0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Panduan ini memberikan panduan asuhan keperawatan untuk pasien angina pectoris. Angina pectoris disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang menyebabkan iskemia sementara pada otot jantung. Panduan ini meliputi penilaian gejala klinis, diagnosis keperawatan, rencana tindakan keperawatan seperti manajemen nyeri dan edukasi, evaluasi, serta rujukan untuk perawatan lebih lanjut.
Panduan ini memberikan panduan asuhan keperawatan untuk pasien angina pectoris. Angina pectoris disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang menyebabkan iskemia sementara pada otot jantung. Panduan ini meliputi penilaian gejala klinis, diagnosis keperawatan, rencana tindakan keperawatan seperti manajemen nyeri dan edukasi, evaluasi, serta rujukan untuk perawatan lebih lanjut.
Panduan ini memberikan panduan asuhan keperawatan untuk pasien angina pectoris. Angina pectoris disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang menyebabkan iskemia sementara pada otot jantung. Panduan ini meliputi penilaian gejala klinis, diagnosis keperawatan, rencana tindakan keperawatan seperti manajemen nyeri dan edukasi, evaluasi, serta rujukan untuk perawatan lebih lanjut.
1. Pengertian Angina pectoris adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronari. Angina pectoris disebabkan iskemia myocardium reversible dan sementara yang dicetuskan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen myocardium dan suplai oksigen myocardium yang berasal dari penyempitan arterosklerosis arteri koroner. 2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Angina pectoris. 3. Asesmen Klasifikasi angina : Keperawatan a. Angina stabil (yang juga dikenal sebagai angina stabil kronis, angina pasif, atau angina ekssersional). Nyeri yang dapat diprediksi, nyeri terjadi pada saat aktivitas fisik atau stress emosional dan berkurang dengan istirahat atau nitrogliserin. b. Angina tidak stabil yang juga disebut angina pra infark atau angina kresendo yang mengacu pada nyeri dada jantung yang biasanya terjadi pada saat istirahat. c. Angina varian yang juga dikenal sebagai angina Prinzmetal atau angina vasospatik, adalah bentuk angina tidak stabil. 4. Diagnosis 1. Nyeri akut (D.0077) Keperawatan 2. Penurunan curah jantung (D.0008) 3. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) 4. Ansietas (D.0080) 5. Defisit pengetahuan (D.0111) 6. Intoleransi aktivitas (D.0056) 5. Kriteria Evaluasi 1. Tingkat nyeri menurun (L.08066) 2. Curah Jantung Meningkat (L.02008) 3. Perfusi perifer meningkat (L.02011) 4. Tingkat ansietas menurun (L.09093) 5. Tingkat pengetahuan meningkat (L.12111) 6. Toleransi aktivitas meningkat (L.05047) 6. Intervensi 1 Nyeri akut (D.0077) Keperawatan 1.1 Manajemen nyeri (I.08238) 1.2 Pemberian analgesik (I.08243) 2 Penurunan curah jantung (D.0008) 2.1 Manajemen syok Hipovolemik (I.02050) 2.2 Manajemen cairan (I.03098) 3 Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) 3.1 Perawatan sirkulasi (I.02079) 3.2 Manajemen sensasi perifer (I.06195) 4 Ansietas (D.0080) 4.1 Reduksi ansietas (I.09314) 4.2 Terapi relaksasi (I.09326) PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK) UPT RSUD KAB. BANGGAI ANGINA PECTORIS
Jl.Imam Bonjol No.14 Bungin Timur
Kec. Luwuk Kab. Banggai Sulawesi Tengah
5 Defisit pengetahuan (D.0111)
5.1 Edukasi pencegahan infeksi (I.12406) 6 Intoleransi aktivitas (D.0056) 6.1 Manajemen energi (I.05178) 6.2 Terapi aktivitas (I.05186) 7. Informasi dan 1. Beri Pendidikan tentang kondisi yang spesifik Edukasi 2. Berikan instruksi spesifik tentang obat dan efek sampingnya. 3. Ajarkan tentang tehnik memberi makan dan kebutuhan nutrisi 4. Diet rendah kalori dan mudah dicerna 5. Anjurkan pada klien menghentikan aktivitas selama ada serangan dan istirahat. 6. Kenali gejala-gejala yang ditimbulkan penyakit. 8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan 10. Unit Terkait Perawat 12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatab Indonesia : Definisi dan kriteria hasil keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI