Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF

OLEH:

BATCH :A

KELAS / KELOMPOK : F2 / 2

NAMA (NIM) :

1. RAHMA FAUCIA (F202101061)


2. IRDAYANTI (F202101062)
3. VINA PEBRIANI (F202101063)
4. ZHINDY NUR AFDAL (F202101064)
5. RESTY AMELIA (F202101065)
6. DITA MELANI SAPUTRI ( F202101067)
7. MASITA (F202101068)

KOORDINATOR LAB : BAY ATHUR RIDWAN,


S.Farm.,M.Farm.Sci.,Apt
ASISTEN DOSEN : HARTAWAN LI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
1. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem saraf
2. Tinjauan pustaka
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf berfungsi untuk
menyelenggarakan kerja sama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi
kegiatan tubuh. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih:
input sensoris, integrasi, dan output motoris. Input adalah penghantaran atau
kondisi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya mata,
kepusat integrasi. Integrasi adalah proses penerjemahan informasi yang berasal
dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan
respon tubuh yang sesuai. Sebagian besar integrasi dilakukan dalam sistem
saraf pusat (SSP) atau centralnervoussystem, CNS), yaitu otak dan sumsum
tulang belakang (pada vertebrata). Output motoris adalah penghantaran sinyal
dari pusat integrasi, yaitu SSP, ke sel-sel, efektor (effectorcells), sel-sel otot atau
kelenjar yang mengaktualisasikan respons tubuh terhadap stimulasi tersebut.
Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf (nerve), berkas mirip tali yang berasal dari
penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat dalam jaringan ikat (Campbell,
2004).
Sistem saraf ialah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan
kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan
pertolongan saraf dapat kita menerima suatu rangsangan dari luar pengendalian
pekerjaan otot. Pembagian susunan saraf yaitu; susunan saraf pusat, yang terdiri
dari medula spinalis dan otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak)
( Harus,2011 ).
Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting: (1) Susunan Saraf Pusat atau
Sistem Serebrospinal dan (2) Susunan Saraf Otonom, yang mencakup Susunan
Saraf Simpatis dan Susunan Saraf Parasimpatis. Susunan saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang, dan urat-urat saraf atau saraf cabang yang
tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang tadi, yang disebut urat saraf
periferi (urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu dari empat
kelompok jaringan utama pada tubuh (Pearce, 2004).
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu: reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Penghantar
impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. Efektor, adalah bagian yang
menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (Waluyo, 2016).

3. Alat dan bahan


1. Alat tulis
2. Lembaran pengamatan
3. Martil refleks
4. Pensil warna

4. Prosedur kerja

Refleks Lutut :

Probandus duduk di atas meja (atau kursi kokoh)


dengan kaki santai dan menggantung bebas di
tepinya tanpa menyentuh lantai.

Dipukul dengan lembut Diamati gerakan refleks yang


ligamen patela probandus terjadi, catat hasilnya.
(tepat di bawah patela)
dengan sisi tumpul martil
refleks karet.

Direspon normal adalah ekstensi


kaki yang moderat.
Refleks Engkel :

Probandus berlutut di kursi dengan punggung menghadap


anda dan dengan kaki sedikit dorsofleksi di tepinya dan
rileks.

Dipukul perlahan tendon kalkaneus (tepat di atas sisipannya


pada kalkaneus) dengan sisi palu karet yang tumpul.

Diamati gerak refleks yang terjadi, catat


hasilnya.

Direspon normal adalah refleks


plantar kaki

Refleks Bisep :

Probandus meletakkan lengan di atas meja dengan


cara ditekuk sekitar 900 di siku.

Ditekan ibu jari anda di bagian dalam siku di atas


tendon biseps brochii, dan dengan lembut pukul jari
anda dengan palu karet.

Diresponnya mungkin sedikit


kedutan otot atau fleksi
Diamati dan catat gerak
lengan bawah pada sendi
refleks yang terjadi.
siku.
Refleks Trisep :

Probandus berbaring terlentang dengan tungkai atas di tekuk


sekitar 900 di perut. Pukul perlahan tendon trisep brochii di
dekat insersinya tepat di proksimal prosesus olekranon di
ujung siku.

Diperhatikan trisep brachii untuk respons.

Diresponnya mungkin sedikit kedutan otot atau ekstensi lengan


bawah pada sendi siku.

Diamati dan catat gerak refleks yang


terjadi.

Refleks Planter :

Probandus melepas sepatu dan kaus kaki dan


berbaring terlentang dengan permukaan lateral kaki
bertumpu di atas meja.

Digambarlah ujung logam dan palu


karet, berikan tekanan kuat, di atas sol
dari tumit ke pangkal jempol kaki.

Direspon normalnya adalah fleksi jari-


jari kaki dan plantar fleksi kaki . Jika
jari-jari kaki melebar dan terjadi
dorsofleksi, refleks tersebut adalah
respons refleks Babinski yang
abnormal.
6. Hasil Pengamatan

Tabel hasil uji refleks

No Uji Refleks Hasil Respon Efektor yang


terlibat
1 Refleks lutut Tidak ada refleksi
2 Refleks engkel Ada refleksi
3 Refleks bisep Ada refleksi
4 Refleks trisep Ada refleksi
5 Refleks plantar Ada refleksi

7. Pembahasan
Sistem Saraf adalah mekanisme yang memungkinkan tubuh bereaksi
terhadap perubahan pada berbagai lingkungan eksternal dan internal yang
senantiasa terjadi. Mekanisme ini juga mengawasi dan menyelaraskan berbagai
kegiatan tubuh (misalnya jantung dan paru-paru), untuk tujuan deskriptif secara
struktural sistem saraf dibedakan atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
dan seacara fungsional atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Jaringan sel terdiri dari dari dua jenis sel utama: neuron (sel saraf) dan sel
penunjangnya. Neuron merupakan ke satuan struktural dan fungsionalis sistem
saraf yang khusus berguna untuk komunikasi cepat, sebuah neuron terdiri dari
badan sel dan jalurnya, yakni dendrit dan akson yang masing-masing membawa
implus ke badan sel dan menjauhi badan sel .
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang berfungsi sebagai penerima
dan penghantar rangsangan ke semua bagian tubuh tersebut. Jadi daringan
saraf merupakan jaringan komunikasi dalam tubuh. Sistem saraf merupakan
sistem yang berhubungan dengan seluruh bagian tubuh pada umumnya. Sistem
saraf mengatur aktivitas alat-alat tubuh yang mengalami perubahan relatif
cepat,seperti pergerakan otot rangka, pergerakan otot polos, dan sekresi
kelenjar.
Refleks regang biasanya diuji dengan menggunakan palu refleks yang
diketukkan ke tendon untuk menghasilkan refleks yang kekuatan respon
refleksnya digolongkan pada suatu skala tertentu. Menurut beberapa praktisi
medis uji refleks dengan palu refleks saat ini, masih memiliki beberapa
kekurangan karena masih menggunakan metode kuantitatif untuk mengevaluasi
refleks dan mendiagnosa pasien. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk
menggantikan palu refleks dengan electrical stimulator dengan judul Rancang
Bangun Electrical stimulator Berbasis Mikrokontroler sebagai Pengganti Palu
Refleks (Hammer Reflex). Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk
merancang dan membuat electrical stimulator yang digunakan sebagai pengganti
palu refleks, serta mendapatkan nilai kuantitaf level tegangan ambang refleks
regang pada patella.
Dari hasil praktikum yg kami lakukan, kami memperoleh hasil dari uji reflek
lutut hasil respon nya yaitu tidak bereaksi, pada uji reflek engel hasil responnya
yaitu ada reflek atau ada reaksi, pada uji reflek bisep hasil respon nya yaitu ad
reflek atau reaksi, pada uji reflek trisep hasil respon nya ada reflek atau reaksi
dan pada uji reflek pelantar hasil responnya ada reflek atau reaksi

8. Kesimpulan
Sistem saraf adalah merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran
penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Sitem saraf di bagi dalam
dua bagian utama yaitu sistem saraf pusat (SPP) dan sistem saraf perifer atau
sistem saraf tepi (SST). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum sum tulang
belakang sedangkan sitem saraf perifer terdiri dari semua bagian sistem saraf di
luar (SSP).
Daftar pustaka
Campbell, Neil A. 2004.Biologi. Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Harus, Haerani. 2011. Fungsi Organ Tubuh Dari Sisi Medis dan Al- Qur’an.
Jurnal Inspirasi. Vol 4 (14): 1-12.
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum.
Waluyo, joko. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi. Jember: Universitas
Jember Press.
LAMPIRAN

( Gambar 1.1 Sedang melakukan uji refleks lutut )

( Gambar 1.2 Sedang melakukan Uji refleks engkel )


( Gambar 1.3 Sedang melakukan uji refleks bisep )

( Gambar 1.4 Sejang melakukan uji refleks terisep)

( Gambar 1.5 Sedangmelakukan uji refleks plantar )

Anda mungkin juga menyukai