu, dan pipa asap yang dapat mengganggu
peradangan lanjut membran dalam hidung dan sinus. Pasien tidak perlu
menjauhi orang yang pilek dan yang memiliki infeksi saluran pernapasan
atas, namun, setelah melakukan kontak dengan mereka, cucilah tangan
Anda dengan sabun.

7. Menjaga kesehatan mulut


Infeksi sinus juga dapat muncul akibat gigi berlubang atau trauma
di ruang sinus. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut dengan rajin
gosok gigi, berkumur, menggosok lidah, serta menggunakan benang
gigi, dapat mencegah sinusitis.
Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang
yang biasanya akan berkembang menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri
akan menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tidak mampu melawannya,
atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem kekebalan melemah
(misalnya pada orang lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa
inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri mulai aktif,
bakteri akan berkembang di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu
bermigrasi ke bagian tubuh lain.

8. Rajin cuci tangan


Mungkin tanpa sadar, Anda sering kali menyentuh mata, hidung,
dan mulut. Akibatnya, kuman dapat masuk ke dalam tubuh lewat tiga
“pintu” utama ini dan membuat Anda sakit. Oleh karena itu, cuci
tangan adalah langkah paling penting untuk menghindari sakit dan
penyebaran kuman atau virus ke orang lain.Bahkan, menurut sebuah studi
menujukkan bahwa rajin mencuci tangan dapat mengurangi gangguan
pernapasan, seperti pilek, hingga 16-21%.

9. Perbanyak minum air


Minum air mineral dengan cukup setiap harinya, adalah cara yang
efektif untuk menjaga selaput lendir yang lembap dan tipis karena dapat
mencegah saluran hidung kering. Selaput lendir harus tetap terhidrasi
supaya bisa bekerja secara efisien, sehingga dapat mengurangi risiko
tertular infeksi virus. Selain itu, memperbanyak konsumsi air di saat pasien
sedang flu dapat membantu pasien untuk lebih cepat sembuh

10. Hindari stress


Secara medis, ketika Anda sedang stres, antibodi Anda akan siap
bereaksi. Semakin lama stres bertahan, maka antibodi akan semakin

26
melemah. Dan biasanya, ketika stres beberapa orang akan menggosok
hidung lebih sering dari biasanya. Hal tersebut dapat menyebabkan iritasi
pada daerah hidung, sehingga menjadi pintu masuk untuk peradangan
sinus. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah sinusitis adalah
menghindari stres dengan melakukan hal-hal yang senangi seperti pergi ke
bioskop, jalan-jalan, dan berolahraga.

11. Konsumsi makanan bergizi


Konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan dapat
menjaga tubuh Anda tetap dalam keadaan prima. Menurut Harvard
Medical School, kondisi tubuh yang prima dapat menjaga sistem
kekebalan tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memerhatikan
makanan yang Anda konsumsi untuk mencegah sinusitis. Makanan yang
mungkin dapat Anda konsumsi adalah buah-buahan dan sayuran berwarna
gelap yang kaya akan antioksidan.

12. Hindari alergen di lingkungan


Orang yang menderita sinusitis kronis harus menghindari daerah-
daerah dan kegiatan yang dapat memperburuk kondisi mereka. Hal yang
bisa dialkukan untuk mencegah gejala sinusitis adalah dengan
menghindari asap rokok,cerutu, dan pipa asap yang dapat mengganggu
peradangan lanjut membran dalam hidung dan sinus. Pasien tidak perlu
menjauhi orang yang pilek dan yang memiliki infeksi saluran pernapasan
atas, namun, setelah melakukan kontak dengan mereka, cucilah tangan
Anda dengan sabun.

13. Menjaga kesehatan mulut


Infeksi sinus juga dapat muncul akibat gigi berlubang atau trauma
di ruang sinus. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut dengan rajin
gosok gigi, berkumur, menggosok lidah, serta menggunakan benang
gigi, dapat mencegah sinusitis.

27

Anda mungkin juga menyukai