Anda di halaman 1dari 5

A.

Gerak Refleks

Gerakan refleks pada manusia terjadi secara otomatis. Saat menyentuh panci yang panas, tanpa perlu berpikir terlebih dahulu

untuk mengangkat tangan, gerakan tersebut terjadi secara spontan.

Ada banyak jenis gerak refleks di tubuh kita. Bahkan, gerakan ini tidak hanya terjadi di bagian luar tubuh namun juga di organ-

organ dalam.

a. Pengertian Gerak Refleks Menurut Frandson

Refleks adalah suatu respon organ efektor (otot maupun kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap

suatu stimulus tertentu. Respon tersebut melibatkan suatu rantai yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua neuron,

membentuk suatu busur refleks (reflex arc).

Dua neuron yang penting dalam suatu busur refleks adalah neuron eferen, sensoris atau reseptor, serta neuron

eferen, motoris atau efektor. Umumnya satu atau lebih neuron penghubung (interneuron) terletak diantara neuron

reseptor dan neuron efektor.

Meskipun refleks melibatkan berbagai bagian otak dan sistem syaraf otonom, namun ada refleks yang paling

sederhana adalah refleks spinal. Suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang (stretch reflex) yang

digambarkan dengan pemukulan ligamentum patela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terentang

(refleks ini disebut juga knce jerk),( Frandson, 1992).

b. Pengertian Gerak Refleks Menurut Soegiri

Refleks yang ada pada waktu lahir dan lazim bagi manusia disebut refleks turunan. Refleks lain yang diperoleh

karena pengalaman disebut refleks bersyarat. Kebutuhan anatomis minimum untuk perilaku refleks adalah neuron

sensori dengan reseptor untuk menerima rangsangan, yang dihubungkan oleh sinaps ke neuron motorik yang

dilekatkan pada suatu otot atau efektor lain, seperti refleks regang ekstensor. Jenis lung-refleks yang paling

sederhana ini disebut monosinaptik, karena hanya terdapat satu sinaps antara neurun sensorik dan neuron motorik.

Lung-refleks yang lebih lazim mempunyai satu atau lebih interneuron antara neuron motorik dan neuron sensorik.

Satu contoh khas di mana rangsangan pada reseptor meyebabkan kontraksi sebuah otot adalah refleks lutut. Jika

tendon lutut dipukul dengan garputala, dan karena itu teregang, maka reseptor dalam tendon tersebut dirangsang;

suatu implus menjalar melewati lung refleks ke sum-sum tulang belakang lalu kembali lagi; maka otot yaang terpaut

pada tendon tersebut berkontraksi yang mengakibatkan menjulurnya kaki secara tiba-tiba, (Soegiri, 1984).
A. Bagaimana proses terjadinya gerak refleks?

Secara sederhana, gerak refleks di tubuh sebenarnya terjadi apabila ada rangsang atau stimuli yang diterima oleh sel saraf

atau neuron di tubuh kita. Suhu panas atau tetesan air yang masuk ke mata adalah contoh stimuli.

Stimuli atau rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor saraf sebagai “pesan” dan pesan tersebut akan disampaikan ke

neuron sensori. Lalu, neuron tersebut akan memberikan informasi ke otot, bahwa rasa panas tersebut harus dihindari dengan

gerakan. Semua itu, terjadi hanya dalam waktu kurang dari satu detik.

Secara biologis, gerak refleks yang terjadi di tubuh manusia, berkaitan erat dengan bagian-bagian neuron itu sendiri. Neuron

memiliki tiga bagian berbeda yang memungkinkan sinyal rangsangan diterima dan dirasakan oleh tubuh, yaitu:

• Dendrit

Dendrit adalah bagian dari sel saraf yang bertugas untuk menerima infromasi rangsangan dari sensor atau sel saraf lainnya di

tubuh.

• Akson

Dari dendrit, informasi tersebut akan dipindahkan ke akson, sebelum nantinya akan bergerak menuju dan keluar dari tulang

belakang, yang merupakan tempat sistem saraf pusat dan perifer manusia.

• Ujung saraf

Dari sistem saraf, informasi tersebut kemudian akan menuju ke ujung saraf lalu diteruskan ke neuron lain, bernama interneuron

atau motor neuron. Terakhir, informasi tersebut akan disampaikan ke otot, sehingga otot dapat bergerak untuk menghindari

potensi kerusakan jaringan.

B. Jenis-jenis gerak refleks manusia

Secara umum, gerak refleks manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu monosinaptik dan polisinaptik. Mono artinya satu dan poli

artinya banyak. Lalu, apa arti sinaptik?

Sinaptik adalah ruang yang terdapat di antar neuron. Neuron sensori, letaknya tidak menempel dengan interneuron, dan

internuron posisinya tidak menempel dengan neuron motorik. Sehingga, informasi rangsangan harus sedikit melompati sinaptik

untuk bisa berpindah dari satu neuron ke neuron lainnya.


Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai jenis gerak refleks manusia:

1. Gerakan refleks monosinaptik

Gerak refleks monosinaptik disebut juga sebagai gerak refleks sederhana. Disebut monosinaptik, sebab informasi rangsang

yang masuk ke neuron sensori hanya melompati satu sinaptik, untuk bisa langsung sampai neuron motorik yang kemudian

akan meneruskan informasi ini ke otot.

Contoh gerak refleks yang paling sederhana adalah refleks lutut, dengan mekanisme gerak refleks sebagai berikut:

Saat bagian bawah lutut Anda dipukul, kaki secara otomatis akan berayun ke depan.

Saat lutut dipukul pelan, pukulan tersebut akan diserap oleh reseptor sebagai stimuli yang perlu diproses.

Reseptor kemudian akan meneruskan pesan ini ke neuron sensori.

Di dalam neuron sensori, seperti biasa, pesan ini akan melalui pengolahan melalui tiga bagian neuron, yaitu dendrit, akson,

dan ujung saraf.

Lalu, setelah dari neuron sensori, pesan ini langsung melompat ke neuron motorik.

Dari neuoron motorik, pesan ini langsung diteruskan ke otot. Itulah sebabnya, kaki Anda berayun ke depan.

Satu kali lompatan dari neuron sensorik ke neuron motorik inilah yang dinamakan monosinaptik.

2. Gerakan refleks polisinaptik

Gerak refleks polisnaptik disebut juga sebagai gerak refleks kompleks. Jika pada monosinaptik, pesan atau stimuli hanya

melompat satu kali untuk sampai ke neuron motorik, pada polisnaptik, neuron harus melompat lebih dari satu kali.

Sebab, dari neuron sensorik, pesan tidak langsung menuju ke neuron motorik, tapi harus melalui interneuron terlebih dahulu,

maupun neuron-neuron lainnya.

Sebagai contoh, saat kaki kanan Anda tidak sengaja menginjak benda yang tajam, kaki tersebut otomatis akan terangkat.

Namun, kaki kiri pun otomatis akan diam, untuk menjaga keseimbangan tubuh. Sebab, jika dua-duanya terangkat tentu Anda

akan terjatuh.

Untuk bisa mengendalikan antara gerak refleks di kaki kiri dan kaki kanan, dibutuhkan lebih dari satu sinaptik. Dalam dunia

kedokteran, contoh gerakan refleks ini disebut juga sebagai cross extensor reflex.

A. Ciri-Ciri Gerak Refleks

Berikut ini adalah ciri-ciri gerak refleks yaitu:


 Dapat diramalkan jika rangsangannya sama

 Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut

 Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu

 Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls

 Spontan, tidak dipelajarai dulu

 Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan

 Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan

A. CONTOH GERAK REFLEKS

● Gerakan yang dilakukan saat bersin.

● Gerakan yang dilakukan saat batuk.

● Gerakan yang dilakukan saat menguap.

● Gerakan pada pupil mata saat menerima cahaya berlebih.

● Gerakan menangkis secara tiba-tiba apabila ada serangan.


Daftar pustaka

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadja Mada University.

Soegiri, Nawangsari. 1984. Zoologi Umum jilid 1. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Widiastuti,L.E.2002. Bahan Ajar Fisiologi Hewan 1. Bandarlampung: Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai