Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

TETANUS

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


NO.080B/KEP DIR-JA/VI/2022 01 1 s/d 3

Di tetapkan
PANDUAN
Tanggal Terbit
ASUHAN
1 Juni 2022
KEPERAWATAN (drg. Ariditya Pramesti)
DIREKTUR
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
toksin kuman Clostiridium tetani, yang bermanifestasi dengan kejang
Pengertian otot secara paroksismal dan diikuti kekakuan seluruh badan. Kekakuan
tonus otot ini selalu tampak pada otot masester dan otot rangka
(Muttaqin, 2008).
1. Pemerikasan fisik ( Head To Toe )
a. Nyeri
b. Resiko infeksi
2. Pemeriksaan diagnostic
3. Psiko-Sosial-Spiritual-Ekonomi
4. Riwayat Kesehatan Pasien
Assesmen 5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keperawatan 6. Riwayat Alergi
7. Riwayat Operasi
8. Nyeri
9. Resiko Jatuh
10. Assemen Fungsional
11. Kebutuhan Edukasi
12. Perencanaan Pemulangan Pasien
1. Nyeri Akut (D. 0077)
2. Resiko Infeksi (D. 0142)
Diagnosa 3. Hipertermi (D. 0130)
4. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)

1. Tingkat nyeri menurun (L.08066)


2. Termolegulasi menurun (L.14134)
Kriteria Evaluasi/ 3. Tingkat Infeksi (L.14137)
Nursing Outcome 4. Bersihan Jalan Nafas (L. 01001)
1. Nyeri Akut
a. Manajemen Nyeri (I.08238)
2. Hipertermi
Intervensi a. Manajemen hipertermi(I.15506)
3. Manajemen Imunisiasi/Vaksinasi (I.14508)
4. Manajemen Jalan Nafas (I.01011)

1. Edukasi dan anjurkan tirah baring


2. Kolaborasi dengan dokter dpjp
3. Edukasi penyebab dan pemicu nyeri
4. Edukasi strategi meredakan nyeri
5. Edukasi dan anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
6. Menjelaskan tujuan mandaat dan reaksi yang terjadi, jadwal dan efek
samping
Informasi Dan 7. Informasikan imunisasi yang melindungi terhadap penyakit namun
Edukasi saat ini tidak diwajibkan pemerintah
8. Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti
mengulang jadwal imunisasi Kembali
9. Edukasi tentang asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
10. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu

Mengevaluasi respon subjektif dan objektive setelah dilakukan intervensi


Evaluasi dan dibandingkan dengan SIKI serta analisis terhadap perkembangan
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan
Penelaah/Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (2006). Jilid 1. Edisi 4. Jakarta :
FKUI.
2. Standar intervensi Keperawatan Indonesia, 2018. Cetakan II.Edisi
I. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Daftar Pustaka 3. Standar Luaran Keperawatan Indonesia, 2018. Cetakan II.Edisi I.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
4. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2018. Cetakan
III.Edisi I. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Bekasi 01 Juni 2022
Komite Keperawatan

Ns. Leni Arifatmi, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai