1. Pengertian Bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh
agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli. 2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Bronchopneumonia. 3. Asesmen Keperawatan 1. Menggigil 2. demam. 3. nyeri dada pleuritis 4. batuk produktif 5. hidung kemerahan 6. bernafas menggunakan otot aksesorius 7. sianosis 8. terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh eksudat). 4. Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001) 2. Defisit perawatan diri. (D. 0109) 3. Gangguan pola tidur. (D.0055) 4. Risiko intoleransi aktifitas (D. 0060) 5. Defisit Nutrisi. (D. 0019) 6. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit. (D. 0037) 7. Gangguan Rasa Nyaman. (D. 0074) 5. Kriteria Evaluasi 1. Bersihan jalan napas meningkat (L.01001) 2. Perawatan Diri meningkat. (L. 11103) 3. Pola Tidur membaik. (L. 05045) 4. Toleransi aktifitas meningkat. (L. 05047) 5. Status Nutrisi Membaik. (L. 03030) 6. Keseimbangan Elektrolit meningkat. (L. 03021) 7. Status Kenyamanan Meningkat. (L. 08064) 6. Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D.0001) 1. Latihan Batuk Efektif. ( I.01006) 2. Manajemen Jalan Nafas. (I. 01011) 3. Pemantauan Respirasi. (I. 01014) Defisit Perawatan Diri. (D.0109) 1. Dukungan Perawatan Diri. (I. 11348) 2. Dukungan Perawatan Diri : BAB/BAK. (I. 11349) 3. Dukungan Perawatan Diri : Berpakaian. (I.11350) 4. Dukungan Perawatan diri : Makan/Minum (I. 11351) 5. Dukungan Perawatan Diri Mandi. (I. 11352) Gangguan pola tidur. (D.0055) 1. Dukungan Tidur. (I. 05174) 2. edukasi Aktifitas Istirahat. (I. 12362) Risiko intoleransi aktifitas (D. 0060) 1. Manajemen Energi. (I. 05178) 2. Promosi Latihan Fisik. (I. 05183) Defisit Nutrisi. (D. 0019) 1. Manajemen Nutrisi. (I. 03119) 2. Promosi berat Badan. (I. 03136) Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit. (D. 0037) 1. Pemantauan Elektrolit. (I. 03122) Gangguan Rasa Nyaman. (D. 0074) 1. Manajemen Nyeri. (I. 08238) 2. Pengaturan Posisi. (I. 01019) 3. Terapi Relaksasi. (I. 09326). 7. Informasi dan Edukasi 1. Minum banyak air putih 2. Hindari iritan atau allergen 3. Tingkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan yang mengandung nutrisi seimbang, berolah raga dan cukup istirahat. 4. Jika penyakit bertambah parah segera berkonsultasi dengan dokter. 8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan 10. Unit Terkait IGD, Rawat Inap, dan Rawat Jalan 12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Intervensai Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI