Disusun oleh:Kelompok 6
1.Anggriani Bugis
3.Mike Tomasila
4.Nirmala Latarisa
5.Nurbaya Pawae
6.Ratna Rumalutur
Puji syukur kami panjatakan kepada kehadirat ALLAH SWT, karena berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyusun mata kuliah keperawatan medikal bedah
dengan judul konsep dan perspektif keperawatan medikal bedah, kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kami dan memperluas wawasan
serta memberi manfaat bagi kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari
kesempurnaan baik dalam penyusunan maupun materinya, kami mengharapkaan kitik
yang membangun agar kedepannya makalah kami dapat diselesaikan lebih baik lagi,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Masohi, 02-08-2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang DasarNegara Republik Indonesia
Tahun 1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif,perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan
dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional (Undang Undang Nomor 36
tahun 2009)
.
BAB II
PEMBAHASA
A.Defenisi
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang DasarNegara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Kesehatan berbasis gugus pulau adalah kebijakan kesehatan yang saling terhubung
dalam pelayanan kesehatan yang memudahkan kemudahan maupun kecenderungan
ekonomi. Kebijakan kesehatan berbasis pulau-pulau yang berorientasi pada kedekatan
geografis, kedekatan sosial budaya serta kemandirian.
Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 1.007 pulau besar dan kecil.
Pulau terbesar adalah Pulau Seram (18.625 Km2) disusul Pulau Buru (9.000 Km2),
pulau Yamdena (5.085 Km2) dan Pulau Wetar (3.624 Km2). Luas wilayah Provinsi
Maluku adalah 705,645 km2, terdiri dari lautan 658.294,69km2 (90,7%) dan 47,350,42
km2 daratan (9,3%) atau perbanding luas daratan dan lautan adalah 1 : 9. Provinsi
Maluku terdiri dari 9 kabupaten, 2 kota, 98 kecamatan, 33 kelurahan, dan 989 desa.
Kondisi geografis ini membutuhkan kebijakan terintegrasi sehingga pelayanan
kesehatan dapat dilaksanakan secara merata dan dirasakan oleh penduduk di
perkotaan, pedesaan ataupun di pulau pulau terpencil. Strategi pemerintah provinsi
Maluku yang tertuang dalam system kesehatan daerah provinsi (SKD) Maluku tahun
2014 dan Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2018 adalah pelayanan kesehatan
gugus pulau.
Strategi gugus pulau yang dicanangkan Provinsi Maluku merupakan upaya untuk
menjawab tantangan wilayah kepulauan. Strategi gugus pulau diharapkan akan
mempercepat lajunya pembangunan wilayah secara efektif dan efisien, seperti tertuang
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Maluku yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2013 dan dikenal sebutan gugus pulau
yang artinya pola perwilayahan di Provinsi Maluku dibagi sesuai kondisi fisik daerahnya
yang merupakan wilayah kepulauan dengan tujuan untuk menciptakan suatu pola yang
optimal dan efisien, serta terjadi pemerataan dalam pelayanan fasilitas kehidupan.
Strategi lainnya untuk mendekatkan layanan Kesehatan adalah dengan penyediaan
pelayanan Kesehatan bergerak, dan pelayanan Kesehatan berbasis telemedicine,
seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 90 Tahun 2015.
B.Tujuan pelayanan kesehatan gugus pulau
Maksud dan tujuan utama pelayanan kesehatan dengan pola pendekatan gugus pulau
sesuai peraturan gubernur nomor 23 tahun 2018 adalah mengatasi keterpencilan
mengingat wilayah kepulauan dan banyak pulau-pulau kecil yang berpenghuni dengan
cara mendekatkan pelayanan kesehatan, memperkuat jaringan pelayanan kesehatan
termasuk upaya rujukan serta manajemen pelayanan kesehatan, meningkatkan
kemampuan dan mutu pelayanan, meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat.
Ruangg lingkup penerapan pelayanan gugus pulau bidang Kesehatan sesuai Peraturan
Gububernur Nomor 23 tahun 2018 adalah untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun rujukan sesuai
dengan strategi gugus pulau bidang kesehatan. Pembagian dan penentuan gugus
pulau berdasarkan kesamaan ekosistem, kesamaan orientasi, potensi sumber daya
alam, kesamaan budaya, sistem transportasi dan perekonomian.
Konsep pelayanan kesehatan gugus pulau saat ini dibagi menjadi 56 gugus pulau
terdapat 56 pusat gugus, 1 sub gugus dan 153 satelit gugus (Dinas Kesehatan, 2018).
Dalam konsep strategi gugus pulau bidang Kesehatan sesuai Pergub Nomor 23 tahun
2018 terdapat 4 fungsi pusat gugus yaitu rujukan kasus, rujukan program,
pengembangan sumber daya manusia kesehatan (SDMK), logistik, manajemen dan
sistem informasi. Dengan mengoptimalkan keempat fungsi ini diharapkan akan ada
peningkatan askes dan mutu pelayanan Kesehatan demikian juga efektivitas dan
efisiensi.
Analisis kebijakan pelayanan kesehatan gugus pulau sebagai proses mengkaji dan
menjelaskan fenomena atau komponen kebijakan untuk kemudian menjadi dasar
menentukan efektifitas dan efisiensi suatu kebijakan. Hambatan dan masalah yang
dihadapi oleh kabupaten kota yang selama ini dirasakan terutama unit teknis seperti
puskesmas dan puskesmas pembentu harus dikoordiansikan secara integrative. Infra
struktur pendukung dan anggaran perlu disiapkan secara bertahap sehingga target
dan indicator pembangunan kesehatan di provinsi bisa dicapai dan ditingkatkan.
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA