Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


PADA PETANI
DI DUSUN BLATER KIDUL, DESA JIMBARAN, KEC. BANDUNGAN

Disusun Oleh:

NURUL CHOTIMAH

070115B060

PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIII

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penggunaan Alat Pelindung Diri


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya penggunaan APD yang baik dan benar
Hari / Tanggal : Minggu, 12 Juni 2016
Waktu : Jam 10.00
Tempat : Rumah Ibu Maryati RT 01 RW VII
Penyaji : Nurul Chotimah (070115B060)

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor
yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Pekerja yang sehat
memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan
dengan ekerja yang terganggu kesehatannya (A. M. Sugeng Budiono, dkk.,
2003:97)
Kaitannya dengan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan,
dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya
risiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin,
alat, dan bahan serta lingkungan di samping faktor manusianya, oleh karena
itu perlu adanya upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kemungkinan
timbulnya gangguan kesehatan (A. M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:98).
Petani merupakan salah satu pekerja sektor informal, berbeda dengan
pekerja sektor formal. Pembinaan kesehatan dan pencegahan kecelakaan kerja
terhadap tenaga kerja disektor formal telah berjalan dengan baik, dibawah
pengawasan Departemen Tenaga Kerja serta instansi terkait. Para petani atau
tenaga kerja di pertanian, tidak jarang mendapat penyakit maupun gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh pekerjaannya tanpa disadari, misalnya
keluhan pusing, cepat lelah, daya kerja berkurang, jarang dianggap sebagai
gangguan yang serius (Anies, 2005:152).
Salah satu pengaruh penggunaan pestisida adalah terjadinya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan, salah
satu pencemaran di lingkungan kerja pertanian yaitu pencemaran udara
berupa uap dan partikel dari pestisida semprot dengan bantuan angin yang
dapat mempengaruhi kesehatan petani, dengan kondisi lingkungan kerja di
atas, maka petani memiliki beban kerja tambahan dan kapasitas kerja yang
dapat mempengaruhi kesehatan terutama terhadap gangguan sistem
pernafasan (Kusdwiratri Setiono, dkk., 1998:29).
Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan
ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia
beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa
sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis. Seseorang yang
menderita keracunan kronis, ketahuan setelah selang waktu yang lama,
setelah berbulan atau bertahun. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini
paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat karsiogenic (pembentukan
jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi
yang akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang
keracunan). Pestisida dalam bentuk gas merupakan pestisida yang paling
berbahaya bagi pernafasan, sedangkan yang berbentuk cairan sangat
berbahaya bagi kulit, karena dapat masuk ke dalam jaringan tubuh melalui
ruang pori kulit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama+ 30 menit, diharapkan
para petani mengerti tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri
saat bertani
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan:
a. Para petani mampu menjelaskan pengertian Alat Pelindung Diri
b. Para petani mampu menyebutkan macam-macam Alat Pelindung
Diri
c. Para petani mampu menyebutkan pentingnya menggunakan Alat
Pelindung Diri saat bertani
d. Para petani mampu menjelaskan cara memakai Alat Pelindung Diri
yang baik dan benar
e. Para petani mampu menyebutkan pertolongan pertama pada dampak
penggunaan pestisida

C. SASARAN
Petani di Dusun Blater Kidul, Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan

D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
2. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
3. Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Minggu, 12 Juni 2016
b. Tempat : Rumah warga (Posko Praktik Komunitas)
4. Setting

Keterangan:
Penyaji

Audien

LCD

E. KegiatanPenyuluhan
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1. PENDAHULUAN 5 menit
a. Penyuluh memberikan salam a. Menjawab salam dan
dan memperhatikan kesiapan memperhatikan
para petani terhadap materi penyuluh
yang akan disampaikan.
b. Apersepsi dilakukan
penyuluh dengan para petani b. Para petani menyimak
tentang pentingnya
penggunaan APD saat bertani
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
c. Menyimak
dicapai baik TIU ataupun
TIK
2. KEGIATAN INTI
a. Menjelaskan pengertian Alat Mendengarkan dan 20 menit
Pelindung Diri memperhatikan
b. Menyebutkan macam-
macam Alat Pelindung Diri
c. Menyebutkan pentingnya
menggunakan Alat
Pelindung Diri saat bertani
d. Menjelaskan cara memakai
Alat Pelindung Diri yang
baik dan benar
e. Menjelaskan pertolongan
pertama pada dampak
penggunaan pestisida
3. PENUTUP
a. Menyimpulkan semua materi Mendengarkan dan 5 menit
yang dibahas menjawab salam
b. Memberikan evaluasi secara
lisan
c. Meminta petani untuk
menjelaskan kembali tentang
pentingnya penggunaan APD
saat bertani
d. Memberikan reward
e. Memberikan salam

F. MATERI
Tentang pentingnya penggunaan APD saat bertani, terdiri dari :
a. Pengertian Alat Pelindung Diri
b. Macam-macam Alat Pelindung Diri
c. Pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri saat bertani
d. Cara memakai Alat Pelindung Diri yang baik dan benar
e. Pertolongan pertama pada dampak penggunaan pestisida

G. KriteriaEvaluasi
1. Evaluasi proses
a. Para petani antusiasi terhadap materi penyuluhan.
b. Para petani tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Para petani mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.
2. Evaluasi hasil
a. Para petani mampu menjelaskan pengertian Alat Pelindung Diri
b. Para petani mampu menyebutkan macam-macam Alat Pelindung
Diri
c. Para petani mampu menyebutkan pentingnya menggunakan Alat
Pelindung Diri saat bertani
d. Para petani mampu menjelaskan cara memakai Alat Pelindung Diri
yang baik dan benar
e. Para petani mampu menyebutkan pertolongan pertama pada dampak
penggunaan pestisida
Lampiran
MATERI

A. Pengertian
Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja
untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya
atau kecelakaan kerja (A. M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:332).

B. Macam-macam APD
1. Pakaian Kerja
Berguna untuk menutupi seluruh atau sebagian dari percikan bahan
beracun. Bahan dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastik, asbes atau kain
yang ilapisi aluminium. Bentuknya dapat berupa apron (menutupi
sebagian tubuh yaitu mulai dada sampai lutut), celemek atau pakaian
terusan dengan celana panjang, dan lengan panjang (overalls).
2. Penutup Kepala
Untuk melindungi kepala dari percikan bahan beracun sebaiknya
digunakan alat pelindung kepala. Penutup kepala yang digunakan petani
dapat berupa topi atau tudung untuk melindungi kepala dari zat-zat kimia
dan kondisi iklim yang buruk. Harus terbuat dari bahan yang mempunyai
celah atau lobang, biasanya terbuat dari asbes, kulit, wol, katun yang di
campur aluminium.
3. Alat Pelindung Hidung dan Mulut
Untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu atau udara yang
terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi atau
rangsangan. Penggunaan masker untuk melindungi debu atau partikel-
partikel masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan
ukuran pori-pori tertentu.
4. Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dan bagian-bagian dari bahan-bahan kimia
(padat atau larutan). Sarung tangan dapat terbuat dari karet (melindungi
diri dari paparan bahan kimia), sehingga larutan pestisida tidak dapat
masuk ke kulit.
5. Sepatu Kerja
Untuk melindungi kaki dari larutan kimia. Sepatu kerja atau sepatu boot
sangat diperlukan pada penyemprotan pestisida. Dapat terbuat dari kulit,
karet sintetik atau plastik. Ketika menggunakan sepatu boot ujung celana
tidak boleh dimasukkan ke dalam sepatu, karena cairan pestisida dapat
masuk ke dalam sepatu (A. M. Sugeng Budiono, dkk., 2003:332).

