Anda di halaman 1dari 2

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 15 No. 04 Desember  2012 Halaman 159 - 160


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Editorial

KESELAMATAN PASIEN DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN:


MENUJU KEMANA?

Keselamatan pasien dan mutu pelayanan kese- of Care as seen through the Eyes of the Patient
hatan yang tinggi adalah tujuan akhir yang selalu dalam pelayanan Tuberkulosis) dan Healthcare Failure
diharapkan oleh rumah sakit, manajer, tim penyedia Mode and Effect Analysis (HFMEA) disajikan dalam
pelayanan kesehatan, pihak jaminan kesehatan, dua publikasi. Terkait biaya pelayanan, edisi ini me-
serta pasien, keluarga dan masyarakat. Namun nyajikan dua publikasi, yaitu tentang analisis biaya
demikian, prinsip “First, do no harm” tidak cukup mutu pelayanan di fasilitas pelayanan primer Pus-
kuat untuk mencegah berkembangnya masalah kesmas dan dampak Jaminan Persalinan terhadap
keselamatan pasien. Hal ini tercermin dari tingkat beban tenaga kesehatan dan keluaran klinisnya.
dan skala masalah keselamatan pasien sejak Selain memanfaatkan fakta yang dihasilkan dari
terbitnya publikasi “To Err is Human” pada tahun berbagai studi, implementasi keselamatan pasien
2000.1 Hingga studi-studi terkini. Di Amerika, hasil dan mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat
studi keselamatan pasien pada akhir tahun 1990-an didorong oleh data keselamatan pasien yang rutin
menemukan angka 3,9% dan 2,7% angka kejadian dilaporkan oleh rumah sakit ke Komite Keselamatan
yang tidak diinginkan (KTD) pada pasien rawat Pasien Rumah Sakit Indonesia. Sebenarnya Indo-
inap.2,3 Dua puluh tahun kemudian, pengukuran nesia mempunyai potensi untuk menghasilkan
dengan Global Trigger Tool menunjukkan bahwa KTD laporan serupa, akan tetapi dari data sekunder.
meningkat 10 kali lipat (menjadi 32%).4 KARS sejak tahun 2005 telah membentuk Komite
Di Indonesia, isu keselamatan pasien mulai Keselamatan Pasien (KKP) di Rumah Sakit. Komite
dibahas pada tahun 2000, diikuti dengan studi per- ini telah menerima laporan KTD dari berbagai rumah
tama di 15 rumah sakit dengan 4500 rekam medik. sakit, namun sayangnya hingga saat ini belum
Hasilnya menunjukkan bahwa angka KTD sangat menghasilkan laporan resmi mengenai hal tersebut.
bervariasi, yaitu 8,0%-98,2% untuk kesalahan diag- Pada saat ini peran KKP-RS PERSI akan digantikan
nosis dan 4,1%-91,6% untuk kesalahan pengobat- oleh KNKP-RS (Komite Nasional Keselamatan
an.5 Sejak itu, bukti-bukti tentang keselamatan pa- Pasien Rumah Sakit) yang langsung berada di bawah
sien di Indonesia pun merebak, meskipun belum ada Menteri Kesehatan RI. Diharapkan dengan perubah-
studi nasional hingga saat ini. Kita patut merasa iri an ini Indonesia dapat menghasilkan studi atau
dengan negara-negara di Amerika Latin yang telah laporan serupa.
mempunyai studi Iberoamerican study of adverse Pembelajaran penting di Amerika menyatakan
events (IBEAS) di 58 rumah sakit dari 5 negara.6,7 bahwa kebijakan dan aksi keselamatan pasien ter-
Edisi khusus ini menyajikan berbagai studi me- nyata memerlukan implementasi yang simultan dan
ngenai keselamatan pasien dan mutu pelayanan terpimpin, serta sistem monitoring dan sistem pela-
yang dilakukan oleh berbagai pusat pendidikan poran keselamatan pasien rumah sakit yang lebih
manajemen rumah sakit di Indonesia. Dengan ber- tepat di tingkat nasional.8,9 Oleh karenanya, upaya
kembangnya pemahaman dan standar mengenai kolektif di tingkat regional atau nasional untuk me-
keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan, nguatkan budaya keselamatan pasien, regulasi
riset mengenai topik ini pun semakin bervariasi. Prin- makro untuk keselamatan pasien dan mutu pelayan-
sip enam tujuan internasional keselamatan pasien an kesehatan, serta pengembangan sistem moni-
digunakan dalam riset operasional peningkatan toring data rumah sakit sangat prioritas. Salah satu
kinerja tim di rumah sakit di salah satu publikasi. perubahan di tingkat makro yang terjadi di Indone-
Lokasi berisiko tinggi di rumah sakit (seperti unit sia adalah peningkatan upaya keselamatan pasien
gawat darurat, unit perawatan intensif dan kamar dan mutu pelayanan melalui akreditasi internasional
operasi) senantiasa menjadi perhatian dalam studi JCI dan akreditasi nasional menggunakan standar
keselamatan pasien, seperti yang diangkat dalam baru yang dikembangkan dari JCI. Perkembangan
tiga publikasi di edisi ini. Demikian pula piranti mutu ini diharapkan membuka harapan baru. Program
yang relatif baru untuk pengukuran mutu pelayanan akreditasi rumah sakit yang semula cenderung
pada penyakit yang spesifik (misalnya QUOTE-Quality berfokus pada proses manajerial daripada pelayanan

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012  159
Adi Utarini & Hanevi Djasri: Keselamatan Pasien dan Mutu Pelayanan Kesehatan: ...

klinis, partisipasi yang wajib serta keterlibatan klinisi 3. Thomas EJ, Studdert DM, Burstin HR, Orav EJ,
yang minimal10, diharapkan secara bertahap dapat Zeena T, et al. Incidence and types of adverse
berkembang menjadi program akreditasi yang events and negligent care in Utah and Colorado.
bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan klinis, Med Care,2000;38(3):261-71.
serta bagi pasien dan masyarakat luas. Upaya kolek- 4. Classen DC, Resar R, Griffin F, Federico F,
tif seperti ini akan mempercepat terciptanya atmosfer Frankel T, et al. ‘Global Trigger Tool” shows that
yang lebih positif untuk mendorong upaya peningkat- adverse events in hospitals may be ten times
an keselamatan pasien dan mutu pelayanan di ting- greater than previously measured. Health Affairs,
kat rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan 2001;30(4):581-9.
lainnya. Upaya lain di tingkat makro telah dilakukan 5. Utarini A, Koentjoro T, At Thobari J. Accreditation
oleh PERSI untuk mendorong rumah sakit melaku- of health care organization, health professional
kan berbagai inovasi yaitu melalui program pembe- and higher education institution for health
rian penghargaan kepada rumah sakit (PERSI Award) personnel, Health Project V, Central Java
dimana salah satu jenis penghargaannya adalah Prov ince. Centre f or Health Serv ice
untuk keselamatan pasien. Managament, Faculty of Medicine, Universitas
Di masa mendatang, studi keselamatan pasien Gadjah Mada.Yogyakarta, 2000.
yang melibatkan banyak rumah sakit ataupun pada 6. Aranaz-Andre’s JM, Aibar-Remo’n C, Limo’n-
kelompok rumah sakit tertentu (misalnya rumah sakit Rami’rez R, Restrepo FR, Urroz O, Sarabia O,
daerah, rumah sakit khusus dan sebagainya) sangat Garci’s-Corcuera LV, Terol-Garci’a E, Agra-
diperlukan mengingat studi di tingkat provinsi masih Varela Y, Gonseth-Garci’a J, Bates DW,
jarang. Studi nasional potensial dilakukan bila dapat Larizgoitia, I and IBEAS team. Prevalence of
diintegrasikan dalam Riset Fasilitas Kesehatan yang adverse events in the hospitals of five Latin
diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. American countries: results of the
‘Iberoamerican study of adverse events’ (IBEAS).
Adi Utarini BMJ Qual Saf, 2011;20:1043e1051.doi:10.1136/
Pimpinan Editor, Jurnal Manajemen Pelayanan bmjqs.2011.051284
Kesehatan 7. World Health Organization. BEAS: a pioneer
study on patient safety in Latin America; Towards
Hanevi Djasri safer hospital care. World Health Organization,
Koordinator, Indonesian Healthcare Quality Geneva, 2011
Network (IHQN) 8. The Lancet. Medical errors in the USA: human
or systemic? (Editorial). The Lancet,
REFERENSI 2011;377:1289.
1. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. (eds), 9. Landrigan CP, Parry GJ, Bones CB, Hackbarth
Committee in Health Care Quality in America, AD, Goldmann DA, et al. Temporal trends in
Institute of Medicine.To err is human: Building rates of patient harm resulting from medical care.
a safer health system. Washington DC, National N Engl J Med, 2010;363: 2124-34.
Academy Press.2000. 10. Hort K, Djasri H, Utarini A. Regulating the quality
2. Brennan TA. and Leape LL. Adverse events, of health care: Lessons f rom hospital
negligence in hospitalized patients: Results from accreditation in Australia and Indonesia. Working
the Harvard Medical Practice Study. Perspect paper series no. 28. The Nossal Institute for
Healthc Risk Manag, 1991;11(2): 2-8. Global Health, University of Melbourne.2013.

160  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai