Anda di halaman 1dari 15

1.

Judul Proposal : “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan


Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita”.

2. Latar Belakang Ada Berapa ?


- Alinea 1 Introduction Permasalahan yang terjadi fenomena (Permasalahan
Bisa Diungkap Dengan Melihat Research Gap Di Dalam Artikel Penelitian
Fenomena Yang Terjadi)

- Alinea 2 Justifikasi pembenaran data (Adalah Pembenaran Hal Ini Disebut


Dengan Besar Masalah Itu Dapat Diangkat Menjadi Masalah Penelitian,
Yang Dapat Dengan Data Kualitatif Maupun Kuantitatif.)

- Alinea 3 Kronologis sebab akibat dan dampak (Berisi Tentang Bagaimana


Kronologisnya Suatu Masalah Itu Sampai Timbulnya Sebab Dan Akibat)
- Alinea 4 Konsep Solusi (Berupa Konsep Pemecahan Masalah Yang Sudah
Dan Yang Akan Digunakan).

3. Jelaskan Variabel Independen (bebas) Dan Dependen (terikat) Pada


Penelitian?
 Perbedaan antara variabel bebas dan terikat terletak pada hubungan antara
keduanya. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi.
Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
 Variabel independen (Bebas) dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan
sikap ibu pada balita. Variabel dependen (Terikat) yaitu kejadian ISPA pada
balita. Desain yang digunakan Korelasional dengan menggunakan metode
literatur review.
 Apa Yang Dimaksud Dengan Fenomena?
Kesenjangan teori : adanya perbedaan pandangan teori mengenai fakta yang
diamati. Fakta yang sama dijelaskan dengan teori yang berbeda-beda.
Kesenjangan fakta : terdapat fakta-fakta yang berbeda-beda mengenai
fenomena yang ada.

4. Mengapa Mengambil Judul Ini Kaitain Dengan Variabel Apa Saja?


Mengapa mengambil judul ini karena pengetahuan yang dimiliki, seorang ibu
dapat membantu mencegah masalah kejadian ISPA pada balita. Ibu akan
lebih mewaspadai dan melindungi anak dari ISPA karena pengetahuan yang
dimilikinya, Sikap yang perlu diterapkan ibu antara lain sikap terhadap sakit
dan penyakit, yaitu bagaimana tanggapan terhadap tanda dan gejala, penyakit,
penyebab, cara penularan, penanganan, dengan adanya sikap ibu menjadi
sangat penting dalam merawat balitanya karena ibu memegang peranan yang
sangat spesifik karena ibulah yang pertama kali mengetahui anaknya
menderita ISPA, dengan demikian sikap ibu yang baik dalam merawat
balitanya dapat memberikan pertolongan pertama pada balita yang
mengalami (Ratnawati, 2020)
Dan kenapa mengambil variabel ini karena dari hasil penelitian yang saya
dapat tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita” ini dari artikel-artikel
yang saya dapakan masih banyak pengetahuan dan sikap ibu balita yang
belum mengetahui kejadian ISPA dan juga ada pengetahuan baik dan sikap
yang positif namun sebagian balita mengalami kondisi ISPA berat, hal ini
dikarenakan ibu sudah mengetahui tentang ISPA namun masih ada sikap ibu
yang lalai dalam memperhatikan anak

5. Fenomena yang didapatkan yang mana dan mengapa?


Usia Balita adalah kelompok yang paling rentan dengan infeksi saluran
pernapasan dan angka kejadian ISPA masih tinggi pada balita di negara
berkembang. Keterlibatan ibu memegang peranan yang sangat penting
karena ibulah yang pertamakali mengetahui anaknya menderita penyakit.
Ibu memiliki tanggung jawab utama terhadap kesehatan anggota keluarga
termasuk anak, oleh karenanya ibu harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang penyakit yang diderita anaknya, dengan pengetahuan yang
cukup maka diharapkan akan timbul sikap yang positif dan meningkatkan
kewaspadaan agar tidak terjadi kekambuhan penyakit. Berdasarakan
fenomena hasil penelitian Sarif et al., (2020) didapatkan bahwa
pengetahuan ibu masih kurang tentang kejadian ISPA pada balita dan
sikap ibu yang negatif pada kejadian ISPA pada balita dan angka kejadian
ISPA cukup tinggi pada balita.

6. Penelitian ini menggunakan metode apa ?


Penelitian ini menggunakan penelitian tentang metode literatur review yaitu
Penelitian ini menggunakan desain Korelasional. Jadi dari hasil penelitian
saya ini saya mengumpulkan sumber-sumber literatur yang relevan dengan
variabel dalam penelitian saya lalu saya mengkaji lebih dalam tentang
sumber-sumber literatur tersebut sehingga saya memperoleh data yang
diperlukan sehingga dapat menjawab tujuan atau rumusan masalah dalam
penelitan saya ini. Populasi penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita.

7. BAB 1 terdiri dari apa saja ?


1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat penelitian
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan IPTEK
- Mahasiswa

8. Apa Rumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian?


- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan
organ saluran pernafasan bagian atas dan bagian bawah.ISPA juga dapat
menyerang bergai macam golongan umur, tetapi balita yang paling rentan
terinfeksinya penyakit ini karena balita memiliki sistem imun yang belum
matur.balita cenderung berisiko lebih tinggi terinfeksi sesuatu penyakit. Dan
berhubungan dengan pengetahuan dan sikap ibu yang mempunyai balita dan
masih ditemukan banyak ibu balita yang kurang mengetahui tentang penyakit
ISPA, Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
terkait “ Bagaimana Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita?”
- Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) Pada Balita.

9. Apa Manfaat Dari Penelitian?


- Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK)
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang keperawatan khususnya keperawatan anak mengenai
hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang kejadian ISPA pada balita.
- Mahasiswa
Dalam penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang teori yang didapat selama
pendidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan yang sangat berguna
dengan memberikan informasi tentang Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita.

10. Jelaskan GAP penelitian yang mana ?


Gap adalah masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan
kenyataan atau perbedaan antara teori dengan prakteknya.
Bagaimana bisa menemukan research gap ?
 Mengidentifikasi fakta
 Mengamati sebuah fenomena
 Memahami teori yang relevan
 Menemukan sebuah kesenjangan : kesenjangan teori (teoretis) dan
kesenjangan fakta (empiris)
GAP dalam penelitian:
Ibu harus mengetahui tentang kejadian ISPA pada balitanya karena penyakit
ISPA sangat rentan terkenanya balita dimana sistem kekebalan tubuh balita
masih lemah sehingga mudahnya terkena penyakit, dengan adanya sikap ibu
menjadi sangat penting dalam merawat balitanya karena ibu memegang
peranan yang sangat spesifik karena ibulah yang pertama kali mengetahui
anaknya menderita ISPA, dengan demikian sikap ibu yang baik dalam
merawat balitanya dapat memberikan pertolongan pertama pada balita yang
mengalami ISPA (Ratnawati, 2020).

11. Mengapa Anda Memilih Judul Penelitian Ini?


Kenapa memilih judul propasal ini karena dari hasil penelitian yang saya
dapat tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita” ini dari artikel-artikel
yang saya dapakan masih banyak pengetahuan dan sikap ibu balita yang
belum mengetahui kejadian ISPA pada balitanya dan sikap ibu yang belum
memahami permasalahan yang terjadi pada balitanya. Di Indonesia, ISPA
selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi
dan balita. Tingginya angka kejadian ISPA pada balita di Indonesia, beberapa
faktor disebabkan oleh pengetahuan dan sikap ibu yang sangat kurang
tentang kejadian ISPA, sehingga dari pengetahuan tersebut dapat
mempengaruhi tindakan ibu terhadap kejadian ISPA dan sikap juga dapat
mempengaruhi tindakan ibu terhadap kejadian ISPA. Dengan meningkatnya
pengetahuan tentang ISPA dan sikap ibu dengan kejadian ISPA maka akan
langsung berhubungan dalam menurunkan angka kejadian ISPA (Mendur et
al., 2019).

12. Kenapa tertarik mengambil topik ini?


Baik, mengapa saya tertarik mengambil topik ini topik yang saya ambil yaitu
keperawatan anak dimana penyakit ISPA utamanya pada balita merupakan
salah satu penyakit yang termasuk prioritas masalahnya karena penyakit ini
dapat dengan mudah menular seperti misalnya berkontak langsung dengan
penderita, dimana sistem kekebalan tubuh balita masih lemah sehingga
mudahnya terkena penyakit.
13. Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang
Kejadian ISPA?
- Hasil penelitian didapatkan adanya “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita”

14. Apa Ada Permasalahan Dari Hasil Penelitian?


Permasalahan yang didapatkan yaitu pengetahuan dan sikap ibu yang masih
kurang dalam kejadian ISPA pada balitanya
BAB 2

1. BAB 2 Itu Apa Saja ?


Tinjauan pustaka menguraikan tentang konsep teori dari variabel-variabel
yang diteliti dan dilakukan secara singkat.
1) Tidak terdapat hipotesi
- Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang
sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian. Jenis penelitian Hipotesis
(pada penelitian kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil
observasi untuk menghasilkan teori baru (pada penelitian kualitatif).
- Penelitian yang tidak membutuhkan hipotesis biasanya
adalah penelitian yang hanya terdiri dari satu variabel dan bersifat
deskriptif. Penelitian tidak harus menggunakan hipotesis, karena pada
beberapa jenis penelitian, variabel yang digunakan tidak banyak (hanya
satu) sehingga tidak memiliki hubungan sebab akibat.
2) Tidak terdapat kerangka konsep
Kerangka teori adalah rangkuman seluruh variabel penelitian (variabel
yang diukur maupun yang tidak diukur oleh peneliti) yang terdapat pada
tinjauan pustaka sedangkan kerangka konsep adalah khusus
rangkuman pada variabel yang akan diukur oleh peneliti.
Konsepnya apa saja ?
1) Konsep Dasar Pengetahuan
2) Konsep Dasar Sikap
3) Konsep Dasar ISPA
2. Kenapa ISPA Mudah Terkena Balita?
- Salah satu alasan mengapa balita rentan terkena ISPA adalah karena daya
tahan tubuhnya yang belum terbentuk sempurna. Itu sebabnya, tubuh balita
sulit untuk melawan infeksi bakteri maupun virus penyebab ISPA. Selain
faktor imunitas, keadaan lingkungan sekitarnya juga mungkin berperan dalam
penularan ISPA.
- Balita dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu golongan 
1) Menurut WHO kelompok usia balita adalah 0-60 bulan.
2) Usia bayi atau baduta (bawah dua tahun) dengan usia 0-2 tahun,
3) Golongan batita (bawah tiga tahun dengan usia 2-3 tahun,
4) Golongan pra sekolah (> 3-5 tahun). 

3. Jelaskan Pengertian Pengetahuan?


- Pengetahuan adalah yang diketahuai berdasrkan berbagai maca, pengalaman
didapatkan stiap manusia. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran
manusia sebagai hasil penggunaan panca indaranya, Penginderaan juga tejadi
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan terjadi melalui
manusia dan di peroleh Melalui Mata Dan Telinga Manusia (Mendur, Sarimin
And Saban, 2019).

4. Jelaskan Pengertian Sikap?


Sikap adalah respon tertutup seseorang yang stimulus atau objek yang
tertentu, dam juga yang melibatkan factor pendapat dan emosi yang
bersangkutan seperti senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, baik
atau tidak baik dan sebagainya. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah
perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan mendukung atau tidak
memihak pada objek tersebut Mendur et al (2019).
5. Jelaskan apa itu ISPA?
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikro organisme kedalam
tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit
Mendur et al (2019)

6. Jelaskan Etiologi ISPA?

Penyakit ISPA dapat menyerang balita karena adanya faktor dari dalam diri
(intrinsik) sarta dari luar (ekstrinsik). Faktor instrinstik penyebab ISPA meliputi
jenis kelamin, umur, status gizi, ASI ekslusif, imunisasi. Faktor dari luar
penyebab ISPA meliputi kondisi fisik lingkungan, kepadatan tempat tinggal,
polusi udara, bentuk/tipe rumah, ventilasi udara, asap rokok, pemakaian bahan
bakar. Terdapat faktor lain dari faktor ekstrinsik yaitu perilaku ibu, baik
pengetahuan maupun sikap ibu. Ibu merupakan sosok yang tepat untuk mencegah

ISPA pada balita Ratnawati (2020)

7. Tanda Dan Gejala ISPA?


Gejala awal yang timbul biasanya berupa batuk pilek, yang kemudian
diikuti dengan napas cepat dan napas sesak. Pada tingkat yang lebih berat terjadi
kesukaran bernapas, tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun dan
meninggal bila tidak segera diobati. Usia Balita adalah kelompok yang paling
rentan dengan infeksi saluran pernapasan. Kenyataannya bahwa angka morbiditas
dan mortalitas akibat ISPA, masih tinggi pada balita di negara berkembang
Febrianti (2020).
8. Patofisiologi ISPA
Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal di saluran nafas. Infeksi
oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri.Penularan
penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit
masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu, maka penyakit ISPA
ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan
adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun
dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat
pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang
sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung
unsur penyebab atau mikroorganisme Masriadi (2017).

9. Penatalaksanaan ISPA

Perawatan ISPA di rumah Beberapa perawatan yang perlu dilakukan ibu untuk
mengatasi anaknya yang menderita ISPA di rumah dalam Depkes RI (2010)
antara lain :
1) Pemberian Kompres
2) Memberikan minum yang lebih banyak pada anak
3) Istirahat tidur
4) Membersihkan jalan napas Apabila anak terserang ISPA
5) Pemenuhan kebutuhan gizi pada penderita

10. Faktor Risiko Terjadinya ISPA


Secara umum terdapat 3 (tiga) faktor risiko terjadinya ISPA yaitu faktor
lingkungan, faktor individu anak, serta faktor perilaku dalam buku Masriadi
(2017).
1) Pencemaran Udara Dalam Rumah
2) Ventilasi Rumah
3) Berat Badan Lahir
4) Status Gizi
5) Vitamin A
6) Status Imunisasi
7) Faktor Perilaku

11. Pencegahan ISPA

1) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik


2) Imunisasi sangat diperlukan pada anak.
3) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
4) Mencegah Anak Berhubungan Dengan Penderita ISPA

12. Komplikasi ISPA


ISPA yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan :

1) Infeksi Pada Paru


2) Infeksi Selaput Otak

BAB 3
1. Bisa Kah Jelaskan Bagaimana Hasil Penelitian BAB 3
- Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur review.
Literatur review adalah analisis tulisan ilmiah yang terkait langsung
dengan pertanyaan penelitian dalam artikel atau jurnal,
- Dan selanjut nya Kriteria kelayakan Literatur Review dibagi dalam
kriteria inklusi dan eksklusi
2. Apa yang dimkasud dengan Inklusi Dan Ekslusi?
- Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel Notoatmodjo, (2018).
- Kriteria Ekslusi adalah adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel Notoatmodjo, (2018).

3. Tujuan Penelitian Ini Apa?


Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) Pada Balita.

4. Apa Yang Dimaksud Dengan PICOS ?


Strategi yang digunakan untuk mencari literatur dalam penelitian ini
adalah menggunakan PICOS framework dengan menetukan kelayakan
jurnal yang ditelusuri dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

5. Apa Yang Dimaksud Dengan Kajian Literatur?


Kajian literatur adalah jembatan bagi peneliti untuk mendapatkan
landasan teoritik sebagai pedoman sumber hipotesis, jembatan ini
sebenarnya berwujud pengetahuan tentang riset-riset yang dilakukan oleh
peneliti lain dalam area penelitian.

6. Apa Itu Penelitian Literatur Review?


Studi literature review adalah cara yang dipakai untuk megumpulkan data
atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa
didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka
lain.

7. Review itu bagaimana?


review = penilaian formal/pemeriksaan sesuatu dengan kemungkinan
melakukan perubahan jika diperlukan. review = ulasan, tinjauan, analisis,
evaluasi, penilaian, penilaian, pemeriksaan, penyidikan, penyelidikan,
pemeriksaan, pemeriksaan, penelitian.

8. Mengapa Kita Perlu Melakukan Literature Review?


Tujuan melakukan literatur review adalah untuk mendapatkan landasan
teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori
yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih
memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan
kerangka berpikir ilmiah.

9. Apa Yang Dimaksud Dengan Subjek Dan Objek Penelitian?


Namun demikian, pengertian objek penelitian sering kali tertukar
dengan subjek penelitian.Subjek adalah informan atau narasumber yang
menjadi sumber data riset. Objek adalah permasalahan yang diinvestigasi
dalam penelitian, begitu pengertian singkatnya.
10. Apa Perbedaan Literatur Dan Primer?
- Studi literature review adalah cara yang dipakai untuk megumpulkan data
atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa
didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka
lain.
- Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti di
lapangan melalui responden dengan cara observasi, wawancara
Sasaran data pada data primer yaitu data yang ditemukan langsung oleh
peneliti di lapangan.
11. Bagaimana Cara mengambil pengumpulan data ?
- cara mengambil pengumpulan data yaitu dengan hasil seleksi artikel
yang ditemukan menggunakan diagram flow dengan tahapan seleksi yaitu
identifikasi, screening, kelayakan, dan kriteria inklusi berdasarkan kriteria
inklusi sesuai PICOS,
- Setelah artikel dan jurnal penelitian ditemukan dan sesuai dengan kriteria
inklusi maka selanjutnya peneliti melakukan seleksi studi dengan
membaca lengkap keseluruhan isi artikel mulai dari judul, abstrak, latar
belakang, metode, hasil, pembahasan dan daftar pustaka apabila ditemukan
artikel yang tidak lengkap akan dikeluarkan.

12. Apa Yang Akan Dilakukan Ketika Sudah Mendapatkan 8 Artikel ,


Bagaimana Caranya
- Setelah mendapatkan artikel yang sesuai melalui seleksi literatur, langkah
selanjutnya peneliti akan membaca dan menganalisis artikel satu persatu
dan melakukan ekstrasi (mengambil data hasil penelitian dari setiap
artikel) data yang sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian,
- Setelah dilakukan ekstraksi data dan telah ditemukan data-data hasil
penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan
Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita”. Kemudian
peneliti akan membahasan tentang hasil penelitian yang didapatkan serta
melakukan sintesis atau menuangkan ide gagasan berupa data-data
informasi baru yang sebelumnya belum pernah ditulis oleh orang lain
dalam bentuk naratif.
13. Mengapa daftar pustakaa mengunakan mandelay
Daftar pustaka menggunakan aplikasi mendelay menurut penulisan
HARVAD
Cara penulisan daftar pustakan harvard style – Penulisan daftar referensi
atau penulisan daftar pustaka dalam sebuah penulisan karya ilmiah (jurnal,
tugas akhir, tesis, disertasi, prosiding, laporan penelitian) menjadi hal yang
penting untuk menyajikan secara detail sumber-sumber  informasi dalam
sebuah tulisan.
Selamat pagi ibu ....
Sebelumnya disini saya berterimakasih atas kesempatan yang telah
diberikan kepada saya untuk melakukan ujian skripsi seminar pada
pagi hari ini dan juga sebelumnya saya berterimakasih kepada dosen
penguji yang telah hadir pada pagi hari ini yaitu kepada:
1. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep Selaku penguji pertama saya
2. Ibu Siti Santi Sianipar., S.Kep. M.Kes Selaku Pembimbing Dan
Penguji Kedua Saya
3. Ibu Wenna Araya, S.Psi.M.Pd Selaku Pembimbing Dan Penguji
Ketiga Saya
Perkenalkan nama saya Indah Permata Sari dari Prodi S1-
Keperawatan disini saya akan mempersentasikan skripsi saya dengan
mengunakan metode literatur review yaang berjudul “Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Kejadian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita'.

Anda mungkin juga menyukai