Streptococcus pneumoniae
Ureaplasma urealyticum
Virus
Virus sitomegalo
Virus Parainfluenza
Virus Rino
Virus
Virus Adeno
Virus Epstein-Barr
Virus Influenza
Virus Parainfluenza
Virus Rino
Virus Varisela-Zoster
Etiologi (lanjutan)
Spektrum etiologi pneumonia pada anak
di negara maju tidak dapat begitu saja di
terapkan di Indonesia
Hepatisasi merah
o Terjadi reaksi jaringan yang mempermudah
proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan
sekitarnya.
o Bagian paru yang terkena mengalami
konsolidasi
o Ditemukan kuman di alveoli
Stadium Inflamasi
Hepatisasi Kelabu
o Deposisi fibrin semakin bertambah
o Terdapat fibrin dan leukosit PMN di alveoli
o Terjadi proses fagositosis yang cepat
Resolusi
o Jumlah makrofag meningkat di alveoli
o Sel akan mengalami degenerasi
o Fibrin menipis
o Kuman dan debris menghilang
Patogenesis Virus
Nekrosis atau apoptosis dari sel yang
terinfeksi
Kerusakan silia
Sianosis
Pneumonia Pada Balita dan Anak
yang Lebih Besar
Ronki hanya ditemukan bila ada infiltrat
alveolar
Retraksi dan takipnea merupakan tanda
klinis pneumonia yang bermakna
Kadang-kadang timbul nyeri abdomen bila
terdapat pneumonia lobus kanan bawah
yang menimbulkan infiltrasi diafragma
Nyeri abdomen dapat menyebar ke
kuadran kanan bawah dan menyerupai
apendisitis.
Pemeriksaan Mikrobiologik
Conclusive
o Darah
o Cairan pleura
o Spesimen yang didapat melalui open lung
biopsy atau lung puncture
Occasionally conclusive
o Bronchoscopy
o Kultur dari sekret setelah tracheotomi
o Aspirasi transtracheal
Pemeriksaan Mikrobiologik
Dubious
o Aspirasinasotrakeal
o Apus tenggorokan
Infiltrat
alveolar, merupakan konsolidasi
paru-paru dengan air bronchogram
Pemeriksaan Rontgen Toraks
Bronkopneumonia, ditandai dengan
gambaran difus merata pada kedua paru,
berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat
meluas hingga daerah perifer paru,
disertai dengan peningkatan corakan
peribronkial.
Pemeriksaan Rontgen Toraks
Diagnosis
Predikator paling kuat pneumonia adalah
demam, sianosis, dan lebih dari satu
gejala respiratori sebagai berikut :
o Takipnea
o Batuk
o Napas cuping hidung
o Retraksi
o Ronki
o Suara napas melemah
Klasifikasi Takipnea
Usia Frekuensi
< 2 bulan ≥ 60 x/mnt
2 – 12 bulan ≥ 50 x/mnt
1 – 5 tahun ≥ 40 x/mnt
5-12 tahun ≥ 30 x/mnt
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana
Untuk Pelayanan Kesehatan Primer
Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun
Pneumonia berat
o Bila ada sesak napas
o Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia
o Bila tidak ada sesak napas
o Ada napas cepat
o Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana
Untuk Pelayanan Kesehatan Primer
Bukan pneumonia
o Bila tidak ada napas cepat dan sesak napas
o Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik,
hanya diberikan pengobatan simptomatis seperti
penurun panas
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana
Untuk Pelayanan Kesehatan Primer
Bayi berusia dibawah 2 bulan
Pneumonia
o Bila ada napas cepat atau sesak napas
o Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
o Tidak ada napas cepat atau sesak napas
o Tidak perlu dirawat, cukup diberikan
pengobatan simptomatis
Tatalaksana
Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap
adalah pengobatan kausal dengan
antibiotika yang sesuai, serta tindakan
suportif
Antibiotik dipilih berdasarkan
pengalaman empiris, yaitu kemungkinan
etiologi penyebab dengan
mempertimbangkan usia dan keadaan
klinis pasien serta faktor epidemiologis
Pneumonia rawat jalan
Pada pneumonia rawat jalan diberikan
antibiotik lini pertama secara oral
misalnya amoksisilin atau kotrimoksazol
Dosis amoksisilin yang diberikan adalah
25 mg/KgBB
Dosis kotrimoksazol adalah 4 mg/kgBB
TMP – 20 mg/kgBB sulfametoksazol).
Pneumonia rawat inap
Pilihan antibiotika lini pertama dapat
menggunakan beta-laktam atau
kloramfenikol
Pada pneumonia yang tidak responsif
terhadap obat diatas, dapat diberikan
antibiotik lain seperti gentamisin,
amikasin, atau sefalosporin
Terapi antibiotik diteruskan selama 7-10
hari pada pasien dengan pneumonia tanpa
komplikasi
Pneumonia rawat inap
Pada neonatus dan bayi kecil, terapi awal
antibiotik intravena harus dimulai sesegera
mungkin untuk mencegah terjadinya sepsis
atau meningitis
Antibiotik yang direkomendasikan adalah
antibiotik spektrum luas seperti kombinasi
beta-laktam/klavunalat dengan
aminoglikosid, atau sefalosporin generasi
ketiga
Bila keadaan sudah stabil, antibiotik dapat
diganti dengan antibiotik oral selama 10 hari
Peran Makrolid Pada Pneumonia
Atipik
Bakteri atipik umumnya tidak responsif
terhadap antibiotik golongan beta-laktam
Meningitis purulenta
Miokarditis
TERIMA KASIH…