SECTIO CAESAREA
UPT RSUD KAB.
BANGGAI
Jl.Imam Bonjol No.14 Bungin Timur
Kec. Luwuk Kab. Banggai
Sulawesi Tengah
1. Pengertian Sectio saesaria adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui
dinding depan perut. (Amru Sofian, 2012).
2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan
pada pasien SECTIO CAESAREA.
3. Asesmen 1. Primigravida dengan kelainan letak
Keperawatan 2. Primi para tua disertai kelainan letak ada
3. Disproporsio sefalo pelvik (disproporsio
janin/panggul)
4. Ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk
5. Panggul sempit
6. Plasenta previa, terutama pada primigravida
7. Solutsio plasenta tingkat I – II
8. Komplikasi kehamilan , yaitu preeklamsia –
eclampsia.
9. Atas permintaan
10. Kehamilan yang disertai penyakit (jantung, DM)
11. Gangguan perjalanan persalinan (kista ovarium,
mioma uteri)
12. Fetal distress/gawat janin
13. Prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil
Kegagalan persalinan vacuum atau forceps ekstraksi.
4. Diagnosis 1. Nyeri akut. (D. 0077)
Keperawatan 2. Risiko infeksi. (D. 0142)
3. Gangguan pola tidur. (D. 0058)
4. Deficit perawatan diri. (D. 0109)
5. Menyusui tidak efektif. (D.0029)
6. Defesit pengetahuan tentang : perawatan post
partum (D.0111)
7. Konstipasi. (D. 0049)
8. Resiko perdarahan. (D. 0012)
5. Kriteria Evaluasi 1. Tingkat nyeri menurun (L.08066)
2. Tingkat infeksi menurun. (L.14137)
3. Eliminasi urine membaik. (L. 04034)
4. Pola tidur membaik. (L. 05045)
5. Perawatan diri meningkat. (L.11103)
6. Status nutrisi membaik. (L. 03030)
7. Status menyusui membaik. (L. 03029)
8. Tingkat pengetahuan meningkat. (L.12111)
9. Eliminasi fekal membaik. (L.04033)
10. Bersihan jalan nafas meningkat. (L. 01001)
11. Tingkat syok menurun. (L. 03032)
12. Tingkat perdarahan menurun. (L. 02017)
6. Intervensi 1. Nyeri akut. (D. 0077)
Keperawatan 1.1. Menajemen nyeri. (I.08238)
1.2. Pemberian analgetik. (I.08243)
2. Risiko infeksi. (D. 0142)
2.1. Manajemen imunisasi/vaksinasi. (I.14508)
2.2. Pencegahan infeksi. (I.14539)
3. Gangguan eliminasi urine. (D. 0040)
3.1. Dukungan perawatan diri : BAB/BAK. (I.11349)
3.2. Manajemen eliminasi urine. (I.04152)
4. Gangguan pola tidur. (D. 0058)
4.1. Dukungan tidur. (I.05174)
4.2. Edukasi aktivitas/istirahat. (I.12362)
5. Deficit perawatan diri. (D. 0109)
5.1. Dukungan perawatan diri: BAB/BAK. (I.11349)
5.2. Dukungan perawtan diri: mandi. (I.11352)
6. Risiko deficit nutrisi. (D. 0032)
6.1. Manajemen gangguan makan. (I.03111)
6.2. Manajemen nutrisi. (I.03119)
7. Menyusui tidak efektif. (D.0029)
7.1. Edukasi menyusui. (I.12393)
7.2. Konseling laktasi. (I.03093)
8. Defesit pengetahuan tentang : perawatan post
partum (D.0111)
8.1. Edukasi Kesehatan
9. Konstipasi. (D. 0049)
9.1. Manajemen eliminaasi fekal. (I.04151)
9.2. Manajemen konstipasi. (I.04155)
10. Bersihan jalan nafas tidak efektif. (D. 0001)
10.1. Pemantauan respirasi. (I.01014)
10.2. Manajemen jalan napas. (I.01011)
11. Resiko syok (hypovolemik). (D. 0039)
11.1. Pencegahan syok. (I.
11.2. Pemantauan cairan. (I.02068)
12. Resiko perdarahan. (D. 0012)
12.1. Pencegahan perdarahan. (I.02067)
7. Informasi dan 1. Dianjurkan jangan hamil selama kurang lebih satu
Edukasi tahun
2. Kehamilan selanjutnya hendaknya diawasi dengan
pemeriksaan antenatal yang baik.
3. Lakukan perawatan post op sesuai arahan tenaga
medis selama di rumah.
4. Jaga kebersihan diri.
5. Konsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang
cukup.
6. Anjurkan mobilisasi sesuai arahan petugas medis.