Oleh :
Nama : Faizal Angga F.
NIM : B1J007152
Rombongan: VI
Kelompok :3
Asisten : Farda Komarudin
Keterangan:
+ ada reaksi (refleks)
- tidak ada refleks
B. Pembahasan
Sistem saraf adalah suatu sistem penyampaian impuls yang diterima oleh
reseptor dan dikirim ke pusat saraf untuk ditanggapi. Sistem saraf terdiri dari
sistem saraf pusat dan saraf perifer. Aktifitas sistem saraf memerlukan kerja sama
dari beberapa sel, antara lain dalam mekanisme gerak sensori dan reseptor.
Rangkaian dari stimulus dalam sebuah situasi diaplikasikan ke dalam suatu gerak.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan dan batang spinal otak merupakan ujung
anterior lubang neural yang membesar. Otak bekerja sama sebagai suatu
rangkaian untuk menerima impuls (Gordon, 1972). Sistem saraf memberikan pada
hewan suatu sarana untuk menerima berbagai macam informasi dari lingkungan
luar maupun lingkungan dalam. Sistem saraf tersebut berfungsi sebagai pengubah
dan penguat, mengubah bentuk energi ke bentuk lain dan menerima suatu isyarat
kecil serta mengeluarkan isyarat yang lebih besar (Ville et al., 1988).
Sistem saraf pusat terdiri dari atas otak dan tali spinal. Covert (1961)
menyatakan, tali spinal merupakan tali putih kemilau yang berasal dari dasar otak,
berlanjut ke tulang belakang. Semua neuron motor yang berasal dari tali spinal
keluar melalui akar ventral sebelum bersatu dengan akson sensori untuk
membentuk akson campuran. Tali spinal melakukan dua fungsi utama pada
koordinasi saraf. Pertama sekali tali spinal menghubungkan saraf tepi ke otak.
Fungsi kedua tali spinal adalah bertindak sebagai pusat koordinasi. Respon
refleks sederhana seperti refleks menarik diri dapat terjadi melalui aksi tunggal
tali spinal tersebut.
Saraf berfungsi dengan mekanisme depolarisasi dan repolarisasi. Kedua
mekanisme tersebut berkaitan dengan transportsi ion menembus membran
(transmembran). Hewan tingkat tinggi komunikasi intrasel yang kompleks dan
amat cepat ditengahi oleh impuls-impuls saraf. Neuron-neuron (sel-sel saraf)
secara elektrik menghantarkan sinyal (implus) melalui bagian saraf yang
memanjang (sekitar 1 mm pada hewan berukuran besar). Implus tersebut berupa
gelombang-gelombang berjalan yang berbentuk arus-arus ion. Transmisi sinyal
antara neuron-neuron dan antara neuron otot seringkali dimediasi secara kimiawi
oleh neurotransmitter (penghantar impuls saraf) (Gunawan, 2002).
Menurut Frandson (1992) refleks adalah suatu respon organ efektor (otot
atau kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap suatu stimulus
tertentu. Respon tersebut melibatkan suatu rangkai yang terdiri atas sekurang-
kurangnya dua neuron, membentuk satu busur refleks. Dua neuron paling penting
dalam suatu busur refleks adalah neuron afferent sensoris atau penghubung
(interneuron) yang terletak antara neuron reseptor dan neuron efektor. Refleks
spinal merupakan refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan
ligamentum partela sehingga menyebabkan otot terentang.
Diagram mekanisme reflek adalah : Stimulus Reseptor
Neuron afferent Mengalami integrasi Neuron efferent
Efektor Respon. Stimulus yang datang akan diterima reseptor yang
kemudian disalurkan pada bagian neuron sensori. Neuron sensori menyalurkan
informasi dari ujung reseptor yang kemudian dibawa ke neuron motorik yang
sebelumnya mengalami integrasi yang dihubungkan oleh sinaps. Neuron motorik
kemudian menyalurkan informasi ke efektor dan menghasilkan suatu respon
(Ville et al., 1988).