1. Audien Primer Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung dalam advokasi ini. Sasaran primer merupakan kelompok masyarakat yang nantinya akan diubah perilakunya. Masyarakat diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang acuh pada lingkungan yang menjadi tempat sarang nyamuk. Perilaku tersebut misalnya membiarkan pakaian bekas pakai tergantung, tidak menguras bak, membiarkan genangan air di sekitar tempat tinggal. Belum lagi pada saat masuk musim hujan dengan potensi penyebaran DBD lebih tinggi. Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah. Perubahan perilaku individu sehat dan keluarga (rumah tangga) akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh sistem nilai dan norma sosial serta norma hukum yang dapat diciptakan atau dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka formal. 2. Audien Sekunder Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintah dan lain-lain) dan organisasi kemasyarakatan. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk dan menciptakan suasana yang kondusif. B. Pihak Pendukung dan Pihak Posisi Dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk perlunya dukungan pimpinan Puskesmas dan Pemerintah Desa sebagai faktor penguat yaitu memberikan dukungan secara langsung atau tidak langsung dalam terlaksananya pemberantasan sarang nyamuk oleh petugas kesehatan. Dalam hal ini dapat berupa kebijakan atau program yang bisa dilakukan untuk mendukung penguatan terlaksananya program tersebut. Dari hasil advokasi puskesmas menggundang stake holder seperti camat, kepala desa, lurah, korwil, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan lokakarya lintas sektor mini (Lokmin). Dalam kegiatan Lokmin ini pihak puskesmas menyampaikan masalah-masalah terkait pemberantasan sarang nyamuk. Cara memperkuat program kerja puskesmas melalui dukungan anggaran dalam melakukan gerakan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk.. Keberhasilan suatu program pemberantasan sarang nyamuk hanya akan berhasil apabila didukung sektor lain termasuk penganggaran kegiatan yang terpadu pada masing-masing sektor. Pihak puskesmas juga menempatkan beberapa petugas kesehatan sebagai pengontrol dan pengawas, petugas juga yang menjembatani kegiatan yang akan dilakukan. Posisi kita sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat yaitu bertemu dengan masyarakat dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan atau program yang akan dilakukan, mengidentifikasi perilaku masyarakat yang perlu dirubah dan teknik-teknik mengembangkan strategi untuk perubahan perilaku bagi individu, keluarga dan masyarakat, memotivasi perubahan perilaku dengan cara memilih beberapa perubahan perilaku yang diharapkan dapat diterapkan dan membuat pesan yang tepat sehingga sasaran mau melakukan perubahan perilaku, Selain itu mengadakan advokasi ini untuk mendapatkan dukungan dari pengambil kebijakan sehingga didapatkan dukungan yang lebih besar dan pada akhirnya didapat sebuah kesepakatan bersama sehingga terbentuk sebuah ketetapan yang bisa mengikat seluruh masyarakat seperti peraturan.
Reference Anwar, D., K. , R. N., & Aswandi. (2021, Mei). Health Promotion Strategies Towards An Effort To Prevent Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) At Health Service (Dinkes) On The District Of Wajo. Jurnal Unpacti, Vol.1 Nomor 1, 46-54.