”HASHIMOTO’S DISEASE”
“ HASHIMOTO’S DISEASE”
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah imunologi dan virulogi
yang berjudul “Hashimoto’s Disease”. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini
baik itu materi maupun pemikirannya sendiri.
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PENUTUP ............................................................................................................................... 11
PENDAHULUAN
Berdasarkan penampilan klinis tersebut, maka tiroidis dibagi atas tiroiditis akut,
subakut, dan kronis. Tiroiditis akut contohnya tiroiditis infeksiosa akut, tiroiditis
karena radiasi, dan tiroiditis traumatika. Tiroiditis subakut dibagi menjadi yang
disertai rasa sakit seperti tiroiditis de Quervain, sedangkan yang tidak disertai rasa
sakit seperti tiroiditis limfositik subakut, post partum, dan oleh karena obat-obatan.
Tiroiditis kronis meliputi tiroiditis Hashimoto, Riedel, dan infeksiosa kronis
(Anonim,2006).
Tiroiditis Hashimoto merupakan salah satu penyakit tiroid autoimun yang paling
umum dan bersifat organ-specific. Ditemukan oleh Hakaru Hashimoto pada tahun
1912, dengan istilah lain struma limfomatosa. Disebut pula sebagai tiroiditis autoimun
kronis dan merupakan penyebab utama hipotiroid di daerah yang iodiumnya cukup.
Penyakit ini sering mengenai wanita berumur antara 30-50 tahun. Hampir semua
pasien mempunyai titer antibodi tiroid yang tinggi, infiltrasi limfositik termasuk sel B
dan T, dan apoptosis sel folikel tiroid. Penyebabnya sendiri diduga kombinasi dari
faktor genetik dan lingkungan (Tomer, 1994)
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian,
aspek patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan beserta kelainan dari
penyakit Tiroiditis Hashimoto.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tiroiditis berasal dari kata tiroid yaitu kelenjar tiroid sedangkan –itis
menandakan adanya proses peradangan (inflamasi) dengan beragam penyebab. Bila
dilihat dari aspek waktu kejadian maka tiroiditis dibagi menjadi tiroiditis akut
(muncul mendadak atau durasi penyakit singkat), tiroiditis subakut (antara akut dan
kronik) dan tiroiditis kronik (durasi penyakit lama) .
a. Faktor genetik
Gen yg terlibat dalam patogenesis PTAI adalah gen yang mengatur respon
imun seperti major histocompatibility complex (MHC), reseptor sel T, serta antibodi,
dan gen yang mengkode (encoding) autoantigen sasaran seperti tiroglobulin, TPO
(thyroid peroxidase), transporter iodium, TSHR (TSH Receptor).
b. Faktor Lingkungan
Faktor infeksi baik virus maupun bakteri juga berperan dalam patogenesis PTAI.
Tiga kemungkinan mekanisme agen infeksi sebagai pencetus PTAI.
Rokok, selain merupakan faktor risiko penyakit jantung dan kanker paru, juga
mempengaruhi sistem imun. Merokok akan menginduksi aktivasi poliklonal sel B dan
T, meningkatkan produksi Interleukin-2 (IL-2), dan juga menstimulasi sumbu HPA.
Merokok akan meningkatkan risiko kekambuhan penyakit Graves serta eksaserbasi
oftalmopatia setelah pengobatan dengan iodium radioaktif .
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas maka diharapkan dapat memahami
memahami penyebab terjadinya, patofisiologi, serta bagaimana mendiagnosis
Tiroiditis Hashimoto dan bagaimana penanganannya sehingga diharapkan nantinya
bila kita menemukan kasus ini kita dapat memberikan penanganan yang tepat kepada
penderita.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : FKUI.
Tomer Y, Davies TF. Searching for the autoimmune disease susceptibility genes : from
gene mapping to gene function. Endocrine Rev.2003;24(5):694-717.
Chen HI, Akpolat I, et al. Restricted κ/λ ight chain ratio by flow cytometry in germinal
center b cells in hashimoto thyroiditis. Am J Clin Pathol. 2006;125:42-48
http://elisa.ugm.ac.id/files/ariana/KFNunveC/35.%20Kelenjar%20Tiroid.pdf
Barrett, E.J. The thyroid gland. In Boron WF, Boulpaep EL. Medical physiology.A
cellular and molecular approach. Ist Edition. Saunders. Philadelphia. 2003 : 1035- 1048.
Wall JR. Autoimmune thyroid disease. Endocrinol Metab Clin North Am 1987;229:1
Prummel MF, Strieder T, Wiersinga WM. The environment and autoimmune thyroid
diseases.Eur J Endocrinol 2004;150:605-618.
Jacobson EM, Tomer Y. The CD40, CTLA-4, thyroglobulin, TSH receptor, and PTPN22
gene quintet and its contribution to thyroid autoimmunity : back to the future. J
Autoimmun 2007;28:85-98.
Tomer Y, Davies TF. Infection, Thyroid Disease, and Autoimmunity. Endocrine Rev.
1993;14(1):107-120.
Rapoport B, McLachlan SM. Thyroid autoimmunity. J Clin Invest 2001;108:1253-1259.