0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Panduan ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien benigna prostat hiperplasia (BPH). Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, asesmen, diagnosis, kriteria evaluasi, intervensi, edukasi, dan evaluasi keperawatan untuk merawat dan memantau pasien BPH.
Panduan ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien benigna prostat hiperplasia (BPH). Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, asesmen, diagnosis, kriteria evaluasi, intervensi, edukasi, dan evaluasi keperawatan untuk merawat dan memantau pasien BPH.
Panduan ini memberikan pedoman asuhan keperawatan untuk pasien benigna prostat hiperplasia (BPH). Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, asesmen, diagnosis, kriteria evaluasi, intervensi, edukasi, dan evaluasi keperawatan untuk merawat dan memantau pasien BPH.
1. Pengertian Benigna Prostat Hiperplasia adalah suatu kondisi yang sering
terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan pengendalian hormon prostat 2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Benigna Prostat Hiperplasia 3. Asesmen Keperawatan Berbagai tanda dan gejala dapat dibagi dalam dua kategori : 1. Obstruktif : Ketika faktor dinamik dan/atau faktor statik mengurangi pengosongan kandung kemih 2. Iritatif : hasil dari obstruksi yang sudah berjalan lama pada leher kandung kemih Menurut R. Sjamsuhidayat dan wim de jong (2002), BPH dibagi dalam 4 (empat) derajat : 1. Derajat satu, biasanya belum memerlukan tindakan bedah, diberi pengobatan konservatif. 2. Derajat dua, merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan biasanya dianjurkan reseksi endoskopik melalui uretra (trans urethral resection/tur) 3. Derajat tiga, reseksi endoskopik dapat dikerjakan, bila diperkirakan prostate sudah cukup besar, reseksi tidak cukup 1 jam sebaiknya dengan pembedahan terbuka, melalui trans vesical retropublik/perianal. 4. Derajat empat, Tindakan harus segera dilakukan membebaskan klien dari retensi urine total dengan pemasangan kateter. 4. Diagnosis Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (D.0040) 2. Risiko infeksi (D.0142) 3. Nyeri akut (D.0077) 4. Risiko perdarahan (D.0012) 5. Risiko perfusi renal tidak efektif (D.0016) 6. Ansietas (D.0080)
2. Tingkat infeksi menurun (L.14137) 3. Tingkat Nyeri Menurun (L.08066) 4. Tingkat perdarahan menurun (L.02017) 5. Perfusi Renal Meningkat (L.02013) 6. Tingkat Ansietas Menurun ( L.09093) 6. Intervensi Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (D.0040) 1.1 Dukungan perawatan diri : BAB/BAK (I.11349) 1.2 Manajemen eliminasi urine (I.04152) 2. Risiko infeksi (D.0142) 2.1 Pencegahan Infeksi (I.14539) 3. Nyeri akut (D.0077) 1. 2. 3. 3.1. Manajemen Nyeri (I.08238) 3.2. Pemberian Analgesik (I.08243) 3.3. Aroma terapi (I.08233) 3.4. Latihan pernafasan (I.01007) 3.5. Tehnik distraksi (I.08247) 4. Risiko perdarahan (D.0012) 4.1 Pencegahan perdarahan (I.02067) 5. Risiko perfusi renal tidak efektif (D.0016) 4. 5. 5.1. Manajemen syok (I.02048) 5.2. Pencegahan Syok (I.02068) 5.3. Manajemen hypovolemik (I.02050) 5.4. Terapi oksigen (I.01026) 6. Ansietas (D.0080) 6. 6.1. Reduksi Ansietas (I.09314) 6.2. Terapi relaksasi (I.09326) 7. Informasi dan Edukasi 1. Berhenti merokok 2. Biasakan hidup bersih 3. Makan makanan yang banyak mengandung vitamin dan hindari minuman beralkohol 4. Olah raga secara rutin dan berusaha untuk mengendalikan stres 5. Menilai dan mengajarkan pasien untuk melaporkan tanda- tanda hematuria dan infeksi 6. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada BPH 7. Anjurkan pasien untuk selalu melakukan chek up 8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan 10. Unit Terkait IGD, Rawat Inap, dan Rawat Jalan 12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatab Indonesia : Definisi dan kriteria hasil keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI