REVIEW JURNAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
OLEH TRISNAWATI JJ1A119321 PROMOSI KESEHATAN (2019)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2021 REVIEW JURNAL 1
Judul Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang Jurnal JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Volume dan Halaman Vol. 4 (2) Tahun 2016 Penulis Agnes Nova Astrida Purba ,Syamsulhuda BM, Zahroh Shaluhiyah Reviewer Trisnawati Tanggal 27 Desember 2021 Tujuan Tujuannya yaitu Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan PKRS di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang. Subjek Promosi Kesehatan dan isu terkini Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiankualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.Metode penelitian deskriptif yang dipilih karena tujuan utama penelitian yaitu membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab masalah yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Melalui penelitian ini peneliti akan menggambarkan pelaksanaan PKRS di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang yaitu dengan menganalisisi masukan, proses, dan keluaran upaya pelaksanaan PKRS pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang. Hasil Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.2Oleh karena itu Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan visi yaitu “masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”. Dalam mencapai visi tersebut Kemenkes juga menetapkan empat misi yaitu yang pertama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani, yang kedua melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan, yang ketiga menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, dan yang keempat menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia atau World Health Organization (WHO), rumah sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan di mana ia berada. Fungsinya adalah sebagai pusatsumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah yang bersangkutan.4 Reformasi rumah sakit di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih anyaknya rumah sakit yang hanya menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Keadaakesehatann ini menyebabkan rumah sakit menjadi sarana yang elit dan terlepas dari sistem kesehatan dimana rumah sakit tersebut berada World Health Organization
(WHO) sebagai sebuah lembaga kesehatan dunia
menginisiasi yerbentuknya kelompok kerja yang terbentuk pada konfrensi PKRS kesembilan di Copenhagen pada bulan Mei tahun 2001.Sejak saat itu beberapa kelompok kerja dan jaringan kerja beberapa negara bekerja mengembangkan sebuah standar rumah sakit promotor kesehatan. Hasilnya terbentuk lima standar inti yang dapat diaplikasikan pada semua rumah sakit yang telah dikembangkan berdasarkan persyaratan internasional. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah menyebutkan strategi dasar utama Promosi Kesehatan adalah pemberdayaan, yang didukung oleh bina suasana, advokasi dan kemitraan. Pemberdayaan adalah ujung tombak dari upaya PKRS Strategi yang digunakan dalam kegiatan PKRS adalah dengan kemitraan yaitu dengan mengadakan kerjasama dengan sektor lain, dan strategi bina suasana yaitu dengan pengadaan poster dan leaflet di bangsal-bangsa tertentu dan menindaklanjuti keluhan-keluhan pasien dan keluarga pasien terkait pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II secara umum. Kesimpulan Unsur Masukan (Input) a. Kebijakan PKRS adalah tentang penggabungan bagian PKRS dan Humsar. o b. Sumberdaya manusia di bagian PKRS terbatas, sehingga kegiatan yang direncanakan sama dengan kegiatan Humsar. o c. Bagian PKRS tidak menggunakan prosedur pelaksanaan kegiatan PKRS yang telah disusun oleh Kemenkes karena pihak rumah sakit belum mensosialisasikan standar dan petunjuk pelaksanaan PKRS tersebu 2. Proses Pelaksanaan Kegiatan PKRS a. Strategi yang digunakan hanya kemitraan dan binasuasana b. Materi yang digunakan pada kegiatan sesuai dengan materi yang diberikan Kemenkes dan Dinkes, dan sesuai dengan permintaan instalasi. c. Media yang digunakan adalah poster, leaflet dan banner 3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKRS a. Sasaran yang terlibat dalam kegiatan PKRS adalah pasien dan keluarga pasien b. Tidak terdapat peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga pasien melalui kegiatan PKRS yang dilaksanaka Kelebihan - Penjelasan isi jurnal cukup jelas sebab disajikan dalam bagiannya masing-masing maksudnya tidak mencampuradukkan pembahasan yang satu dan lainnya tetapi ada poin-poinnya tersendiri. - Disertakan referensi Kekurangan - Tidak ada bagian tersendiri/spesifik untuk menjelaskan hasil dan pembahasannya sehingga sulit untuk memahami karya tulis ini - Jenis huruf dan ukuran huruf dalam jurnal ini tidak seragam secara keseluruhan sehingga jurnalnya terlihat tidak rapi
REVIEW JURNAL 2
Judul Jurnal PROMOSI KESEHATAN KERJA PADA PENGRAJIN
TENUN Jurnal Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Volume dan Halaman Volume 4, nomor 2 Tahun 2021 Penulis Ratna Indriawati, Idiani Darmawat Reviewer TRISNAWATI Tanggal 17 DESEMBER 2021 Tujuan Tertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kerja, dampak kerja terhadap kesehatan serta pencegahannya. Disamping itu juga untuk menambah wawasan para pekerja mengenai pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja serta menciptakan kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja. Subjek Promosi Kesehatan dalam keselamatan keja Metode Penelitian Promosi kesehatan kerja dilakukan di desa wisata Sejati Desa, Moyudan, Yogyakarta. Peserta berjumlah 15 orang pengrajin tenun Sejati Desa. Metode yang digunakan adalah penyuluhan melalui ceramah dan diskusi. Pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2021. Kegiatan pengabdian meliputi beberapa langkah. Kegiatan pengabdian yang yang merupakan langkah-langkah solusi atas persoalan adalah sebagai berikut: Hasil Kesehatan kerja merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Pekerja yang sehat tidak hanya untuk kepentingan individu pekerja sendiri tetapi juga berkaiatan erat dengan kebahagiaan keluarga. Selanjutnya akan berpengaruh pada masyarakat. Masalah keselamatan dan Kesehatan kerja di Indonesia mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah. Peraturan perundangan undangan tentang keselamatan kerja adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja Nomor 1 Tahun 1970. Keselamatan kerja telah ditingkatkan untuk mencapai kecelakaan nihil (zero accident) pada setiap proses produksi sejak tahun 1993 (Aria et al., 2015). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat diperlukan. Faktor kuat yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja dan Jenis alat dan sarana kerja yang kurang nyaman sering menimbulkan masalah-masalah esehatan pada pekerja yang menggunakanya, jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dalam per-harinya memberikan efek negatif penyakit terhadap buruh/pekerja yang selama ini bekerja di perusahaan adalah karena lemahnya penerapan standar K3 di perusahaan. Penerapan K3 yang lemah berdampak kepada lingkungan sosial masyarakat sekitar. Banyak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja akibat faktor perilaku tindakan tidak aman (unsafe action) dalam bekerja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan pekerja tentang K3. Cara mengurangi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan yang berdampak tidak baik pada buruh/pekerja dalam perusahaan adalah standar K3 harus dilaksanakan (Pradana & Djastuti, 2015 Edukasi dan Promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk mempengaruhi individu, dan masyarakat, sehingga berfikir, bersikap, dan berperilaku positif tujuannya untuk meningkatkan kesehatan, edukasi kesehatan adalah upaya untuk memelihara, meningkatkan, dan kesehatan diri dan lingkungan. Secara umum edukasi kesehatan bertujuan untuk mengembangkan perilaku individu, kelompok, atau masyarakat agar bisa berperilaku hidup bersih dan sehat, dan terhindar dari penyakit(Indriawati & Usman, 2018) Kegiatan promosi kesehatan kerjaselanjutnya adalah melalui ceramah dan diskusi (Gambar 2). Ceramah untuk menyampaikan materi promosi kesehatan kepada pengrajin tenun Sejati dilakukan interaktif. Peserta tertarik dan responsif. Setelah materi promosi selesai dipaparkan, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Peserta aktif bertanya. Beberapa pertanyaan yang disampaikan. Pertanyaan peserta antara lain tentang keluhan pegal saat dan setelah menenun Kesimpulan Promosi kesehatan kerja dapat menambah pengetahuan kesehatan kerja, dampak kerja terhadap kesehatan serta pencegahannya. Hasil evaluasi kegiatan melalui tanya jawab dengan peserta menunjukkan tambahan pengetahuan kesehatan kerja pada peserta pengabdian masyarakat. Disamping itu juga untuk menambah wawasan para pekerja mengenai pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja. . Secara umum edukasi kesehatan bertujuan untuk mengembangkan perilaku individu, kelompok, atau masyarakat agar bisa berper yang disampaikan. Pertanyaan peserta antara lain tentang keluhan pegal saat dan setelah menenun Kelebihan - Isi jurnal sangat bagus karna kata kata yang di gunakan mudah di pahami begitu juga pembagai. Materinya sangat jelas sehingga kita tidak kebingungan untuk membaca Kekurangan Jurnal pembanding masih sangat sedikit - Tidak ada data, tabel, diagram atau semacamnya untuk mendukung penjelasan sehingga pembahasanya sedikit