C. Dampak Tidak Menggunakan APD


Apabila tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat menyemprot
dengan pestisida, maka akan menimbulkan keracunan. Hal ini dapat terjadi
melalui beberapa cara diantaranya adalah:
1. Melalui kulit
Hal ini terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung pada
kulit. Ketika petani memegang tanaman yang baru saja di semprot
petisida terkena pada kulit atau pakaian, ketika petani mencampur
pestisida tanpa sarung tangan, atau anggota keluarga mencuci pakaian
yang terkena pestisida. Keracunan yang sering terjadi adalah melalui
kulit.
2. Melalui pernafasan
Hal ini paling sering terjadi pada petani yang menyemprot pestisida atau
pada orang-orang yang dekat dengan tempat penyemprotan.
3. Melalui mulut
Hal ini bisa terjadi bila seseorang meminum pestisida secara sengaja
atupun tidak, ketika seseorang makan atau minum air yang telah
tercemar, atau ketika makan dengan tangan tanpa mencuci tangan
terlebih dahulu setelah berurusan dengan pestisida

D. Pertolongan Pertama pada Dampak Penggunaan Pestisida


1. Pestisida Mengenai Kulit
a. Lepas pakaiannya
b. Cuci kulit dan rambut yang terkena racun dengan air mengalir
c. Basuh kulit yang terkena pestisida dengan air bersih dan sabun
d. Keringkan kulit dengan handuk, dan kenakan pakaian yang bersih
e. Jangan oleskan bahan lain apapun ke kulit terpapar, terutama yang
mengandung minyak.
f. Bawa/konsultasikan ke petugas kesehatan terdekat dan jangan lupa
bawa label pestisida
2. Paparan Melalui Mata
a. Cuci mata yang terkena pestisida dengan air bersih (sedapatnya air
mengalir) selama sedikitnya 15 menit (tahan lipatan mata supaya
tetap terbuka)
b. Jangan menggosok mata
c. Tutup mata dengan kain kassa bersih
d. Jangan gunakan obat tetes mata atau boorwater
e. Bawa si penderita ke petugas kesehatan terdekat, jangan lupa bawa
label pestisida nya.
3. Paparan Melalui Pernafasan
a. Jika pasien berada di ruang sempit/ tertutup, jangan masuk tanpa alat
pernafasan bantuan
b. Bawa pasien keluar segera untuk mendapatkan udara segar. Buka
semua pintu dan jendela.
c. Apabila pasien menggunakan pakaian ketat, segera kendurkan.
d. Jika pasien mengalami kejang, monitor pernafasan dan jaga posisi
dagu tetap ke atas sehingga tetap dapat bernafas.
e. Jaga kondisi badan tetap normal dan tetap tenang.
f. Segera cari bantuan medis.
4. Paparan Melalui Mulut
a. Secara umum pasien tidak direkomendasi untuk muntah.
b. Pada kemasan pestisida, biasanya terdapat petunjuk cara pertolongan
jika pestisida tertelan dengan dimuntahkan.
c. Jika pasien muntah terus menerus, posisikan wajah pasien lebih
rendah daripada badan dalam masa pemulihan. Hal ini mencegah
muntah masuk ke dalam paru-paru. Jangan biarkan pasien berbaring
terlentang. Bersihkan muntahan dari tubuh pasien.
d. Cari bantuan medis! Karbon aktif direkomendasikan oleh dokter
untuk menyerap pestisida yang tersisa di dalam tubuh.
e. Segera cari bantuan medis.
DAFTAR PUSTAKA

A. M. Sugeng Budiono, dkk., 2003, Hiperkes dan KK, Semarang: Penerbit


Universitas Diponegoro.
Anies, 2005, Penyakit Akibat Kerja, Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok
Gramedia.
Kusdwiratri Setiono, dkk., 1998, Manusia, Kesehatan dan Lingkungan, Bandung:
Alumni.

Anda mungkin juga menyukai