OLEH :
DWI ERNA WATI
NIM : 1802009
i
PROPOSAL
OLEH :
DWI ERNA WATI
NIM : 1802009
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Proposal
OLEH :
DWI ERNA WATI
NIM : 1802009
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
iii
(Ns.Weni Sartiwi, M.Kep)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah swt. atas karunia-Nya berupa
kesehatan, kesempatan, dan nikmat yang begitu besar bagi umatnya, sehingga
dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare di Puskesmas Jangga Baru Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2020”. Selawat beriringkan salam tidak lupa
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk
terhormat :
Padang
5. Kepada kedua orang tua, Abang dan Suami serta seluruh keluarga yang telah
ii
6. Rekan-rekan senasib sepenanggungan mahasiswa Program Studi Ilmu
Semoga segala kebaikannya mendapat imbalan pahala dari Allah swt. Akhir
kata semoga Skripsi yang sederhana dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
Padang, 2020
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 9
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
masyarakat sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang saling mendukung satu
hingga genetika yang ada di masyarakat. Kesehatan merupakan hak asasi manusia
buang air besar yang tidak normal berbentuk tinja encer dengan frekuensi lebih
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi
dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih
dari sepuluh kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan mempunyai waktu buang
air masing-masing, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali
seminggu. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari
1
2
empat kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila
diare pada balita di Nigeria dan India sebanyak 42% dan angka kesakitan balita
dengan diare sebanyak 39%. Menurut WHO, Penyakit diare adalah penyebab
utama kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan bertanggung jawab
untuk membunuh sekitar 525.000 anak setiap tahun. Penyakit diare adalah
penyebab utama kematian anak dan morbiditas di dunia, dan sebagian besar hasil
dari makanan dan sumber air yang terkontaminasi. Di seluruh dunia, 780 juta
orang tidak memiliki akses ke air minum yang lebih baik dan 2,5 miliar tidak
memiliki sanitasi yang lebih baik. Perkiraan angka kematian anak-anak akibat
diare di Nigeria adalah sekitar 151, 700–175.000 per tahun (WHO, 2019).
penyakit endemis dan juga merupakan penyakit yang berpotensi Kejadian Luar
Biasa (KLB) disertai dengan kematian. Pada tahun 2018 terjadi 10 kali KLB yang
kematian 36 orang (CFR 4,76%). Angka kematian (CFR) diharapkan <1%, saat
KLB angka CFR masih cukup tinggi (>1%), sedangkan pada tahun 2018 CFR
Berdasarkan Survey morbiditas diare pada tahun 2014 insiden diare pada balita
yaitu 27%, dan tahun 2016 diperkirakan jumlah penderita sebanyak 46,4%. Target
SDGs pada tahun 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita dengan upaya
mengurangi angka kematian bayi dengan 12/1000 kelahiran hidup dan angka
kematian anak bawah lima tahun 25/1000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2019).
3
Dari data profil Dinas Kesehatan provinsi Jambi tahun 2018, dilaporkan
bahwa penyakit diare masuk dalam 10 penyakit terbesar di Provinsi Jambi. Tetapi
jika dilihat dari prevalensi dari tahun sebelumnya diare merupakan kasus tertinggi,
persentase peningkatannya 8,71 % tahun 2015 dan 8,73 % pada tahun 2016,
kejadian diare meningkat menjadi 6,5% pada tahun 2017. Berdasarkan data yang
di peroleh dari cakupan penderita diare pada anak usia balita sebanyak 3.042
balita, dimana 1,38% anak usia balita terkena diare yang pernah melakukan
penyerapan karbohidrat, lemak dan protein, faktor makanan seperti makanan basi,
beracun, alergi terhadap makanan, faktor psikologis seperti cemas, takut dan
terkejut. Penyebab lain dari diare adalah rotavirus, kualitas air minum, kebersihan
dan sanitasi Diare berdampak buruk jika tidak diatasi. Apabila diare tidak teratasi,
kematian.
Hasil data di Puskesmas Jangga Baru pada tahun 2017 didapatkan jumlah
diare yaitu 10 (21,3%) orang, pada tahun 2018 yaitu 17 (36,2 %) orang, dan pada
tahun 2019 yaitu 20 (42,5%) orang. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian
diare yaitu faktor lingkungan (Sarana air bersih, jamban keluarga, kepadatan
hunian rumah, sarana pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah), faktor
imunisasi campak dan status gizi), serta faktor keluarga (jumlah balita dalam
sikap ibu dengan kejadian diare pada balita diwilayah kerja puskesmas kayu
palembang dengan hasil data dianalisa dengan menggunakan uji chi square
kejadian diare dengan p value = 0,000 dan ada hubungan antara sikap ibu dengan
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita
korelasi Chi square dengan tingkat kepercayaan 95% atau a = 0,05, didapatkan
nilai X2 = 45,805 dan p = 0,000 Sedangkan yang memiliki pengetahuan baik
tentang diare sebesar 41,8%. Sebagian besar ibu balita (56,70%) memiliki sikap
Hasil uji statistik korelasi Chi square dengan tingkat kepercayaan 95% atau a =
0,05, didapatkan nilai X2 = 48,233 dan p = 0,000. Berarti ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita dan ada
hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kejadian diare pada anak balita.
Faktor ibu berperan dalam kejadian diare pada balita. Ibu adalah sosok
yang paling dekat dengan balita, jika balita terserang diare maka tindakan-
tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Salah satu
pengetahuan ibu yang sangat penting adalah bagaimana praktek perawatan anak
5
dengan diare yaitu dengan mencegah dan mengatasi keadaan dehidrasi, pemberian
akurat, selain juga melakukan tugas sebagai pembinaan dan pengawasan kepada
Namun di sisi lain, sebagai pembuat kebijakan bagi pemerintah pusat dan
seseorang dan faktor ekstrisik antara lain adalah faktor lingkungan, pendidikan,
idoiologi, ekonomi, dan politik. Selain itu ada berbagai faktor yang
orang lain, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama,
Sikap adalah suatu penilaian seseorang terhadap stimulus atau objek dalam
mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
6
terhadap stimulasi atau objek kesehatan tersebut, oleh sebab itu indikator untuk
sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan yakni sikap terhadap
sakit dan penyakit, sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat, dan sikap
oktober 2020, didapatkan bahwa 4 dari 10 ibu tidak mengenali tanda tanda
dehidrasi ringan, 5 orang ibu-ibu tidak mengetahui akibat dari dehidrasi, 7 orang
memberikan cairan oralit dan tidak membawa ke sarana kesehatan jika tidak
parah, 5 orang ibu-ibu mengaku sudah memberikan cairan oralit di rumah jika
pada setiap posyandu sebanyak 8 kali selama setahun dengan materi yang
berbeda-beda. Tetapi untuk materi diare pihak dari puskesmas hanya memberikan
penyuluhan satu kali dalam setahun dengan media leaflet. Hal ini menyebabkan
masyarakat tidak terlalu memahami materi yang diberikan karena hanya diberikan
Tahun 2020”
7
B. Rumus Masalah
dalam penelitian ini adalah yaitu " Adakah Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
2020.
2020.
8
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Masyarakat
Puskesmas Jangga Baru Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Tahun 2020.
E. Ruang Lingkup
Provinsi Jambi Tahun 2020. Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Jangga Baru
dilaksanakan pada Bulan Oktobe 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Ibu sebanyak 259 orang. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah
ini adalah 72 orang yaitu ibu yang datang ke puskesmas Jangga Baru yang akan
dijadikan responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain
variabel independen adalah Pengetahuan dan sikap dan dependen kejadian diare.
Data di analisa menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik
Chi-Square.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga
kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes, 2011). Diare adalah buang air besar
pada balita lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang
atas dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar dengan
bertambahnya frekuensi yang lebih dari biasanya 3 kali sehari atau lebih
2. Etiologi
a. Faktor Infeksi
10
11
2) Faktor malabsorbsi
(intoleransi laktosa).
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsornsi protein
makanan.
3. Faktor Resiko
a. Faktor umur yaitu diare terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada
tinja.
b. Faktor musim : variasi pola musim diare dapat terjdadi menurut letak
hujan.
4. Patofisiologi
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi
(misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air
dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena
yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga
WOC Diare
5. Manifestasi Klinis
a. Tanda :
1) Cengeng
7) Buang air besar 4x/hari untuk bayi dan > 3x untuk anak-anak atau
b. Gejala :
b) Lemas, Dehidrasi
c) Gelisah, Cengeng
d) Oliguria, Anuria
e) Rasa haus
a. Faktor Gizi: Makin buruk gizi seorang anak, ternyata makin banyak
kejadian diare.
dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang
c. Faktor lingkungan.
dan kurang pendidikan mulai bertambah pada saat anak untuk pertama
kali mengenal makanan tambahan dan frekuensi ini akan makin lama
e. Faktor pendidikan
7. Komplikasi
diare.
16
karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria atau anuria)
cairan intraseluler.
c. Hipoglikemia
d. Gangguan gizi
ini diberikan terlalu lama, makanan yang diberikan sering tidak dapat
e. Gangguan sirkulasi
darah.
pemberianya
1) Cairan per oral. Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang
cairan diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCL dan
NaHCO3, KCL dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada
(NaCL dan sukrosa), atau air tajin yang diberi garam dan gula
jauh.
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan berat
1) Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandug laktosa rendah
dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, almiron atau sejenis
lainya)
bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa.
yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan
19
c. Terapi farmakologik
1) Antibiotik
atau biakan.
infeksi maternal.
2) Obat antipiretik
dalam dosis rendah (25 mg/ tahun/ kali) selain berguna untuk
3) Pemberian Zinc
9. Kejadian Diare
akibat diare anak balita akan kehilangan cairan dalam tubuh yang sangat
banyak dalam waktu yang sangat singkat, keadaan ini disebut dehidrasi
badan akan terjadi dehidrasi sedang atau berat. Untuk menentukan tingkat
karena diare dapat menyebabkan dehidrasi dan bila tidak segera diobati
dengan rehidrasi atau mengganti cairan yang hilang sebagai akibat diare.
B. Pengetahuan
1. Pengertian
pengetahuan adalah benda atau hal yang diselidiki oleh pengetahuan itu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera raba, rasa,
2010).
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (know)
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu tahu
mengukur bahwaborang itu tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
b. Memahami (Comprehension)
tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi
c. Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riel (sebenarnya).
22
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan ata kerja, seperti
dan mengelompokkan.
e. Sintesis (Syntesis)
baru, dengan kat lain sintesisi adalah suatu kemampuan formulasi baru
f. Evaluasi (Evaluation)
baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan yaitu:
stimulus.
23
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
waktu.
3) Umur
4) Pengalaman
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
25
2) Sosial Budaya
pengetahuan seseorang.
a. Cara Tradisional
1) Cara coba-coba
3) Berdasarkan pengalaman
memperoleh pengetahuan.
5. Pengukuran pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari setiap item pertanyaan yang akan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada deasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut dengan metode penilaian
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
2. Tingkatan Sikap
dan menyelesaikan tugas yang diberikan atau suatu indikasi dari sikap.
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang
paling tinggi.
3. Komponen Sikap
Menurut Azwar (2012), struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang
berpresepsi terhadap objek sikap, dengan apa yang dilihat dan diketahui
28
a. Pengalaman pribadi
c. Kebudayaan
d. Media masa
e. Lembaga pendidikan
4. Pembentukan sikap
kebutuhan dan motivasi seseorang dan faktor ekstrisik antara lain adalah
faktor lingkungan, pendidikan, ediologi, ekonomi, dan politik. Selain itu ada
lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta emosi dalam diri individu
(Notoatmodjo, 2010).
5. Pengukuran Sikap
kemudian diberikan skor untuk dapat dihitung. Menurut Arikunto (2013) skor
Setuju (S) mendapat skor 2, Ragu-Ragu mendapat skor 3, Tidak Setuju (TS)
Tabel 2.1
Kerangka Konsep
Faktor –faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan
1. Internal
a. Pendidikan
b. Umur
c. Pekerjaan
d. Pengalaman
e.
2. Ekternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
Ibu Kejadian
faktor-faktor yang mempengaruhi Balita Diare
Sikap:
a. Pengalaman pribadi
b. Pengaruh orang lain yang
dianggap penting
c. Kebudayaan
d. Media masa
e. Lembaga pendidikan
METODE PENELITIAN
korelasi antara masalah dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengetahuan dan sikap Ibu dengan Kejadian Diare. Waktu penelitian Oktober
2020.
1. Populasi
dari sebuah populasi yang diperhatikan dalam suatu studi, sehingga sampel
dapat menjelaskan populasi dari mana sampel itu diambil. populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkujung dipuskesmas Jangga Baru
2. Sampel
32
33
orang yaitu Ibu di Puskesmas Jangga Baru yang akan dijadikan responden,
Notoatmodjo:
Keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
N =259
Rumus :
N
n=
1+ N (d )²
259
n=
1+ 3,59(0,001)
269
n= = 72
3,59
Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
34
b. Kriteria eksklusi
penelitian yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari suatu studi karena
D. Etika penelitian
etis dalam arti hak responden harus dilindungi. Penelitian ini dilakukan setelah
mendapat rekomendasi dari STIKES Syedza Saintika dan izin meneliti dari
bersedia untuk diteliti sebagai perwujudan dari hak-hak dari responden. Tanda
35
hak-hak responden.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
2. Data Sekunder
sendiri oleh peneliti tetapi di peroleh dari institusi atau pihak lain yang dapat
3. Instrumen penelitian
pasien (responden).
36
Pada setiap data yang telah terkumpul untuk memudahkan pengolahan dan
analisa data maka data tersebut diberi kode 1 = S : Setuju, 0 = Tidak setuju,
dengan variabel yang akan diteliti dengan mennggunakan tabel distribusi, serta
data ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel univariat dan bivariat.
untuk digambarkan dan dipahami. Analisa data pada masing-masing variabel yang
independen dan variabel dependen. Analisis ini berupa distribusi frekuensi dan
persentase pada setiap variable yaitu pengetahuan dan sikap dengan kejadian
diare.
melalui uji Chi-Square dengan tingkat signifikasi <0,05. Uji ini dimaksudkan
H. Kerangka konsep
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2013). Pada
penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu pengetahuan dan sikap
Bagan 3.1
Konsep Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Berhubungan Dengan
Kejadian Diare
Kejadian Diare
Sikap
38
I. Hipotesis penelitian
J. Definisi operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
Tabel 3.1
Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan sikap Terhadap
Kejadian Diare di Puskesmas Jangga Baru Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi 2020
Variabel Definisi Alat Cara Hasil Ukur Skala
operasional Ukur Ukur Ukur
Variabel Kejadian Diare Kuesioner Angket Ordinal
dependen Adalah buang air
Kejadian besar pada balita
Diare lebih dari 3 kali
sehari disertai
perubahan
konsistensi tinja
menjadi cair
dengan atau tanpa
lendir dan darah
yang berlangsung
kurang dari satu
minggu (Juffrie,
2012).
Variabel - Pengetahuan Kuesioner Angket Pengetahuan Ordinal
Independen : merupakan hasil a. baik : jika
Pengetahuan dari tahu yang jawaban
Dan Sikap terjadi setelah benar 76 – -
orang melakukan 100 %
penginderan b. cukup :
terhadap suatu jika
objek tertentu jawaban
benar 56 –
75 %
a. kurang :
jika
jawaban
benar ≤
55
senang, setuju–
tidak setuju, baik
– tidak baik dan
sebagainya)
(Notoatmodjo,
2014)
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2011, Klasifikasi jumlah data kejadian diare, Jakarta : Depkes RI
Dinkes Jambi.2018. data profil Dinas Kesehatan provinsi Jambi tahun 2018,
Jambi
Kartika. 2017. Buku Ajar Dasar Dasar Riset Keperawatan Dan Pengolahan Data
Statistik. Trans Info Media : Jakarta
Marimbi, 2010, Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita,
Yogyakarta : Nuha Offset
Maryunani, A. (2010). Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta: TIM.
Nurrokhim, 2010. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare
di Puskesmas. https://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/08/ikpiiill15
Rury, 2018. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian diare pada
balita di wilayah puskesmas puti kayu palembang-Jurnal ilmiah kesehatan
volume 7 No 1 januari 2018. Palembang
Santi, 2016. asuhan keperawatan anak pada bayi f dengan gastroenteritis akut di
ruang tulip rsud dr. tjitrowardojo purworejo-program profesi ners angkatan
xviii sekolah tinggi ilmu kesehatan surya global yogyakarta.yogyakarta
DAFTAR LAMPIRAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS JANGGA BARU KECAMATAN
MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI JAMBI TAHUN 2020
No
Kegiatan MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengajuan judul
2 Acc Judul
3 Konsultasi Proposal
4 Seminar Proposal
5 Perbaikan proposal
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan Data
8 Penyusunan Skripsi
9 Konsultasi Skripsi
10 Ujian Sidang Skripsi
11 Perbaikan Skripsi
12 Pengumpulan Skripsi
Padang, Mei 2020
(Ns. Andika Herlina, M.Kep) (Ns. Ibrahim, M.Biomed) (Dwi Erna Wati)
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Syedza Saintika Padang.
Nama : Dwi Erna Wati
Nim : 1802009
Alamat: Jangga Baru, Kabupaten Batanghari-Jambi
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubugan Pengetahuan dan Sikap
Ibu dengan Kejadian Diare di Puskesmas Jangga Baru Kecamatan Muara
Bulian, Kabupaten Batanghari-Jambi, Tahun 2020”.
Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan dari Ibu/Saudari untuk
menjadiresponden dalam penelitian ini dan menandatangani lembar persetujuan
menjadi responden. Selanjutnya saya mengharapkan Ibu/Saudari untuk
memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang kami berikan dengan
kejujuran dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya. Jika Ibu/Saudari tidak
bersedia menjadi responden, tidak ada sanksi bagi Ibu/Saudari .
Apabila Ibu/Saudari menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar persetujuan dan mengikuti semua rangkaian proses
penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasama saudara kami ucapkan terima kasih.
Peneliti
Nim : 1802009
Responden
(________________)
Lembar Kuesioner Pengetahuan, Sikap dengan Kejadian Diare
pada Balita di Puskesmas Jangga Baru
A. Petunjuk Pengisian:
a. Muntah
b. Mencret
d. Tidak tahu
2. Menurut anda berapa kali Buang air besar dalam sehari sehingga disebut
diare?
a. 1-3 kali
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
a. Air, Udara
c. Susu sapi
d. Tidak tahu
b. Mencuci tangan sebelum makan, Mencuci tangan setelah buang air besar
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
b. Lemas
c. Pingsan
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
10. Menurut ibu bagaimana cara membuat larutan garam gula sebagai pengganti
oralit
a. 1 sendok teh gula ditambah ½ sendok teh garam dalam 1 liter air
b. 2 sendok the gula ditambah 1 sendok the garam dalam 1 liter air
c. 1 sendok teh gula ditambah ¼ sendok teh garam dalam 1 liter air
d. Tidak tahu
D. Sikap Ibu terhadap Kejadian Diare pada Balita
No
Pertanyaan Setuju Tidak setuju
.
Sebaiknya penderita diare diberikan
1.
oralit?
Sebelum memberi makan anak, ibu dan
2. anak harus mencuci tangan terlebih
dahulu.
Apakah anda setuju diadakan penyuluhan
3.
tentang diare?
Sebelum menggunakan botol susu, botol
4.
susu direbus terlebih dahulu.
Makanan yang diberikan pada balita
5. sebaiknya adalah makanan yang baru
dimasak
Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak
6. maka makanan yang baik adalah terdiri
dari nasi, lauk, sayur dan buah.
Anak pada usia kurang dari 6 bulan
7.
hanya diberikan ASI.
Jika anak mencret atau diare, sebaiknya
8.
pemberian ASI diteruskan saja.
9. ASI lebih baik daripada susu Formula.
Jika ibu akan memasak makanan anak,
10. sebaiknya peralatan masak dicuci
terlebih dahulu.