Anda di halaman 1dari 1

Batasan Antropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu mengkombinasikan dalam satu disiplin


ilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu social, dan humaniora dalam menstudi
manusia, dalam proses perkembangannya merupakan perpaduan antara aspek biologi dan
aspek social-budaya.
Foster dan Anderson mendefinisikan antropologi kesehatan adalah suatu disiplin
biobudaya yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya berkenaan dengan perilaku
manusia, khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh
terhadap kesehatan dan penyakit.
Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan antropologi kesehatan
merupakan studi bagaimana faktor-faktor social dan lingkungan mempengaruhi kesehatan dan
mengetahui tentang cara-cara alternative untuk mengerti dan merawat penyakit.
Deifini kerja secara singkat bahwa antropologi kesehatan adalah istilah yang dipakai
oleh ahli-ahli antropologi yang mendeskripsikan:
a. Secara luas dan interpretasi mengenai hubungan bio-budaya, antara perilaku manusia
dimasa lalu dan di masa kini, dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa
mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dan pengetahuan tersebut.
b. Partisipasi professional dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat
kesehatan melalui pemahaman yang mendalam mengenai hubungan antara gejala
biososiobudaya dan kesehatan, dan melalui perubahan perilaku sehat dalam arah yang
dipercaya dapat memperbaiki kesehatan dalam arah yang lebih baik.
(Asriwati, 2019)

Ruang Lingkup dan Kajian Antropologi Kesehatan


Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi kesehatan dibagi menjadi
dua:
a. Kutub biologis, perhatiannya ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik
manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap
perubahan lingkungan alam, dan pola penyakit di kalangan manusia purba.
b. Kutub Sosio-budaya, yang fokusnya pada sistem kesehatan tradisional yang mencakup
aspek-aspek etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan
praktisi medis tradisional, masalah perawatan kesehatan biomedik, perilaku kesehatan,
peranan pasien, perilaku pasien, perilaku sakit, interaksi dokter dengan pasien, dan
masalah inovasi kesehatan.
(Asriwati, 2019)

DAPUS
Asriwati dan Irawati. 2019. Buku Ajar Antropologi Kesehatan dalam Keperawatan.
Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai