SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan
1
2
3
4
ABSTRAK
5
ABSTRAC
According to world health organization (WHO), elderly is a person who entering the
age of over than 60 years old. The result from indonesian population projection in 2010 –
2035, the amount of elderly in west Java in 2018 as much as 4.16 million inhabitants or
know about 8,31% of total population of West Java, those numbers consist of 2,02 million
inhabitants (8.31%) male elderly and 2.14 million inhabitants (9.03%) female elderly
inhabitants (Dinkes, 2018). World Health Organization (WHO,2012) mention that quality of
life is individuals perception to their position in their life and cultural context also value
system where they live and in relation to individuals life goals, hope, standart, afection, and
also their life focus.
The result of analysis obtained from almost all respondent (50,0%) including good
life quality denomination. It is expected that instances can help the physical activity of
elderly, especially those elderly abandoned by their children and siblings to pay more
attention to the condition of the elderly
: 4 journals(2012-2018)
: 6 websites (2002-2017)
6
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
penulis junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga
dan sahabatnya.
skripsi ini baik berupa bimbingan, nasehat, maupun dukungan yang sangat berarti dan
1. H. Mulyana, SH., MPd., M.kes selaku Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana
Bandung
Bandung.
Bandung.
7
5. Rizki Muliani, S.Kep.,Ners.,MM Pembimbing I yang selalu sabar dan
meluangkan waktu serta tenaga dan memberikan petunjuk, arahan, motivasi yang
yang sangat berguna bagi penulis selama penyusunan skripsi penelitian ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Universitas Bhakti Kencana Bandung yang telah
8. Papah dan Mamah selaku Orang tua, dan keluarga besar yang selama ini
memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan, motivasi, materi tiada henti,
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi penelitian ini, yang
Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan skripsi penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan sehingga saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
mendatang.
8
Penulis
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
10
2.3 Konsep Dukungan Keluarga ........................................................................... 24
11
Kota Bandung. ........................................................................................ 61
5.2 Saran................................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
13
DAFTAR BAGAN
14
BAB I
PENDAHULUAN
telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Menurut
undang-undang nomor 13 tahun 1998 dalam bab I pasal 1 ayat II yang “lanjut
Berdasarkan data WHO dalam dua dekade tahun 2005 sampai 2025 proposi
jumlah penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih dalam populasi dunia
lansia atau mengalami lonjakan dari 10% menjadi 20%. Di Indonesia tahun
2016 jumlah lansia sebesar 22.6 juta jiwa, mengalami kenaikan pada tahun
2018 menjadi 24 juta jiwa, dan diperkirakan tahun 2020 Indonesia akan
memiliki lansia sebanyak 11.3% dari jumlah penduduk (Kemenkes RI, 2018).
lansia di Jawa Barat pada tahun 2018 sebanyak 4.16 juta jiwa atau sekitar
8,67% dari total penduduk Jawa Barat, jumlah tersebut terdiri dari sebanyak
2,02 jiwa (8.31%) lansia laki-laki dan sebanyak 2.14 juta jiwa (9.03%) lansia
15
767.625 jiwa atau sekitar 5.6 % dari penduduk Kota Bandung (Dinkes,
2018). Lanjut usia ini akan mengalami suatu proses yang disebut proses
penuaan.
Menurut Maryam, dkk (2013), pada usia lanjut dapat terjadi suatu
perubahan pada kondisi fisik, dimana kondisi fisik yang dapat terjadi
pada lansia dapat menurunkan kualitas hidup lansia karena beberapa hal
berlangsung lama diderita hal yang dapat terjadi pada kondisi psikologis
yang terjadi karena semakin bertambah usia yang mendekati ajal, dijauhi
mulai tidak peduli dengan kondisi lansia tersebut, tidak ingin repot
mengurus lansia selain itu pula lingkungan turut menjadikan kualitas hidup
lansia baik atau tidak karena jika lingkungannya tidak dapat menerima
keberadaan lansia dapat menimbulkan rasa acuh dari orang lain terhadp
lansia, serta jika lingkungan sekitar yang berbahaya tidak dijauhkan dari
16
Menurut WHO (2012) kualitas hidup adalah persepsi individu
terhadap posisi mereka dalam kehidupan dan konteks budaya serta sistem
nilai dimana mereka hidup dan dalam hubungannya dengan tujuan hidup
kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua, tidak memiliki dukungan sosial
dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar untuk merawat mereka. Banyak
maupun fisik, pada kondisi fisik terserang bebagai penyakit kronis dan
melakukan upaya bunuh diri, hal ini menyebabkan perubahan pada kualitas
kualitas hidup seseorang dikatakan baik atau tidak nya didapat dari
kesehatan akan tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi antara
lain hubungan sosial yang baik dengan anak, keluarga, teman, dan tetangga,
pelayanan umum yang baik, kualitas hidup lansia dengan kriteria buruk
17
sering terjadi depresi dan rumit, hilangnya minat atau rasa senang, usia
pihak staf Panti Jompo Muhammadyah Kota Bandung lanjut usia berjumlah
36. Berdasarkan data yang didapat dari pihak staf panti jompo jumlah lansia
anaknya, lansia mengalami stroke seperti ada kendala untuk masak, berobat
lansia lainnya mengatakan dirinya cemas akan kondisi fisiknya yang mulai
saat masa tua yang kurang berkualitas baik, rata-rata lansia mengungkapkan
permasalahan dan penyakit yang umumnya diderita oleh lansia. Hal tersebut
18
menyebakan lansia merasa tidak dibutuhkan dan tidak di hargai lagi dalam
bandung”.
19
1.4 Manfaat Penelitian
melakukan penelitian.
3. Bagi Perawat
4. Bagi Peneliti
lagi.
20
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
lansia ini akan menjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
atas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan
dan social yang berkaitan satu dengan yang lain lupa, kemunduran
hal atau ide baru. Jadi lansia merupakan kesehatan secara umum
21
Lanjut Usia (aging structural population) di Indonesia sendiri
Linda, 2013) usia lanjut membawa penurunan fisik yang lebih besar
2. Menurut WHO:
22
Menurut Mujahidullah (2012) dan Wallace (2007), beberapa
1. Perubahan fisik
a. Sel
beekurang.
b. Sistem persyarafan
c. Sistem gastrointestinal
23
Pada lansia akan terjadi menurunya selara makan ,
d. Sistem genitourinaria
e. Sistem musculoskeletal
mengerut.
f. Sistem Kardiovaskuler
pada lansia akan lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi
2. Perubahan intelektual
24
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi nonverbal, pemecehan
3. Perubahan keagamaan
4. Perubahan Psikologis
5. perubahan sosial
25
Perubahan sosial lansia meliputi keluarga, kesendirian dan
sistem nilai yang ada yang terkait dengan tujuan, harpan, standar, dan
Kualitas hidup yaitu istilah deskriptif dan memiliki arti yang luas,
26
termasuk lingkungan sosial, fisik, hubungan antar pribadi dan
perhatian pada mereka. Kualitas hidup dalam hal ini merupakan suatu
27
dipengaruhi oleh kondisi medis dan pengobatannya. Kualitas hidup
kehidupan dan konteks budaya serta sistem nilai dimana mereka hidup
28
energi, mobilitas, sakit dan ketidaknyamanan, kualitas
luar diri individu, Individu yang sehat mental akan memiliki body
konsentrasi).
4. Dimensi Lingkungan
29
Menurut Yuliaw (2009) dalam Agustiawan dan Siregar (2013)
1. Usia
menjadi 3 yaitu:
yang prima.
30
serta mengalami penyakit tertentu yang sebelumnya belum
keakuratan.
2. Jenis kelamin
31
dipengaruhi oleh depresi karena berbagai alasan yang terjadi dalam
3. Pendidikan
seseorang.
4. Pekerjaan
5. Ekonomi
32
sosial ekonominya rendah akan mengalami kesulitan didalam
6. Dukungan keluarga
pada zat obat dan alat bantu medis, energi dan kelelahan, mobilitas,
dan konsentrasi.
aktivitas seksual.
33
perawatan sosial : aksesibilitas dan kualitas, lingkungan rumah,
aktivitas seksual
34
2.2.5 Pengukuran Kualitas Hidup
BREF. Alat ukur ini adalah hasil 10 tahun penelitian pada kualitas
hidup ini terdiri dari 100 item yang disebut WHOQOL 100, alat ukur
profol multidimensional.
sebuah profil dari empat skor domain ke dalam item yang berjumlah
bagi responden yang tidak memiliki waktu banyak atau ketika aspek
35
Indonesia oleh Sarasvita dan Joewana dalam penelitiannya untuk
validitas item dengan cara mengukur korelasi skor antar item dengan
setiap validitas item dengan cara mengukur korelasi skor antar item
hanya ada skor tiap domain. Setelah mengubah item 3 item yang
36
ditransformasikan kedalam skala 4-20 menggunakan Satistical
Pancage for Social Shience (SPPS). Setelah itu, skor per dominan
telah ditentukan oleh WHO, sehingga nilai skor dari alat ukur ini
memiliki dukungan sosial dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar untuk
berbagai masalah psikis maupun fisik, pada kondisi fisik terserang bebagai
penyakit kronis dan kondisi psikis seperti stress, depresi, kesepian bahkan
sampai nekat melakukan upaya bunuh diri, hal ini menyebabkan perubahan
pada kualitas hidup lansia (Salamah, 2005 dalam Lilis Komariah, 2016).
37
dianggap sebagai individu yang tidak mampu, hal ini yang akan
tentang kualitas hidup seseorang dikatakan baik tidak hanya didapat dari
kesehatan akan tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi antara
lain hubungan sosial yang baik dengan anak, keluarga, teman, dan tetangga,
positif, berpikir kearah masa depan, penerimaan dan strategi koping yang
lain; aktif dalam kegiatan sosial; kondisi keungan yang aman; dan tidak
depresi dan rumit, hilangnya minat atau rasa senang, usia lanjut sering
menutupi kesepian sertaa rasa sedih, insomnia, rasa lelah atau hilangnya
energi, rasa bersalah atau tidak berharga, sulit berkonsentrasi dan pikiran
berulang tentang kematian atau gagasan bunuh diri (Soekanto dkk, 2009).
38
Kerangka Konsep
Bagan 2.1
Kerangka teori
Kualitas Hidup
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
hidup :
1. Usia
2. jenis kelamin
3. pendidikan
4. pekerjaan
5. ekonomi
6. dukungan keluarga
39
Sumber : Mujahidullah (2012) dan Wallace (2007), Yuliaw (2009) dalam
40