DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan bimbingannya maka buku pedoman teknis Pelayanan Kesehatan Gugus
Pulau Provinsi Maluku dapat diselesaikan. Buku pedoman teknis ini dihasilkan atas
kerja sama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dengan UNICEF Indonesia.
Buku pedoman teknis Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau ini disusun sebagai
petunjuk teknis untuk pelaksanaan strategi gugus pulau bidang Kesehatan dan
penyediaan fasilitas pelayanan Kesehatan bergerak dalam rangka menyediakan upaya
Kesehatan berkualitas dan komprehensif yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat di provinsi Maluku.
Buku pedoman ini disusun dengan melihat hasil asessment fasiltas kesehatan dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan bebasis gugus pulau di beberapa gugus pulau.
Fasilitas yang dinilai adalah pusat gugus, sub gugus dan satelit gugus juga dengan
memperhatikan kebijakan dan peraturan yang berlaku baik itu di tingkat pusat maupun
di tingkat provinsi dan kabupaten. Konsultasi ke Kementrian Kesehatan di Direktorat
terkait juga dilakukan sebagai penyempurnaan pedoman ini.
Penghargaan yang setinggi – tingginya dan terimakasih yang sebesar – besarnya kami
sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku pedoman teknis
baik yang langsung bekerja maupun yang telah berkontribusi memberikan masukan
dan gagasan untuk penyempurnaan buku pedoman ini. Kami harapkan buku
pedomanteknis Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau ini ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di provinsi Maluku.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
UMUM
Sebagai petunjuk teknis untuk pelaksanaan strategi gugus pulau bidang Kesehatan dan
penyelenggaraan fasilitas pelayanan Kesehatan bergerak dalam rangka menyediakan
upaya Kesehatan berkualitas dan komprehensif yang dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
KHUSUS
1. Menurunkan Angka kematian ibu sebesar 40% dalam periode tahun 2017 – 2022
(baseline tahun 2015: 260 per 100,000 kelahiran hidup)
6. Menurunkan prevalensi gizi buruk dari 0.2% pada tahun 2012 menjadi 0.01%
pada tahun 2019.
9. Menurunkan Annual Paracite Incidence (API) sebanyak 50% pada tahun 2022
(baseline tahun 2015: 9,18 per 1000 penduduk).
11. Menurunkan presentase hipertensi menjadi 10% pada tahun 2022 (baseline
tahun 2015 : 15.3%)
12. Usia harapan hidup naik menjadi 72 tahun pada tahun 2022
1.3 Sasaran
Sasaran dari penerapan gugus pulau bidang Kesehatan dan fasilitas Kesehatan
bergerak ini adalah semua masyarakat di provinsi Maluku, terutama ibu hamil, bayi, dan
balita.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Ketantuan
DINKES
Fasilitas
pelayan
kesehatan
bergerak
Puskesmas Puskesmas
RSUD RSUD PUSAT
GUGUS
Puskesmas
SUB
GUGUS
SATELIT
Sesuai dengan fungsi dan peran fasilitas Kesehatan dalam penerapan pelayanan
Kesehatan berbasis gugus pulau maka telah disusun alur atau skema mekanisme
pelaksanaannya. Alur utama adalah fungsi pusatgugus sebagai pusat rujukan kasus
(upaya Kesehatan perorangan sekunder), pusat rujukan program (upaya Kesehatan
Masyarakat Sekunder), pusat pengembangan sumber daya manusia Kesehatan, dan
pusat logistik, manajemen dan sistem informasi Kesehatan. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan bergerak berfungsi sebagai pelengkap dari alur dan skema manajemen di
atas, dengan kewenangannya tersendiri.
Berikut ini adalah alur skema untuk pelaksanaannya:
Satelit gugus
Satelit Gugus
Satelit Gugus
dst
Pusat
Pusat
Rujukan
Puskesmas
Rujukan
Program Pusat Gugus
Program
Sub Gugus
Beberapa
Satelit
Gugus
Satelit
gugus UKP Primer RS
Pusat Tipe D
Gugus Pratama
Puskesmas UKP Sekunder
Rawat Inap Atau
Sub Gugus Fasilitas
Membawahi min
1 satelit gugus UKP Primer kesehatan
Bergerak
RS RS RS
Pusat KAB/ KOTA REGION Provinsi
Gugus atau Fasilitas AL
Kesehatan
Bergerak
Figure 3 Alur Regionalisasi Rujukan
Satelit DINKES
Je Gugus PUSAT
Pustu
GUGUS Kab/
Polindes
Kota
Sub
Gugus
A. Pusat Gugus
1. Tata laksana Rujukan Program atau Upaya Kesehatan Masyarakat Sekunder di
tingkat Gugus
a. Pusat Gugus adalah Puskesmas rawat inap yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Kabupaten/ kota.
b. Fungsi dan Peran Pusat Gugus adalah melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat rujukan atau sebagai rujukan program.
c. Kegiatan – kegiatan utama yang dapat dilakukan pusat gugus dalam menjalankan
peran sebagai rujukan program adalah sebagai berikut:
Melaksanakan pembinaan dan pengendalian terkait dengan upaya Kesehatan
masyarakat esensial dan UKM pengembangan termasuk obat tradisional dan UKP
primer di tingkat gugus.
Melakukan pelacakan dan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/ kota jika
terjadi Krisis kesehtan seperti bencana, KLB, wabah atau peningkatan kasus di
wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pusat gugus.
Perencanaan, penyelenggaraan, pendampingan Pemantauan dan pengawasan
upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat pada tingkat gugus
- Memfasilitasi terbentuknya rumah tunggu, desa siaga, posyandu dan posbindu.
- Monev rumah tunggu, desa siaga, posyandu dan posbindu
- Memberikan rekomendasi untuk peningkatan partisipasi masyarakat.
- Pembinaan kader-kader pemberdayaan masyarakat (posyandu, MTBSM, juru
malaria dusun,
- Menjadi pusat KIE di tingkat gugus
Memberikan rekomendasi kepada sub gugus dan satelit gugus yang masuk
dalam binaannya.
2. Tata laksana Rujukan Kasus atau Upaya Kesehatan Perorangan Rujukan di tingkat
Gugus Pulau
a. Pusat Gugus adalah Rumah Sakit Umum Daerah tipe D Pratama atau Puskesmas
rawat inap yang ada di wilayah suatu gugus pulau.
b. Fungsi dan peran Pusat Gugus adalah Upaya Kesehatan perorangan sekunder
atau rujukan kasus.
c. Untuk mendukung pelaksanaan rujukan berjenjang, pusat gugus harus mempunyai
kerjasama dengan masing – masing unit di fasilitas kesehatan rujukan yang
dituangkan dalam standar prosedur operasional
d. Menyediakan pelayanan bank darah
e. Kegiatan Utama yang dapat dilakukan adalah
Memberikan pelayanan Kesehatan perorangan sekunder /rujukan kasus yang
berkualitas.
Memberikan pelayanan kesehatan perorangan sekunder/ rujukan kasus melalui
telemedicine.
3. Tata laksana Rujukan pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Pusat Gugus adalah Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
dan RSUD tipe D Pratama yang ada di wilayah gugus pulau.
b. Fungsi dan peran pusat gugus adalah:
Peningkatan kapasitas satelit gugus
Mengelola data ketenagaan untuk pusat gugus
Rumah Sakit berperan sebagai tempat magang klinis bagi bidan, perawat dan
dokter baru
c. Kegiatan-kegiatan Utama yang dapat dilakukan adalah
Supervisi Suportif untuk masing – masing program
Monitoring dan evaluasi, pendampingan, konsultasi, magang
memperbaharui data ketenagaan secara rutin di tingkat gugus (Jumlah,
pelatihan yang pernah didapat)
Sebagai pusat tempat pelatihan, dan pertemuan
4. Tatalaksana Pusat Logistik, Manajemen dan Sistem Informasi Kesehatan
a. Pusat Gugus adalah puskesmas rawat inap yang telah di tetapkan oleh
pemerintahdaerah.
b. Fungsi dan peran pusat gugus adalah:
Perencanaan, monitoring dan evaluasi obat di tingkat gugus.
Perencanaan, monitoring dan evaluasi upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat esensial dan pengembangan di tingkat gugus
Mengelola SIP (Sistem Informasi Puskesmas) tingkat gugus
Memfasilitasi Manajemen Puskesmas tingkat gugus
Melakukan tata kelola yang baik terhadap tahapan-tahapan pengelolaan limbah
B3 yang timbul, termasuk pengurangan, penyimpanan, pengangkutan,
pengolahan, penguburan dan/atau penimbunan limbah B3.
c. Kegiatan-kegiatan Utama yang dapat dilakukan adalah
Memfasilitasi penyusunan perencanaan dan monitoring evaluasi pemakaian
obat, vaksin dan PKRT di tingkat gugus.
Menjadi pusat logistik bagi satelit gugus (penitipan dan buffer stock)
Mengkoordinir pembelian obat dari dana kapitasi JKN di tingkat gugus
Menjadi tempat perawatan dan perbaikan alat (physical Asset Management
Center) di tingkat gugus.
Mendampingi dan mengkoordinir penyusunan, Renstra, PTP - RUK, RPK, DTPS
Kibbla
Mendampingi pelaksanaan minilokakarya bulanan dan triwulanan di satelit gugus
yang masuk dalam wilayah binaanya.
Mengumpulkan dan menganalisa data di tingkat gugus
- Laporan bulanan tanpa analisa (termasuk laporan mingguan P2P)
- Laporan triwulan dengan analisa
Melakukan monitoring program di tingkat gugus
B. Sub Gugus
C. Satelit Gugus
Satelit Gugus merupakan fasilitas Kesehatan yang menyediakan upaya Kesehatan
primer yang mempunyai jejaring (pustu dan polindes) dan mendapat pembinaan dari
pusat gugus atau sub gugus.
1. Upaya Kesehatan
a. Fungsi dan Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota adalah sebagai berikut:
Perencanaan, Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengawasan terhadap
penyelenggaran upaya Kesehatan di tingkat kabupaten yang meliputi:
Upaya Kesehatan perorangan: Pengobatan dan pemulihan
Upaya Kesehatan Masyarakat: program esensial dan pengembangan
b. Kegiatan – kegiatan Utama yang harus dilakukan
Memperkuat pusat gugus, sub gugus dan satelit gugus dalam menjalankan
perannya dalam strategi gugus pulau baik itu ketrampilan manajemen
maupun klinis.
- Melakukan monitoring dan evaluasi program secara terintegrasi/ terpadu
ke pusat gugus.
- Melakukan pembinaan terpadu kepada pusat gugus untuk rujukan upaya
Kesehatan perorangan maupun masyarakat.
- Mengembangkan mekanisme pengawasan upaya kesehatan dan fasilitas
Kesehatan (akreditasi puskesmas dan rumah sakit)
Mengembangkan pemanfaatan obat tradisional yang aman, berkhasiat nyata
secara ilmiah.
Melakukan pemetaan daerah kondisi geografis sulit dan memberikan usulan
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan bergerak
4. Pemberdayaan Masyarakat
a. Fungsi dan Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Perencanaan, penyelenggaraan, pemantauan dan pengawasan upaya promosi
Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di kabupaten
b. Kegiatan-kegiatan Utama yang harus dilakukan
Memfasilitasi pusat gugus untukmengembangkan kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
Mendampingi pusat gugus dalam menyusun rencana terkait dengan
pengembangan kegiatan permberdayaan masyarakat.
Mengembangkan media komunikasi informasi dan edukasi sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat di masing – masing pusat gugus.
Memfasilitasi pusat gugus untuk menemukan pendamping masyarakat.
Menjamin ketersediaan pembiayaan terkait dengan pengembangan
pemberdayaan masyarakat (lomba, penghargaan, kompetisi, insentif)
Melakukan advokasi kepada sektor terkait unutk mendukung keberhasilan
pemberdayaan masyarakat
Untuk menjalankan strategi gugus pulau dengan optimal perlu sumber daya manusia
kesehatan yang memadai yaitu dari segi jenis, jumlah, distribusi dan kompetensi.
a. Distribusi Tenaga Kesehatan
- Untuk menetapkan distribusi kesehatan yang memadai perlu ada analisa beban
kerja dan pemetaan ketenagaan sebagai dasar untuk pendistribusian tenaga
kesehatan.
- Menyiapkan regulasi sumber daya manusia kesehatan berdasarkan hasil analisa
ketenagaan.
b. Kompetensi
- Setiap jenis tenaga kesehatan harus mendapatkan peningkatan kompetensi
rutinuntuk mendukung kompetensinya. Peningkatan kompetensi bisa berupa
pelatihan (baru atau penyegaran), magang, on the job training, supervisi fasilitatif
dan lain lain.
- Minimal pendidikan tenaga kesehatan adalah setara dengan DIII
c. Jenis dan jumlah
Persyaratan jenis dan jumlah tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel 1.
