Anda di halaman 1dari 2

Spill management merupakan sutu tindakan penanganan tumpahan yang berbahaya

dan beracun dalam rangka menjaga keselamatan kerja. Spill management mempunyai tujuan
yaitu meminimalkan paparan yang berbahaya, melindungi pasien, melindungi petugas,
melindungi pengunjung dan memahami penatalaksanaan tumpahan dengan mengenali sifat
bahan. Contoh bahan/ obat yang perlu penanganan saat terjadi tumpahan yaitu pada obat-obat
kanker, obat-obat yang bersifat korosif, merkuri, air raksa, dan cairan tubuh ( darah, urin,
spuntum, mntahan)

Penanganan tumpahan dapat dilakukan dengan menggunakan chemotheraphy spill kit.


Chemotheraphy spill kit merupakan pakan seperangkat alat untuk penanganan spill
management. Chemotheraphy spill kit terdiri dari sarung tangan, masker, baju, topi, sepatu/
sarung kaki, kaca mata, pinset, sapu/ serok, spidol, handuk, kassa penyerap, kantong plastik
ungu, detergen, aquadest, tali/ penali, dan form incident. Tahapan pembersihan tumpahan ada
lima yaitu yang pertama isolasi area. Isolasi area tidak hanya dilakukn pada tempat tumphan
tapi juga dilakukan pada sekitarnya juga. Hal yang harus diperhatikan saat menangani
tumpahan yang ada di dalam ruangan yaitu jendela hrus ditutup jika jendela masih terbuka,
van atau AC dimatikan karena ditakutkan akan menginfeksi, dan posisi tubuh searah dengan
arah angin. Tanda peringatan disekitar area di lebihkan cara penandanya karena
dikhawatirkan jika terlalu dekat dengan tumpahan akan dapat mengontaminasi pengunjung
dan mengganggu proses pembersihan tumpahan. Kedua yaitu lindungi diri dengan memakai
alat pelindung diri. Adapun urutan pemakaiannya yaitu sarung tangan pertama (digunakan
rangkap dua dan terbuat dari bahan latex), masker (bsgisn ysng sds kawatnya di atas agar
tidak ada kotoran yang masuk dan keluar dan tidak ada yang ikut menempel di masker), baju
( terbuat adri bahan yang tidak mengandung serat serta menutupi seluruh anggota badan
kecuali muka), topi (harus menutupi kepala sampai alis), sepatu (terbuat dari bahan yang
tidak tembus benda tajam), kaca mata dan sarung tangan kedua. Ketiga amankan tumpahan,
pecahan vial/ ampul di bersihkan terlebih dahulu menggunakan pinset, serok dan sapu.
Tumpahan berupa cairan diserap menggunakan kassa penyerap dan tumpahan berupa serbuk
di serap menggunakan handuk basah. Keempat bersihkan tumpahan, ada tiga tahapan yaitu
menarik tumpahan atau menganbil tumpahan dilakukan dengan menarik handuk kearah
tengah, pemberian deterjen dilakukan searah jarum jam dan penanganan sampah. Alasan
pembersihan dilakukakn dg memberi detergen karena deterjen bersifat alkalis atau netral.
Kelima pencatatan, dilakukan dengan menyebutkan bahan obat yang tumpah, ada atau tidak
orang yang terkontaminasi, waktu kejadian, dan petugas yang membersihkan. Kemudian
setelah penanganan tumpahan sudah selesai selanjutnya alat pelindung diri di lepas secara
berurutan dan saat melepas harus dalam posisi terbalik karena untuk mencegah terjadinya
kontaminasi. Adapun urutan dalam melepas alat pelindung diri yaitu sarung tangan kedua,
kaca mata, sepatu, topi, baju, masker, daan sarung tangan pertama. Kemudian alat pelindung
diri yamg sudah di lepas dimasukan kedalam kantong plastik berwarna ungu dan ditali
kemudian dimusnahkan dengan incenerator lalu petugas mencuci tangan sebagai langkah
akhir dalam melakukan penanganan tumpahan agar tidak terkontaminasi. Hal yang harus
dilakukan saat tumpahan mengenai mata yaitu dengn melepas sarung tangan dn selanjutnya
mata dicuci dengan air mengalir 10-15 menit dan pada saat tumphan mengenai kulit hal yang
harus dilakukan yaitu kulit yang terkena tumpahan dicuci dengan air mengalir 10-20 menit,
kemudian menggunakan sabun dan bilas lalu dikeringkan dan melakukan dokumentasi
dengan mencatan petugas/ pengunjung/ pasien yang terkontaminasi, bahan yang
mengontaminasi, waktu kejadian. Faktor- faktor terjadinya kecelakaan yang menyebabkan
tumpahan yaitu keterbatasan pengetahuan/ ketrampilan pekerja, lalai dan ceroboh dalam
bekerja, tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan, tidak
disiplin dalam menaati peraturan keselamatan kerja termasuk pemakaian alat pelindung diri.

Anda mungkin juga menyukai