Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT GONDOK

OLEH

KELOMPOK ANGGREK :

1. EFA DWI PUSPITASARI

2. LINDA APRILIANA

3. MILA NUR AZIZAH

4. PUTRI NURIKASARI

5. RENSI DIAN DWI ANGGRAINI

6. SITI KOMARIYAH

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN WIYATA MITRA HUSADA

KERTOSONO – NGANJUK

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Penyakit Gondok

Sub Tema : Penyakit Gondok Pada Balita atau Anak

Hari / Tanggal : Senin, 19 April 2021

Tempat : Laboratorium Komunitas Akademi Kebidanan Wiyata Mitra

Husada

Sasaran : Orang tua/Keluarga Posyandu Balita

1. Latar Belakang

Struma (gondok) atau disebut juga dengan goiter dan penyakit

graves merupakan suatu kondisi yang dapat dideteksi melalui produksi hormon

tyroid yang berlebihan. Hormon tyroid akan mempengaruhi pertumbuhan,

perkembangan, dan berbagai proses-proses di dalam sel. Hormon tyroid yang

abnormal akan mempengaruhi berbagai fungsi pada organ tubuh seseorang.

Struma (gondok) sering terdapat di daerah-daerah yang air minumnya kurang

sekali mengandung iodium. Penyakit gondok dapat terjadi pada siapa saja, baik

terjadi pada bayi baru lahir hingga pada berbagai tingkatan usia. Beberapa faktor

risiko yang umum untuk penyakit tiroid adalah kekurangan yodium. Daerah-

daerah di mana banyak terdapat struma endemik yaitu di negara Eropa,

pegunungan Alpen, pegunungan Andes, dan Himalaya yang mana iodinasi

profilaksis tidak menjangkau masyarakat. Di Indonesia, orang yang menderita

struma (gondok) banyak terdapat di daerah Minangkabau, Dairi, Jawa, Bali dan

2
Sulawesi. Berdasarkan penelitian juan di Spanyol (2004) terhadap 634 orang yang

berusia 55-91 tahun, setelah diperiksa dan ditemukan 325 orang (51,3 %)

mengalami goiter multinodur non toxic, 151 orang (23,8 %) goiter multinodular

toxic, 27 orang (4,3 %) Graves disease, dan 8 orang (1,3 %) simple goiter.

Kekurangan iodium ini tidak hanya memicu pembesaran kelenjar gondok, bisa

juga timbul kelainan lain seperti krestinisme (kerdil), bisu, tuli, gangguan mental,

dan gangguan neuromotor. Untuk itu, penting menerapkan pola makan sadar

iodium sejak dini.

2. Tujuan

1.1 Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu atau keluarga yang ikut

serta di posyandu anggrek dapat memahami materi tentang penyakit

gondok.

1.2 Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan dapat :

1.2.1 Menjelaskan definisi penyakit gondok

1.2.2 Menjelaskan penyebab-penyebab penyakit gondok

1.2.3 Menjelaskan tanda dan gejala penyakit gondok

1.2.4 Menjelaskan konsep pencegahan penyakit gondok

3. Rincian Kegiatan

No Kegiatan Waktu Metode Media yang digunakan

1. Pembukaan 5 menit Ucapan salam dan

3
Terdiri dari: penyampaian tujuan

1. salam

2. perkenalan

3. penyampai

an tujuan

umum dan

tujuan

khusus
2. Penyampaian 15 menit Ceramah Leaflet

materi

3. Evaluasi 5 menit Tanya jawab

4. Penutup 5 menit Kalimat penutup

penyajian, salam

penutup

4. . Materi

1.2.1. Definisi Penyakit Gondok

Struma (Gondok) disebut juga Goiter yang merupakan suatu

pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tyroid akibat kelainan

glandula tyroid dapat berupa ganggu fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan

morfologinya. Struma (Gondok) adalah reaksi adaptasi terhadap kekurangan

iodium yang ditandai dengan pembesaran kelenjar tyroid. (Djoko Moelianto,

2018)

4
Dampak struma (Gondok) terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar

tyroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ – organ disekitarnya. Dibagian

posterior media kelenjar tyroid terdapat trakea dan esofagus. Struma (Gondok)

dapat mengarah kedalam sehingga mendorong trakea, esofagus dan pita suara

sehingga terjadi kesulitan bernafas dan disfagia. Hal tersebut akan berdampak

terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan elektrolit. Bila

pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yng besar dapat asimetris

atau tidak, jarang disertai kesulitan bernafas dan disfagia (kesulitan menelan).

1.2.2 Penyebab – penyebab Penyakit gondok

Berbagai faktor diidentifikasikan sebagai penyebab terjadinya hipertropi

kelenjar tiroid termasuk didalamnya defisiensi yodium, goitrogenik glikosida

agent (zat atau bahan ini dapat mensekresi hormon tiroid) seperti ubi kayu,

jagung, lobak, kangkung, kubis bila dikonsumsi secara berlebihan, obat-obatan

anti tiroid, anomali, peradangan dan tumor/neoplasma.

Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau

hipotalamus.

Penyebab Goiter adalah:

Auto-imun (dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang

komponen spesifik pada jaringan tersebut).

Tiroiditis Hasimoto’s juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat

adanya otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan

penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik

5
negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun tidak diketahui, tetapi

tampaknya terdapat kecenderungan genetic untuk mengidap penyakit ini.

Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto.Pada tiroiditis

Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi

beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi.

Penyakit Graves. Sistem kekebalan menghasilkan satu protein, yang

disebut tiroid stimulating imunoglobulin (TSI). Seperti dengan TSH, TSI

merangsang kelenjar tiroid untuk memperbesar memproduksi sebuah gondok.

Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme baik

yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme.

1) Obat-obatan tertentu yang dapat menekan produksi hormon tiroid.

2) Peningkatan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) sebagai akibat dari

kecacatan dalam sintesis hormon normal dalam kelenjar tiroid

3) Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam

makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodiurn

terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn

usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa dalam darah. Kadar HT yang

rendah akan disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan

balik. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan

pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).

6
Sebagian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika kadar

yodium di dalam kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan mengidap

penyakit gondok.

4) Beberapa disebabkan oleh tumor (Baik dan jinak tumor kanker)

Multinodular Gondok. Individu dengan gangguan ini memiliki satu atau lebih

nodul di dalam kelenjar tiroid yang menyebabkan pembesaran. Hal ini sering

terdeteksi sebagai nodular pada kelenjar perasaan pemeriksaan fisik. Pasien dapat

hadir dengan nodul tunggal yang besar dengan nodul kecil di kelenjar, atau

mungkin tampil sebagai nodul beberapa ketika pertama kali terdeteksi.

Kanker Tiroid. Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid meskipun kurang dari

5 persen dari nodul adalah kanker. Sebuah gondok tanpa nodul bukan merupakan

resiko terhadap kanker.

Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme. Namun,

terapi untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi,

pemberian obat penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif untuk mengbancurkan

jaringan tiroid. Semua pengobatan ini dapat menyebabkan hipotiroidisme. Pajanan

ke radiasi, terutama masa anak-anak, adalah penyebab kanker tiroid. Defisiensi

iodium juga dapat meningkatkan risiko pembentukan kanker tiroid karena hal

tersebut merangsang proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.

5) Kerusakan genetik, yang lain terkait dengan luka atau infeksi di tiroid,

Tiroiditis. Peradangan dari kelenjar tiroid sendiri dapat mengakibatkan

pembesaran kelenjar tiroid.

7
6) Kehamilan, Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan yaitu

gonadotropin dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.

1.2.3 Tanda dan Gejala Penyakit Godok

Gejala utama dari penyakit struma (gondok) yaiyu sebagai berikut :

- pembengkakan , mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah

benjolan besar,dibagian depan leher tepat dibawah Adam’s apple.

- Perasaan sesak didaerah tenggoroan.

- Kesulitan bernafas (sesak nafas),batuk,timbul suara mengi (kompresi

btang tenggorokan)

- Kesulitan menelan (disfagia) karena kompresi dari esophagus

- Suara serak

- Distensi vena leher

- Pusing ketika lengan diangkat diatas kepala

- Kelainan fisik (leher tidak simetris).

1.2.4 Konsep pencegahan

1. Memberikan edukasi pada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku

makan dan pemakaian garam iodium.

2. Mengonsumsi makanan yang merupakan sumber iodium seperti ikan

laut.

8
3. Mengkonsumsi iodium dengan cara memberikan garam ber iodium

setelah dimasak,tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak

untuk menghindari hilangnya iodium dari makanan.

4. Iodisasi air minum untuk wilaah tertentu dengan resiko tinggi.

5. Memberikan kapsul minyak ber iodium (lipiodol) pada penduduk

didaerah endemik sedang.sasaran pemberianya adalah semua pria berusia

0-20 tahun dan wanita 0-35 tahun,termasuk wanita hamil dan menyusui

yang tinggal di daerah endemis berat dan sedang.dosis pemberianya

bervariasi sesuai umur dan jenis kelamin

6. Memberikan suntikan iodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3

tahun sekali dengan dosis untuk dewasa dan anak anak diatas 6 tahun 1cc

dan untuk anak kurang dari 6tahun sebanyak 0,2-0,8cc.

7. Hindarai mengkonsumsi secara berlebihan makanan-makanan yang

mengandung boitrogenik glikoida agent yang dapat menekan sekresi

hormon tyroid seperti ubi kayu,jagung,sayur lobak,kangkung dan gubis.

2 Evaluasi

Metode : Tanya jawab

Jenis dan bentuk evaluasi : Pertanyaan lisan

Butir-butir soal :

1. Apakah yang dimaksud Penyakit Gondok?

Jawab : Struma (Gondok) disebut juga Goiter yang merupakan suatu

pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tyroid akibat

9
kelainan glandula tyroid dapat berupa ganggu fungsi atau perubahan

susunan kelenjar dan morfologinya.

2. Jelaskan Tanda dan Gejala Penyakit Gondok!

Jawab :

- Pembengkakan , mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah

benjolan besar,dibagian depan leher tepat dibawah Adam’s apple.

- Perasaan sesak didaerah tenggoroan.

- Kesulitan bernafas (sesak nafas),batuk,timbul suara mengi (kompresi

btang tenggorokan)

- Kesulitan menelan (disfagia) karena kompresi dari esophagus

- Suara serak

- Distensi vena leher

- Pusing ketika lengan diangkat diatas kepala

- Kelainan fisik (leher tidak simetris).

3. Apa dampak penyakit gondok terhadap tubuh?

Jawaban : Dampak penyakit gondok terhadap tubuh terletak pada


pembesaran kelenjar tyroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ –
organ disekitarnya.

4. Jelaskan Konsep pencengahan Penyakit Gondok!

Jawab :

10
1. Memberikan edukasi pada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku

makan dan pemakaian garam iodium.

2. Mengonsumsi makanan yang merupakan sumber iodium seperti ikan

laut.

3. Mengkonsumsi iodium dengan cara memberikan garam ber iodium

setelah dimasak,tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak

untuk menghindari hilangnya iodium dari makanan.

4. Iodisasi air minum untuk wilaah tertentu dengan resiko tinggi.

5. Memberikan kapsul minyak ber iodium (lipiodol) pada penduduk

didaerah endemik sedang.sasaran pemberianya adalah semua pria berusia

0-20 tahun dan wanita 0-35 tahun,termasuk wanita hamil dan menyusui

yang tinggal di daerah endemis berat dan sedang.dosis pemberianya

bervariasi sesuai umur dan jenis kelamin

6. Memberikan suntikan iodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3

tahun sekali dengan dosis untuk dewasa dan anak anak diatas 6 tahun 1cc

dan untuk anak kurang dari 6tahun sebanyak 0,2-0,8cc.

5. Penutup

Penyuluhan diberikan 30 menit dimulai pukul 09.00 WIB s/d 09.30 WIB

5. Daftar Pustaka

11
Djokomoelianto, R. (2017). At Glance Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Erlangga

Medicine.

Johan, S. M (2018). Buku Ajar Penyakit Dalam: Kelenjar Tiroid, Hipotiriodisme,

dan Hipertiriodism, Jilid III Edisi IV, Jakarta: Pusat Penertiban Departemen

Penyakit Dalam FKUI.

Tambayong, (2015) Patofisiologi untuk Keperawatan, Jakarta: EGC

12

Anda mungkin juga menyukai