Persyaratan Peralatan
Untuk dapat memberikan mutu pelayanan Kesehatan yang baik berikut ini adalah
persyaratan minimal peralatan yang harus dimiliki pusat gugus – Puskesmas Rawat
Inap, sub gugus dan satelit gugus
**) Khusus untuk pusat gugus dalam fungsinya sebagai rujukan kasus
Sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014 berikut ini adalah persyaratan sarana dan
prasarana:
Bangunan Puskesmas sebagai pusat gugus, sub gugus dan satelit gugus harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Capacity building/ Peningkatan Kapasitas tenaga Kesehatan pusat gugus, sub gugus
dan satelit gugus
a. Peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan di pusat gugus, sub gugus dan satelit
gugus harus secara rutin diberikan agar dapat berperan secara maksimal dalam
penerapan pelayanan kesehatan gugus pulau.
b. Peningkatan kapasitas sesuai dengan kebutuhan masing – masing tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan gugus pulau
c. Peningkatan kapasitas berupa:
- Pelatihan – pelatihan klinis seperti: BLS, ACLS, ATLS, PPGDON, Asfiksia,
BBLR, Metode Kangguru, KB Paska Persalinan dan lain-lain
- Pelatihan –pelatihan program: surveillance, pengelola program P2P, KIA, Tim
Poned, MTBS
- Pelatihan atau penyegaran bagi tenaga Farmasi, laboratorium
- Manajemen dan administrasi
1. Manajemen Puskesmas dan Pelatihan PIS-PK
2. Pengelolaan obat dan logistik
3. Perencanaan dan penganggaran
4. Pengolahan dan analisa data
5. Monitoring dan evaluasi
6. Supervisi suportif; dan
7. Program lainnya yang dapat menunjang akreditasi Puskesmas
A. Pencatatan
Pusat Gugus, Sub Gugus dan Satelit Gugus wajib melaksanakan pencatatan.
Pencatatan dalam penerapan strategi gugus pulau memakai format:
1. SP2TP atau Sistem Informasi Puskesmas
2. Sistem Pencatatan Rumah Sakit
3. Format masing-masing program
4. Format penilaian penerapan strategi gugus pulau
Setiap fasilitas Kesehatan di Pusat Gugus, Sub Gugus dan Satelit Gugus wajib
melakukan pencatatan:
1. Pusat Gugus, sub Gugus dan satelit gugus mencatat semua kegiatan yang
berkaitan dengan fungsi, peran dan tugas pusat gugus.
2. Memakai format yang sudah disepakati dan ditentukan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota.
3. Melakukan pencatatan sesuai sistem informasi puskesmas dan sistem informasi
rumah sakit
4. Memampangkan ringkasan hasil pencatatan di papan informasi.
1. Semua kegiatan yang berkaitan dengan fungsi, peran dan tugas fasilitas pelayanan
kesehatan bergerak.
2. Memakai format yang sudah ditentukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
atau Provinsi.
3. Melakukan pencatatan sesuai sistem informasi puskesmas dan sistem informasi
rumah sakit, sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
4. Menampilkan ringkasan hasil pencatatan dalam papan informasi.
B. Pelaporan
Pusat Gugus, Sub Gugus dan Satelit Gugus wajib melakukan pelaporan sebagai
berikut:
1. Melakukan rekapitulasi hasil pencatatan kegiatan terkait penerapan strategi gugus
pulau bidang Kesehatan setiap bulan
2. Melakukan analisa dari hasil rekapitulasi pencatatan kegiatan terkait penerapan
strategi gugus pulau bidang Kesehatan setiap tiga bulan
3. Melakukan rekapitulasi hasil pencatatan program (Sistem Informasi Puskesmas dan
Sistem Informasi Rumah Sakit) setiap bulan
4. Melakukan analisa hasil pencatatan program setiap tiga bulan
5. Pusat Gugus melaporkan hasil pencatatan dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota Setiap bulan dengan tembusan kepada Kepala daerah dan Satelit
Gugus.
6. Sub Gugus melaporkan hasil pencatatan dan pelaporan kepada Pusat Gugus Setiap
bulan
7. Satelit Gugus melaporkan hasil pencatatan dan pelaporan kepada Pusat Gugus
atau Sub Gugus setiap bulan
8. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota melakukan rekapitulasi keseluruhan pencatatan
dan pelaporan dari semua pusat gugus yang ada di wilayahnya setiap bulan.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota memberikan umpan balik terhadap laporan pusat
gugus setiap tiga bulan.
10. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota melaporkan hasil rekapitulasi dan analisis
penerapan strategi gugus pulau kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Bupati/
Walikota.
11. Dinas Kesehatan provinsi melakukan kompilasi laporan dari semua kabupaten/ kota
dan menyampaikan hasil kompilasi laporan kepada Menteri secara berkala paling
sedikit 3 (tiga) bulan sekali.
BAB III
PENUTUP
Demikian Pedoman Teknis Penerapan Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau ini disusun.
Semoga dapat membantu pemahaman tentang Strategi Gugus Pulau dalam pelayanan
Kesehatan dan dapat mewujudkan penataan pembangunan berbasis gugus pulau.
DAFTAR PUSTAKA