Disusun Oleh :
Kelompok 1
Muh.farhan rizqullah (1801019) Fitriani nur (1801056)
Muliani indah sari (1801052) Nurjanah (1801004)
Nurul hidayat (1801052) Nurfitrah (1801055)
Khofifa sri ambarwati (1801035) Sarah (1801043)
Pratiwi dwi cahyani (1801037) Nadika mutya pratista (1801013)
Martina yosnalia watem (1801021) Nur okta syahrina (1801015)
Fadilatul janah pakaya (1801030) Amriani (1801047)
Asriani (1801002) Arisa dzul fitri jabbar (1701007)
Grazella rante tandu (1801007) Asrina (1801046)
Ananda eka tasya (1801041)
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Puskemas” dengan baik.
1. Allah SWT yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
2. dosen pembimbing yang telah memberikan pengajaran kepada kami.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang baik secara
langsung maupun tidak langsung juga telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kemajuan dan perbaikan untuk masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian puskesmas
B. Fungsi puskesmas
C. Proses/cara pelaksanaan fungsi puskesmas
D. Visi dan misi puskesmas
E. Strategi dan sadaran puskesmas
F. Pelayanan puskesmas
G. Tata kerja
H. Standar pelayanan kesehatan minimal
I. Kegiatan pokok PKM
J. Fasilitas penunjang PKM
K. Kegiatan/program utama PKM dan program pengembangan
L. Bentuk-bentuk pendekatan dan partisipasi masyarakat
M. Faktor yang mempengaruhi
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak
lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam
koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk
oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota
berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di
kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan
publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya
dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara
dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah
didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang
kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif
terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke
bawah.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas”
karena Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan
publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Puskesmas
2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas
3. Mengetahui peran puskesmas
4. Mengetahui fungsi puskesmas
5. Mengetahui struktur puskesmas
6. Mengetahui tata kerja puskesmas
7. Mengetahui Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
8. Mengetahui progam pokok puskesmas
9. Mengetahui Azas Penyelenggaraan Puskesmas
10. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas
11. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di
lingkup Puskesmas
12. Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja
tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan
namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja
B. Fungsi puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program
C. Proses/ cara pelaksanaan puskesmas
Pelaksaan program/kegiatan merupakan kegiatan lanjutan dari RPK. Penggerakan
pelaksanaan program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah
rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan dari setiap program
sesuai penjadwalan pada rencana pelaksanaan kegiatan bulanan maupun dilakukan
melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu. Forum yang dibentuk khusus untuk
melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan pengorganisasian
ulang petugas di puskesmas dalam rangka penguatan dan pemantapan organisasi.
D. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat .
Indikator Kecamatan Sehat:
a. lingkungan sehat
b. perilaku sehat
c. cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. derajat kesehatan penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
1. Ruangan Kartu/Loket
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Poli KIA-KB
5. Pojok Gizi
7. Apotek
8. Gudang Obat
9. Gudang Inventaris
Puskesmas Rawat Inap, pada umumnya mempunyai ruangan khusus untuk Unit Gawat
Darurat, perawatan umum dan ruang bersalin
1. Posyandu Balita
2. Posyandu Lansia
3. Penyuluhan Kesehatan
4. Pelacakan Kasus
5. Survey PHBS
6. Rapat Koordinasi
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malari, Flu Burung, ISPA, Diare, PMS
3. Pengobatan :
Poli Umum
Poli Gigi
Unit Gawat Darurat
Puskesmas Keliling
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) – KB
ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),
Persalinan, Rujukan Resti, Kemitraan Dukun
5. Upaya Peningkatan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-
jamban keluarga), TTU (tempat umum), Institusi
Survey Jentik Nyamuk
1. Kesehatan Mata
2. Kesehatan Jiwa
3. Kesehatan Lansia
5. Kesehatan Olahraga
G. Tata kerja
H. Standar pelayanan
Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat. Hal ini
dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar Pelayanan Minimal
adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang
mencakup : jenis pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib
dan Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM
yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM
spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan setempat.
UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan
perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular,
penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik meliputi pelayanan
kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal.
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu yang lebih sering dikenal sebagai Pustu atau Pusban, adalah unit
pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan Keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas. Puskesmas Keliling berfungsi menunjang
dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang
belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau
sulit dijangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dengan frekuensi
4 kali dalam seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi geografis tiap Puskesmas.
b. Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).
c. Sebagai alat transport penderitra dalam rangka rujukan bagi kasus darurat.
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.
3. Bidan Desa
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatannya, ditempatkan seorang
Bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Puskesmas. Wilayah kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk
rata-rata 3.000 jiwa. Tugas utama bidan desa adalah membina peran serta masyarakat
melalui pembinaan Posyandu dan pembinaan kelompok Dasawisma, disamping memberikan
pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan persalinan di rumah penduduk. Selain itu
juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga Dasawisma untuk diberi
pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional
Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana
pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahap ke
Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.
b) Retribusi
Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang membiayai
upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan besarnya ditentukan oleh
Pemerintah Daerah.
c) PT. ASKES
Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagai imbal
jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
d) PT. JAMSOSTEK
Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya sebagai
imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai / karyawan yang berada
dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.
e) BPP (Badan Penyantun Puskesmas)
Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b) Faktor Eksternal
1. Kondisi Geografis
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau
setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki
keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu
Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga
puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang bermukim di
dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh dari Puskesmas. Hal
ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk menggunakan alat-alat transportasi
atau memang tempat tinggalnya terpencil sehingga penduduknya lebih senang
tinggal di rumahnya daripada pergi ke Puskesmas.
2. Pemerintah daerah
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman
pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan eksekutif
yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung
pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tualng punggung pendapatan
daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam
hakikat dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya
adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan
demokrasi menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi
anggaran kesehatan berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap
investasi hak-hak dasar pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan
dasar.
3. Keadaan Ekonomi Penduduk
Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas
bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang
memadai. Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak
mampu untuk tidak usah membayar retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya
orang-orang yang demikian justru enggan datang ke Puskesmas.
4. Kondisi Pendidikan Penduduk
Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang
dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat
pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka
pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan
arti kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu
dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat pendidikan
yang rendah yang mana sebagian besar penduduk Indonesia lulusan SD terutama
di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga hal berdampak pada rendahnya
partisipasi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Indonesia sehat terutama
pada lembaga Puskesmas yang letaknya dekat dengan masyarakat tersebut.
Selain itu juga disebabkan Rumah Sakit lebih baik sarana dan prasarananya,
padahal Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dasar dalam
lingkungan masyarakat setempat.
5. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani
penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan
melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya
suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas
lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan
preventif apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang melakukan
koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas
yang sudah ada sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih
menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi
tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen
untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu,
Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
8. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
9. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
10. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
11. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
12. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA