Oleh :
LA ODE AJUDARSIN
L1A 119009
JURUSAAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
RIWAYAT PENULIS
Penulis Ini Bernama La ode Ajudarsin lahir di Kambara, pada tanggal 11 Desember, 2000
dan merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dari pasangan bapak La Furi dan ibu Wa
Ola. Penulis berdomisili di Kecamatan Tikep tepatnya di Kelurahan Waumere. Penulis
memulai pendidikan pertama di SD Negeri 15 Tikep pada tahun 2007 dan lulus pada tahun
2013. Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di bangku SMP Negeri 1
Tikep dan lulus pada tahun 2016. Setelah tamat dari bangku SMP, penulis melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tikep pada tahun 2016 dan lulus
pada tahun 2019. Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas pada tahun 2019,
penulis kemudian melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Negeri Universitas Halu Oleo
Kendari. Penulis diterima di Fakultas Peternakan Jurusan Peternakan UHO Kendari melalui
jalur SNMPTN. Saat ini, penulis sudah menyelesaikan 4 semester di Jurusan Peternakan dan
sedang menempuh semester 5 di Jurusan Peternakan. Selama Saya Menempuh Kuliah Penulis Juga
Menjadi Anak Kandang Atas Atau Di Sebut Juga Abk Atas.
ABSTRAK
MANAJEMEN PETERNAKAN SAPI BALI
DI FAKUKTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO, KOTA
KENDARI,
SULAWESI TENGGARA
Magang profesi ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus yang
berlangsung selama 30 hari mulai dari tanggal 9 Juli sampai dengan tanggal 7 Agustus 2021
di Fakultas peternakan Unuversitas Halu Oleo, Kota Kendari , Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tujuan dari magang profesi ini adalah untuk mengetahui Manajemen pemeliharaan sapi bali.
Penguatan sistem pembibitan dapat dilakukan dengan memperbaiki manajemen
penggemukan sapi bakalan. Peternakan sapi potong adalah salah usaha peternakan yang
bergerak dibidang usaha penggemukan Sapi Bali. Manajemen pemeliharaan kesehatan
selalu diupayakan dengan tindakan pencegahan. Sebaiknya lokasi usaha dibuat lebih jauh
lagi dari pemukiman penduduk sehingga tidak mencemari lingkungan.
Selama saya magang Fakultas peternakan Universitas Halu Oleo pakan yang di berikan sapi
bali yaitu dedak dan rerumputan
This professional internship is held from July to August which lasts for 30 days
starting from July 9 to August 7, 2021 at the Faculty of Animal Husbandry, Halu Oleo
University, Kendari City, Southeast Sulawesi Province. The purpose of this professional
internship is to know the management of Bali cattle rearing.
Strengthening the breeding system can be done by improving feedlot fattening
management. Beef cattle farming is one of the livestock businesses engaged in the business
of fattening Bali cattle. Health maintenance management is always pursued with preventive
measures. It is better if the location of the business is made further away from residential
areas so that it does not pollute the environment.
During my internship at the Faculty of Animal Husbandry, Halu Oleo University, the feed
given to Bali cattle was bran and grass
La Ode Ajudarsin
DAFTAR
ISI
Hal
HALAMAN JUDUL……………………………..........................…………...............i
RIWAYATHIDUP..........................................................................
...........................ii
ABSTRAK.................................................................................................
...............
...iii
KATA PENGANTAR…………………………….................…………..
…………………….........................……..............v BAB I
PENDAHULUAN………………………….........................…….…..............1
1.3.
Tujuanpenulisan.......................................................................
......................3
1.4. anfaat
Magang
Profesi.................................................................................3
2.2. Defenisi
Pakan.....................................................….....................................5
2.3. Manajemen Pemberian Pakan……………………………….....….............6
4.3. Struktur
organisasi....................................................................................11
4.4. Populasi
Ternak........................................................................................12
4.5.
Pembahasan.....................................................................................
.........13
BAB V.
PENUTUP...........................................................................................
.........19
5.1.
Kesimpulan.....................................................................................
........19
5.2.
Saran..............................................................................................
.........20
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................
..........21
Daftar Tabel
NoGambar Uraian
Halaman
dengan mutu yang lebih baik dan berat yang lebih sebelum ternak dipotong.
Menurut Abidin (2016) Sapi potong adalah jenis sapi yang khusus
spesifik. Pengadaan sapi Bali bibit dapat diperoleh melalui pengembangan Village
Breeding Center. Namun tampaknya belum ada program pemuliaan yang jelas dan
mengemban memperbaiki mutu sapi Bali dan menghasilkan sapi pejantan unggul,
tampaknya belum efektif. Suatu kegiatan dan kajian tentang sistem manajemen
breeding sapi Bali (metode survei dan deep interviev) telah dilakukan di P3Bali dan
instansi terkait
faktor terbesar, yaitu pakan. Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh
ternak, baik berupa bahan organik maupun anorganik, yang sebagian
syarat sebagai pakan yang baik. Pakan yang baik yaitu pakan yang
Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari
bijian dan limbah hasil proses industri bahan pangan yang berfungsi
Sulawesi Tenggara, diawali dari berdirinya program studi peternakan pada tahun
1997 sebagai salah satu program studi pada fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
(UHO). Pada tahun 1999 Program Studi Peternakan resmi mendapat persetujuan dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Status Program Studi Produksi Ternak resmi
menjadi Jurusan Produksi Ternak pada tahun 2005 dan resmi berubah nama menjadi
berusia 15 tahun dan secara definitif menjadi Fakultas Peternakan Universitas Halu
Oleo pada tanggal 14 Oktober 2014 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
dan satwa harapan ini yaitu mencari pengalaman. Yang dimaksud dari
1.2.Rumusan masalah
pakan peternakan sapi di Potong Lab unit ilmu ternak potong, kerja
manajemenpemberian pakan peternakan sapi potong di Lab unit ilmu ternak potong,
kerjadansatwaharapan
Profesi adalah :
BAB II
DESKRIPSI
TEORI
dapat dibedakan dari ternak lainnya meskipun masih dalam spesies yang
bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sapi
tulang (Wahyono dan Hardianto, 2004). Menurut Blakely and Bade, (1992)
Infra class: Eutheria, Ordo: Artiodactyla, Sub ordo: Ruminantia, Infra ordo:
Bos taurus (sapi Eropa), Bos indicus (sapi India/sapi zebu), Bos sondaicus
lndonesia yaitu sapi Bali, sapi Madura, sapi Jawa, sapi Sumatera dan sapi
lokal lainnya.
2.2.Defenisi Pakan
sapi potong. Pakan adalah zat yang ada di alam dan dikonsumsi oleh
hewan untuk kepentingan tubuhnya yang berupa bahan pakan. Nutrisi untuk
sebagai pakan penguat nutrisinya. Pakan utama yang diberikan pada sapi
memberikan nilai
libitum dan restricted (dibatasi). Pemberian pakan pada level yang berbeda
pakan hijauan dalam bentuk segar pada sapi potong dihitung dari 10%
bobot badan
seperti rumput gajah, rumput raja, rumput lapangan, serta beberapa jenis
makanan seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar
(dibawah
tergantung kepada umur dan jenis ternak. Secara umum, komposisi nutrisi
pektin, dan sedikit pati) sebanyak 60-75%, protein kasar 12%, lemak kasar 3-
5%, serta unsur-unsur mikro berupa vitamin dan mineral (Murtidjo, 2012).
kebersihan bangunan tempat tinggal ternak atau kandang dan lingkungannya dalam
rangka untuk menjaga kesehatan ternak sekaligus pemiliknya. Beberapa hal yang
dapat mempengaruhi kondisi sanitasi kandang antara lain lokasi kandang, konstruksi
sebaiknya tidak menjadi satu dengan rumah atau jarak minimal 10 meter dari rumah
maupun dari bangunan umum lainnya, lokasi kandang lebih tinggi dari sekitarnya,
tersedia air bersih yang cukup dan terdapat tempat untuk pembuangan kotoran atau
sisa pakan ternak sapi perah. Selain lokasi kandang, hal lain yang mempengaruhi
Juli sampai Agustus 2019, yang berlokasi di Lab unit ilmu ternak
BAB
IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Terbentuknya Fakultas Peternakan di Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara, dia wali
dari berdirinya program studi peternakan pada tahun 1997 sebagai salah satu program
studi pada fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO). Pada tahun 1999 Program
Studi Peternakan resmi mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Status Program Studi Produksi Ternak resmi menjadi Jurusan Produksi Ternak
pada tahun 2005 dan resmi berubah nama menjadi Jurusan Peternakan berdasarkan SK
Ditjen Dikti pada tahun 2007.Fakultas Peternakan terbentuk menjadi fakultas internal
pada 2012 setelah berusia 15 tahun dan secara definitif menjadi Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo pada tanggal 14 Oktober 2014 berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 143 Tahun 2014. Awal terbentuk kandang fakultas
peternakan juga bersamaan dengan berdirinya fakultas peternakan. kandang fakuktas
peternakan Terdapat dua tempat yaitu di belakang fakultas dan di depan fakuktas
Akuntasi.
tempat limbah, kantor, mess karyawan, dan mushola. Luas kantor PT. Tri
dapur, ruang makan, kamar mandi dan 3 kamar yang digunakan pemilik
terdiri dari 8 kamar dan 1 ruangan untuk ruang TV. Mess digunakan untuk
peternakan dan untuk mahasiswa yang praktek di PT. Tri Nugraha Farm.
2
Pengolahan pakan konsentrat memiliki luas 25 x 10 m , pengolahan
konsentrat terdiri dari 2 ruangan yaitu tempat genset dan tempat pengolahan
sendiri yang jadi satu dengan gudang bahan baku. Pengolahan pakan
perusahaan sendiri dan tidak untuk dijual. Kandang yang ada yaitu
2
kandang bawah memiliki luas 6 x 25 m dan kandang atas memiliki luas 6
2
x 10 m . PT Tri Nugraha Farm berada di pegunungan dan jauh dari
pemukiman sehingga suasananya cukup tenang, suhu rata- rata daerah ini
suhu kelembapan ini sangat cocok untuk usaha peternakan sapi perah.
Letak PT. Tri Nugraha Farm sangat strategis karena tidak terlalu jauh dari
jalan raya dan akses jalan mudah sehingga mudah dijangkau dari
berbagai arah oleh khalayak ramai.Lokasi peternakan tersebut
sumber air dan sumber bahan pakan. Air di sana masih sangat kurang
membeli air
bersih.
Pendam
ping
Teknis
1.
Ima
m
Haria
di
bakalan yang memiliki badan tinggi, agak kurus, badan panjang, tulang-
bobot badan dan langsung masuk didalam kandang bersama dengan sapi
lain tidak dikarantina terlebih dahulu karna disana tidak ada kandang
setempat dan pakan yang diberikan. Padahal sebaiknya sapi yang baru
di datangkan harus ditimbang dengan diberi anti biotik agar ternak tersebut
4.5. Pembahasan
Pakan ternak sapi potong yang cukup nutrien merupakan salah satu
dan
ternak sapi untuk proses pembentukan jaringan tubuh dan menambah berat
badan.
dalam mendapatkan hijauan segar mau tak mau harus mengeluarkan biaya
ransum.
yang cukup dan berkualitas, baik dari segi kondisi pakan maupun nutrisi
adalah hijauan dan konsentrat. Untuk hijauan yang diberikan berupa jerami
Konsentrat jadi (buatan pabrik) yaitu Mowfeed dan wheat brand. Semua
No Nutrient Persen
1 BK 84%
2 ABU 11,37%
3 PK 13%
4 TDN 68,7%
5 ME 2073 Kcal/kg
6 SK 14,66%
7 Ca 0,6%
8 P 0,82%
9 K 0,3%
10 Na 0,2%
Sumber : Data Sekunder Kandungan Kosentrat PT Tri Nugraha Farm 2019.
dari sisa pakan yang tersisa. Pakan konsentrat diberikan terlebih dahulu.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya cerna mikroba rumen agar
mampu berkembang lebih lama dan mencerna jerami lebih banyak serta
kemudian dibawa ketempat pakan sapi atau kandang. Setelah ember ada
dua kali yaitu pagi hari dan siang hari. Kosentrat diberi dahulu kemudian
selang dua jam di berikan hijauan atau jerami dikarenakan nutrien yang
akan mencerna hijauan akan lebih efisient. Data pemberian pakan dilihat
bahwa pemberian kosentrat dan hijaun atau jerami diatur dalam suatu
sebab pemberian
itu akan mengurangi kecernaan hijauan di dalam rumen. Hal ini karena
dan bahan organik ransum. Hal ini terjadi karena kosentrat yang relatif
kedalam rumen.
5.1. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP
Pemberian pakan pada ternak dilakukan setiap 2 kali sehari yaitu pagi dan
siang , jumlah pakan yang diberikan setiap ekor ternak sapi potong adalah
syarat sebagai pakan yang baik. Pakan yang baik yaitu pakan yang
Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari
bijian dan limbah hasil proses industri bahan pangan yang berfungsi
5.2. SARAN
supaya mengetahui
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,2011.Pakan,Ransum,Konsentrat,Hijauan
.
http://myluckyta.wordpress. Contohm/2011/12/08 (Diakses 11
Maret 2012.