KABUPATEN TAKALAR
Oleh:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat Rahmat-Nya, sehinggs penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua tercinta. Dan keluarga tercinta saya atas segala cinta,
kasih saying, pengorbanan dan doa yang tiada henti. Penulis juga ingin
Takalar.
2. Dr. Hj. Patmawati, S.Kp, M.Kes selaku ketua STIKES Tanawali Persada
Takalar.
ini.
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan telah berusaha dengan teliti dalam
membimbing penyusunan proposal ini.
5. Buat kedua orang tua saya dan keluarga terima kasih atas segala dukungan
dan doanya serta semangat dan cinta yang telah diberikan sehingga
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sagat mengharapkan kritik dan saran
Akhir kata penulis mengharapkan proposal ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
ii
DAFTAR ISI
iii
4.2 Kerangka Kerja ……………………………………………………32
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat
berbagai organ, terutama mata, ginjal, jantung, saraf dan pembuluh darah lainnya
2018 sudah ada 12,8 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes
mellitus. Tiap 10 detik ada satu orang atau 1 menit ada 6 orang yang meninggal
Baker 2019)
WHO (World Health Organization) pada 2017 di dapatkan 317 juta orang
dewasa menderita diabetes yang merupakan kenaikan 4 kali lipat dari 415 juta
pada 2016 , Adapun jumlah penderita diabetes mellitus secara global yaitu 422
juta orangdewasa pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 didapatkan 430 juta orang
penderita diabetes mellitus. Dengan presentase orang dewasa 8,5% (Omer and
Rothman-Kabir 2018).
prevalensi yang meningkat berdasarkan usia. diprediksi untuk tahun 2030 dan
2045. Prevalensi terendah di antara orang dewasa berusia 20-24 tahun (1,4% pada
2019). Di antara orang dewasa yang berusia 75-79 tahun, prevalensi diabetes
menjadi 20,4% dan 20,5% pada 2030 dan 2045(Diabetes Federation International
2019).
Indonesia yang berusia diatas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan mengacu
pada pola pertambahan penduduk, maka diperkirakan pada tahun 2030 nanti
akanada 194 juta penduduk yang berusia dias 20 tahun yang menyandang DM.
Menurut Parkeni Pengendalian glukosa darah yang baik merupakan salah satu
factor yang penting dan telah terbukti menurunkan resiko komplikasi pada
2007 jumlah penderita DM di Indonesia sebanyak 5,7% dan sebanyak 6,9% pada
tahun 2013. Kemudian penderita DM terus meningkat pada tahun 2018 sebanyak
10,9%. Sedangkan data penderita hipertensi pada tahun 2007 yaitu sebanyak
31,7% dan mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 25,8%. Kemudian
2018).
mellitus sebanyak 91.823 menunjukkan bahwa 8,1% umur laki-laki dewasa lebih
rentan terkena DM Tipe 2 sedangkan orang dengan jumlah penduduk usia >14
2
Berdasarkan data dari BLUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten
Takalar pada tahun 2018 jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan pasien
penderita DM sebanyak 117 orang dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan
kunjungan rawat inap dan rawat jalan pasien penderita DM sebanyak 154 orang
yang terdiri dari 53 (34,42%) pasien rawat jalan dan 101 (65,58%) pasien rawat
inap.
berdasarkan data pada bulan januari sampai april dan diprediksi akan meningkat
sampai bulan 12, dan semua terdaftar sebagai peserta prolanisdengan rata-rata
umur usia produktif dan perempuan memiliki presentase yang pling tinggi.
Tipe 2 pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Wanita lebih beresiko
indeks massa tubuh yang lebih besar. Sehingga menunjukkan prevalensi DM Tipe
2 di Indonesia membesar sampai 57%, pada tahun 2018 angka kejadia diabetes
mellitus didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa, dimana proporsi kejadian diabetes
mellitus tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia yang menderita DM dan hanya 5%
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan (Dm et
3
pentingnya menjalani pengobatan melalui senam yang teratur bagi penderita Dm
pemberian brosur tentang penyakit hipertensi dan DM. Hal ini secara tidak
dapat memotivasi peserta untuk patuh dalam melakukan semua kegiatan dalam
PROLANIS.
aktif dan tidak aktif hampir sama yakni 48,3% dan 51,7%. .
Kabupaten Takalar”
4
1.2 Rumusan Masalah
Kabupaten Takalar.
selatan KabupatenTakalar ?
Kabupaten Takalar?
Takalar?
5
1.3.2 Tujuan khusus
Polombangkeng selatanKabupatenTakalar
Kabupaten Takalar.
Takalar?
6
2. Manfaat bagi reponden.
Polombangkeng selatanKabupatenTakalar
penelitian lebih lanjut dan sebagai sumber referensi dan bahan bacaan
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Defenisi
mata, ginjal dan saraf, dan kematian dini. Secara global, lebih
dari 400 juta orang dewasa hidup dengan diabetes, dan diabetes
8
secara langsung menyebabkan 1,6 juta kematian pada tahun
tipe 2.
al. 2018)
2.1.2 Etiologi
Melitus).
Diabetes Melitus).
a. Usia
9
b. Gaya hidup dan stress
d. Jenis kelamin
dalam darah adalah beberapa gejala yang umum bagi penderita Diabetes
umum, beberapa gejala yang terjadi yaitu sering buang air kecil, sering
merasa sangat haus, sering lapar, sering kesemutan pada kaki dan
tangan, mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok, jika
mengalami luka butuh waktu lama untuk sembuh dan mudah merasa
10
Komplikasi Diabetes Mellitus akan terjadi jika kadar
antara lain :
FGT atau biasa dikenal dengan istilah tes gula darah puasa
melakukan tes. Tes ini biasa dikenal dengan tes gula darah puasa
(PERKENI 2019):
Table 2.1
11
No Hasil Pemeriksaan Diagnosis
1 <70 mg/Dl hipoglikemia
2 70-90 mg/Dl Normal
3 100-126 mg/Dl prediabetess
4 >126 mg/Dl diabetes
Tes ini dianggap lebih akurat dibandingkan FGT. Tes ini juga
dilakukan untuk melihat gula darah puasa. Prosedur pelaksanaan tes ini
sama dengan FGT. Hanya saja pasien tidak boleh berpuasa lebih dari 8
jam. Dalam satu kali tes, darah dianalisa sebanyal empat kali dan jika
dibawah ini :
Table 2.2
3. Tes Urin
12
Tes ini dilakukan untuk mengecek adanya keterkaitan
Baker 2019).
4. Tes Tambahan
b. Pemeriksaan kulit.
kelamin.
13
g. Pemeriksaan kaki meliputi pemeriksaan luka pada kaki yang sulit
sembuh
kehidupan sosial .
2.2.1 Defenisi
yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
14
Tingkat Pertama) yang diusung kerjasama dengan BPJS Kesehatan di antara
15
b. Hasil Diagnosa DM dan HT (pada Faskes Tingkat Pertama
maupun RS)
Laboratorium)
peserta prolanis
16
bersama antara peserta dengan faskes pengelola. Peserta dapat menyampaikan
untuk diketahui tingkat atau derajat dari penyakit yang dialami. Kemudian
proses edukasi bagi anggota Klub yang lainnya). Langkah selanjutnya yaitu
17
pertama, kemudian melakukan Monitoring aktifitas edukasi pada masing-
masing Faskes Pengelola yaitu dengan menerima laporan aktifitas edukasi dari
umpan balik kinerja Faskes prolanisda membuat laporan kepada Kantor Divisi
diwilayahnya(Indah 2018).
SMS Gateway, dan melakukan rekapitulasi data kunjungan dari peserta per
beberapa yaitu:
18
1. Konsultasi Medis Peserta Prolanis : jadwal konsultasi disepakati
prolanis
kebutuhan edukasi.
Langkah - langkah:
diwilayahnya
19
Faskes Pengelola melakukan proses edukasi bagi
anggota Klub)
Faskes Pengelola
Langkah – langkah :
Faskes Pengelola
SMS Gateway
20
3) Melakukan rekapitulasi data kunjungan per
mendapat reminder)
kunjungan
Regional/Kantor Pusat
4. Home Visit
berturut-turut (PPDM)
21
5) Pesert
6) a pasca opname
Langkah – langkah :
waktu kunjungan
2.3.1 Defenisi
keadaan sikap, bertingkah laku, atau respon yang diberikan atas apa
22
oleh keadaan emosional terhadap objek, baik berupa orang, lembaga
emosional seseorang.
23
Menurut(Mahmudah 2016) struktur sikap terdiri dari tiga
1. Komponen Kognitif
apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap
2. Komponen Afektif
3. Komponen Perilaku/konatif
24
Ketiga komponen sikap ini saling terkait erat. Dengan
1. Sikap Positif
25
dapat melalui bagaimana cara ia berbicara, berjumpa
2. Sikap Negatif
sikap, bertingkah laku, atau respon yang diberikan atas apa yang
26
5. Attitude tidak mempunyai segi-segi motivasi dan segi
dimiliki orang.
yang merugikannya.
27
3. Fungsi pernyataan nilai
4. Fungsi pengetahuan
pengalamannya.
2.4.1 Defenisi
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua
28
aspek ini akanmenentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap positif
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
kualitas hidup.
b. Pekerjaan
29
c. Umur
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan
kelompok.
b. Social Budaya
informasi.
yakni :
1. Tahu (know)
30
2. Memahami (comprhensif)
3. Aplikasi (Aplication)
situasiyang lain.
4. Analisis (Analysis)
tersebut.
5. Sintesis (synthesis)
31
dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi
32
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1 KerangkaKonsep
Takalar,Makakerangkakonsepdalampenelitianinidigambarkanseperti di
bawahini.
Keterangan :
: VariabelIndependen
: VariabelDependen
33
3.2. HipotesisPenelitian
1. HipotesisAlternatif (Ha)
Takalar.
Takalar
Takalar?
34
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
dependen hanya satu kali pada satu saat(Nursalam 2017). Artinya setiap
subyek hanya diobservasi satu kali saja dengan pendekatan kuantitatif yang
35
4.2 Kerangka kerja
Accidental Sampling
Pengumpulan data
Kusioner
1. Editing
2. Koding
3. Tabulating
4. Analisa univariat
5. Analisa bivariat
Penyajian data
36
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
4.3 Definisi Operasional
37
Adapun lokasi penelitian yang akan dilakukan penelitian yaitu di
2020.
1. Populasi
sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
KabupatenTakalar .
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia
disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian dan sesuai dengan criteria
sampel .
38
b. Kriteria sampel eksklusi.
3. BesarSampel.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
selatanKabupatenTakalar.
39
3. Instrumen Penelitian
SS : Sangat setuju :5
S : Setuju :4
RR : Ragu-ragu :3
TS : Tidak setuju :2
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
40
Hubungan peran petugas kesehatan dengan keaktifan senam prolanis pada
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi yang disertai judul penelitian dan
3. Kerahasiaan (Confinientiality)
nelitian.
41
BAB 5
Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah 32 peserta senam
secaraAccidental Sampling.
1. Pengetahuan
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas
Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar
Pengetahuan N (%)
Baik 25 78,1
Kurang 7 21,9
Jumlah 32 100,0
Sumber: Data Primer 2020
42
2. Sikap
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di
Puskesmas polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar
Sikap N (%)
Positif 26 81,2
Negative 6 18,8
Jumlah 32 100,0
Sumber: Data Primer 2020
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Keaktivan Senam
Prolanis di Puskesmas Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar
Keaktivan Senam N (%)
Prolanis
Aktif 25 78,1
Tidak Aktif 7 21,9
Jumlah 32 100,0
43
5.1.2 Analisa Data Biuvirat
Tabel 5.5
Hubungan Pengetahuan dengan Keaktivan Senam Prolanis Pada
Penderita DM Tipe 2 Di Puskesmas Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar
Baik 78,1
0.000
Kurang
Jumlah 62,5 100,0
Sumber : Data Primer 2020
Dari hasil analisis diatas didapatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai
44
Tabel 5.6
Hubungan Sikap dengan Keaktivan Senam Prolanis Pada
Penderita DM Tipe 2 Di Puskesmas Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar
Keaktivan Senam Prolanis
Tidak Aktif Jumlah P
Sikap Aktif
Positif 78,1
Negatif 0.000
Jumlah 81,2 100,0
Sumber: Data Primer 2020
kabupaten Takalar, yang memiliki sikap positif dimana yang Aktif senam
prolanis sebanyak 25 (78,1%) dan yang tidak aktif sebanyak 1 (3,1%) dan
yang memiliki sikap negatif sebanyak 1 (3,1%) dimana yang tidak aktif
Dari hasil analisis diatas didapatkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai
5.2 Pembahasan
45
5.2.1 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Keaktivan Senam Prolanis
Kabupaten Takalar.
dan yang memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak aktif dalam
Exact T) diperoleh nilai ρ = 0,000 lebih kecil dari nilai α (0,05). Berarti
Takalar.
46
yang mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah. Penderitan yang
Prolanis dan dapat melakukan semua kegiatan yang ada dalam prolanis
(Annisa & Ansar 2013) yang menunjukkan bahwa aada hubungan antara
Takalar.
47
Analisis data dengan menggunakan Chi-Square Test (Fisher’s
Exact T) diperoleh nilai ρ = 0,000 lebih kecil dari nilai α (0,05). Berarti
dengan keaktivan senam prolanis. Hal ini sejalan dengan teori yang
yang berkaitan dengan objek sikap yang ada dalam diri seseorang
perilaku.
sikap ada empat, yaitu pengalaman pribadi, interaksi dengan orang lain
atau kelompok, pengaruh media massa dan pengaruh dari figure yang
48
kadangkala orang yang dianggap penting oleh seseorang bisa berasal
yang buruk.
BAB 6
PENUTUP
49
6.1 Simpulan
6.2 Saran
50
memotivasi mahasiswa untuk mahir dalam memberikan
senam prolanis.
penderita Dm Tipe 2.
DAFTAR PUSTAKA
Bhatt, Hemlata, Sarla Saklani, and Kumud Upadhayay. 2016. “Anti-Oxidant and
51
Anti-Diabetic Activities of Ethanolic Extract of Primula Denticulata
Flowers.” Indonesian Journal of Pharmacy 27(2):74–79.
Dm, Penderita, Tipe Di, Wilayah Kerja, and Puskesmas Kendal. 2016. “38 Jurnal
Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016.” 4(3):38–49.
Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, Dewi Sinta. 2017. “Konsep Sikap Perawat.”
Journal of Chemical Information and Modeling 8(9):1–58.
Indah, Nur. 2018. “Hubungan Perilaku Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Yang
Dirawat Jalan Dan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Diet Di
RSUD Rantau Prapat.
52
Care 118–23.
Tipe, Pasien D. M., Prima Hari Nastiti, and Achmad Hanif. 2018. “Hubungan
Senam Prolanis Terhadap Kadar Gula Puasa Dan Kgd2Pp Pada Pasien DM
Tipe 2.” (April):12–13.
KUESIONER PENELITIAN
53
NO :
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Alamat Responden :
3. Umur Responden :
4. Jenis kelamin Responden :
5. Pendidikan formal terakhir :
Tidak sekolah/ tidak tamat SD
6. Pekerjaan Responden :
7. Pendapatan :
LEMBAR OBSERVASI
9. Lama menderita DM :
A. Pengetahuan
54
Petunjuk : pilihlah salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling
yakini benr dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu angka
dibawah ini :
a) Infeksi jamur
c) Infeksi bakteri
d) Kekurangan gizi
a) Senam Prolanis
b) Gotong royong
c) Kerja bakti
55
d) Lari pagi
dan efisien.
semua masyarakat
a) 1 kali sebulan
b) 2 kali sebulan
c) 4 kali sebulan
d) 5 kali sebuan
d) menghilangkan stress
a) tidak penting
b) sangat penting
56
c) biasa saja
a) setiap minggu
b) 2 kali sebulan
d) 1 kali sebulan
b) Merokok
c) Minuman beralkohol
d) Kurang istrahat
a) Banyak tidur
b) Mengonsumsi alcohol
d) Beristrahat
b) Merokok
c) Alcohol
a) Sering BAB
57
b) Sering kencing
c) Mudah mengantuk
a) Kurang darahh
b) Infeksi paru-paru
c) Kencing manis
d) Kelebiham lemak
c) Membiarkan saja
B. Sikap
58
Petunjuk pengisian: Berilah jawaban pertanyaan berikut ini sesuai
dengan pendapat anda, dengan cara member tanda centang (√) pada kolom
yang tersedia.
Pilihan jawaban:
N PERTANYAAN SS S RR TS STS
O
1 Saya mengikuti senam prolanis
senam prolanis
3 Saya mengikuti senam dari awal
sampai selesai
4 Saya sebelum senam selalu sarapan
terlebih dahulu
5 Kegiatan senam prolanis
untuk saya
6 Saya selalu mengikuti arahan dari
petugas kesehatan
7 Saya sangat antusias untuk
59
9 Saya akan mengurangi konsumsi
secara berlebihan
10 saya sangat suka melakukan
penyakit saya.
60