Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEBIJAKAN BIDANG PEMERINTAHA KESEHATAN

TENANG KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN GUGUS PULAU DI PROVINSI MALUKU

Disusun oleh:Kelompok 6

1.Anggriani Bugis

2.lakamalesi maryo walalayo

3.Mike Tomasila

4.Nirmala Latarisa

5.Nurbaya Pawae

6.Ratna Rumalutur

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes kesehatan kemenkes malukuProgram studi keperawatan masohi

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatakan kepada kehadirat ALLAH SWT, karena berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyusun mata kuliah keperawatan medikal bedah
dengan judul konsep dan perspektif keperawatan medikal bedah, kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kami dan memperluas wawasan
serta memberi manfaat bagi kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari
kesempurnaan baik dalam penyusunan maupun materinya, kami mengharapkaan kitik
yang membangun agar kedepannya makalah kami dapat diselesaikan lebih baik lagi,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Masohi, 02-08-2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang DasarNegara Republik Indonesia
Tahun 1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif,perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting
artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan
dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional (Undang Undang Nomor 36
tahun 2009)

Kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku sesuai Peraturan Daerah


Nomor 2 tahun 2014 padadasarnya diarahkan untuk tercapainya peningkatan derajat
kesehatan dari waktu ke waktu sehingga perorangan, keluarga dan masyarakat
semakin mau dan mampu menolong dirinya untuk hidup sehat, tumbuh dan
berkembang, terlindungi dari risiko kesehatan serta produktif. Sehingga kebijakan
kesehatan strategis di provinsi Maluku mempertimbangkan indicator nasional dan
karakteristik kewilayahan.

.
BAB II

PEMBAHASA

A.Defenisi

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang DasarNegara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Kesehatan berbasis gugus pulau adalah kebijakan kesehatan yang saling terhubung
dalam pelayanan kesehatan yang memudahkan kemudahan maupun kecenderungan
ekonomi. Kebijakan kesehatan berbasis pulau-pulau yang berorientasi pada kedekatan
geografis, kedekatan sosial budaya serta kemandirian.

Maluku merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 1.007 pulau besar dan kecil.
Pulau terbesar adalah Pulau Seram (18.625 Km2) disusul Pulau Buru (9.000 Km2),
pulau Yamdena (5.085 Km2) dan Pulau Wetar (3.624 Km2). Luas wilayah Provinsi
Maluku adalah 705,645 km2, terdiri dari lautan 658.294,69km2 (90,7%) dan 47,350,42
km2 daratan (9,3%) atau perbanding luas daratan dan lautan adalah 1 : 9. Provinsi
Maluku terdiri dari 9 kabupaten, 2 kota, 98 kecamatan, 33 kelurahan, dan 989 desa.
Kondisi geografis ini membutuhkan kebijakan terintegrasi sehingga pelayanan
kesehatan dapat dilaksanakan secara merata dan dirasakan oleh penduduk di
perkotaan, pedesaan ataupun di pulau pulau terpencil. Strategi pemerintah provinsi
Maluku yang tertuang dalam system kesehatan daerah provinsi (SKD) Maluku tahun
2014 dan Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2018 adalah pelayanan kesehatan
gugus pulau.

Strategi gugus pulau yang dicanangkan Provinsi Maluku merupakan upaya untuk
menjawab tantangan wilayah kepulauan. Strategi gugus pulau diharapkan akan
mempercepat lajunya pembangunan wilayah secara efektif dan efisien, seperti tertuang
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Maluku yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2013 dan dikenal sebutan gugus pulau
yang artinya pola perwilayahan di Provinsi Maluku dibagi sesuai kondisi fisik daerahnya
yang merupakan wilayah kepulauan dengan tujuan untuk menciptakan suatu pola yang
optimal dan efisien, serta terjadi pemerataan dalam pelayanan fasilitas kehidupan.
Strategi lainnya untuk mendekatkan layanan Kesehatan adalah dengan penyediaan
pelayanan Kesehatan bergerak, dan pelayanan Kesehatan berbasis telemedicine,
seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 90 Tahun 2015.
B.Tujuan pelayanan kesehatan gugus pulau

Maksud dan tujuan utama pelayanan kesehatan dengan pola pendekatan gugus pulau
sesuai peraturan gubernur nomor 23 tahun 2018 adalah mengatasi keterpencilan
mengingat wilayah kepulauan dan banyak pulau-pulau kecil yang berpenghuni dengan
cara mendekatkan pelayanan kesehatan, memperkuat jaringan pelayanan kesehatan
termasuk upaya rujukan serta manajemen pelayanan kesehatan, meningkatkan
kemampuan dan mutu pelayanan, meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat.

Pengelolaan kesehatan provinsi Maluku secara sistimatis, terstruktur dan terkendali


dibentuk dalam system kesehatan daerah (SKD) . Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
provinsi Maluku  menyatakan bahwa tatanan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan Provinsi Maluku terdiri dari komponen Upaya Kesehatan, Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Sumberdaya Manusia Kesehatan,
Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Makanan, Manajemen Informasi dan Regulasi
Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Perizinan Pembiayaan dan Pengawasannya.

Pengelolaan kesehatan provinsi Maluku secara sistimatis, terstruktur dan terkendali


dibentuk dalam system kesehatan daerah (SKD) . Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
provinsi Maluku menyatakan bahwa tatanan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan Provinsi Maluku terdiri dari komponen Upaya Kesehatan, Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Sumberdaya Manusia Kesehatan,
Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Makanan, Manajemen Informasi dan Regulasi
Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat, Perizinan Pembiayaan dan Pengawasannya.

C.Ruang lingkup pelayanan kesehatan Gugus pulau

Ruangg lingkup penerapan pelayanan gugus pulau bidang Kesehatan sesuai Peraturan
Gububernur Nomor 23 tahun 2018 adalah untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun rujukan sesuai
dengan strategi gugus pulau bidang kesehatan. Pembagian dan penentuan gugus
pulau berdasarkan kesamaan ekosistem, kesamaan orientasi, potensi sumber daya
alam, kesamaan budaya, sistem transportasi dan perekonomian.

Konsep pelayanan kesehatan gugus pulau saat ini dibagi menjadi 56 gugus pulau
terdapat 56 pusat gugus, 1 sub gugus dan 153 satelit gugus (Dinas Kesehatan, 2018).
Dalam konsep strategi gugus pulau bidang Kesehatan sesuai Pergub Nomor 23 tahun
2018 terdapat 4 fungsi pusat gugus yaitu rujukan kasus, rujukan program,
pengembangan sumber daya manusia kesehatan (SDMK), logistik, manajemen dan
sistem informasi. Dengan mengoptimalkan keempat fungsi ini diharapkan akan ada
peningkatan askes dan mutu pelayanan Kesehatan demikian juga efektivitas dan
efisiensi.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gugus pulau dilaksanakan melalui upaya


peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama pelayanan kesehatan ibu
dan anak yang sesuai dengan standar oleh penyelenggara pelayanan kesehatan,
peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan meliputi instansi terkait,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat dalarn upaya
pelayanan kesehatan gugus pulau; peningkatan pelayanan kesehatan bergerak
dalam rangka meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di
daerah;dan peningkatan pelayanan kesehatan berbasis telemedicine dalam upaya
untuk mencapai pelayanan kesehatan yang merata.

Pengembangan kesehatan berbasis gugus pulau merupakan program strategis


pemerintah provinsi Maluku yang berupaya untuk mendekatkan masyarakat dengan
fasilitas pelayanan kesehatan. Konsep gugus pulau ini sudah sejak lama mulai
dikembangkan, bahkan sebelum era desentralisasi. Namun pelaksanaannya belum
optimal karena beberapa kendala. Pemerintah Provinsi Maluku mulai
mengembangkannya lagi dengan melibatkan semua sektor termasuk Kesehatan.
Diharapkan dengan penerapan strategi gugus pulau ini tercapai tujuan pembangunan
provinsi Maluku sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan. (Kemenkes,
2017).

Pelaksanaan konsep strategis pelayanan kesehatan gugus pulau ini perlu


dimaksimalkan dengan penerapan system managemen yang efektif, efisien, terkendali
dan berkelanjutan melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi
yang terukur dan terstandar. Konsep yang telah dikembangan oleh pemerintah provinsi
Maluku sangat baik untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat terutama yang
berada di kepulauan dan daerah terpencil. Namun sejak diundangkan dalam peraturan
daerah provinsi Maluku tahun 2014 dan di perkuat dengan peraturan gubernur Maluku
tahun 2018, sampai saat ini belum bisa dikatakan berhasil, bahkan belum dapat
dilaksanakan sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2018.

Analisis kebijakan pelayanan kesehatan gugus pulau sebagai proses mengkaji dan
menjelaskan fenomena atau komponen kebijakan untuk kemudian menjadi dasar
menentukan efektifitas dan efisiensi suatu kebijakan. Hambatan dan masalah yang
dihadapi oleh kabupaten kota yang selama ini dirasakan terutama unit teknis seperti
puskesmas dan puskesmas pembentu harus dikoordiansikan secara integrative. Infra
struktur pendukung dan anggaran perlu disiapkan secara bertahap sehingga target
dan indicator pembangunan kesehatan di provinsi bisa dicapai dan ditingkatkan.

Konsep pelayanan kesehatan gugus pulau merupakan konsep strategis, integrative


dan sinergis. Sehingga efektifitas pelaksanaanya perlu di support oleh semua
komponen yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Semoga Maluku bisa menjadi
lebih baik, sehat dan maju seperti wilayah lain Indonesia.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai