Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

DISUSUN OLEH ( XI MIA 4 ) :


1. Fudla Sahila
2. Hilmy Hadiantara
3. Siti Maesaroh

( 11 )
( 12 )
( 32 )

SMA 1 BAE KUDUS


Jl. Jend. Sudirman Km.04 Telp./Fax. (0291) 438821 Kudus 59322
E-mail : sma1bae@gmail.com Website : http://www.sma1baekudus.sch.id

Kandungan Karbondioksida Hasil Pernapasan

A. Tujuan
Mengamati adanya CO2 sebagai hasil pernapasan
B. Dasar Teori
Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan.
Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan
berbeda-beda. Manusia membutuhkan suplai oksigen secara terus menerus untuk proses
respirasi sel, dan membuang keleihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari
proses tersebut. Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar
proses respirsi sel terus berlangsung.
C. Alat dan Bahan
1. Gelas bekas air mineral (2 buah)
2. Air Kapur
3. Spidol

4. Sedotan (2 buah)
5. Alat pengukur waktu (stopwatch)
6. Indikator PP

D. Cara kerja
1. Memasukkan air kapur yang sudah diendapkan semalaman ke dalam masing-masing
gelas air mineral.
2. Meneteskan indicator PP ke dalam salah satu gelas air mineral.
3. Mengaduk hingga indicator PP dan air kapur tercampur hingga berwarna merah
muda.
4. Memasukkan sedotan ke dalam masing-masing gelas air mineral.
5. Meniup udara pernapasa melaluli sedotan ke dalam 2 gelas tersebut.
6. Mengukur berapa waktu yang diperlukan untuk menjadikan air kapur berwarna keruh
(putih susu) pada gelas perama dan waktu yang diperlukan untuk mengubah warna
merah muda menjadi putih keuh pada gelas ke dua.
7. Mengamati apa yang terjadi pada kedua gelas tersebut.
E. Tabel Hasil Pengamatan :

Gelas
Gelas 1
Gelas 2

Perlakuan
300 cc air kapur
300 cc air kapur +PP

Sebelum
Bening / jernih
Merah Muda

Sesudah
Putih keruh
Putih keruh

Waktu
30 detik
120 detik (2 menit)

F. Pembahasan
Kelompok kami melakukan percobaan menggunakan 2 gelas air mineral :

Gelas pertama dimasukkan air kapur bening yang sudah diendapkan sebanyak 300
cc. Sebelum percobaan air kapur bewarna bening, setelah ditiup menggunaka
sedotan, berubah warna menjadi putih susu keruh dan waktu yang diperlukan untuk
meniup sedotan dan mengubah warna air menjadi keruh adalah 30 detik.
Gelas kedua dimasukkan air kapur bening yang sudah diendapkan sebanyak 300 cc
ditambahkan indicator PP.sebelum percobaan, pada gelas kedua berwarna merah
muda, setelah ditiup menggunakan sedotan, kemudian berubah warna menjadi
putih susu keruh. Waktu yang diperlukan untuk mengubah warna air menjadi keruh
adalah 2 menit (120 detik).
Air kapur jernih berubah menjadi keruh karena karbon diikat membentuk kalsium
karbonat.
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari percobaan yang kami lakukan adalah selama
kita bernapas, udara yang kita hembuskan menghasilkan gas karbondioksida (CO2).
H. Daftar Pustaka
Irnaningtyas.2014.Biologi untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika dan
ilmu Alam.Jakarta : Penerbit Erlangga
I. Pertanyaan
1. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada percobaan gelas 1 sehingga air menjadi
keruh?
2. Pada gelas 2, air kapur ditambahkan dengan indicator PP (Phenol Ptalin). Apa fungsi
indicator PP pada percobaan ini?
3. Bagaimana kesimpulan yang dapat dirumuskan pada percobaan ini ?
4. Pada gelas 2 (air kapur + PP) yang telah ditiup kemudian ditetesi PP kembali apa
terjadi perubahan ? Mengapa demikian ? Jelaskan !
Jawab
:
1. Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
2. Indicator PP digunakan untuk menunjukkan (penanda) apakah suatu larutan bersifat
basa atau tidak. Dalam percobaan ini, sebeluma air kapur ( brsifat basa) dalam gelas 2
ditiup, warnanya merah muda karena PP akan berwarna merah jika berada dalam
larutan basa. Setelah ditiup selama 2 menit, kandungan CO 2 dapat merubah warna
menjadi putih keruh, hal ini berarti larutan tersebut sudah tidak bersifat basa lagi.
3. Kesimpulannya adalah selama kita bernapas, udara yang kita hembuskan
menghasilkan gas karbondioksida (CO2).
4. Tidak,

Hubungan Tingkat Aktivitas


dengan Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

A. Tujuan
Mengetahui hubungan tingkat aktivitas dengan frekuensi pernapasan dan denyut nadi.
B. Dasar Teori
Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah
arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan
palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh
darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan
diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk dapat merasakan
denyut nadi yaitu temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea,
dorsalis pedis dan tibialis posterior.
Banyak faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung manusia,
sehingga sangat bervariasi tergantung dari aktifitas, usia, tingkat stress dll. Frekuensi
denyut jantung pada saat aktifitas normal, adalah sebagai berikut:
- Normal
: 60 100 kali/ menit,
- Bradikardi : < 60 kali / menit.
- Takhikardi : > 100 kali / menit
C. Alat dan Bahan
1. Stopwatch
2. Kertas
3. Pensil
4. Tangan Manusia
D. Langkah Kerja
1. Kegiatan ini dilakukan oleh dua orang berpasangan salah satu pasang
menghitung jumlah napas dan diambil permenit. Sedangkan satu orang lainnya
sebagai obyek percobaan.
2. Menghitung frekuensi pernapasan per menit dalam berbagai keadaan berikut,
kemudian mencatat dalam table.
a. Santai/ istirahat.
b. Lari lari kecil selama 2 menit.
c. Naik turun tangga selama 2 menit.
Dalam waktu bersamaan anggota lain dalam tim menghitung frekuensi denyut
nadi.
3. Setiap anggota dari tim harus melakukan percobaan ini bergantian sebagai
obyek percobaan.
4. Mencatat hasil pengamatan percobaan dengan teliti dan lengkap.
5. Dalam menentukan kecepatan napas, pasangan harus menghitung jumlah
berapa kali menarik napas per menit. Mengulangi menghitung dua kali atau
lebih kemudian merata rata.
E. Tabel Pengamatan
Fudla Sahila

Kondisi Tubuh
1. Santai
2. Setelah lari lari kecil
3. Naik turun tangga

Frekuensi napas permenit


20
25
45

Denyut nadi per menit


67
89
107

Hilmy Hadiantara
Kondisi Tubuh
1. Santai
2. Setelah lari lari kecil
3. Naik turun tangga

Frekuensi napas per menit


25
27
54

Denyut nadi per menit


70
75
90

Siti Maesaroh
Kondisi Tubuh
1. Santai
2. Setelah lari lari kecil
3. Naik turun tangga

Frekuensi napas per menit


18
25
37

Denyut nadi per menit


62
71
109

F. Pembahasan
Kami melakukan percobaan terhadap 3 orang siswa yaitu :
Fudla Sahila
1. Kondisi tubuh dalam keadaan santai, frekuensi napas adalah 20 per menit dan
denyut nadi adalah 67 permenit.
2. Kondisi tubuh setelah lari lari kecil selama 2 menit, frekuensi napas adalah 25
per menit dan denyut nadi adalah 89 per menit.
3. Kondisi tubuh setelah naik turun tangga selama 2 menit, frekuensi napas
adalah 45 per menit dan denyut nadi adalah 107 per menit.
Hilmi Hadiantara
1. Kondisi tubuh dalam keadaan santai, frekuensi napas adalah 25 per menit dan
denyut nadi adalah 70 permenit.
2. Kondisi tubuh setelah lari lari kecil selama 2 menit, frekuensi napas adalah 27
per menit dan denyut nadi adalah 75 per menit.
3. Kondisi tubuh setelah naik turun tangga selama 2 menit, frekuensi napas
adalah 54 per menit dan denyut nadi adalah 90 per menit.
Siti Maesaroh
1. Kondisi tubuh dalam keadaan santai, frekuensi napas adalah 18 per menit dan
denyut nadi adalah 62 permenit.
2. Kondisi tubuh setelah lari lari kecil selama 2 menit, frekuensi napas adalah 25
per menit dan denyut nadi adalah 71 per menit.
3. Kondisi tubuh setelah naik turun tangga selama 2 menit, frekuensi napas
adalah 37 per menit dan denyut nadi adalah 109 per menit.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa
banyaknya jumlah denyut nadi manusia dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan,
jika dalam keadaan diam maka jumlah denyut nadi yang terjadi lebih sedikit daripada
jumlah denyut nadi orang yang sedang beraktivitas atau mereka dalam keadaan lelah.

H. Daftar Pustaka
Irnaningtyas.2014.Biologi untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika
dan ilmu Alam.Jakarta : Penerbit Erlangga
I. Pertanyaan
1. Adakah perbedaan frekuensi napas dan frekuensi denyut nadi pada berbagai
kondisi tubuh? Apa kesimpulanmu ?
2. Bagaimana hubungan antara frekuensi napas dengan frekuensi denyut nadi?
3. Jika denyut nadi merupakan manifestasi kecepatan system transportasi
(peredaran darah), tariklah kesimpulan tentang antara bernapas dengan
peredaran darah.
Jawab :
1. Ada
Semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin cepat juga frekuensi
denyut nadi dan frekuensi pernapasan.
2.

Anda mungkin juga menyukai