PERCOBAAN X
“ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF”
OLEH:
BATCH :B
KELAS/KELOMPOK : F1/4
NAMA (NIM) :
1. Alika Rizkiana Iskandar (F202101097)
2. Dela Fitri Setiawati (F202101051)
3. Musdalifa (f202101053)
4. Arzita junianti (F202101218)
5. Annisa indah mawaddah (f202101052)
6. Hilda wahyuningsih (F202101217)
7. Riska (F202101054)
8. Dwi Farhana (F202101219)
B. Tinjauan Pustaka
Sistem saraf merupakan jaringan
kompleks yang berperan penting dalam
mengatur setiap kegiatan dalam tubuh.
Organ tubuh manusia bekerja dengan baik
dan harmonis karena adanya sistem
koordinasi. Koordinasi dalam tubuh
manusia melalui sebuah sistem yaitu
sistem saraf dengan cara indera manusia
menerima rangsangan kemudian
dilanjutkan bagian otak atau sumsum
tulang belakang. Dibagian saraf pusat
semua informasi akan di olah kemudian
diteruskan ke alat koordinasi sehingga
menentukan bentuk tanggapan. (Campbell,
2004).
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu
otak (ensefalon) dan medula spinalis, yang
merupakan pusat integrasi dan kontrol
seluruh aktifitas tubuh. Bagian fungsional
pada susunan saraf pusat adalah neuron
akson sebagai penghubung dan transmisi
elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh
sel glia yang menunjang secara mekanik
dan metabolik (Bahrudin, 2013).
Otak merupakan alat tubuh yang
sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia
yang terletak di dalam rongga tengkorak.
Bagian utama otak adalah otak besar
(cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan
otak tengah (Khanifuddin, 2012)
Otak besar merupakan pusat
pengendali kegiatan tubuh yang disadari.
Otak besar ini dibagi menjadi dua belahan,
yaitu belahan kanan dan kiri. Tiap belahan
tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu
frontal, parietal, okspital, dan temporal.
Sedangkan disenfalon adalah bagian dari
otak besar yang terdiri dari talamus,
hipotalamus, dan epitalamus. Otak
belakang / kecil terbagi menjadi dua
subdividi yaitu metensefalon dan mielen
sefalon. Metensefalon berubah menjadi
batang otak (pons) dan cerebellum.
Sedangkan mielensefalon akan menjadi
medula oblomata. Otak tengah / sistem
limbic terdiri dari hipokampus,
hipotalamus, dan amigdala. (Khafinuddin,
2012).
Sumsum tulang belekang terletak
memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai sampai ruas-ruas tulang pinggang
yang kedua. Susmsung tulang belakang
trbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar
berwarna putih dan laisan dalam berwarna
kelabu. Lapisan luara mengandung
serabut saraf dan lapisan dalam
mengandung badan saraf. Didalam
susmsum tulang belakang terdapat saraf
sensorik, sraf motorik dan saraf
penghubung, fungsinya adalah sebagai
penghantar impuls dari oatak ke otak serta
sebagai pusat pengatur gerak refleks.
(Campbell, 2004).
Sistem saraf tepi (SST) yaitu saraf
kranial dari saraf spinalis yang merupakan
garis komunikasi antara SSP dan tubuh
sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf
yang membawa semua pesan dari dan ke
SSP. Berdasarkan fungsinya SST terbagi
menjadi dua bagian yaitu sistem saraf
somatik yang terdiri dari 12 pasang saraf
kranial dan 31 pasang saraf spinal, dan
sistem saraf otonom yang terdiri atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Fungsi dari kedua sistem
saraf ini adalah saling barbalikan.
(Bahrudin, 20013).
D. Prosedur Kerja
Uji Refleks
a) Refleks lutut
1) Probandus duduk di atas meja (atau
kursi kokoh) dengan kaki santai dan
menggantung bebas di tepinya tanpa
menyentuh lantai.
2) Pukul dengan kembut ligamen patela
probandus (tapat di bawah patela)
dengan sisi tumpul martil refleks karet.
3) Amati gerak refleks yang terjadi, catat
hasilnya
4) Respon normal adalah ekstensi kaki
yang moderat.
b) Refleks engkel
1) Probandus berlutut di kursi dengan
punggung menghadap Anda dan
dengan kaki sedikit dorsofleksi di
tepinya dan rileks.
2) Pukul perlahan tendon kalkaneus (tapat
di atas sisipannya pada kalkaneus)
dengan sisi palu karet yang tumpul.
3) Amati gerak refleks yang terjadi, catat
hasilnya.
4) Respon normal adalah refleks plantar
kaki.
c) Refleks bisep
1) Probandus meletakkan tangan di atas
meja dengan cara ditekuk sekitar 90 di
siku.
2) Tekan inu jari Anda di bagian dalam siku
di atas tendon biseps brachii, dan
dengan lembut pukul jari Anda dengan
palu karet.
3) Perhatikan otot bisep brachii untuk
mengetahui responnya.
4) Responnya mungkin sedikit kedutan otot
atau fleksi lengan bawah pada sendi
siku.
5) Amati dan catat gerak refleks yang
terjadi.
d) Refleks trisep
1) Probandus berbaring terlentang dengan
tungkai atas ditekuk sekitar 90 di perut.
Pukul perlahan tendon trisep brachii di
dekat inserisnya tepat di proksimal
prosesus olekranon di ujung siku.
2) Perhatikan trisep brachii untuk respons.
3) Responsya mungkin sedikit kedutan otot
atau ekstensi lengan bawah pada sendi
siku.
4) Amati dan catat gerak refleks yang
terjadi.
e) Refleks plantar
1) Probandus melepas sepatu dan kaos
kaki dan berbaring terlentang dengan
permukaan lateral kaki bertumpu di atas
meja.
2) Gambarlah ujung logam dari palu karet,
berikan tekanan kuat, di atas sol dari
tumit ke pangkal jempol kaki.
3) Respon normalnya adalah fleksi jari-jari
kaki dan plantar fleksi kaki. Jika jari-jari
kaki melebar dan terjadi dorsofleksi,
refleks tersebut adalah respons refleks
Babinski yang abnormal.
E. Hasil Pengamatan
Tabel hasil uji refleks
n
o
F. Pembahasan
Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari
komponen-komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-
sama dengan sistem hormon memelihara fungsi tubuh. Pada
umumnya sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi
otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung
dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin. (Ethel, 2003)
Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang
sangat kompleks dan khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-
juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan
respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Sistem saraf
sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ
sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ
ini dengan seluruh tubuh. (Ethel, 2003)
Campbell, N.A., J.B. Reece and L.G. Mitchell.( 2004). Biologi edisi kelima
jilid 1. Terjemahan oleh Wasmen manalu. 2004. Jakarta: Erlangga
Johnson, Kurt E. (2008). Histologi dan Biologi Sel. Jakarta: Binarupa Aksara
2. Refleks Engkel
3. Refleks Bisep
4. Reflaks Trisep
5. Refleks Plantar